PRODUK MAKANAN
KELOMPOK 2
ALMAWATI PODOMI 1719003 MEGAWATI 1719026
ANDI NAHWA 1719005 MOH. HAMDI ANGKA 1719028
BERLIAN 1719008 MONICA SANDRA M. 1719030
EMALIA SAUDO 1719010 NI KOMANG ASTRIANI A.1719034
FINA MEI LIYA 1719012 NURUL FATIMAH 1719038
JESSICA TAKUO 1719020 NURULIZA J.M 1719060
LAURENCIA A. YUSUF 1719022 SISILIA BAAN PASANG 1719044
YULIA FAJRIANI A. L 1719049
DEFINISI PROTEIN
Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot
molekul yang sangat bervariasi. Disamping berat
molekul yang berbeda-beda, protein mempunyai sifat
yang berbeda-beda pula. Ada protein yang mudah larut
dalam air, tetapi ada juga yang sukar larut dalam air.
Protein dalam tubuh berfungsi sebagai sumber utama
energi selain karbohidrat dan lemak, sebagai zat
pembangun, dan zat pengatur dalam tubuh.
Protein dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu:
1.Tahap destruksi
2.Tahap destilasi
3.Tahap titrasi
b) Metode Lowry
Larutan Lowry ada dua macam yaitu larutan A
yang terdiri dari fosfotungstat-fosfomolibdat
(1:1); dan larutan Lowry B yang terdisi dari Na-
karbonat 2% dalam NaOH 0,1 N, kupri sulfat
dan Na-K-tartrat 2%. Cara penentuannya
adalah sebagai berikut: 1 ml larutan protein
ditambah 5 ml Lowry B, digojog dan dibiarkan
selama 10 menit. Kemudian ditambah 0,5 ml
Lowry A digojog dan dibiarkan 20 menit,
selanjutnya diamati OD-nya pada
panjang gelombang 600 nm. Cara
Lowry 10-20 kali lebih sensitif dari
pada cara UV atau cara Biuret.
c) Metode Biuret
Uji ini untuk menunjukkan adanya senyawa-
senyawa yang mengandung gugus amida asam
(-CONH2) yang berada bersama gugus amida
asam yang lain atau gugus yang lain.
Dibandingkan dengan cara Kjeldahl maka biuret
lebih baik karena hanya protein atau senyawa
peptida yang bereaksi dengan biuret, kecuali
urea.
d) Metode Spektrofotometer UV