Anda di halaman 1dari 4

Nama Peneliti,

Judul dan Tahun Persamaan Perbedaan Nilai Kebaruan


Penelitian

Haslinda,, Permasalahan yang Mengkaji Hasil penelitian


Analisis Yuridis timbul pada tentang merupakan Analisa
tentang sebelum dan institusi empiris yang dilengkapi
Kemungkinan sesudah perubahan mana yang dengan penelitian
Perubahan Status dari Perusahaan berwenang normatif dimana
Bank Dagang (PD) untuk kurangnya komitmen
Pembangunan menjadi Perseroan mengawal Pemerintah daerah
Daerah (BPD) Terbatas (PT). dan dalam melepas
sebagai melakukan pengaruhnya dalam
Perusahaan pengawasan internal pengelolaan
Daerah menjadi terhadap usaha BPD demi
Perseroan proses terselenggaranya Good
Terbatas, 2011. perubahan Corporate Governace
status badan
dalam perusahaan
hukum BPR dengan prinsip
NTB. transparan, akuntabel,
independen, fair dan
tanggung jawab,
Adanya kekhawatiran
dan kurang percaya dari
Pemerintah Daerah
kepada mekanisme
pengelolaan perusahaan
setelah PD BPD
berubah menjad PT
Irmaidi Putra Proses perpindahan Mengkaji Hasil penelitian  secara
Jaya, Perubahan status badan kewenangan yuridis sosiologis yang
Bentuk Hukum hukum, faktor yang dari menunjukan bahwa
Bank Nagari dari melatarbelakangi Otoritas proses perubahan
Perusahaan serta akibat Jasa bentuk badan hukum
Daerah hukumnya Keuangan Bank Nagari dari PD
Menjadi (OJK) menjadi PT adalah atas
Perseroan dalam usul inisiatif dari DPRD
Terbatas, 2007. melakukan Sumatera Barat yang
pengawasan disampaikan pada
terhadap Sidang Paripurna
proses DPRD Sumbar tanggal
peralihan 8 Maret 2A06,
status badan Sedangkan akibat
hukum hukum yang
perbankan ditimbulkan dari
perubahan itu adalah
Bank Nagari sewaktu
statusnya masih
Perusahaan Daerah
diatur dan tunduk pada
ketentuan Hukum Tata
Negar4 dengan
perubahan statusnya
sekarang sebagai
Perseroan Terbatas
maka hukum yang
berlaku pada Bank
Nagari ini yaitu Hukum
Perdata dan Hukum lain
yang berkaitan dengan
Perseroan Terbatas.

sebagaimana tesis karya Haslinda yang berjudul “Analisis Yuridis tentang

Kemungkinan Perubahan Status Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai

Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas”.1 Masalah yang dikaji oleh Haslinda

lebih berfokus kepada permasalahan-permasalahan yang timbul pada sebelum dan


1
Haslinda, 2011, Analisis Yuridis tentang Kemungkinan Perubahan Status Bank PembangunanDaerah
(BPD) sebagai Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas, Tesis UniversitasGadjah Mada, hlm.
6.
sesudah perubahan, proses perubahan serta kendala yang timbul dalam proses

perubahan bentuk BPD tersebut. Perbedaan penelitian ini dengan tesis di atas adalah

lebih berfokus kepada proses perubahan status badan hukum suatu institusi

perbankan, akibat-akibat hukum yang timbul dari adanya suatu peristiwa hukum

perubahan status badan hukum pada institusi perbankan serta mengkaji tentang

institusi mana yang berwenang untuk mengawal dan melakukan pengawasan terhadap

proses perubahan status badan hukum BPR NTB.

Kedua adalah skripsi karya Irmaidi Putra Jaya yang berjudul “Perubahan

Bentuk Hukum Bank Nagari dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas”,

masalah yang dikaji oleh Irmaidi lebih berfokus kepada bagaimana proses

perpindahan status badan hukum, faktor yang melatarbelakangi serta akibat

hukumnya.2 Perbedaan penelitian ini dengan skripsi di atas adalah bahwa penulisan

hukum ini mengkaji tentang sejauh mana kewenangan dari Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) dalam melakukan pengawasan terhadap proses peralihan status badan hukum

perbankan yang belum dibahas oleh skripsi dari Irmaidi.

Berdasarkan persamaan dan perbedaan yang terdapat pada kedua skripsi diatas

yakni mulai dari tujuan dilakasanakannya perubahan suatu perusahaan dari

Perusahaan Dagang (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) sampai kepada faktor-

faktor yang menjadi penyebab perubahan status badan hukumnya, dapat disimpulkan

bahwa walaupun penggabungan delapan (8) Perusahaan Daerah (PD) BPR di NTB

2
Irmaidi Putra Jaya, 2007, Perubahan Bentuk Hukum Bank Nagari dari Perusahaan Daerah

menjadi Perseroan Terbatas, Skripsi Universitas Mulawarman, hlm. i.


yakni PD. BPR NTB Mataram, PD. BPR NTB Lombok Barat, PD. BPR NTB

Lombok Tengah, PD. BPR NTB Lombok Timur, PD. BPR NTB Sumbawa Barat, PD.

BPR NTB Sumbawa, PD. BPR NTB Dompu, dan PD. BPR NTB Bima menjadi

Perseroan Terbatas (PT) ini bukan merupakan penelitian pertama yang mengangkat

tentang hal tersebut, namun masalah hukum yang diangkat penulis berbeda dengan

kedua penelitian diatas yakni penulis menitikberatkan pada perlindungan hukum

terhadap para pihak yang terafiliasi atau yang menjadi bagian dari pada PD BPR NTB

tersebut serta bagaimana peranan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam hal ini yang

menjadi pengawas dalam proses merger PD BPR NTB menjadi PT BPR NTB.

Dengan adanya kedua hasil penelitian diatas yang dapat dijadikan acuan dalam

penulisan skripsi penulis, sehingga penulisan skripsi dapat terbantu dalam hal

kepustakaan. Selain itu, penulis tetap menjunjung etika dalam penulisan karya ilmiah

dengan tidak melakukan plagiarisme terhadap karya orang lain dengan cara

mencantumkan setiap kutipan ataupun pemikiran yang Penulis tuangkan kembali

dalam bahasa sendiri dengan mencantumkan sumber kutipan di catatan kaki.

Berdasarkan penjabaran penelitian terdahulu

Anda mungkin juga menyukai