Anda di halaman 1dari 7

1

PERUBAHAN PERSEKUTUAN PERDATA MENJADI BADAN HUKUM PERSEROAN


TERBATAS

Bahmid
Fakultas Hukum Universitas Asahan, Jl. Jend Ahmad Yani Kisaran
Sumatera Utara
bahmid1979@gmail.com

ABSTRAK

Maatschap (Persekutuan Perdata), Maatschap atau persekutuan perdata, adalah kumpulan


dari orang-orang atau manusia sebagai subyek hukum yang memiliki visi-misi atau tujuan yang
sama dan berkeinginan ataupun suatu kehendak untuk menjadi satu dengan identitas bersama.
Maatschap adalah cerminan dari Firma dan Perusahaan Komenditer atau sering disingkat Firm dan
CV yang bergerak dibidang kegiatan komersiar untuk persekutuan-persekutuan yang bergerak
dibidang profesi. Perseroan terbatas adalah suatu perkumpulan yang bergerak dibidang komersial
yang memiliki visi-misi dan tujuan serta memiliki status badan hukum, dimana modal merupakan
pertanggungjawaban dalam menjalankan roda perseroan terbatas secara keuntungan maunpun
kerugian yang akan ditimbulkan dikemudian hari.

Kata Kunci : Persekutuan Perdata, Badan Hukum, Perseroan Terbatas.

PENDAHULUAN usaha yang mengadopsi berbagai bentuk


Beragam keinginanan masyarakat usaha yang ada di Belanda.1
dalam memenuhi kebutuannya, khususnya Bentuk-bentuk badan usaha
dalam memenuhi kinginan dalam rangka (business organization) yang dapat kita
menyusun konsep usaha bersama, konsep jumpai di Indonesia sekarang ini demikian
usaha bersama biasa beralasan akibat secara beragam jumlahnya. Sebagian besar dari
individual/seseorang tidak mempunyai bentuk-bentuk usaha tersebut merupakan
cukup uang untuk mencapai usaha/pekerjaan peninggalan pemerintahan colonial belanda.
tertentu karena modal yang cukup besar, Di antaranya ada yang telah diganti dengan
diserta tuntutan akan pengembangan dunia sebutan dalam bahasa Indonesia, tetapi
usaha yang sesuai dengan prinsip masih ada juga sebagian tetap
pengelolaan perusahaan yang baik (good mempergunakan nama aslinya. Nama-nama
corporate governance) dimungkinkan yang masih terus digunakan dan belum
adanya penyempurnaan suatu badan usaha diubah pemakaiannya misalnya Burgelijke
yang semula tidak berbadan hukum menjadi Maatschap (Persekutuan Perdata), Firma
tidak berbadan hukum. Modal sebagai salah disingkat Fa, dan Persekutuan Komanditer
satu penunjang dalam menjalankan kegiatan (Commanditaire Vennootschap) atau yang
usaha serta roda penggerak dalam disingkat CV. Nama yang sudah sudah di
mewujudkan visi-misi dari capaian suatu Indonesiakan seperti Perseroan Terbatas
kegiatan usaha. atau PT yang sebenarnya berasal dari
Badan usaha merupakan wadah yang sebutan NV atau Naamloze Vennootschap.2
diperlukan oleh setiap orang yang akan
melakukan aktifitas usaha yang bertujuan
1
untuk mencari keuntungan. Tanpa adanya Johannes Ibrahim, Hukum
badan usaha tentunya kegiatan usaha akan Organisasi Perusahaan Pola Kemitraan dan
sulit berjalan dengan baik, apalagi di era Badan Usaha, (Bandung: Refika Aditama,
manajemen modern dan perkembangan 2006), hal. 21.
2
ekonomi global yang berubah dengan cepat. I. G. Rai Widjaya, Hukum
Bentuk badan usaha yang terdapat di Perusahaan (Undang-Undang dan
Indonesia merupakan bentuk-bentuk badan Peraturan Pelaksana Undang-Undang di

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol 2 N0.4 Januari-Juni 2018


2

Ketentuan Pasal 19 sampai dengan tugasnya, yang harus sesuai dengan


Pasal 21 KUHD yang mengatur tentang anggaran dasar atau keputusan RUPS4.
Firma jika dikaji lebih jauh, jelaslah bahwa
persekutuan perdata adalah Firma dengan Rumusan Masalah
bentuk khusus. Kekhususannya itu terletak Adapun rumusan masalah adalah
pada eksistensi sekutu yang tidak ada pada sebagai berikut :
Firma. Firma hanya mempunyai sekutu aktif 1. Bagaimana Pengaturan Hukum
yang disebut firman, sedangkan pada Persekutuan Perdata?
persekutuan perdata selain ada sekutu aktif 2. Bagaimana Perubahan Persekutuan
juga ada sekutu pasif (sleeping partner).3 Peradata Badan Hukum Menjadi
Pada Pasal 19 KUHD disebutkan bahwa: Perseroan Terbatas?
“Perseroan secara melepas uang yang juga
dinamakan perseroan komanditer, didirikan PEMBAHASAN
antara satu orang atau beberapa orang yang Persekutuan Perdata dan Perseroan
secara tanggung menanggung bertanggung Terbatas
jawab untuk seluruhnya pada pihak satu, dan Istilah persekutuan terjemahan dari
satu orang atau lebih sebagai pelepas uang kata maatschap (parnership). Persekutuan
pada pihak lain.” perdata terjemahan dari burgelijke
Namun demikian, menurut Sutantyo maatschap (civil partnership), yang berarti,
R. Hadikusuma dan Sumantono, dari Pasal dua orang atau lebih mengikat diri untuk
36, 40, 42 dan Pasal 45 KUHD dapat memberikan suatu berupa uang, barang, atau
disimpulkan bahwa suatu Perseroan tenaga dalam bentuk suatu kerja sama.5
Terbatas mempunyai unsur-unsur sebagai Menurut pandangan klasik,
berikut: persekutuan perdata (Burgelijke Maatschap)
1. Adanya kekayaan yang terpisah dari atau lebih popular disebut Maatschap
kekayaan pribadi masing-masing merupakan bentuk genus (umum) dari
Persero (pemegang saham) dengan Persekutuan Firma (VoF) dan Persekutuan
tujuan untuk membentuk sejumlah dana Komanditer (Commanditaire Vennootschap)
sebagai jaminan bagi semua perikatan atau disingkat CV. Bahkan menurut
Perseroan. pandangan klasik, tadinya Maatschap
2. Adanya persero atau pemegang saham tersebut merupakan bentuk genus pula dari
yang tanggung jawabnya terbatas pada Perseroan Terbatas (PT). Hanya saja, karena
jumlah nominal saham yang saat ini tentang PT sudah jauh berkembang,
dimilikinya. Sedangkan mereka semua maka ada pendapat yang mengatakan PT
di dalam Rapat Umum Pemegang bukan lagi termasuk bentuk species (khusus)
Saham (RUPS), merupakan kekuasaan dari Maatschap.6
yang tertinggi dalam organisasi Apabila Firma dan CV sebagai
perseroan yang berwenang mengangkat bentuk Maatschap, maka ia akan
dan memberhentikan Direksi dan mengandung pula kharakteristik-
Komisaris, berhak menentukan garis- kharakteristik dari Maatschap, sepanjang
garis besar kebijaksanaan menjalankan tidak diatur secara khusus dan menyimpang
Perusahaan, menetapkan hal-hal yang dalam Kitab Undang-Undang Hukum
belum ditetapkan dalam anggaran dasar Dagang (KUHD). Jelasnya, apa yang diatur
dan lain-lain.
3. Terdapatnya pengurus (Direksi) dan
4
pengawas (Komisaris) yang merupakan R. T. Sutantyo Hadikusuma
satu kesatuan pengurusan dan Sumantoro, Pengertian Pokok Hukum
pengawasan terhadap perseroan dan Perusahaan: Bentuk-Bentuk Perusahaan
tanggung jawabnya terbatas pada yang Berlaku di Indonesia, (Jakarta:
Rajawali Press, 1995), hal. 40.
5
Soekardono, Hukum Dagang
Bidang Usaha), (Bekasi: Kesain Blanc, Indonesia, Jilid 1 Bagian Kedua, (Jakarta:
2005), hal. 1. Rajawali Press, 1999), h. 102.
3 6
Soekardono, Hukum Dagang Rudhi Prasetya, Maatschap,
Indonesia, Jilid 1 Bagian Kedua, (Jakarta: Firma, dan Persekutuan Komanditer,
Rajawali Press, 1999), hal. 102. (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2002), hal. 2.

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol 2 N0.4 Januari-Juni 2018


3

dalam Kitab Undang-Undang Hukum suatu organisasi yang bekerjasama demi


Perdata (KUHPerdata) mengenai Maatschap terwujudnya kepasatian hukum terhadap
berlaku pula terhadap Firma dan CV. organisasi maatschap.
Keadaan ini terbaca dalam Pasal 15 KUHD, Menurut kepustakaan, Maatschap itu
yang menyatakan bahwa persekutuan- bersifat 2 (dua) muka, yaitu bisa untuk
persekutuan yang disebut dalam Buku I, Bab kegiatan yang bersifat komersial atau bisa
III, Bagian I KUHD, diatur oleh perjanjian- pula untuk kegiatan non komersial termasuk
perjanjian antara para pihak dan oleh dalam hal ini untuk persekutuan-persekutuan
KUHPerdata. Sebenarnya, apa yang diatur menjalankan profesi. Dalam praktek dewasa
dalam Pasal 15 KUHD sejalan dengan apa ini, yang paling banyak dipakai justru untuk
yang diatur dalam Pasal 1 KUHD. Sebab non profit kegiatan profesi itu, misalnya
KUHD itu sendiri merupakan species dari persekutuan diantara para lawyer yang biasa
KUHPerdata yang merupakan genusnya.7 dikenal sebagai “associated” atau “partner”
H. Van der Tas, dalam Kamus (rekan) atau “compagnon” yang disingkat
Hukum menerjemahkan Maatschap sebagai “Co.”9
perseroan, perserikatan, persekutuan. Dalam Pasal 1618 dikatakan bahwa
Fockema Andreae, menerjemahkannya tiap peserta harus memasukkan sesuatu ke
sebagai perseroan, perseroan perdata. R. dalam persekutuan. Hal yang dimaksudkan
Subekti dalam terjemahan KUH Perdata disini adalah “pemasukan” (inbreng). Yang
(Burgerlijk Wetboek) menyebut istilah dimaksud dengan “pemasukan” (inbreng)
Maatschap sebagai persekutuan.8 Penulis bisa berwujud barang, uang atau tenaga,
lain menerjemahkannya sebagai persekutuan baik tenaga badaniah maupun tenaga
perdata atau perserikatan perdata (burgelijke kejiwaan (pikiran). Adapun hasil dari
maatschap). adanya pemasukan itu tidak hanya
Menurut Soenawati Soekowati, keuntungan saja, tetapi mungkin pula
maatschap adalah suatu organisasi “kemanfaatan,” misalnya: Empat orang
kerjasama dalam bentuk taraf permulaan bersahabat (A, B, C dan D) masing-masing
dalam suatu usaha. Dimaksudkan dalam memasukkan uang sebesar Rp. 200.000,-
taraf permulaan disini adalah bahwa untuk melakukan sebuah perjalanan wisata
Maatschap merupakan suatu badan yang pra ke Sibolangit dengan mencarter sebuah taksi
atau sebelum menjadi perkumpulan mulai pagi hingga sore dengan membawa
berbadan hukum. Ia merupakan bentuk makanan dan minuman, maka pada sore hari
badan yang paling sederhana, sebagai dasar ketika mereka sampai dirumah, sedikitpun
dari bentuk-bentuk badan usaha yang telah tidak mendapat keuntungan, tetapi hanya
mencapai taraf yang sempurna (berbelit- kemanfaatan yang berwujud kepuasan hati.
belit) pengaturannya. Jadi, maatschap Kenyataan hukum ini disebut “perserikatan
bentuknya belum sempurna, artinya belum perdata.” Sehingga sesuai dengan ketentuan
memiliki pengaturan yang rumit atau belum hukum perdata kebutuhan yang dirasakan
memenuhi unsur-unsur sebagai badan oleh subyek hukum bisa berupa kebutuhan
hukum. Sehingga dalam hal ini maatchap yang bersifat materil serta bisa juga bersifat
perlu menjadi pertimbangan untuk dijadikan imateril yang kedua hal tersebut dapat
dirasakan secara langsung oleh subyek
hukum itu sendiri. Dengan subyek hukum
7
Ibid, hal. 3. mendapatkan keutungan pribadi yang
8
Lihat Indonesia, Kitab Undang- bersifat keperdaaan yang didapatkannya
Undang Hukum Perdata (Burgerlijk maka seseorang akan mendapatkan
Wetboek), Diterjemahkan oleh R. Subekti keutungan sesuai dengan apa yang
dan R. Tjitrosudibio, Cetakan XXV, diharapkannya.
(Jakarta: Pradnya Paramita, 1995), h. 356-
357. Dalam ketentuan Pasal 1618 Perseroan Terbatas
KUHPerdata disebutkan: “persekutuan Istilah Perseroan Terbatas yang
adalah suatu persetujuan dengan mana dua digunakan dewasa ini, dulunya dikenal
orang atau lebih mengikatkan diri untuk dengan istilah Naamloze Vennotschap
memasukkan sesuatu dalam persekutuan,
dengan maksud untuk membagi keuntungan
9
yang terjadi karenanya.” Rudhi Prasetya, Op. Cit, hal. 4-5.

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol 2 N0.4 Januari-Juni 2018


4

disingkat NV. Sebutan naamloos dalam arti selalu dipertanggungkan dengan harta
tanpa nama disebabkan karena NV itu tidak perkumpulan modal yang kemudian akan
mempunyai nama seperti firma pada tampak dalam keadaan harta kekayaan
umumnya, juga tidak mempergunakan salah perseroan tersebut baik pengurangan atau
satu nama dari anggota perseronya, penambahannya. Harta yang dimiliki oleh
identifikasinya adalah dalam objek subyek hukum yang mengikatkan dirinya
perusahaan.10 sebagai badan hukum baik bersifat badan
Perseroan Terbatas atau naamlaze usaha berbadan hukum dan badan usaha
vennootschop (Belanda), company limited by tidak berbadan hukum. Bila seorang
shares (Inggris) merupakan bentuk usaha pemodal mengikatkan diri pada badan
kegiatan yang paling disukai saat ini, di hukum maka pertanggungjawaban modal
samping karena pertanggung jawabannya yang dimiliki sebatas modal yang
yang bersifat terbatas, Perseroan Terbatas dituangkan dalam organisasi tersebut
juga memberikan kemudahan bagi pemilik sedangkan badan usaha tidak badan hukum
(pemegang saham) untuk mengalihkan maka menjadi tanggung renteng atas segala
perusahaannya kepada orang lain.11 harta yang dimiliki. Hal ini menjadi penentu
Abdulkadir Muhammad, ketika seorang pelaku usaha ingin
mengatakan bahwa Perseroan Terbatas mengikatkan dirinya kepada suatu badan
adalah perusahaan akumulasi modal yang usaha.
dibagi atas saham-saham dan tanggung Dalam ketentuan Pasal 1 Undang-
jawab sekutu pemegang saham terbatas pada Undang Republik Indonesia Nomor 40
jumlah saham yang dimilikinya, perseroan Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas jelas
terbatas adalah perusahaan persekutuan bahwa Perseroan Terbatas adalah badan
badan hukum.12 hukum yang didirikan berdasarkan
“Perseroan Terbatas, yang selanjutnya “perjanjian”. Karena merupakan
disebut perseroan, adalah badan hukum yang “perjanjian” maka ada pihak-pihak yang
merupakan persekutuan modal, didirikan membuat perjanjian tersebut yang artinya
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan ada lebih dari satu atau sekurang-kurangnya
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya ada dua orang atau dua pihak dalam
terbagi dalam saham dan memenuhi perjanjian tersebut, seperti yang disebutkan
persyaratan yang ditetapkan dalam undang- dalam Pasal 1313 Kitab Undang-Undang
undang ini serta peraturan Hukum Perdata.
pelaksanaannya.”13 Beberapa wewenang eksklusif Rapat
Karenanya semua perbuatan hukum Umum Pemegang Saham yang ditetapkan
yang dilakukan oleh perseroan terbatas akan dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor : 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, antara lain:
10
Achmad Ichsan, Dunia Usaha 1. Penetapan Anggaran Dasar (Pasal 15).
Indonesia, (Jakarta: Pradnya Paramita, 2. Penetapan perubahan Anggaran Dasar
1986), hal. 345. (Pasal 19).
11
Abdul R. Saliman, Hermansyah, 3. Penetapan Modal Perseroan (Pasal 31).
dan Ahmad Jalis. 2005, Hukum Bisnis Untuk 4. Perlindungan modal dan kekayaan
Perusahaan: Teori dan Contoh Kasus, perseroan (Pasal 37, Pasal 38).
(Bandung: Kencana Prenada Media Group, 5. Penetapan penambahan modal (Pasal
2005), hal. 111. 41, 42 dan Pasal 43).
12
Abdulkadir Muhammad, 6. Penetapan pengurangan modal dan
Pengantar Hukum Perusahaan Indonesia, penetapan saham (Pasal 44, 48).
(Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999), hal. 7. Penetapan rencana kerja, laporan
68. tahunan, laporan keuangan dan
13
Lihat Pasal 1 angka 1 Undang- penetapan penggunaan laba (Pasal 64,
Undang Republik Indonesia Nomor 40 66, 68, 70 dan Pasal 71).
Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, 8. Memperoleh keterangan yang berkaitan
(Lembaran Negara Republik Indonesia dengan Perseroan dari Direksi dan
Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Dewan Komisaris (Pasal 75).
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4756).

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol 2 N0.4 Januari-Juni 2018


5

9. Pengangkatan dan pemberhentian bersifat perseorangan, persekutuan atau


Direksi dan Dewan Komisaris (Pasal badan hukum.14
94, Pasal 96, Pasal 98, Pasal 105, Pasal Bentuk hukum persekutuan perdata
106, Pasal 111). (Burgelijke Maatschap), persekutuan Firma
10. Pengalihan kekayaan Perseroan (Pasal (Fa), dan Persekutuan Komanditer (CV)
102). diatur dalam KUHD, sedangkan Perseroan
11. Penetapan mengenai Penggabungan, Terbatas (PT) diatur dalam Undang-Undang
Peleburan, Pengambilalihan, dan Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan
Pemisahan (Pasal 123, Pasal 125, Pasal Terbatas, kemudian telah diubah dengan
127). Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
12. Pemeriksaan terhadap Perseroan (Pasal tentang Perseroan Terbatas. Persekutuan
138). perdata (Burgelijke Maatschap), persektuan
13. Pembubaran, Likuidasi, dan Firma (Fa), dan Persekutuan Komanditer
berakhirnya status Badan Hukum (CV) adalah bukan badan hukum, sedangkan
Perseroan (Pasal 142, Pasal 143, Pasal Perseroan Terbatas (PT) adalah badan
144). hukum. Dimana Perseroan Terbatas sebagai
hukum publik dan privat yang bergerak
Perubahan Badan Usaha Persekutuan dibidang komersial. Serta mendapatkan
Perdata Menjadi Badan Hukum suatu keuntungan dari usaha tersebut dan
Perseroan Terbatas (P.T) menjadi suatu orientasi dalam menjalankan
Dalam ranah publik, negara ikut roda organisasi perseroan terbatas. Perseroan
campur tangan dalam hal kebijakan berupa terbatas memiliki status badan hukum
aturan-aturan atau prosedur hukum yang dimana memiliki suatu modal, yang terpisah
harus dilaksanakan setiap orang atau badan dari harta kekayaan yang dimiliki.
usaha dalam melakukan suatu kegiatan Dalam pengaturan perseroan harta
usaha. Sehingga kedudukan hukum disini kekayaan ini dapat dimasukkan dengan
hanya berfungsi sebagai kontrol saja agar saham-saham, atau beberapa harta kekayaan
tidak terjadi, misalnya persaingan tidak tetap lainnya yang para nantinya akan
sehat. Dalam ranah privat perusahaan dikonvensi dengan saham atau dalam suatu
dijalankan oleh orang-orang khusus pelaku firma harta kekayaan pribadi ini dapat tetap
ekonomi, seperti seorang pengusaha atau dalam bentuk benda bergerak maupun benda
badan usaha. Pelaku usaha dalam hal ini tetap milik perorangan dan dalam
berberan penting dalam menunjang perkembangannya harta kekayaan pribadi ini
pertumbuhan ekonomi bagi perusahaan yang dapat benda tidak berwujud seperti nama
dijalankan. Serta sebagai lembaga produksi baik atau ketokohan seseorang yang dalam
dalam menjalankan tugas dan fungsi serta dunia hukum dikenal dengan goodwiil.
visi-misi perusahaan yang menjadi tolak Dalam kepustaan dam ilmu hukum,
ukur. istilah persekutuan bukanlah istilah tunggal,
Mengacu kepada undang-undang, karena ada istilah pendampingnya yaitu
maka perusahaan didefenisikan sebagai perseroan dan perserikatan. Ketiga istilah ini
“setiap bentuk usaha yang menjalankan sering digunakan untuk menterjemahkan
setiap jenis usaha yang bersifat tetap, terus istilah bahasa Belanda: maatschap,
menerus, dan didirikan, bekerja serta vennootschap.15
berkedudukan dalam wilayah negara Bahwa yang dinamakan
Indonesia dengan tujuan memperoleh “persekutuan” (Bahasa Belanda: maatschap,
keuntungan dan atau laba”. Sementara yang atau vennootschap) adalah suatu perjanjian
dimaksud dengan “bentuk usaha” adalah antara dua orang atau lebih untuk berusaha
organisasi usaha atau badan usaha yang bersama-sama mencari keuntungan yang
menjadi wadah penggerak setiap jenis usaha. akan dicapai dengan jalan masing-masing
Organisasi atau badan usaha tersebut
diatur/diakui oleh undang-undang, baik
14
Abdulkadir Muhammad,
Pengantar Hukum Perusahaan Indonesia,
(Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999), hal. 1.
15
Chaidir Ali, Badan Hukum,
(Bandung: Alumni, 1999), hal. 133.

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol 2 N0.4 Januari-Juni 2018


6

memasukkan sesuatu dalam suatu kekayaan terakhir ini menurut Soekardono disebut
bersama. Dari keuntungan yang didapatkan perserikatan perdata.
berdasarkan penanaman saham terhadap Persekutuan (maatschap) ini
perseroan terbatas sehingga mendapatkan merupakan bentuk kerja sama yang paling
persenan keuntungan dari para pemegang sederhana untuk bersama-sama mencari
saham yang tergabung didalam oraganisasi keuntungan. Perjanjian persekutuan tidak
perseroan terbatas. mempunyai pengaruh keluar (terhadap
Perkataan Belanda maat atau orang-orang pihak ketiga) dan ia semata-
vennoot berarti kawan atau sekutu, sehingga mata mengatur bagaimana caranya kerja
makna dari perkataan “maatschap” sama antara para sekutu dan bagaimana
“vennootschap” adalah sama dengan makna pembagian keuntungan yang diperoleh
dari perkataan Indonesia yaitu persekutuan. bersama itu. Lain halnya dengan bentuk-
Makna yang sama terkandung di dalam bentuk kerja sama lainnya yang lebih
perkataan Inggris “partnership.” Perkataan modern seperti: perseroan firma, perseroan
persekutuan kami pandang lebih tepat terbatas (PT) dan lain-lain.
daripada perkataan “perseroan” karena Orang-orang pihak ketiga tidak
perkataan yang terakhir ini mungkin mempunyai kepentingan bagaimana
menimbulkan dugaan seolah-olah dalam diaturnya kerja sama dalam persekutuan itu,
bentuk kerja sama yang kita bicarakan ini karena para sekutu bertanggung jawab
dikeluarkan sero atau saham, padahal secara pribadi atau perseorangan tentang
pengeluaran sero atau saham ini tidak hutang-hutang yang mereka buat meskipun
perlu.16 untuk persekutuan. Apabila si A yang
Dalam hubungannya dengan istilah bertindak keluar, maka dia sendirilah yang
burgelijke maatschap ini, M. N. terikat oleh perjanjian-perjanjian yang
Purwosutjipto, menjelaskan sebagai berikut: dibuatnya. Sedangkan sekutu-sekutunya B
“Bentuk persekutuan perdata (burgelijke dan C tidak terikat oleh perjanjian-perjanjian
maatschap) sebagai yang diatur dalam bab itu.17
VIII, buku II KUHPerdata, adalah Dengan demikian, persekutuan
persekutuan yang ternasuk dalam bidang (maatschap) merupakan bentuk permitraan
hukum perdata umum, sebab apa yang yang paling sederhana karena:18
disebut “burgelijke maatschap” itu pada 1. Dalam hal modal, tidak ada ketentuan
umumnya tidak menjalankan perusahaan. tentang besarnya modal, seperti yang
Ternyata “burgelijke maatschap” dalam berlaku dalam Perseroan Terbatas (PT)
praktek juga sering menjalankan perusahaan. yang menetapkan besar modal minimal,
Hal ini dapat dilihat dari Pasal 1623 saat ini adalah minimal Rp.
KUHPerdata dan Pasal 16 KUHD. ”Pasal 50.000.000,00- (lima puluh juta rupiah).
1623 KUHPerdata, berbunyi: 2. Dalam rangka memasukkan sesuatu
“Perseroan perdata yang terbatas hanya dalam persekutuan atau maatschap,
menyangkut barang-barang tertentu, selain berbentuk uang atau barang, boleh
pemakaiannya atau hasil-hasil yang akan menyumbangkan tenaga saja.
diperoleh dari barang-barang itu, mengenai
usaha tertentu atau penyelenggaraan suatu
3. Lapangan kerjanya tidak dibatasi, juga
bisa dalam bidang perdagangan.
perusahaan atau pekerjaan tetap.”
Dari ketentuan kedua pasal tersebut 4. Tidak ada pengumuman kepada pihak
dapat disimpulkan bahwa persekutuan ketiga seperti yang dilakukan dalam
perdata dapat menjalankan perusahaan. firma.
Persekutuan jenis inilah yang termasuk
bidang hukum dagang, sedangkan KESIMPULAN DAN SARAN
persekutuan perdata yang tiak menjalankan Kesimpulan
perusahaan termasuk dalam bidang hukum Adapun kesimpulan dari penelitian
perdata umum. Persekutuan perdata tersebut ini adalah sebagai berikut:
1. Bentuk persekutuan perdata (burgelijke
maatschap) sebagai yang diatur dalam
16
R. Subekti, Aneka Perjanjian,
17
(Bandung: Citra Aditya Bakti, 1995), hal. Ibid, hal. 76.
18
75. Chaidir Ali, Op. Cit, hal. 134.

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol 2 N0.4 Januari-Juni 2018


7

bab VIII, buku II KUHPerdata, adalah (Bandung: Citra Aditya Bakti,


persekutuan yang ternasuk dalam 2002), hal. 2.
bidang hukum perdata umum, sebab apa
yang disebut “burgelijke maatschap” itu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
pada umumnya tidak menjalankan (Burgerlijk Wetboek),
perusahaan. Ternyata “burgelijke Diterjemahkan oleh R. Subekti dan
maatschap” dalam praktek juga sering R. Tjitrosudibio, Cetakan XXV,
menjalankan perusahaan. Hal ini dapat (Jakarta: Pradnya Paramita, 1995),
dilihat dari Pasal 1623 KUHPerdata dan h. 356-357. Dalam ketentuan Pasal
Pasal 16 KUHD.” 1618 KUHPerdata disebutkan:
2. Persekutuan (maatschap) ini merupakan “persekutuan adalah suatu
bentuk kerja sama yang paling persetujuan dengan mana dua orang
sederhana untuk bersama-sama mencari atau lebih mengikatkan diri untuk
keuntungan. Perjanjian persekutuan memasukkan sesuatu dalam
tidak mempunyai pengaruh keluar persekutuan, dengan maksud untuk
(terhadap orang-orang pihak ketiga) dan membagi keuntungan yang terjadi
ia semata-mata mengatur bagaimana karenanya.”
caranya kerja sama antara para sekutu
dan bagaimana pembagian keuntungan Ichsan Achmad, Dunia Usaha Indonesia,
yang diperoleh bersama itu. Lain halnya (Jakarta: Pradnya Paramita, 1986),
dengan bentuk-bentuk kerja sama hal. 345.
lainnya yang lebih modern seperti:
perseroan firma, perseroan terbatas (PT) Saliman Abdul R., Hermansyah, dan Jalis
dan lain-lain. Ahmad. 2005, Hukum Bisnis Untuk
Perusahaan: Teori dan Contoh
Saran Kasus, (Bandung: Kencana Prenada
1. Persekutuan perdata perlunya dilakukan Media Group, 2005), hal. 111.
penemuan hukum baru karena
pengaturan hukum persekutuan perdata Muhammad Abdulkadir, Pengantar Hukum
masih memakai perturan lama warisan Perusahaan Indonesia, (Bandung:
pemerintahan Hindia-Belanda. Citra Aditya Bakti, 1999), hal. 68.
2. Perseroan Terbatas perlunya dilakukan
pengembangan serta peningkatan dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik
hal perlindungan kpastian hukum Indonesia Nomor 40 Tahun 2007
mengenai aset yang dimiliki perseroan Tentang Perseroan Terbatas,
terbatas antara pihak swasta dan negara. (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 106,
DAFTAR PUSTAKA Tambahan Lembaran Negara
Ibrahim Johannes, Hukum Organisasi Republik Indonesia Nomor 4756).
Perusahaan Pola Kemitraan dan
Badan Usaha, (Bandung: Refika Ali Chaidir, Badan Hukum, (Bandung:
Aditama, 2006), hal. 21. Alumni, 1999), hal. 133.

Rai Widjaya I. G., Hukum Perusahaan Subekti R., Aneka Perjanjian, (Bandung:
(Undang-Undang dan Peraturan Citra Aditya Bakti, 1995), hal. 75.
Pelaksana Undang-Undang di
Bidang Usaha), (Bekasi: Kesain
Blanc, 2005), hal. 1.

Soekardono, Hukum Dagang Indonesia,


Jilid 1 Bagian Kedua, (Jakarta:
Rajawali Press, 1999), hal. 102.

Prasetya Rudhi, Maatschap, Firma, dan


Persekutuan Komanditer,

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol 2 N0.4 Januari-Juni 2018

Anda mungkin juga menyukai