Anda di halaman 1dari 19

ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No.

1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

PENGATURAN PENDAFTARAN BADAN USAHA BUKAN BADAN


HUKUM MELALUI SISTEM ADMINISTRASI BADAN USAHA

Putu Devi Yustisia Utami


Fakultas Hukum Universitas Udayana
e-mail : deviyustisia27@gmail.com

Abstrak
Istilah Perseroan Komanditer, Firma dan Persekutuan Perdata sudah tidak
asing lagi bagi kita. Dasar hukum pendirian CV, Firma dan Persekutuan
Perdata adalah berdasarkan KUHD dan KUHPerdata. Berdasarkan pasal 23
KUHD, pendaftaran pendirian CV, Firma dan Persekutuan Perdata
dilakukan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri. Akan tetapi, saat ini
pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor
17 Tahun 2018 tentang Pendaftaran CV, Firma dan Persekutuan Perdata
dimana pendaftarannya mirip dengan pendaftaran badan usaha berbadan
hukum yaitu dilakukan kepada Menteri melalui Sistem Administrasi Badan
Usaha (SABU) secara online. Ini menyebabkan adanya ketidaksesuaian
norma mengenai pendaftaran pendirian badan usaha bukan badan hukum.
Berdasarkan paparan tersebut penulis menemukan permasalahan yaitu
Bagaimanakah pengaturan mengenai badan usaha bukan badan hukum
dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia dan Apa
akibat hukum bagi badan usaha bukan badan hukum yang berdiri sebelum
berlakunya Permenkumham No. 17 tahun 2018 yang tidak mendaftarkan
dirinya pada Sistem Administrasi Badan Usaha (SABU). Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan
perundang- undangan (Statute Approach) dan pendekatan analisis konsep
(Analytical Concept Approach). Kesimpulannya adalah berdasarkan asas lex
posterior derograt legi priori, dalam hal terjadi dualisme pengaturan
pendaftaran CV, Firma dan Persekutuan Perdata, ketentuan hukum yang
dipergunakan adalah KUHD dan KUHPerdata.

Kata kunci : Badan usaha, CV, Firma, Persekutuan Perdata, SABU.

Abstract
The terms of the Commanditer Venootschap, Firm and Maatschaap are familiar to
us. The legal basis for the establishment of Commanditer Venootschap, Firm and
Maatschaap is based on Trade Law Code and Civil Code. Based on article 23 of the
Trade Law Code, registration of the establishment of a Commanditer Venootschap,
Firm and Maatschaap is conducted in the Registrar's Office of the District Court.
However, currently the government has issued Minister of Law and Human Rights
Regulation Number 17 of 2018 concerning Commanditer Venootschap, Firm and
Maatschaap where the registration is similar to the registration of legal entity
company that is carried out to the Minister through an Online Business
Administration System (SABU). This has led to incompabilitty norms regarding the

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 1


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

registration for the establishment of a non legal entity company. Based on the
explanation, the author found a problem, namely: What is the regulation regarding
non legal entity company in the applicable laws and regulations in Indonesia and
What are the legal consequences for business entities not legal entities that stand
before the entry into force of Minister of Law and Human Rights Regulation
Number 17 of 2018 which does not register with the Business Entity Administration
System (SABU). The research type used is normative legal research, use a Statute
Approach and the Analytical Concept Approach. The conclusion is, based on the
principle of lex posterior derograt legi priori, in the event of a dualism in the
regulation of registration of Commanditer Venootschap, Firm and Maatschaap, the
legal provisions used are KUHD and Civil Code.

Keywords: Companies, CV, Firm, Maatschap, SABU.

Pendahuluan dapat kita temui dalam KUHD.


Masyarakat dalam Pada pasal 1 huruf b UU No. 3/
menjalani kehidupannya harus 1982 tentang Wajib Daftar
melakukan sesuatu untuk Perusahaan perusahaan
memenuhi kebutuhan hidupnya, didefinisikan sebagai bentuk
salah satu hal yang dapat usaha yang dijalankan oleh
dilakukan adalah dengan bekerja seseorang secara terus menerus,
atau berusaha. Masyarakat dapat bersifat tetap dan harus didirikan
melakukan atau menjalankan di wilayah Indonesia, dengan
usaha apa saja, sepanjang hal tujuan utama untuk memperoleh
tersebut tidak melanggar laba.
kesopanan, kesusilaan dan Di Indonesia sendiri
ketentuan peraturan perundang- terdapat beragam bentuk- bentuk
undangan. Dalam memenuhi badan usaha baik yang bersifat
kebutuhan hidupnya ada perorangan, persekutuan
masyarakat yang bekerja menjadi maupun badan hukum seperti
karyawan di suatu perusahaan Perusahaan Dagang (PD),
tertentu atau bahkan ada Comanditter Vennootschap (CV),
masyarakat yang berwiraswasta Firma, Persekutuan Perdata
dengan mendirikan (Maatschap), Perseroan Terbatas
perusahaannya sendiri. Istilah (PT) dan Koperasi. Perseroan
perusahaan sudah tidak asing Komanditer, Persekutuan Perdata
lagi di telinga kita semua. Istilah dan Firma adalah badan usaha
perusahaan lekat sekali dengan bukan badan hukum, sedangkan
istilah perdagangan, dimana Perseroan Terbatas dan Koperasi
istilah perusahaan tercantum di merupakan badan usaha
dalam Kitab Undang- Undang berbadan hukum. (Abdulkadir
Hukum Dagang (untuk Muhammad, 1999:2)
selanjutnya disebut KUHD), Begitu banyaknya jenis
namun pengertian dari perusahaan atau badan usaha di
perusahaan itu sendiri tidak masyarakat maka diperlukan

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 2


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

adanya pengaturan atas sehingga tidak diperlukan


perusahaan- perusahaan tersebut adanya perjanjian. Pengusaha
dalam suatu aturan hukum. yang akan mendirikan
Bentuk perusahaan perseorangan perusahaan perorangan cukup
belum ada pengaturannya dalam membuat anggaran dasar
undang- undang, pengaturan perusahaan yang kemudian
perusahaan perseorangan dituangkan dalam akta pendirian
berkembang sesuai dengan yang dibuat oleh Notaris
kebutuhan masyarakat sebagai (Abdulkadir Muhammad,
pengusaha yang dalam 1999:48). Pada perusahaan atau
praktiknya dibuat secara tertulis badan usaha yang berbadan
di hadapan Notaris. (Abdulkadir hukum akta pendirian
Muhammad, 1999:2) perusahaan tersebut perlu
Untuk bentuk badan usaha memperoleh pengesahan dari
yang berbadan hukum seperti PT Menteri terkait. Untuk
dan Koperasi telah diatur dalam pengesahan PT dilakukan oleh
peraturan perundang- undangan Menteri Hukum dan Hak Asasi
khusus. PT diatur dalam UU Manusia sedangkan untuk
Perseroan terbatas yaitu UU No. pengesahan Koperasi dilakukan
40/ 2007 (yang selanjutnya oleh Menteri Koperasi.
disebut dengan UUPT) dan Sebelum tahun 2018,
Koperasi diatur dalam UU. No. pendirian perusahaan atau badan
25 / 1992 tentang Perkoperasian usaha bukan badan hukum
(untuk selanjutnya disebut seperti CV, Firma diatur dalam
dengan UU Koperasi), sedangkan KUHD, sedangkan pendirian
pengaturan mengenai CV, Firma Persekutuan Perdata diatur
dan Persekutuan Perdata sebagai dalam KUHPerdata yang mana
badan usaha bukan badan kedua produk hukum Belanda ini
hukum sebelum tahun 2018 juga masih berlaku sampai
masih diatur dalam ketentuan dengan saat ini. Berdasarkan
perundang- undangan ketentuan KUHD dan
peninggalan Belanda yaitu dalam KUHPerdata syarat pengesahan
ketentuan yang terdapat dalam dari Menteri Hukum dan HAM
Kitab Undang Undang Hukum dalam pendirian CV, Firma dan
Perdata (untuk selanjutnya Persekutuan Perdata tidak
disebut KUHPerdata) dan di diperlukan karena CV, Firma
dalam KUHD. dan Persekutuan Perdata bukan
Pendirian perusahaan merupakan perusahaan atau
perseorangan berupa Perusahaan badan usaha badan hukum
Dagang (PD) lebih mudah dan sehingga hanya perlu dilakukan
sederhana dibandingkan dengan pendaftaran di kepaniteraan
badan usaha bukan badan Pengadilan Negeri (Abdulkadir
hukum dan badan usaha badan Muhammad, 1999:56)
hukum. Dalam pendirian badan Pada bulan Juni tahun 2018
usaha perseorangan hanya pemerintah mengeluarkan
didirikan seorang pengusaha Peraturan Pemerintah Nomor 24

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 3


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

Tahun 2018 tentang Pelayanan terkait dengan dualisme


Perizinan Berusaha Terintegrasi pengaturan mengenai badan
Secara Elektronik (untuk usaha non badan hukum yang
selanjutnya disebut PP Perizinan berbentuk Persekutuan
Berusaha Elektronik), dimana Komanditar, Firma dan
pada pasal 15 sampai dengan Persekutuan Perdata yaitu
pasal 17 mengatur mengenai CV, sebagai berikut:
Firma dan Persekutuan Perdata. Pertama, adanya tumpang
Dalam PP Perizinan Berusaha tindih peraturan hukum
Elektronik ini badan usaha yang mengenai Firma, Persekutuan
berbentuk CV, Firma dan Komanditer dan Persekutuan
Persekutuan Perdata diharuskan Perdata, dimana di satu sisi
untuk dilakukan pendaftaran pengaturan mengenai Firma,
kepada pemerintah pusat yaitu Persekutuan komanditer dan
kementerian yang Persekutuan Perdata masih
menyelenggarakan urusan diatur melalui KUHD dan
pemerintahan di bidang hukum KUHPerdata, namun kemudian
yang dalam hal ini adalah di sisi lain juga berlaku
Kementerian Hukum dan Hak Permenkumham No. 17/ 2018.
Asasi Manusia (Kemenkumham). Jika kita perhatikan kembali
Untuk mengimbangi bahwa Permenkumham No. 17/
Peraturan Pemerintah mengenai 2018 tersebut tidak mencabut
Perizinan Berusaha Elektronik, keberlakuan dari KUHD dan
kemudian Kemkumham pada KUHPerdata sepanjang yang
bulan Juli 2018 juga menyangkut Firma, Persekutuan
mengeluarkan Peraturan Menteri Perdata dan Persekutuan
Hukum dan Hak Asasi Manusia Perdata, sehingga peraturan
Nomor 17 Tahun 2018 (untuk mengenai CV, Firma dan
selanjutnya disebut Persekutuan Perdata yang diatur
Permenkumham No. 17/2018) dalam pasal 23 KUHD dan pasal
tentang Pendaftaran Persekutuan 1618 KUHPerdata tersebutpun
Komanditer, Persekutuan Firma masih berlaku hingga saat ini.
dan Persekutuan Perdata. Kedua, terdapat
Permenkumham No. 17/2018 ini ketidaksesuaian (konflik)
pada prinsipnya mengatur pengaturan pendaftaran Firma,
mengenai adanya kewajiban bagi Persekutuan Perdata dan
para pelaku usaha yang memiliki Persekutuan Komanditer
badan usaha yang berbentuk CV, sebagaimana diatur dalam pasal
Firma dan Persekutuan Perdata 23 KUHD dengan
untuk melakukan pendirian dan Permenkumham No. 17/ 2018.
pendaftaran perusahaannya pada Dimana pada pasal 23 KUHD
Menteri melalui Sistem mengatur bahwa pendaftaran CV
Administrasi Badan Usaha dan Firma cukup di Kepaniteraan
(SABU). Pengadilan Negeri dan
Dari paparan diatas terlihat pendaftaran Persekutuan Perdata
adanya dua isu hukum normatif yang tidak diatur secara jelas

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 4


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

dalam pasal 1618 KUHPerdata hukum berupa ketidaksesuaian


mengikuti pendaftaran CV dan dan ketumpang tindihan norma
Firma, namun disisi lain yang mengatur mengenai badan
Permenkumham No. 17/ 2018 usaha bukan badan hukum di
mengatur bahwa Firma, CV dan Indonesia. Jenis pendekatan yang
Persekutuan Perdata harus dipergunakan adaah pendekatan
didaftarkan kepada Menteri perundang- undangan (Statute
melalui Sistem Administrasi Approach) dan pendekatan analisa
Badan Usaha (SABU). konsep hukum (Analitycal and
Berdasarkan paparan yang Conceptual Approach). Dalam
telah diuraikan pada latar penulisan karya ilmiah ini
belakang diatas, penulis penulis menggunakan sumber
menyusun suatu karya tulis yang bahan hukum primer, bahan
diberi judul “Pengaturan hukum sekunder. dan bahan
Pendaftaran Badan Usaha Bukan hukum tersier. Dimana bahan-
Badan Hukum Melalui Sistem .bahan hukum yang
Administrasi Badan Usaha dikumpulkan oleh penulis adalah
(Sabu)”. menggunakan teknik studi
kepustakaan (library research),
Perumusan Masalah kemudian dianalisa oleh penulis
Adapun permasalahan yang dengan. teknik deskripsi,
penulis kemukakan dalam sistematisasi, evaluasi, pada
penulisan karya tulis ini adalah akhirnya dengan menggunakan
sebagai berikut : teknik argumentasi penulis dapat
1. Bagaimanakah pengaturan menarik suatu kesimpulan.
mengenai badan usaha bukan
badan hukum dalam Pengertian Perusahaan
peraturan perundang- Istilah perusahaan
undangan yang berlaku di dipergunakan dalam KUHD,
Indonesia ? akan tetapi KUHD sendiri tidak
2. Apa akibat hukum bagi memberikan pengertian dan
badan usaha bukan badan definisi mengenai apa yang
hukum yang berdiri sebelum dimaksud dengan perusahaan.
berlakunya Peraturan Purwosutjipto berpendapat
Menteri Hukum dan HAM bahwa tidak adanya pengertian
Nomor 17 tahun 2018 yang dan penafsiran resmi atas
tidak mendaftarkan dirinya pengertian perusahaan bertujuan
pada Sistem Administrasi agar pengertian perusahaan
Badan Usaha (SABU) ? tersebut dapat berkembang
sesuai dengan perkembangan
Metode Penelitian perusahaan itu sendiri di
Jenis penelitian yang masyarakat (Gatot Supramono,
dipergunakan dalam penulisan 2007:2). Oleh sebab itu maka
karya tulis ilmiah ini. adalah terdapat berbagai pendapat dari
penelitian hukum normatif yang para sarjana mengenai definisi
diawali dengan adanya isu dan dari apa itu perusahaan.

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 5


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

Polak menambahkan bahwa tulisan ini bahwa di Indonesia


suatu kegiatan yang dilakukan terdapat berbagai jenis badan
tersebut baru dapat dinyatakan usaha, yang sebetulnya
suatu perusahaan apabila mengadopsi bentuk usaha yang
terdapat perhitungan laba rugi ada di Belanda yaitu Perusahaan
yang dapat diperkirakan dan Perorangan/ Perusahaan Dagang
dicatat di dalam suatu (PD), Perseroan Komanditer
pembukuan (Abdulkadir (Comanditter Venootschap), Firma,
Muhammad, 1999:7). Persekutuan Perdata
Meskipun telah banyak (Maatschaap), Perseroan Terbatas,
sekali sarjana yang memberikan Yayasan, Koperasi (Johannes
pengertian dan definisi apa itu Ibrahim, 2013:21-24).
perusahaan, akan tetapi ternyata Sadono Sukirno
pendapat para sarjana tersebut memberikan pendapat bahwa,
masih memiliki kelemahan perusahaan dibedakan menjadi
karena tidak membahas perusahaan perserorangan,
mengenai pengertian perusahaan perkongsian (partnership), dan
sebagai suatu badan usaha. perseroan terbatas (corporation).
Dalam UU No. 3/1982 tentang Zainal Asikin menyatakan bahwa
Wajib Daftar Perusahaan dapat ada berbagai jenis badan usaha
dilihat adanya beberapa unsur yang pada umumnya diuraikan
penting dalam suatu perusahaan adalah perusahaan perorangan,
yaitu sebagai berikut : badan usaha yang berbentuk
1) Bentuk usaha berupa badan persekutuan, dan badan usaha
usaha atau organisasi; yang berbadan hukum
2) Jenis usaha bersifat tetap dan (korporasi) (Sadono Sukirno,
dilakukan secara terus Dkk., 2017: 34).
menerus; Oleh karena terdapat begitu
3) Bekerja di wilayah Negara banyaknya jenis perusahaan yang
Republik Indonesia; sangat beragam, maka dilakukan
4) Memiliki tujuan untuk klasifikasi perusahaan sebagai
memperoleh keuntungan berikut:
atau laba. 1. Dari segi jumlah pemilik,
maka perusahaan
Jenis- Jenis Badan Usaha diklasifikasikan menjadi :
Dalam suatu perusahaan - Perusahaan perseorangan
terdapat pihak yang menjalankan yaitu perusahaan yang
perusahaan yang disebut dengan didirikan dan dimiliki satu
pengusaha. Pengusaha dapat individu, yang pada
berupa satu orang (individual), prakteknya seringkali
beberapa orang (partnership) merupakan perusahaan
dalam bentuk persekutuan dan keluarga;
berbentuk badan hukum - Perusahaan persekutuan,
(corporate body) (Abdulkadir yang didirikan beberapan
Muhammad, 1999:56). Seperti orang yang saling
yang telah disebutkan pada awal

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 6


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

bekerjasama dalam suatu Pengaturan Badan Usaha Bukan


persekutuan. Badan Hukum Berdasarkan
2. Dari status pemiliknya, Produk Hukum Belanda.
perusahaan diklasifikasikan Sebagaimana telah dibahas
menjadi : sebelumnya bahwa badan usaha
-Perusahaan swasta yaitu bukan badan hukum terdiri dari
perusahaan yang didirikan CV, Firma dan Persekutuan
dan dimiliki oleh swasta; Perdata. Badan usaha bukan
dan badan hukum diatur melalui :
-Perusahaan negara atau yang a. Kitab Undang- Undang
biasa disebut dengan Hukum Perdata
Badan Usaha Milik Negara (KUHPerdata), dan;
(BUMN) (Abdulkadir b. Kitab Undang- Undang
Muhammad, 1999:56). Hukum Dagang (KUHD).
3. Dari segi bentuk hukum Baik KUHPerdata dan KUHD
sendiri jenis- jenis badan sama- sama diundangkan
usaha tersebut dapat dibagi berdasarkan Staatsblad Tahun
menjadi dua yaitu : 1874 Nomor 23 dan telah
-badan usaha yang berbentuk dikodifikasikan maupun di
badan hukum, dan; bukukan. (I.G.Rai Widjaja, 2007:
-badan usaha bukan badan 11).
hukum. Berdasarkan pengaturan
( I.G.Rai Widjaja, 2007: 2). badan usaha bukan badan
Adapun yang termasuk hukum yang diatur di dalam
perusahaan yang berbadan KUHD dan KUHPerdata,
hukum yaitu: terdapat perbedaan yang sangat
- Perseroan Terbatas; signifikan jika dibandingkan
- Koperasi; dengan perusahaan badan
- Badan- badan usaha lain hukum. Pada badan usaha bukan
yang dinyatakan sebagai badan hukum hanya diperlukan
badan hukum dan kesepakatan para pihak,
memenuhi kriteria sebagai sedangkan syarat pengesahan
badan hukum (I.G.Rai akta pendirian oleh pemerintah
Widjaja, 2007:2). tidak diperlukan, tanpa adanya
Dalam buku- buku atau formalitas, pendaftaran dan
literatur hukum, terdapat tiga tanpa perlu adanya
macam perkumpulan yang pengumuman (Richard Burton
tidak termasuk dalam katagori Simatupang , 2007:10).
badan hukum, yaitu : Berikut ini akan dibahas satu-
- Persekutuan Perdata persatu mengenai badan usaha
(Maatschap) bukan badan hukum beserta
- Firma; dasar hukumnya sebagaimana
- Comaanditer Venootschap (CV); diatur dalam KUHD dan
(Richard Burton Simatupang, KUHPerdata.
2007:10).

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 7


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

Firma bahwa para pesero wajib untuk


Dasar hukum Firma melakukan pengumuman atas
(vennootschap onder eene firma) akta firma tersebut di dalam
masih menggunakan KUHD, Berita Negara.
dimana diatur dalam Bagian Selama pendaftaran dan
Kedua Bab Ketiga KUHD yang pengumuman belum
dicampur dengan ketentuan berlangsung maka akibat
Persekutuan Komanditer pada hukumnya bagi pihak ketiga
pasal 16- 35 KUHD. Sebagaimana adalah sebagai berikut :
ketentuan dalam pasal 16 KUHD 1. Firma dianggap menjalankan
“Perseroan Firma adalah suatu segala macam urusan
perseroan yang didirikan untuk perniagaan;
melakukan suatu usaha dibawah 2. Didirikan dalam waktu tidak
satu nama bersama”. Suatu terbatas;
persekutuan atau perseroan baru 3. Tidak ada sekutu yang
dapat disebut dengan Firma dikecualikan untuk bertindak
apabila memenuhi syarat- syarat dan menandatangani surat
untuk menjalankan bagi persekutuan (Abdul, R.,
perusahaannya menggunakan Salimar, 2005:102).
nama bersama (Abdulkadir
Muhammad, 1999:50). Comaanditer Venootschap (CV)
Dalam perseroan firma Persekutuan Komanditer
setiap peseronya tanpa terkecuali atau CV adalah firma yang
berhak untuk bertindak, memiliki satu atau lebih sekutu
mengeluarkan dan menerima diam. Yaitu sekutu yang hanya
uang atas nama perseroan, dan menyerahkan uang, barang atau
mengikat perseroan dengan tenaga sebagai pemasukan dalam
pihak ketiga dan sebaliknya. suatu persekutuan (Abdulkadir
Berdasarkan ketentuan Muhammad, 1999:55). Sekutu
sebagaimana diatur dalam diam atau komanditer disebut
KUHD yang masih berlaku silent partner, yang berhak untuk
sampai dengan saat ini, yaitu mengawasi pengurusan
pada pasal 22 dan 23, bahwa persekutuan komanditer secara
pendirian Firma dilakukan intern.
dengan akta otentik, namun Pendirian CV tidak diatur
pendirian firma bisa saja dibuat secara khusus di dalam KUHD,
dengan tanpa akta autentik, akan tetapi oleh karena CV
sebab tidak ada keharusan untuk merupakan Firma maka untuk
itu, akan tetapi demi kepentingan pengaturan CV juga
pihak ketiga akta otentik tetap diberlakukan ketentuan pasal 22
diperlukan. Pendaftaran firma dan 23 KUHD. CV didirikan
dilakukan dengan mendaftarkan dengan membuat anggaran dasar
akta firma tersebut dalam register melalui akta pendirian yang
di Kepaniteraan Pengadilan dibuat oleh dan dihadapan
Negeri. Kemudian berdasarkan Notaris, didaftarkan di PN dan
ketentuan pasal 28 KUHD,

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 8


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

diumumkan dalam Tambahan namun dapat juga berdasarkan


Berita Negara. akta pendirian, baik tertulis
Syarat pengesahan dari ataupun lisan atau bahkan
Kementerian Hukum dan HAM dinyatakan melalui tindakan-
tidak diperlukan karena CV sama tindakan atau perbuatan-
halnya dengan Firma bukan perbuatan para pihak ( I.G.Rai
merupakan badan hukum, Widjaja, 2007: 38). KUHPerdata
dimana tidak ada pemisahan tidak mengatur secara jelas
harta kekayaan antara harta bahwa pendirian Maatschap harus
kekayaan CV dengan harta dilakukan dengan akta notaris,
kekayaan pribadi para sekutu Akta Notaris boleh tidak dibuat
komplementer. dan cukup hanya berdasarkan
perjanjian di antara para
Persekutuan Perdata pendirinya saja. Bahkan dapat
(Maatschap) didirikan dengan perjanjian
Berbeda dengan CV dan secara lisan untuk mencapai
Firma yang diatur di dalam persetujuan kehendak (Gatot
KUHD, Persekutuan perdata atau Supramono, 2007:14)
yang merupakan terjemahan dari Pendirian persekutuan
Burgerlijke Maatschap diatur perdata melalui perjanjian itu
dalam KUHPerdata yaitu pasal haruslah memenuhi syarat
1618 sampai dengan 1646 (Gatot sahnya perjanjian sebagaimana
Supramono, 2007:13). Istilah ditentukan dalam Pasal 1320
Maatschap sendiri dalam bahasa KUHPerdata yaitu kesepakatan
Indonesia diterjemahkan dengan para pihak, kecakapan, objek
Persekutuan atau Perseroan. yang diperjanjikan dan sebab
Sebagaimana diatur dalam pasal yang halal. Syarat kesepakatan
1618 KUHPerdata, persekutuan dan kecakapan merupakan syarat
perdata didirikan berdasar subjektif yang menyangkut
persetujuan 2 orang atau lebih orang- orang yang membuat
untuk memasukkan uang, perjanjian, sedangkan syarat
barang- barang ataupun objek dan sebab yang halal
kerajinan yang berupa tenaga adalah syarat objektif yang
dan keterampilan ke dalam menyangkut objek dari perjanjian
persekutuan Maatschap (I.G.Rai (I Ketut Oka Setiawan, 2018:63).
Widjaja, 2007: 36). Jika dibandingkan dengan
Pendirian Maatschap harus perkumpulan biasa, pada
didirikan oleh minimal dua orang hakikatnya Persekutuan Perdata
sekutu yang sesuai dengan tidaklah berbeda dengan
definisinya didirikan melalui perkumpulan biasa, hanya saja
perjanjian, dan dapat didirikan pada persekutuan perdata
dalam perjanjian sederhana tanpa haruslah ada tujuan untuk
perlu adanya pengajuan secara memperoleh keuntungan
formal atau tidak diperlukan sedangkan pada persekutuan lain
adanya persetujuan pemerintah. tidak diharuskan untuk
Pendiriannya cukup secara lisan memperoleh keuntungan, selain

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 9


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

itu pada persekutuan perdata, sekutu komanditer dengan satu


pemasukan merupakan unsur atau lebih sekutu komplementer,
yang mutlak harus dipenuhi, untuk menjalankan usaha secara
yang berupa pemasukan barang, terus menerus. Pengertian Firma
uang dan tenaga (Gatot menurut pasal 1 angka 2 adalah
Supramono, 2007:16). persekutuan dimana sekutunya
berhak bertindak mewakili
Pengaturan Pendaftaran Badan persekutuan. Adapun yang
Usaha melalui Sistem dimaksud dengan Persekutuan
Administrasi Badan Usaha Perdata berdasarkan ketentuan
(SABU) pasal 1 angka 3 adalah
Pada tanggal 12 Juli 2018, persekutuan yang menjalankan
pemerintah telah menerbitkan profesi dimana para sekutu dapat
Peraturan Menteri Hukum dan mewakilui diri sendiri, dan
Hak Asasi Manusia Nomor 17 memiliki tanggung jawab
Tahun 2018, tentang Pendaftaran terhadap pihak ketiga.
Persekutuan Komanditer, Berdasarkan
Persekutuan Firma dan Permenkumham No. 17/2018,
Persekutuan Perdata. Seperti permohonan pendaftaran CV,
yang telah kita bahas pada Firma dan Persekutuan Perdata
subbab sebelumnya,bahwa untuk diajukan kepada Menteri melalui
badan usaha bukan badan Sistem Administrasi Badan
hukum seperti CV, Firma dan Usaha (SABU). Sebagaimana
Persekutuan Perdata berlaku ketentuan pasal 1 angka 5
ketentuan KUHPerdata dan Permenkumham No. 17/2018,
KUHD dimana pendiriannya Sistem Administrasi Badan
dengan akta Notaris dan Usaha adalah pelayanan jasa
dilakukan pendaftaran cukup di teknologi informasi badan usaha
Kepaniteraan Pengadilan Negeri secara elektronik yang
setempat. Akan tetapi, dengan diselenggarakan oleh Direktorat
adanya Permenkumham No. Jenderal Administrasi Hukum
17/2018 tersebut Pemerintah Umum.
mewajibkan bagi badan usaha Dengan adanya SABU,
bukan badan hukum tersebut pendirian CV, Firma dan
untuk melakukan pendaftaran Persekutuan Perdata tidak lagi
badan usahanya kepada Menteri. sesederhana sebagaimana diatur
Permenkumham No. 17/ dalam KUHPerdata dan KUHD,
2018 juga memberikan definisi akan tetapi harus melalui proses
atas istilah CV, Firma dan permohonan pengajuan nama
Persekutuan Perdata yang melalui SABU. Satu hal yang
dulunya definisinya diatur dalam sangat penting dalam hal ini
KUHD dan KUHPerdata. Definisi adalah bahwa pengajuan nama
CV menurut pasal 1 angka 1 tersebut harus memenuhi
Permenkumham No. 17/2018 persyaratan bahwa nama tersebut
adalah persekutuan yang belum pernah dipakai secara sah
didirikan oleh satu atau lebih oleh CV, Firma dan Persekutuan

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 10


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

Perdata lain dalam SABU. Pendaftaran terhadap CV,


Permohonan pengajuan nama Firma dan Persekutuan Perdata
CV, Firma dan Persekutuan melalui SABU tidak hanya
Perdata ini dikenai biaya sesuai dilakukan pada saat pendirian
dengan ketentuan perundang- badan usaha bukan badan
undangan yang berlaku dibidang hukum tersebut, akan tetapi juga
penerimaan negara bukan pajak berlaku pada saat adanya
(PNBP). Persetujuan atau perubahan anggaran dasar
penolakan atas permohonan perseroan Komanditer,
pemakaian nama CV, Firma dan Persekutuan Perdata, dan
Persekutuan Perdata ini nantinya Perseroan Firma tersebut.
akan disetujui oleh Menteri Ketentuan mengenai tata cara
secara elektronik. Untuk permohonan pendaftaran dan
pemakaian nama CV, Firma dan pendirian CV, Firma dan
Persekutuan Perdata yang telah Persekutuan Perdata berlaku
disetujui, nantinya akan berlaku pula dalam hal pendaftaran
untuk jangka waktu paling lama perubahan anggaran dasar yang
60 (enam puluh) hari. Setelah berupa akta perubahan perseroan
pengajuan nama disetujui oleh tersebut.
Menteri baru kemudian
pendirian CV, Firma dan Dualisme Pengaturan Mengenai
Persekutuan Perdata dibuat Badan Usaha Bukan Badan
dengan Akta Notaris. Hukum Dalam Peraturan
Pendaftaran CV, Firma dan Perundang- Undangan Di
Persekutuan Perdata yang Indonesia.
menurut KUHD didaftarkan di Seperti yang telah dibahas
Kepaniteraan Pengadilan Negeri sebelumnya, bahwa pengaturan
setempat, sejak adanya mengenai pendirian dan
Permenkumham No. 17/2018 ini pendaftaran badan usaha bukan
harus didaftarkan melalui SABU badan hukum yaitu CV dan
dalam jangka waktu selambatnya Firma diatur dalam pasal 16-35
60 (enam puluh) hari dari KUHD dan pendirian
pendirian CV, Firma dan Persekutuan Perdata diatur
Persekutuan Perdata yang dalam pasal 1618-1646
dibuktikan dengan akta notaris. KUHPerdata, akan tetapi dengan
Sebagai bukti bahwa CV, Firma terbitnya Permenkumham No.
dan Persekutuan Perdata telah 17/2018 maka pengaturan
didaftarkan kepada Menteri, mengenai pendirian dan
Menteri kemudian akan pendaftaran CV, Firma dan
menerbitkan Surat Keterangan Persekutuan Perdata turut diatur
Terdaftar (SKT) secara elektronik. dalam Permenkumham tersebut.
SKT adalah tanda bukti yang Kemudian yang menjadi
diterbitkan oleh menteri Hukum pertanyaan disini adalah apakah
dan HAM atas pendaftaran CV, Permenkumham No. 17/2018
Firma dan Persekutuan Perdata. kemudian dengan serta merta
dapat mencabut keberlakuan dari

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 11


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

pengaturan CV, Firma dan mengenai perseroan terbatas


Persekutuan Perdata pada KUHD dicabut dan diganti
sebagaimana diatur dalam dengan berlakunya UUPT No.
KUHD dan KUHPerdata. 1/1995 tersebut sehingga secara
Perlu digarisbawahi bahwa otomatis ketentuan KUHD
Permenkumham No. 17/2018 sepanjang mengatur mengenai
tidak mencabut keberlakukan PT tidak lagi berlaku.
pengaturan pendirian dan Apabila kemudian kita lihat
pendaftaran CV, Firma dan kembali ketentuan
Persekutuan Perdata Permenkumham No. 17/2018,
sebagaimana diatur dalam pasal bahwa peraturan menteri
23 KUHD dan 1618 KUHPerdata tersebut lahir karena
sebab tidak ada satupun klausula diperintahkan oleh Peraturan
dalam Permenkumham No. Pemerintah Nomor 24 Tahun
17/2018 yang mencabut 2018 tentang Pelayanan Perizinan
keberlakuan pasal- pasal yang Berusaha Terintegrasi Secara
mengatur CV, Firma, dan Elektronik, dan PP No. 24/2018
Persekutuan Perdata dalam tersebut dibuat dalam rangka
KUHD dan KUHPerdata. Hal ini mempercepat dan meningkatkan
kemudian menyebabkan adanya penanaman modal dan berusaha
dualisme pengaturan mengenai dengan menerapkan pelayanan
pendirian dan pendaftaran CV, perijinan berusaha secara
Firma dan Persekutuan Perdata elektronik sebagai pelaksanaan
dalam peraturan perundang- dari pasal 25 Undang- undang
undangan di Indonesia. Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Jika dibandingkan dengan Penanaman Modal.
pengaturan Perseroan Terbatas Permenkumham No. 17/2018 ini
yang dulunya juga sempat diatur tidak menunjuk sedikitpun
dalam KUHD, kemudian pada ketentuan CV, Firma dan
tanggal 7 Maret 1995 terbitlah Persekutuan Perdata yang diatur
Undang – Undang Nomor 1 dalam KUHD dan KUHPerdata.
Tahun 1995 tentang Perseroan Jika dilihat dari sejarah
Terbatas. Pada UUPT No. 1/1995 diterbitkannya Permenkumham
pasal 128 ayat (1) menentukan No. 17/ 2018 tersebut beserta PP
bahwa dengan berlakunya dan UU yang memerintahkan
undang- undang tersebut maka terbitnya Permenkumham No.
ketentuan pasal 36 sampai 17/2018 tersebut maka dapat kita
dengan pasal 56 KUHD yang ketahui bahwa ketentuan
mengatur mengenai perseroan mengenai pendirian dan
terbatas berikut perubahannya pendaftaran CV, Firma dan
terakhir dengan UU No. 4 Tahun Persekutuan Perdata
1971 tentang Perubahan dan sebagaimana diatur dalam pasal
Penambahan atas Ketentuan 16-35 KUHD dan pasal 1618 dan
Pasal 54 KUHD dinyatakan tidak 1646 tidak pernah dicabut,
berlaku. Pada UUPT No. 1/1995 sehingga secara hukum
itu jelas, bahwa ketentuan ketentuan mengenai CV, Firma

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 12


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

dan Persekutuan Perdata dalam memiliki kepastian hukum


KUHD dan KUHPerdata juga apabila tidak multi tafsir, tidak
masih berlaku sampai dengan menimbulkan keragu- raguan
saat ini. Masih berlakunya dan tidak menimbulkan
ketentuan mengenai badan usaha kontradiksi serta kekaburan
bukan badan hukum dalam pasal norma antara satu sistem norma
16-35 KUHD dan pasal 1618 dan dengan sistem norma yang
1646 KUHPerdata sekaligus juga lainnya. Menurut Gustav
berlakunya Permenkumham No. Radbruch bahwa kepastian
17/2018 yang mengatur hal yang hukum meliputi dua hal yaitu :
sama menyebabkan adanya 1. Kepastian oleh karena
tumpang tindih peraturan hukum;
perundang- undangan di bidang 2. Kepastian dalam atau dari
pendaftaran CV, Firma dan hukum;
Persekutuan Perdata. Kepastian oleh karena hukum
Selain adanya tumpang maksudnya adalah bahwa
tindih norma mengenai hukum akan berguna dalam
pendaftaran CV, Firma dan masyarakat apabila hukum dapat
Persekutuan Perdata akibat menjamin kepastian dalam
dualisme peraturan hukum masyarakat, sedangkan kepastian
tersebut, terdapat juga dalam atau dari hukum
ketidaksesuaian (incompability) maksudnya bahwa hukum
norma antara ketentuan pasal 23 sebanyak- banyaknya adalah
KUHD dengan pasal 3 undang- undang yang mana
Permenkumham No. 17/2018, ketentuan di dalamnya tidak
dimana Pasal 23 KUHD yang terdapat adanya pertentangan.
sampai saat ini masih berlaku (E. Utrecht, 1959:26).
mewajibkan adanya pendaftaran Kepastian hukum
CV, Firma dan Persekutuan merupakan salah satu tujuan
Perdata hanya sampai di hukum. Tanpa adanya suatu
Kepaniteraan Pengadilan Negeri, kepastian hukum, masyarakat
sedangkan pasal 3 menjadi bingung dan tidak tahu
Permenkumham No. 17/2018 apa yang harus diperbuat. Dalam
menyatakan bahwa pendaftaran dibentuknya suatu peraturan
pendirian CV, Firma dan hukum, seringkali terjadi adanya
Persekutuan Perdata diajukan suatu kegagalan produk hukum
kepada Menteri melalui sistem dalam memberikan kepastian
Administrasi Badan Usaha. hukum bagi masyarakat. Lon
Dualisme pengaturan yang Fuller memberikan pendapat
menyebabkan tumpang tindih bahwa dalam bekerjanya hukum
dan ketidak sesuaian norma ini di dalam masyarakat ada delapan
tentu saja menimbulkan adanya syarat yang harus dipenuhi oleh
suatu ketidakpastian hukum di hukum itu sendiri yaitu:
masyarakat. 1. Generalitas Undang- undang;
Pada dasarnya suatu 2. Pengumuman Undang-
peraturan hukum akan dikatakan undang;

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 13


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

3. Undang- undang tidak boleh pertentangan (repugnant) tetapi


berlaku surut; juga kontradiksi (contradictive),
4. Jelasnya perumusan Undang- ketidaksesuaian (incompatibility)
undang; dan ketidak sejalanan
5. Adanya konsistensi; (incomvenience) (Lon L. Fuller,
6. Undang- undang harus dapat 1964: 64).
dilaksanakan; Dalam hal terjadinya
7. Undang- undang tidak diubah tumpang tindih dan
terlalu sering; ketidaksesuaian (incompatibility)
8. Adanya kesesuaian antara antara satu peraturan hukum
Undang- undang dan dengan peraturan hukum yang
pelaksanaannya di masyarakat lain maka dapat dilakukan
(Gunawan Widjaja, 2006: 21- penyelesaian konflik norma
33). dengan asas preferensi yaitu :
Adanya tumpang tindih 1. Asas lex superior derograt legi
dan ketidaksesuaian norma inferior, yaitu aturan yang
antara pasal 23 KUHD dengan lebih tinggi
Pasal 3 Permenkumham No. mengesampingkan aturan
17/2018 menimbulkan adanya yang lebih rendah;
suatu ketidakpastian hukum. 2. Asas lex posterior derograt legi
Ketidakpastian hukum ini salah priori, yaitu hukum yang
satunya diakibatkan oleh karena berlaku lebih belakangan
tidak terpenuhinya syarat kedua menge-sampingkan hukum
dari teori kepastian hukum yang berlaku lebih dulu;
menurut Gustav Radburch yaitu 3. Asas lex specialis derograt legi
kepastian dalam atau dari generalis, yaitu hukum
hukum, dimana dalam suatu bersifat lebih mengkhusus
ketentuan undang- undang tidak mengesampingkan norma
boleh terdapat suatu hukum yang lebih bersifat
pertentangan. Selain itu umum; (Budiono
penyebab terjadinya Kusumohamidjojo,
ketidakpastian hukum ini 2016:161).
dikarenakan Permenkumham Terkait dengan adanya
No. 17/2018 ini tidak memenuhi pertentangan antara pasal 23
desiderata kelima dari Lon Fuller, KUHD dengan pasal 3 ayat 1
dimana suatu peraturan Permenkumham No. 17/2018
perundang- undangan yang tidak mengenai pendaftaran CV, Firma
sejalan dan bertentangan satu dan KUHPerdata maka dalam
dengan lainnya akan penelitian karya tulis ilmiah ini
menyebabkan undang- undang penulis menggunakan asas lex
tersebut tidak dapat dilaksanakan posterior derograt legi priori,
oleh masyarakat. Masyarakat dimana aturan yang lebih tinggi
menjadi bingung mana ketentuan akan mengesampingkan aturan
hukum yang harus ditaati. yang lebih rendah.
Inkonsistensi tidak hanya dapat Untuk mengetahui mana
diartikan sebagai adanya aturan yang lebih tinggi dan

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 14


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

mana aturan yang lebih rendah, “Peraturan perundang-


maka perlu dilihat terlebih undangan yang lebih rendah
dahulu hierarki peraturan apabila bertentangan dengan
perundang- undangan di peraturan perundang- undangan
Indonesia sebagaimana diatur yang lebih tinggi maka akan
dalam pasal 7 ayat (1) Undang- kehilangan kekuatan berlakunya”
undang Nomor 12 Tahun 2011 (Budiono Kusumohamidjojo,
tentang Pembentukan Peraturan 2016, 130).
Perundang- Undangan yaitu : Oleh karena itu dengan
a. UUD Tahun 1945; adanya tumpang tindih dan
b. TAP MPR; ketidaksesuaian norma dalam hal
c. Undang- Undang / Peraturan pengaturan pendaftaran CV,
Pemerintah Pengganti Firma,dan Persekutuan Perdata
Undang- Undang; ini seharusnya ketentuan KUHD
d. Peraturan Pemerintah; dan KUHPerdatalah yang
e. Peraturan Presiden; berlaku karena bersifat lebih
f. Peraturan Daerah Provinsi; tinggi daripada Permenkumham
g. Peraturan Daerah No, 17/2018. Jika dikaji lebih
Kabupaten/Kota; lanjut adapun tujuan pemerintah
Dari ketujuh peraturan menerbitkan Permenkumham
perundang- undangan tersebut No. 17/2018 ini adalah untuk
KUHD dan KUHPerdata menciptakan sistem perizinan
disetarakan dengan Undang – berusaha bagi badan usaha
Undang oleh raja Belanda pada bukan badan hukum yang tertata
16 Mei 1946 berdasarkan dengan rapi dan sistematis serta
berdasarkan Staatblads 1847 -23. disesuaikan dengan
Kemudian berdasarkan pasal 1 perkembangan teknologi dan
Aturan Peralihan UUD 1945 yang persaingan global. Hal ini
menentukan “Segala peraturan sebetulnya bisa saja dilakukan
perundang – undangan yang ada tetapi dengan tetap
masih tetap berlaku selama memperhatikan ketentuan-
belum diadakan yang baru ketentuan peraturan perundang-
menurut undang- undang dasar undangan yang lebih tinggi
ini” maka KUHD dan dalam hal ini adalah KUHD dan
KUHPerdata masih berlaku KUHPerdata.
hingga saat ini di Indonesia. Jika Apabila pemerintah merasa
dilihat dari hierarki peraturan bahwa ketentuan dalam KUHD
perundang- undangan bahwa dan KUHPerdata telah tidak
KUHD dan KUHP yang sesuai dengan perkembangan
disetarakan dengan Undang- masyarakat pada saat ini,
Undang maka kedudukan KUHD seharusnya terlebih dahulu
dan KUHPerdata lebih tinggi dari dilakukan perubahan atau
Permenkumham No. 17 Tahun penggantian bahkan pencabutan
2018. Hal ini juga sejalan dengan terhadap ketentuan CV, Firma
Stufenbau Theory dari Hans dan Persekutuan Perdata yang
Kelsen yang menyatakan bahwa diatur dalam KUHD dan

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 15


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

KUHPerdata tersebut dengan nama yang sudah dipakai secara


suatu peraturan perundang- sah oleh CV, Firma dan
undangan yang sederajat yaitu Persekutuan Perdata yang sudah
Undang- undang, baru kemudian terdaftar dalam SABU. Dengan
dilanjutkan dengan membuat tidak adanya sanksi yang tegas,
Peraturan Pemerintah dan maka akan menimbulkan resiko
Peraturan Menteri yang adanya ketidaktaatan masyarakat
mengkhusus mengenai CV, terhadap Permenkumham No.
Firma dan Persekutuan Perdata 17/2018 ini.
yang sesuai dengan situasi dan Sebagaimana ditentukan
kebijakan pemerintah saat ini pada pasal 4 Permenkumham
sebagai pelaksanaan dari No. 17/2018 bahwa permohonan
Undang- Undang perubahan atau pendaftaran CV, Firma dan
pengganti KUHD dan Persekutuan Perdata ini diawali
KUHPerdata mengenai CV, dengan pengajuan nama CV,
Firma dan Persekutuan Perdata Firma dan Persekutuan Perdata
tersebut. tersebut kepada Menteri. Oleh
karena itu apabila dalam jangka
Akibat Hukum Bagi Badan waktu 1 (satu) tahun suatu CV,
Usaha Bukan Badan Hukum Firma dan Persekutuan Perdata
Yang Tidak Mendaftarkan yang telah berdiri tidak
Dirinya Pada Sistem mendaftarkan dan mencatatkan
Administrasi Badan Usaha CV, Firma dan Persekutuan
(SABU) Perdatanya dalam SABU, maka
Jika kita lihat dapat dianggap bahwa terdapat
Permenkumham No. 17/2018 konsekuensi dikemudian hari
juga memiliki satu kelemahan bahwa nama CV, Firma dan
yaitu tidak adanya pengaturan Persekutuan Perdata tersebut
mengenai akibat hukum yang telah dipergunakan oleh CV,
terjadi apabila suatu Badan Firma dan Persekutuan Perdata
Usaha bukan badan hukum yang lainnya. Oleh karena tidak
berbentuk CV, Firma dan adanya sanksi hukum yang tegas
Persekutuan Perdata yang telah terkait pendaftaran pendirian CV,
berdiri sebelum Permenkumham Firma dan Persekutuan Perdata
No. 17/2018 diundangkan tidak dalam sistem SABU
mendaftarkan dirinya dalam sesungguhnya telah
SABU. Ketentuan pasal 23 membuktikan bahwa
Permenkumham No. 17/2018 Permenkumham No. 17/2018
hanya menentukan bahwa bagi tidak dapat menegakkan
CV, Firma dan Persekutuan kepastian hukum dimasyarakat.
Perdata yang telah terdaftar di
Pengadilan Negeri, diberikan Kesimpulan
jangka waktu 1 (satu) tahun Adapun kesimpulan yang
untuk melakukan pencatatan dapat ditarik dari pemaparan
pendaftaran dalam sistem SABU pembahasan atas permasalahan
dan diperbolehkan menggunakan diatas adalah sebagai berikut:

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 16


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

1. Bahwa terdapat dualisme mengkhusus yang disesuaikan


pengaturan mengenai dengan kondisi saat ini yang
pendaftaran badan usaha bukan dapat mencakup juga
badan hukum di Indonesia mengenai perizinan berusaha
sebagaimana diatur dalam yang terintegrasi secara online.
KUHD dan KUHPerdata serta Hal ini dikarenakan suatu
dalam Permenkumham No. Undang- Undang hanya dapat
17/2018. Berdasarkan asas lex dirubah atau diganti dengan
posterior derograt legi priori, KUHD peraturan perundang-
dan KUHPerdata sebagai undangan yang setingkat
peraturan yang lebih tinggi setara dengan Undang Undang, baru
dengan undang- undang kemudian selanjutnya
mengesampingkan dibuatkan Peraturan
Permenkumham No. 17/2018 Pemerintah dan Peraturan
sebagai peraturan yang lebih Menteri sebagai peraturan
rendah, sehingga dalam hal pelaksanaan dari undang –
terjadi dualisme pengaturan undang tersebut agar tidak
pendaftaran pendirian badan terjadi overlapping peraturan
usaha bukan badan hukum maka perundang- undangan.
yang dipergunakan adalah 2. Bagi masyarakat pemilik
ketentuan dalam KUHD dan badan usaha bukan badan
KUHPerdata. hukum agar tetap
2. Tidak ada sanksi hukum bagi melaksanakan ketentuan
Badan Usaha bukan badan KUHD dan KUPerdata sebagai
hukum yang berbentuk CV, peraturan yang lebih tinggi
Firma dan Persekutuan Perdata yang mengatur mengenai CV,
tidak mendaftarkan dirinya Firma dan Persekutuan
dalam SABU. Dengan tidak Perdata di Indonesia
adanya sanksi hukum tersebut mengingat secara hierarki
membuktikan bahwa hukum Permenkumham No.
Permenkumham No. 17/2018 itu 18/2018 yang mengatur
tidak dapat memberikan suatu mengenai CV, Firma dan
kepastian hukum bagi Persekutuan Perdata tidak
masyarakat sesuai dan tidak sejalan
dengan peraturan perundang-
Saran undangan yang lebih tinggi.
Adapun yang dapat penulis
sarankan terkait dengan Daftar Pustaka
pembahasan diatas adalah : Buku :
1. Bagi pemerintah E. Utrecht, 1959, Pengantar dalam
Agar dibuat Undang- undang Hukum Indonesia, Cetakan
sebagai perubahan atau Keenam, PT. Penerbit Balai
pengganti atas KUHD dan Buku Ihtiar, Jakarta.
KUHPerdata yang mengatur Ibrahim, Johannes, 2013, Hukum
mengenai CV, Firma dan Organisasi Perusahaan, Pola
Persekutuan Perdata secara

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 17


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

Kemitraan dan Badan Hukum, Peraturan Perundang- Undangan


PT. Refika Aditama, Bandung. Undang-undang Dasar Negara
Lon L. Fuller, 1964, Morality of Law, Republik Indonesia Tahun
Yale University Press, London. 1945.
Kusumohamidjojo, Budiono, 2016, Kitab Undang - Undang Hukum
Teori Hukum Dilema Antara Perdata.
Hukum dan Kekuasaan, Yrama Kitab Undang – Undang Hukum
Widya, Bandung. Dagang.
Muhammad, Abdulkadir, 1999, Undang- Undang Republik
Hukum Perusahaan Indonesia, Indonesia Nomor 3 Tahun
PT. Citra Aditya Bhakti, 1982 tentang Wajib Daftar
Bandung. Perusahaan (Lembaran Negara
R., Salimar, Abdul, S.H., M.H., Republik Indonesia tahun 1982
2005, Hukum Bisnis Untuk Nomor 7, Tambahan
Perusahaan, Teori dan Contoh Lembaran Negara Republik
Kasus, Kencana Prenada Media Indonesia Nomor 3214).
Grup, Jakarta. Undang- Undang Republik
Setiawan, I Ketut Oka, 2018, Hukum Indonesia Nomor 25 Tahun
Perikatan, Sinar Grafika, 2007 tentang Penanaman
Jakarta. Modal (Lembaran Negara
Simatupang, Richard Burton 2007, Republik Indonesia Tahun
Aspek Hukum Dalam Bisnis, PT. 2007 Nomor 67, Tambahan
Rineka Cipta, Jakarta. Lembaan Negara Republik
Supramono, Gatot ,2007, Kedudukan Indonesia Nomor 4724)
Perusahaan Sebagai Subjek Undang- Undang Republik
Dalam Gugatan Perdata, PT. Indonesia Nomor 40 Tahun
Rineka Cipta, Jakarta. 2007 tentang Perseroan
Sukirno, Sadono, Dkk., 2017, Terbatas (Lembaran Negara
Pengantar Bisnis, Kencana, Republik Indonesia Tahun
Jakarta. 2007 Nomor 106, Tambahan
Widjaja, I. G. Rai, 2007, Hukum Lembaran Negara Republik
Perusahaan, MegaPoin, Jakarta. Indonesia Nomor 4756).
Peraturan Pemerintah Republik
Jurnal Indonesia Nomor 24 Tahun
Widjaja, Gunawan 2006, “Lon 2018 tentang Pelayanan
Fuller, Pembuatan. Undang.- Perizinan Berusaha
Undang dan Penafsiran Terintegrasi Secara Elektronik,
Hukum”, Law Review: Fakultas Lembaran Negara Republik
Hukum Universitas Pelita Indonesia Tahun 2018 Nomor
Harapan,; Vo. VI, No. 1, Juli 90, Tambahan Lembaran
2006. Negara Republik Indonesia
Nomor 6215)
Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun
2018 tentang Pendaftaran

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 18


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 1, Februari 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

Persekutuan Komanditer, Persekutuan Perdata.


Persekutuan Firma dan

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 19

Anda mungkin juga menyukai