Disusun Oleh:
Arel Raghib Najmuddin (E2A022020)
Oleh:
Arel Raghib Najmuddin/ E2A022020
ABSTRAK
Kemajuan teknologi dan informasi yang saat ini berkembang di hampir seluruh
belahan dunia telah memberikan pengaruh signifikan pada kehidupan
masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Dampak positif yang sering kali kita
rasakan, yaitu kita selalu mendapatkan informasi terbaru mengenai apapun yang
terjadi di muka bumi, khususnya yang sedang trend dalam bidang bisnis guna
meningkatkan perekonomian. Memasuki era pasca Undang-undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Ciptaker) ini, para pelaku usaha dihadapkan
kepada sebuah kesempatan besar. Para pelaku usaha kecil dan menengah diberi
wadah bernama Perseroan Terbatas Perseorangan (PT Perseorangan) yang
dianggap setara dengan Perseroan Terbatas (PT). Metode yang digunakan oleh
penulis pada penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan pendekatan
peraturan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual
(conceptual approach) dan pendekatan komparasi (comparative approach).
Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan (library research),
kemudian dianalisis secara normatif kualitatif. Hasil penulisan artikel ilmiah ini
menunjukkan bahwa politik hukum UU Perseroan Terbatas berdampingan dengan
UU Cipta Kerja dan perlunya cita-cita untuk mengembangkan peraturan
perundang-undangan mengenai PT Perseorangan agar menjadi lebih baik.
Kata kunci : Politik Hukum, Perseroan Terbatas, Ius Constitutum, Ius
Constituendum.
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
A. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
B. METODE PENELITIAN ............................................................................. 5
C. PEMBAHASAN .......................................................................................... 6
1. Politik Hukum Badan Hukum Perseroan Terbatas Perseorangan. ............... 6
2. Kajian Ius Constitutum ke Ius Constituendum. .......................................... 12
D. PENUTUP .................................................................................................. 14
1. Simpulan .................................................................................................... 14
2. Saran ........................................................................................................... 15
E. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 15
ii
1
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia merupakan negara hukum (Rechtstaats),
mengacu kepada Pasal 1 ayat 3 Undang-undang Dasar 1945. Maka
Indonesia bukan negara berdasarkan kekuatan atau kesewenang-wenangan
penguasa (Machtstaats). Atas dasar hal tersebut, segala sesuatu yang
berhubungan dengan kegiatan kenegaraan dari segi ekonomi, politik,
sosial, budaya akan diatur oleh hukum. Sebagaimana telah tertulis dalam
tujuan negara di dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 bahwa
negara bertujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia. Dalam hal memajukan kesejahteraan
umum (rakyat Indonesia) tentunya negara mempunyai peraturan
perundang-undangan demi mencapai tujuan tersebut secara baik.
Kesejahteraan umum tersebut tidak terlepas dari kegiatan sehari-
hari manusia dalam perekonomian. Kegiatan ekonomi tentu melibatkan
hubungan antar manusia, yang dapat dimaknai harus dijalankan oleh lebih
dari satu individu. Oleh karena hal tersebut, berjalannya kegiatan ekonomi
adalah sebuah organ (baik orang maupun badan hukum dan badan usaha
dalam jumlah lebih dari satu) yang saling membutuhkan dan saling
melengkapi. Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi tersebut menjadi sebab
terjadinya transaksi ekonomi.
Strata pelaku ekonomi di Indonesia cukup beragam dan diatur
dalam peraturan perundang-undangan. Strata terendah terdiri atas pelaku
ekonomi perorangan dengan modal yang relatif terbatas dan kecil. Strata
menengah diisi beberapa bentuk badan usaha, baik yang berbentuk badan
hukum maupun yang berstatus badan hukum, seperti Perseroan Terbatas
(PT) dan Koperasi. Badan usaha yang memiliki status badan hukum
memiliki kemampuan untuk mengembangkan organnya. Dalam hal yang
dibahas dalam artikel ilmiah ini merupakan Perseroan Terbatas, dimana
2
1
Tri Budiyono. 2011. Commercial Law, Forms of Legal Entity, Salatiga: Griya Media, hlm. 13-14.
2
Chidir Ali, 1987,Badan Hukum, Bandung : Alumni, hlm 8.
3
Ahmad Yani dan Widjaya Gunawan, 2000, Seri Hukum Bisnis: Perseroan Terbatas, Jakarta, PT.
Raja Grafindo Persada, hlm. 7.
3
4
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/17/16564091/omnibus-law-cipta-kerja-yasonna-
sekali-pukul-kita-revisi-70-undang-undang?page=all Diakses tanggal 12 Desember 2022.
4
5
Macey, J. R., 1995, The Limited Liability Company, Lessons for Corporate Law, Washington
University Law Quarterly 73, no. 2, hlm. 433-454
6
Sylvia Putri and David Tan, 2022, Analisis Yuridis Perseroan Perorangan Ditinjau Dari
Undang-Undang Cipta Kerja Dan Undang-Undang Perseroan Terbatas, UNES Law Review
4, no. 3: 317–331.
5
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, rumusan
masalah yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:
A) Bagaimana Politik Hukum Badan Hukum Perseroan Terbatas
Perseorangan?
B) Bagaimana cita-cita peraturan perundang-undangan (Ius
Constituendum) Badan Hukum Perseroan Terbatas Perseorangan?
B. METODE PENELITIAN
Ilmu hukum sebagai cabang ilmu normatif memiliki cara yang sui
generis, yaitu tidak dapat dibandingkan (dengan ukuran dan nilai) dengan
bentuk ilmu lain7. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif, yang
dikenal juga sebagai penelitian hukum doktrinal8. Penelitian ini dikonsepkan
sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan (law in books)
atau hukum sebagai kaidah atau norma yang merupakan dasar perilaku
manusia yang dianggap pantas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan
konseptual (conceptual approach), dan pendekatan komparasi (comparative
approach).
Spesifikasi dalam penelitian ini adalah dengan spesifikasi deskriptif
analisis. Deskriptif analisis adalah metode yang dipakai untuk menggambarkan
suatu kondisi atau keadaan yang sedang berlangsung, yang tujuannya agar
dapat memberikan data mengenai objek penelitian9. Sumber data dalam
penelitian ini adalah dokumen-dokumen untuk memberikan pemahaman
tambahan dan gagasan mengenai Politik Hukum Badan Hukum Perseroan
Terbatas Perseorangan. Data yang diperlukan untuk dipakai dalam penelitian
ini adalah menggunakan data sekunder. Adapun penjelasan dari data yang
digunakan adalah data sekunder.
7
Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Jakarta: Prenada Media Grup, hlm. 21.
8
Amirudin dan Zainal Asikin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta :Raja Grafindo
Persada, hlm. 19
9
Zainuddin Ali. Metode Penelitian Hukum (Jakarta : Sinar Grafika, 2009), hlm 223.
6
C. PEMBAHASAN
1. Politik Hukum Badan Hukum Perseroan Terbatas Perseorangan.
Adanya badan hukum (rechtspersoon) yang berdampingan dengan
manusia tunggal (Natuurlijkpersoon) merupakan suatu realita yang timbul
7
10
Muhamad Sadi Is and M H SHI, 2016, Hukum Perusahaan Di Indonesia, Prenada Media,. hlm.103
8
11
Rita Nurnaningsih and Dadin Solihin, 2020, Kedudukan Perseroan Terbatas (PT) Sebagai Bentuk
Badan Hukum Perseroan Modal Ditinjau Menurut Undang-Undang PT Dan Nieuw Burgerlijk
Wetboek (NBW),Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan 1, no. 2 x: 55–64.
hlm.56
9
12
Pemerintah Republik Indonesia, 2019 , Naskah Akademis RUU Cipta Kerja, Journal of Chemical
Information and Modeling 53, no. 9 : 1689–1699.
10
13
Aisha Mutiara Savitri, (2021) ,“ANALISIS HUKUM PERSEROAN TERBATAS PERORANGAN
BERDASARKAN PASAL 109 UNDANG- UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA
KERJA TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN
TERBATAS".
13
D. PENUTUP
1. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dalam artikel ilmiah ini, maka penulis
dapat simpulkan Politik Hukum Badan Hukum Perseroan Terbatas
Perseorangan sebagai berikut :
A) Politik hukum dari badan hukum PT Perseorangan pasca UU Ciptaker
diundangkan adalah penyamaan nomenklatur perizinan yang ada dalam
setiap peraturan perundang-undangan dan penyeragaman paradigma
bahwa hal-hal teknis dapat diatur lebih rinci dalam Peraturan
Pemerintah. Eksistensi PT Perseorangan adalah bentuk aksi Pemerintah
Indonesia untuk mengakomodasi pertumbuhan ekonomi negara lewat
UMK agar eksistensi mereka dapat dinaungi status badan hukum
Perseroan tanpa modal dasar yang terlalu besar.
B) Dalam kajian ius constitutum ke ius constituendum terdapat 3 (tiga) hal
yang perlu diperhatikan agar peraturan perundang-undangan PT
Perseorangan menjadi lebih baik di kemudian hari. Pertama, pemberian
penjelasan definisi atau ketentuan umum mengenai PT Perseorangan.
Kedua, pembentukan badan pengawas untuk pendiri PT Perseorangan
yang bersifat preventif dan represif. Terakhir, perlunya aturan
15
2. Saran
Berdasarkan simpulan dalam artikel ilmiah ini, maka penulis dapat
memberikan saran sebagai berikut :
A) Politik hukum UU Ciptaker dan UU PT perlu dievaluasi kembali
agar mampu mengikuti zaman dan perkembangan dan bukan
semata atas kuasa Pemerintah.
B) Pemerintah mengkaji mengenai peraturan perundang-undangan
tersebut agar menjadi sistem hukum yang lebih terpadu.
E. DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zainuddin. 2009. Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Sinar Grafika
Amirudin dan Zainal Asikin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta :
Raja Grafindo Persada
Macey, J. R., 1995, The Limited Liability Company, Lessons for Corporate Law,
Washington University Law Quarterly 73, no. 2,
Marzuki, Peter Mahmud, 2005, Penelitian Hukum, Jakarta: Prenada Media Grup
Pemerintah Republik Indonesia. “Naskah Akademis RUU Cipta Kerja.” Journal of
Chemical Information and Modeling 53, no. 9 (2019): 1689–1699.
Putri, Sylvia, and David Tan. “Analisis Yuridis Perseroan Perorangan Ditinjau Dari
Undang-Undang Cipta Kerja Dan Undang-Undang Perseroan Terbatas.”
UNES Law Review 4, no. 3 (2022): 317–331.
Savitri, Aisha Mutiara. “ANALISIS HUKUM PERSEROAN TERBATAS
PERORANGAN BERDASARKAN PASAL 109 UNDANG- UNDANG NOMOR
11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA TERHADAP UNDANG-
UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS
TESIS” (2021).