Anda di halaman 1dari 11

Analisis Putusan Nomor 40/Pdt.

Sus-Pembatalan
Perdamaian/2022/PN.Niaga.Jkt.Pst. Jo. Nomor
35/Pdt.Sus-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst.
Arel Raghib N – E2A022020
Sunita – E2A022023
Menurut Tambunan (2001), investasi
merupakan suatu faktor krusial bagi
Investasi mempunyai peranan penting untuk
kelangsungan proses pembangunan ekonomi
mempercepat perkembangan perekonomian
(sustainable development), atau pertumbuhan
suatu negara atau daerah, bukan saja
ekonomi jangka panjang. Dengan adanya
mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga
kegiatan produksi maka terciptalah kesempatan
berakibat kepada meningkatkan kesempatan
kerja dan pendapatan masyarakat meningkat,
kerja dan menurunkan kemiskinan.
yang selanjutnya menciptakan / meningkatkan
permintaan di pasar.
Hal ini berarti, dengan munculnya investasi
Dengan adanya penanaman modal yang
akan mendorong kesempatan kerja dan
dilakukan pihak swasta baik yang datang dari
peningkatan terhadap pendapatan.
luar negeri maupun dalam negeri, diharapkan
Peningkatan pendapatan akan menambah
dapat memacu ekonomi dan akan menciptakan
tabungan masyarakat, dan peningkatan
multiplier effect, di mana kegiatan tersebut
tabungan masyarakat akan mendorong
akan merangsang kegiatan-kegiatan ekonomi
peningkatan investasi disebabkan oleh bunga
lainnya dan pada akhirnya akan memperluas
bank yang cukup rendah sehingga banyak
kesempatan kerja dan meringankan
pengusaha untuk menginvestasikan modalnya
masyarakat.
ke sektor ekonomi.
• Penanaman modal merupakan langkah awal untuk melakukan pembangunan.
Penanaman modal yang berasal dari dalam negeri yang disebut Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) dan penanaman modal yang berasal dari luar negeri yang
disebut Penanaman Modal Asing (PMA).
• Keduanya sama penting dan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu
negara. Tidak hanya pihak swasta yang berupaya dalam melakukan penanaman modal
tetapi pemerintah juga ikut berperan. Misalnya saja pemerintah melakukan perbaikan
infrastruktur dan melakukan penambahan aset. Pembiayaan pembangunan daerah
untuk infrastruktur ini biasanya disebut dengan belanja modal. Belanja modal
merupakan pengeluaran yang berkaitan dengan kegiatan investasi yang dilaksanakan
oleh pemerintah untuk mencapai sasaran pembangunan. Belanja modal akan
menghasilkan penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Analisis Perkara
• Para pihak yang bersengketa
• Duduk perkara
• Tuntutan
• Pertimbangan hukum hakim
• Putusan hakim
• Analisis pertimbangan putusan hakim berdasarkan teori/ doktrin
Para pihak yang bersengketa

Pemohon Termohon
1. Suhaelih (Pemohon I) • KSPPS BMT CSI SYARI’AH
2. Kartija (Pemohon II) SEJAHTERA (Badan Hukum
3. Muktar (Pemohon III) Koperasi berkantor pusat di
4. Nastiyo (Pemohon IV)
Kabupaten Cirebon, Jawa Barat)
5. Muhammad Harun (Pemohon V)
6. Marjuki (Pemohon VI)
7. Moh. Riza Faozi (Pemohon VII)
8. Rizki Adinda (Pemohon VIII)
9. Cecep Muharto (Pemohon IX)
10. Nur’aeni (Pemohon X)
Duduk Perkara
Termohon telah diputus berada
dalam keadaan penundaan Termohon tidak memenuhi Pemohon memiliki hak hukum
kewajiban pembayaran utang kewajibannya kepada para untuk menuntut pembatalan
(PKPU) dan sampai saat di pemohon sesuai dengan atas perdamaian yang faktanya
persidangan berakhir dengan perjanjian perdamaian. telah dilalaikan oleh termohon
perdamaian.

Kewajiban beban pembuktian


bagi Termohon pembatalan.
• Beban pembuktian ada pada Penunjukkan hakim pengawas
Termohon.
dan pengangkatan kurator.
Tuntutan
• Para pemohon menuntut agar menyatakan Koperasi KSPPS BMT CSI
Syariah Sejahtera telah lalai dalam memenuhi dan melanggar
perjanjian perdamaian tertanggal 28 Mei 2017;
• Membatalkan Putusan Pengesahan Perdamaian (Homologasi) No.
35/Pdt.Sus-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 7 Juni 2017;
• Menyatakan Koperasi KSPPS BMT CSI Syariah Sejahtera pailit dengan
segala akibat hukumnya;
• Menghukum Termohon untuk membayar seluruh biaya perkara.
Pertimbangan hukum hakim
• Pihak Termohon tidak pernah datang setelah dipanggil secara sah dan patut
sebanyak 3 kali sehingga diputus tanpa dihadiri oleh Termohon (verstek).
• Pernyataan pailit dalam badan hukum koperasi berdasarkan Pasal 33 huruf h UU
17/ 2012 tentang Perkoperasian dinyatakan dalam Rapat Anggota. Namun, belum
ada hasil dari Rapat Anggota.
• Berdasarkan Keputusan Ketua MA RI No. 109/KM/SK/IV/2020 tentang
Pemberlakuan Buku Pedoman Penyelesaian Perkara Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang : “Permohonan pembatalan Perdamaian harus
dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan yang terbuktui secara sederhana
bahwa persyaratan untuk membatalkan perdamaian telah terpenuhi.”
Putusan Hakim
• Termohon sudah dipanggil secara sah dan patut tidak pernah datang
ke persidangan;
• Menolak permohonan pembatalan perdamaian yang diajukan oleh
para pemohon;
• Menghukum para pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah
Rp 5,490,000 (lima juta empat ratus sembilan puluh ribu rupiah)
Analisis Terhadap Putusan
• Melihat fakta persidangan yang menyatakan bahwa pihak Termohon
tidak memenuhi panggilan sah dan patut dari pengadilan, maka sudah
sepatutnya hakim memutuskan verstek.
• Namun, hasil dari putusan verstek tersebut tidak memberikan keadilan
kepada para Pemohon. Pertimbangan hakim dalam memberikan putusan
masih berdasarkan tujuan hukum demi kepastian hukum, bukan demi
keadilan.
• Menurut Pasal 170ayat (1)Undang-Undang Kepailitan dan PKPU
mengatur sebagai berikut :
• “Kreditor dapat menuntut pembatalan suatu perdamaian yang telah disahkan
apabila Debitor lalai memenuhi isi perdamaian tersebut.”

Anda mungkin juga menyukai