Investasi atau penanaman modal di Indonesia bukanlah merupakan suatu hal yang
baru. Investasi telah tumbuh dan berkembang sejak ratusan tahun yang lalu dan
Tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi dunia ketika tiba-tiba muncul
wabah Covid-19, yang awalnya munculsecara lokal di Wuhan –China, lalu merebak
seperti China, Korea Selatan, Jepang serta Negara Asia Tenggara lainnya.
Indonesia juga tidak luput akan adanya kemungkinan terjebak pada bahaya defisit
1
Sa'adah, N. (2017). Kebijakan Pengampunan Pajak (tax amnesty) Berdasarkan Keadilan Yang Mendukung
Iklim Investasi Indonesia.Masalah-Masalah Hukum. h.182-189.
Pengganti Undang-undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan
Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Virus
bahwa batasan defisit anggaran boleh melampaui 3 persen dari Produk Domestik Bruto
(PDB) selama masa penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau
dan/atau stabilitas sistem keuangan paling lama sampai dengan berakhirnya Tahun
Anggaran 2022.
mendorong masuknya penanam modal asing ke dalam negeri, hal ini dapat terlihat dari
peraturan dan kebijakan Omnibus Law. Omnibus Law dikenal di Indonesia setelah
Kondisi pandemi COVID-19 seperti hari -hari ini yang sampai saat ini belum ada
ekonomi yang masih jauh dibawah yang telah ditetapkan. Investasi dapat digunakan
sebagai sarana dan motivasi dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi khususnya dalam
pemulihan ekonomi nasional. Akumulasi kapital sebagai suatu syarat mutlak bagi
2
Ras, Hdan Suroso. J.T.(2020).“Kepastian Hukum dalam Hukum Investasi di Indonesia melalui Omnibus
Law”.Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi dan Akuntasi)Volume 4 Nomor 1 Tahun 2020.P-ISSN;
2541-5255 E-ISSN: 2621-5306.h. 395.
pembangunan ekonomi yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan. Jadi secara
tidak langsung dapat dikatakan bahwa dengan melakukan penananaman modal maka
investasi merupakan salah satu faktor penting yang memainkan peran vital terhadap
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara. Ketika pengusaha atau individu
atau pemerintah melakukan investasi, maka akan ada sejumlah modal yang ditanam, ada
sejumlah pembelian barang modal (yang tidak dikonsumsi), tetapi digunakan untuk
produksi, sehingga dapat memacu produktivitas untuk menghasilkan barang dan jasa. Di
sisi lain. perekonomian negara yang lesu sangat dihindari bagi para perencana negara.
Untuk itulah formulasi kebijakan ekonomi yang pro investasi didorong untuk terus
meningkat guna mengatasi masalah stagnasi atau kelesuan ekonomi agar pertumbuhan
B. Rumusan Masalah
C. Pembahasan
1. Pasar Modal
melakukan pilihan investasi pada berbagai alternatif aset, sedangkan bagi perusahaan,
pasar modal digunakan untuk mendapatkan tambahan dana jangka panjang guna
membiayai kegiatan usahanya. Pasar modal sebagai salah satu alternatif investasi
berfungsi sebagai penyalur dana dari lender (pihak yang kelebihan dana) kepada
borrower (pihak yang membutuhkan dana) dalam waktu jangka panjang. Pasar modal
adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek
atau perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya atau lembaga
profesi yang berkaitan dengan efek untuk melakukan transaksi jual beli. Oleh karena
itu, pasar modal merupakan tempat bertemu antara penjual dan pembeli modal/dana.
Tujuan pasar modal adalah mempercepat proses ikut sertanya masyarakat dalam
instrumen pasar modal yang dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu saham,
obligasi, dan derivatif. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu
negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi
pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari
Pencabutan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1548 Tahun 1990 tentang Pasar
Modal.
g. Keputusan Presiden Nomor 117/1999 tentang Perubahan atas Keppres Nomor 97/
1993 tentang Tata cara Penanaman Modal sebagaimana telah diubah dengan
Nomor 183/1998 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal, yang telah diubah
Modal yang didirikan dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri dan
Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga macam, yaitu
Adalah pasar saham dalam masa penawaran efek dan perusahaan penjual
efek (emiten) kepada masyarakat untuk pertama kalinya. Dengan demikian, berarti
pasar perdana adalah penjualan perdana efek oleh perusahaan yang menerbitkan
efek sebelum efek tersebut dijual dengan harga emisi sehingga perusahaan yang
menerbitkan dana dari penjualan tersebut. Pemasaran efek dalam pasar perdana
sehingga harga perdana atau harga yang pertama ditawarkan merupakan keputusan
b. Pasar Sekunder
Adalah titik sentral kegiatan pasar modal karena pasar sekunder terjadi
sekunder ini menerbitkan efek disebut invetor jual sedangkan pembeli efek disebut
pembeli. Pasar sekunder adalah penjualan pasar perdana berakhir. Pada pasar
sekunder ini harga efek di tentukan berdasarkan kurs efek tersebut. Jadi pasar
c. Bursa Paralel
Adalah merupakan bursa efek yang ada. Bagi perusahaan yang menerbitkan
efek yang akan menjual efek melalui bursa dapat dilakukan melalui bursa pararel.
yang terorganisir diluar Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan bentuk pasar
Efek-efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh Badan Pengawas Pasar Modal
(Bapepam).
nasional adalah :
menguntungkan (investasi)
c. Memungkinkan kegiatan bisnis mendapatkan dana dari pihak lain dalam rangka
d. Memungkinkan kegiatan bisnis untuk memisahkan operasi bisnis dan ekonomi dari
kegiatan keuangan.
sistem pengaturan dan pengawasan sektor pasar modal yang terintegrasi terhadap
tugas pokok:
3
Pasar Modal: Dasar Hukum dan Perannya Dalam Perekonomian Nasional, diakses dari https://www.rs-
lawyer.id/pasar-modal-dasar-hukum-dan-perannya-dalam-perekonomian-nasional/, pada 08 Desember 2022.
a. Menyusun peraturan pelaksanaan di bidang Pasar Modal;
Modal;
g. Menyelesaikan keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh
OJK, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian;
usaha, persetujuan, pendaftaran dari OJK dan pihak lain yang bergerak di bidang
Pasar Modal;
Bukan hal yang mudah bagi pemerintah saat ini, dalam situasi masih pandemic
(Tuwu, 2020). Antara kesehatan masyarakatnya yang saat ini berimplikasi pada
kehidupan dengan pola yang baru dan membuka kran stimulus ekonomi dalam segala
multinasional yang seluruh modalnya adalah modal asing, Undang- undang tersebut
dalam rangka menarik investor asing juga membuka peluang bagi pemerintah untuk
semua kegiatan penanaman modal langsung di semua sektor. Undang-Undang ini juga
memberikan jaminan perlakuan yang sama dalam rangka penanaman modal. Selain
antar instansi Pemerintah, antar instansi Pemerintah dengan Bank Indonesia, dan antar
dengan instansi atau lembaga, baik swasta maupun Pemerintah, harus lebih
diberdayakan lagi, baik dalam pengembangan peluang potensi daerah maupun dalam
saing perekonomian dan kondisi keuangan negara dan harus promotif dibandingkan
dengan fasilitas yang diberikan negara lain. Pentingnya kepastian fasilitas penanaman
modal ini mendorong pengaturan secara lebih detail terhadap bentuk fasilitas fiskal,
fasilitas hak atas tanah, imigrasi, dan fasilitas perizinan impor. Meskipun demikian,
pelaku ekonomi kerakyatan, orientasi ekspor dan insentif yang lebih menguntungkan
kepada penanam modal yang menggunakan barang modal atau mesin atau peralatan
produksi dalam negeri, serta fasilitas terkait dengan lokasi penanaman modal di
daerah tertinggal dan di daerah dengan infrastruktur terbatas yang akan diatur lebih
Memasuki era kebiasaan normal baru atau New Normal saat ini selama
Indonesia. Upaya demikian tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya
dukungandari berbagai pemangku kepentingan agar segala terobosan dan inovasi yang
dibuat oleh Pemerintah baik Pusat dan Daerah dapat berjalan dengan lancer,
khususnya pada situasi pandemic COVID-19 ini. Selain itu dengan telah
5
Syaifudin & Ernawati, “Indonesia Investment Rules: Kajian Hukum Pemulihan Dan Pengembangan Ekonomi
Nasional Dimasa COVID-19”, JJR 22(2) December 2020, hlm. 198-199.
Insentif dan Kemudahan Investasi di Daerah semakin dapat dijadikan upaya
keterbatasan modal dan anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia saat
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja atau Omnibus Law
Adapun alasannya karena undang-undang sapu jagat ini bisa menyelesaikan masalah
investasi di Indonesia.
Optimisme iklim dunia usaha juga terjadi, terutama untuk menghadapi masa
kenormalan baru pada 2021. Minimal untuk pemulihan ekonomi itu terdapat tiga hal
yang harus diperkuat yaitu, belanja pemerintah, belanja masyarakat dan investasi,
munculnya usaha-usaha baru, terutama bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM). Membangkitkan UMKM yang sempat terpuruk, Industri Kreatif, Jual Beli
Online dan sebagainya. Maka dengan adanya investasi dan usaha baru akan
6
Lis Julianti, “Kajian Yuridis Terkait Pengembangan Iklom Investasi Indonesia di Era Pandemi COVID-19”,
Jurnal Aktual Justice, Vol. 6, N0. 1, 2021, hlm, 36-37.
menciptakan tambahan lapangan kerja. Hal itu berdampak positif bagi kebangkitan
kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah untuk mempermudah
Menghadapi kondisi ini, BKPM memiliki strategi khusus untuk menjaga iklim
investasi Indonesia. Strategi yang dijalankan oleh BKPM, antara lain dimulai dari
komersial.
terrealisasi, BKPM membuka kembali layanan konsultasi tatap muka terkait proses
perizinan pada sistem Online Single Submission (OSS) dan perizinan sektor-sektor
terkait dari kementerian/lembaga yang ada di kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu
7
Sri Husnulwati1 dan Susi Yanuarsi, “Kebijakan Investasi Masa Pademi Covid-19 Di Indonesia”, Solusi,
Volume 19 Nomor 2, 2021, Hlm. 192.
Kepala BKPM menegaskan kembali hal yang disampaikan oleh Presiden
Republik Indonesia Joko Widodo, dimana kondisi turunnya perekonomian saat ini
dapat diatasi dengan adanya investasi, yang nantinya dapat menciptakan lapangan
pekerjaan untuk masyarakat Indonesia. Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi
BKPM. Target realisasi investasi tahun 2020 tentunya akan direvisi karena kondisi
pandemi COVID-19. Akan tetapi, hal tersebut tidak menjadi alasan bagi BKPM untuk
D. Kesimpulan
Pandemi COVID-19 yang hingga saat ini belum berakhir telah mempengaruhi
kinerja dan stabilitas pasar modal dan mempengaruhi kinerja pelaku industri pasar
modal, sehingga perlu memberikan beberapa kebijakan stimulus dan relaksasi bagi
pelaku industri pasar modal, khususnya bagi Emiten atau Perusahaan Publik. Salah satu
kinerja dan stabilitas pasar modal yang terpengaruh oleh pandemi COVID-19 adalah
Penawaran Umum Elektronik belum dapat digunakan untuk Penawaran Umum dengan
minat dan pesanan dalam jumlah tertentu. Kebijakan stimulus dan relaksasi bagi Emiten
atau Perusahaan Publik diharapkan dapat mendukung perbaikan kinerja dan kapasitas
dibandingkan dengan awal pandemi COVID-19 pada tahun 2020, namun situasi dan
kondisi pandemi yang tidak dapat diprediksi akibat kemunculan berbagai varian baru
https://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/tentang-pasar-modal/Pages/Tugas.aspx, pada 08
Desember 2022.
Julianti, Lis, 2021. “Kajian Yuridis Terkait Pengembangan Iklom Investasi Indonesia di
Pasar Modal: Dasar Hukum dan Perannya Dalam Perekonomian Nasional, diakses dari
https://www.rs-lawyer.id/pasar-modal-dasar-hukum-dan-perannya-dalam-perekonomian-
melalui Omnibus Law”. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi dan Akuntasi),
Volume 4 Nomor 1.
Sri Husnulwati1 dan Susi Yanuarsi, 2021. “Kebijakan Investasi Masa Pademi Covid-19
Syaifudin & Ernawati, 2020. “Indonesia Investment Rules: Kajian Hukum Pemulihan