Anda di halaman 1dari 5

NAMA : M.

IKROM

NIM : 044626719

1). Jika anda merupakan seseorang yang memiliki dana lebih dan ingin memberikan dana tersebut
sebagai investor, sebutkan dan jelaskan aset yang dapat dikelola ?

JAWAB :

Sebagai investor atau orang yang memiliki aset investasi, ada beberapa jenis aset yang dapat dikelola,
yakni:

 Aset lancar
 Aset tetap
 Aset tetap tidak berwujud

Pembahasan

Investasi merupakan sebuah kegiatan dengan cara menanam atau menyimpan dana pada periode khusu
dengan harapan dana tersebut akan mengalami peningkatan nilai dan menimbulkan keuntungan. Orang
yang melakukan kegiatan tersebut disebut dengan investor.
Aset merupakan sumber ekonomi atau kekayaan milik perseorangan maupun perusahaan yang bernilai
dan bermanfaat bagi pemiliknya di masa yang akan datang, baik kekayaan berwujud maupun tidak
berwujud.

Jenis aset investasi

 Aset lancar, merupakan kekayaan yang dimiliki seseorang atau perusahaan yang dapat dengan mudah
dicairkan. Contohnya ialah dana tunai, investasi jangka pendek, emas, dan surat berharga.
 Aset tetap atau aset tidak lancar, merupakan kekayaan yang dimiliki seseorang atau perusahaan yang
tidak dapat dicairkan dengan mudah dan membutuhkan waktu yang lama untuk dicairkan. Contohnya
ialah bangunan, tanah, dan alat operasional.
 Aset tetap tidak berwujud, merupakan kekayaan yang dimiliki seseorang atau perusahaan yang tidak
bisa dilihat secara fisik namun pemilik dapat merasakan manfaat yang besar dari jenis aset ini.
Contohnya adalah hak cipta, hak sewa, dan hak merek dagang.

2). Sesuai dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, uraikanlah
pengertian dari perusahaan asuransi dan usaha-usaha dari perusahaan asuransi ?
JAWAB :

Perusahaan asuransi adalah usaha jasa keuangan yang dengan menghimpun dana masyarakat
melalui pengumpulan premi asuransi, memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat
pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak
pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang; dan usaha penunjang usaha jasa asuransi
yang menyelenggarakan jasa keperantaraan, penilaian kerugian asuransi dan jasa keakturiaan.

Usaha – usaha asuransi meliputi :

a. Usaha asuransi terdiri dari


1. Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam penaggulangan resiko atas kerugian,
kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari
peristiwa yang tidak pasti.
2. Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulanagan risiko yang dikaitkan
dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang di pertanggungkan.
3. Usaha reasuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap resiko yang
di hadapi oleh perusahaan asuransi kerugian dan atau perusahaan asuransi jiwa.

3). Sesuai dengan situasi saa tini, inovas isangat diperlukan untukmemunculkan ide-ide baru terutama
dalam hal inovasi keuangan. Sesuai dengan yang anda pelajari silahkan uraikan pemicu terjadinya
invoasi keuangan dan factor-faktor utama yang mendorong munculnya inovasi keuangan?

JAWAB :

Pemicu terjadinya inovasi keuangan inovasi keuangan terjadi karna adanya perkembangan
teknologi,perkembangan ini biasanya bertujuan untuk permudah
transaksi,mengelolaresiko,memperluas model investasi dan transaksi.inovasi keuangan berlandaskan
pada gagasan baru sehingga produk keuangan semakin berkembang terutama dalam hal solusi dan
instrumen keuangan.Perkembangan inovasi merupakan hal yang penting mengingat lembaga keuangan
merupakan perekonomian yang artinya kesejahtraan masyarakat juga meningkat.

Klasifikasi inovasi keuangan antara lain inovasi produk ( new product ) seperti hipotek yang
disesuaikan ,Lalu ada inovasi pelayanan ( new services) seperti penjualan saham secara online,
daninovasi metode dan proses produksi ( New production process )seperti pencataan saham secara
elektronik.F
Faktor-Faktor pendorong munculnya inovasi keuangan,antara lain :

- Faktor Internal

Faktor internal muncul dari tujuan dan kebutuhan pengelolaan usaha,baik dibidang keuanganmaupun
bidang bisnis lain.Faktor ini sering disebut sebagai faktor permintaan( demand driven inovation )

- Faktor Eksternal

Faktor eksternal muncul karna adanya pasar yang tidak sempurna,adanya perubahan lingkungan
bisnis,dan adanya tantangan perkembangan ekonomi baru.Faktor eksternal sering di sebut sebagai
Faktor suflay ( supply driven innovation )

Ada juga yang menyatakan bahwa inovasi keuangan muncul karna adanya pihak-pihak yang ingin
mengelak dari peraturan shingga inovasi yang muncul merupakan upaya untuk memfaatkan celah
dalam ketentuan –ketentuan minsalnya ketentuan pajak.Selain itu juga ada pandangan yang
menyatakan bahwa inovasi adalah munculnya instrument instrumen baru yang lebih efisien dalam hal
penyebaran resiko antar pelaku pasar.

4). Sesuai dengan situasi dunia saat ini, dalam mengatasi kondisi perekonomian Indonesia
khususnyasebagai dampak penyebaran COVID-19, sebutkanlah dan jelaskan tugas Bank Indonesia yang
dapat ditempuh dari aspek kemanusiaan dan ekonomi untuk mengatasi dampak kepada masyarakat,
UMKM, dan dunia usaha?

JAWAB :

BI telah menempuh langkah-langkah kebijakan seperti penurunan suku bunga kebijakan, stabilisasi nilai


tukar rupiah, injeksi likuiditas dalam jumlah yang besar baik likuiditas rupiah maupun valas,
mempermudah bekerjanya pasar uang dan pasar valas di domestik maupun luar negeri, relaksasi
ketentuan bagi investor asing.

Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19, Bank
Indonesia menyampaikan langkah-langkah yang ditempuh dari aspek kemanusiaan dan ekonomi untuk
mengatasi dampak kepada masyarakat, UMKM, dan dunia usaha. Selain itu disampaikan pula
perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik. Terkait hal tersebut hari ini (24/3),
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan 5 hal sebagai berikut:

1. COVID-19 telah menyebar ke belahan dunia termasuk ke negara negara maju.


Terkait hal tersebut, BI dan Kemenkeu tadi malam melalui video conference telah mengikuti
sidang G20 yang diikuti Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari masing-masing
negara yang juga dihadiri lembaga internasional seperti IMF, Bank Dunia, PBB dan OECD.
Terdapat empat aspek yang disepakati sebagai berikut:

a. Meningkatkan pencegahan dan penanganan COVID-19 dari aspek kemanusiaan


khususnya aspek kesehatan.
b. Koordinasi kebijakan moneter, fiskal, dan sektor keuangan dilakukan secara bersama
dalam tataran global, sesuai kewenangan masing-masing negara.
c. Peran Lembaga internasional (IMF dan Bank Dunia) untuk meningkatkan pendanaan
dalam upaya mengatasi ketetatan likuidtas USD secara global.
d. Joint collective action untuk mengatasi dampak COVID-19 merupakan langkah bersama
secara global dari masing-masing aspek yaitu kemanusiaan khususnya kesehatan,
koordinasi kebijakan, dan peran lembaga internasional.

2. BI, Kemenkeu, dan OJK terus melakukan koordinasi secara erat dari aspek stabilitas moneter,
SSK, dan fiskal, dalam mendorong ekonomi dan mengurangi beban kepada masyarakat dalam
mengatasi dampak COVID-19
Asesmen makroekonomi sedang didiskusikan secara intens antara BI dengan Kemenkeu yang
pada waktunya akan disampaikan terkait perubahan asumsi makro dan implikasi anggaran.

3. BI terus melakukan langkah-langkah memperkuat stabilisasi di pasar valas, pasar keuangan,


bersama Pemerintah dan OJK dalam penyediaan pembiayaan dari perbankan

BI telah menempuh langkah-langkah kebijakan seperti penurunan suku bunga kebijakan,


stabilisasi nilai tukar rupiah, injeksi likuiditas dalam jumlah yang besar baik likuiditas rupiah
maupun valas, mempermudah bekerjanya pasar uang dan pasar valas di domestik maupun luar
negeri, relaksasi ketentuan bagi investor asing terkait lindung nilai dan posisi devisa neto,
pelonggaran makroprudensial agar tersedianya pendanaan bagi eksportir, importir dan UMKM.
Selanjutnya di Sistem Pembayaran, BI menjamin ketersediaan uang layak edar yang higienis, dan
mendorong penggunaan pembayaran non-tunai termasuk melalui perpanjangan masa
berlakunya MDR 0% untuk QRIS dari Mei menjadi September 2020, yang disepakati bersama
ASPI dan PJSP.

4. Update Indikator Terkini


a. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Maret 2020, inflasi Maret 2020
secara tahun kalender sebesar 0,78% (ytd), dan secara tahunan sebesar 2,98% (yoy).
b. Perkembangan Nilai Tukar cukup stabil. Dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah, BI
telah melakukan kebijakan triple intervention dimana pembelian SBN di pasar sekunder
mencapai Rp168,2 Triliun (ytd).
c. Aliran modal asing. Secara total outflow aliran modal asing mencapai Rp125,2 Triliun
(ytd).
d. Kondisi likuiditas. BI telah menginjeksi likuiditas sebesar hampir Rp300 triliun (ytd).
BI akan terus berkoordinasi dalam melakukan langkah tersebut bersama KSSK. Bank Indonesia
juga terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan OJK untuk memonitor secara cermat
dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu
ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk
menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi
Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

5. Penyesuaian Jam Operasional

Dalam rangka mendukung upaya penanggulangan COVID-19 yang dilakukan oleh Pemerintah
untuk memitigasi penyebaran COVID-19, Bank Indonesia bersama otoritas terkait dan industri
berkomitmen untuk menjaga kelancaran layanan sistem pembayaran dan transaksi keuangan
untuk mendukung berbagai kegiatan ekonomi. Memperhatikan aspek kemanusiaan dan
kesehatan masyarakat dalam memitigasi penyebaran COVID-19 dan mempertimbangkan hasil
koordinasi dengan, antara lain Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri perbankan, dan
penyelenggara jasa sistem pembayaran, BI menetapkan penyesuaian jadwal kegiatan
operasional dan layanan publik yang berlaku sejak 30 Maret – 29 Mei 2020.

Anda mungkin juga menyukai