Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

Nama : Hizkia Lianata


NIM : 044785051
Prodi : Manajemen
UPBJJ : Kota Bogor

JAWABAN :

1. Jika saya mempunyai dana yang lebih, saya lebih memilih untuk berinvestasi ke pasar
saham. Karena keuntungan yang didapat tidak hanya dari pembagian dividen dari emiten
setiap periode tertentu, namun kita juga akan mendapatkan keuntungan dari kenaikkan
harga saham tersebut atau kita sebut dengan capital gain. Selain itu saya juga bisa
mendiversifikasi portofolio saham saya dengan cara membeli saham dari perusahaan
yang berbeda agar resiko investasi tidak terlalu besar. Saham juga bisa dikatakan dapat
memenangkan pertempuran melawan inflasi. Hal tersebut akan membuat harga saham
akan mengalami kenaikan. Memang kadang kala nilai saham mengalami sedikit
penurunan, namun umumnya penurunan nilai saham tersebut tidak terlalu signifikan. Kita
juga bisa melakukan transaksi tersebut dimana saja dan kapan saja (Fleksibel).
2. Berdasarkan UU tersebut dapat diuraikan bahwa pengertian perusahaan asuransi adalah
usaha jasa keuangan yang dengan menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan
premi asuransi, memberikan perlindungan kepada mereka yang memakai jasa asuransi
terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau
terhadap hidup atau meninggalnya seseorang dan usaha penunjang usaha jasa asuransi
yang menyelenggarakan jasa keperantaraan, penilaian kerugian asuransi dan jasa aktuaria
an. Usaha asuransi terdiri dari :
a. Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam penanggulangan resiko
atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
b. Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan resiko yang
dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
c. Usaha reasuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap
resiko yang dihadapi oleh Perusahaan Asuransi Kerugian dan atau Perusahaan
Asuransi Jiwa.
Usaha penunjang usaha asuransi terdiri dari:
a. Usaha pialang asuransi yang memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan
asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk
kepentingan tertanggung.
b. Usaha pialang reasuransi yang memberikan jasa keperantaraan dalam penempatan
reasuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi reasuransi dengan bertindak
untuk kepentingan perusahaan asuransi.
c. Usaha penilai kerugian asuransi yang memberikan jasa penilaian terhadap
kerugian pada obyek asuransi yang dipertanggungkan.
d. Usaha konsultan aktuaria yang memberikan jasa konsultasi aktuaria.
e. Usaha Agen Asuransi yang memberikan jasa keperantaraan dalam rangka
pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung.
3. Pemicu terjadinya inovasi keuangan Inovasi keuangan terjadi karena adanya
perkembangan teknologi, perkembangan ini biasanya bertujuan untuk mempermudah
transaksi, mengelola resiko, memperluas model investasi dan transaksi. Inovasi keuangan
berlandaskan pada gagasan baru sehingga produk keuangan semakin berkembang
terutama dalam hal solusi dan instrumen keuangan. Perkembangan inovasi merupakan
hal yang penting mengingat Lembaga keuangan merupakan salah satu aspek penting pada
kegiatan ekonomi, yang nantinya diharapkan dapat juga meningkatkan perekonomian
yang artinya kesejahteraan masyarakat juga meningkat. Klasifikasi inovasi keuangan
antara lain inovasi produk (new product) seperti hipotek yang disesuaikan, lalu ada
inovasi pelayanan (new services) seperti penjualan saham secara online, dan inovasi
metode dan proses produksi (new production process) seperti pencatatan saham secara
elektronik. Adapun faktor-faktor pendorong munculnya inovasi keuangan, antara lain :
a. Faktor internal, muncul dari tujuan dan kebutuhan pengelolaan usahDari aspek
kemanusiaan dan ekonomi untuk mengatasi dampak kepada masyarakat, UMKM,
dan dunia usaha berdasarkan 3 pilar, dijabarkan sebagai berikut :
b. a, baik dibidang keuangan maupun bidang bisnis lain. Faktor ini sering disebut
sebagai faktor permintaan (demand driven innovation).
c. Faktor eksternal, muncul karena adanya pasar yang tidak sempurna, adanya
perubahan lingkungan bisnis, dan adanya tantangan perkembangan ekonomi
baru. Faktor eksternal sering disebut sebagai faktor suplai (supply driven
innovation).
Ada juga yang menyatakan bahwa inovasi keuangan muncul karena adanya pihak-pihak
yang ingin mengelak dari peraturan sehingga inovasi yang muncul merupakan upaya
untuk memanfaatkan celah dalam ketentuan-ketentuan misalnya ketentuan pajak. Selain
itu juga ada pandangan yang menyatakan bahwa inovasi adalah munculnya
instrumen-instrumen baru yang lebih efisien dalam hal penyebaran resiko antar pelaku
pasar.
4. Tugas Bank Indonesia Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2004 dan UU No. 6 Tahun 2009
Tugas utama Bank Indonesia antara lain :
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
c. Mengatur dan mengawasi bank
Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran
COVID-19, Bank Indonesia menyampaikan langkah-langkah yang ditempuh dari aspek
kemanusiaan dan ekonomi untuk mengatasi dampak kepada masyarakat, UMKM, dan
dunia usaha. Yaitu :

a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank Indonesia melakukan


koordinasi kebijakan moneter, fiskal, dan sektor keuangan dilakukan secara
bersama dalam tataran global, sesuai kewenangan negara. Selain itu Bank
Indonesia, Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan
koordinasi secara erat dari aspek stabilitas moneter, SSK, dan fiskal, dalam
mendorong ekonomi dan mengurangi beban masyarakat dalam mengatasi dampak
COVID- 19.
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Bank Indonesia
menjamin ketersediaan uang layak edar yang higienis, dan mendorong
penggunaan pembayaran non-tunai termasuk melalui perpanjangan masa
berlakunya MDR 0% untuk QRIS dari Mei menjadi September 2020, yang
disepakati bersama ASPI dan PJSP. Memperhatikan aspek kemanusiaan dan
kesehatan masyarakat dalam mitigasi penyebaran COVID-19 dan
mempertimbangkan hasil koordinasi dengan, antara lain Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), industri perbankan, dan penyelenggara jasa sistem pembayaran, BI
menetapkan penyesuaian jadwal kegiatan operasional dan layanan public.
c. Stabilitas sistem keuangan Bank Indonesia terus berusaha melakukan
langkah-langkah memperkuat stabilitas di pasar valas, pasar keuangan, bersama
Pemerintah dan OJK dalam penyediaan pembiayaan dari perbankan. Otoritas
bank sentral ini juga telah menempuh langkah- langkah kebijakan seperti
penurunan suku bunga kebijakan, stabilisasi nilai tukar rupiah, injeksi likuiditas
dalam jumlah yang besar baik likuiditas rupiah maupun valas, mempermudah
bekerjanya pasar uang dan pasar valas di domestik maupun luar negeri, relaksasi
ketentuan bagi investor asing terkait lindung nilai dan posisi devisa neto,
pelonggaran makroprudensial agar tersedianya pendanaan bagi eksportir, importir
dan UMKM.
d. Meningkatkan pencegahan dan penanganan COVID-19 dari aspek kemanusiaan
khususnya aspek kesehatan.
e. Koordinasi kebijakan moneter, fiskal, dan sektor keuangan dilakukan secara
bersama dalam tataran global, sesuai kewenangan masing-masing negara.
f. Peran Lembaga internasional (IMF dan Bank Dunia) untuk meningkatkan
pendanaan dalam upaya mengatasi keketatan likuiditas USD secara global.
g. Joint collective action untuk mengatasi dampak COVID-19 merupakan langkah
bersama secara global dari masing-masing aspek yaitu kemanusiaan khususnya
kesehatan, koordinasi kebijakan, dan peran lembaga internasional.

Anda mungkin juga menyukai