Anda di halaman 1dari 11

Nama : Fawid Kharisma

Nim : 191010550111
Kelas : 06SMJE008
Matkul : BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINYA
Dosen : Agus Sulaiman Anhary, SE.,M.M

1. Jelaskan apa yang di maksud kebijakan moneter dalam suatu negara ?


Jawab : Kebijakan moneter adalah keputusan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka
menunjang aktivitas ekonomi melalui berbagai hal yang berkaitan dengan penetapan jumlah
peredaran uang di masyarakat. Tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan
ketersediaan uang suatu negara.
Contoh : kebijakan moneter adalah Bank Indonesia mengadakan kredit langsung. Pemberian
kredit langsung kepada berbagai sektor atau proyek yang memerlukan dana secara mendesak.
Hal ini dapat meningkatkan jumlah uang yang beredar karena harus membiayai kegiatan
dengan segera.

2. Siapa yang terlibat dalam sistem moneter?


Jawab : Pelaku dalam pasar uang terdiri dari bank sentral (Bank Indonesia), lembaga-lembaga
pemerintah, perusahaan-perusahaan swasta, bank-bank komersial, yayasan, lembaga dana
pensiun, perusahaan asuransi, perantara pedagang efek (broker dan dealer), serta lembaga
keuangan lainnya maupun individu masyarakat.
Contoh : Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter BI berwenang:
 Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi yang
ditetapkan
 Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara antara lain:
 operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing;
 penetapan tingkat diskonto; dan
 penetapan cadangan wajib minimum.
Berkaitan dengan hal tersebut, BI melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai
yang ditetapkan, mengelola cadangan devisa untuk memenuhi kewajiban luar neger, dan
dapat menerima pinjaman luar negeri. Untuk mencapai sasaran-sasaran moneter, BI juga
dapat mempunyai fungsi lender of the last resort.
3. Perbedaan lembaga keuangan Bank dan non bank
Jawab : Secara umum lembaga keuangan bank memiliki peran untuk menerima dana dan
memberi pinjaman untuk masyarakat.
Sementara lembaga keuangan nonbank memiliki peran dalam mengumpulkan dan
menyalurkan uang dengan mengeluarkan surat-surat berharga untuk pembiayaan investasi
perusahaan yang butuh pinjaman.
Untuk peran juga memiliki perbedaan yaitu lembaga bank Sebagai perantara nasabah dalam
melakukan transaksi, seperti pembelian, pengiriman uang, hingga penjualan valas.

Sedangkan Non bank : Sebagai perantara perusahaan yang berada di dalam negeri atau luar
negeri yang membutuhkan modal untuk pengembangan usahanya.
Contoh :
 lembaga keuangan bank adalah : bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan
rakyat (BPR).Di Indonesia Bank Indonesia (BI) bertindak sebagai bank sentral yang
memiliki peran utama untuk bertanggung jawab menjaga nilai mata uang tetap stabil,
baik terhadap barang dan jasa maupun nilai tukar dengan mata uang asing. Selain itu,
bank sentral juga berperan dalam mencetak uang, menetapkan suku bunga,
memberikan pinjaman, serta menjaga stabilitas keuangan.
 lembaga keuangan nonbank : koperasi simpan pinjam, perusahaan gadai, lembaga
gadai, hingga leasing. Perusahaan asuransi adalah lembaga keuangan nonbank yang
menyediakan layanan proteksi keuangan berupa ganti rugi atas risiko yang dialami
nasabah. Perusahaan asuransi juga menghimpun dana dari nasabahnya dalam bentuk
premi yang disetorkan setiap bulan atau tahun sesuai dengan jenis asuransi yang
dipilih.
Contoh : produk yang disediakan perusahaan asuransi adalah asuransi pendidikan, asuransi
kesehatan, asuransi jiwa, asuransi kendaraan, hingga asuransi properti

4. Fungsi dan tugas utama Bank Sentral


Jawab : Berikut ini tugas pokok yang dijalankan bank sentral yaitu :
 Menetapkan serta menjalankan kebijakan moneter dengan mengontrol dan
mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat serta mengatur besaran suku
bunga acuan.
 Menjaga kelancaran pembayaran dan produksi dengan cara mengeluarkan atau
menarik uang yang beredar dengan meningkatkan suku bunga.
Fungsi utama Bank Sentral :
o Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter yaitu yang berkaitan
dengan penetapan jumlah peredaran uang di masyarakat.
o Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran dengan Menetapkan
penggunaan alat atau instrumen pembayaran.
o Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa
sistem pembayaran.
o Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan agar sistem keuangan nasional berfungsi
efektif dan efisien serta mampu bertahan dalam kerentanan internal dan
eksternal.
Contoh: Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui
instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk mampu
menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan berimbang. Hal ini mengingat gangguan
stabilitas moneter memiliki dampak langsung terhadap berbagai aspek ekonomi. Kebijakan
moneter melalui penerapan suku bunga yang terlalu ketat, akan cenderung bersifat mematikan
kegiatan ekonomi. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, untuk menciptakan stabilitas
moneter, Bank Indonesia telah menerapkan suatu kebijakan yang disebut inflation targeting
framework.

5. Cara menilai kesehatan suatu bank


Jawab: Penilaian Dilakukan Dengan Mengkuantifikasikan Dua Aspek :
a) Aspek pertama mencakup lima faktor yang dikenal sebagai CAMEL
(Capital,Aset,Management,Earning&Liquidty).
b) Aspek kedua mencakup faktor penilaian terhadap Pelaksanaan ketentuan yg sanksinya
dikaitkan dengan dgn tingkat kesehatan.
Kuantifikasi Tersebut Dimungkinkan Dilakukan Penilaian Lebih Lanjut Dengan
Menggunakan Judgement Yaitu yang berkaitan dengan penilaian tambahan untuk
mendapatkan tingkat kesehatan yg sebenarnya. Judgement yang berkaitan dengan faktor-
faktor yg menggugurkan.

Contoh : Misalnya Bank A melakukan berbagai analisis dan penilaian secara kuantitatif dan
atau kualitatif terhadap keempat faktor, seperti profil risiko yang dimiliki bank, GCG, tingkat
perolehan laba serta permodalan bank tersebut.
Perhitungan kuantitatif yang dilakukan Bank A meliputi nilai perolehan laba lewat
perbandingan, profil risiko, GCG, serta modal yang dimilikinya.
Setelah itu, bank ini juga akan melakukan proses penilaian kualitatif terhadap keempat faktor
tersebut. Setelah melakukan perhitungan dan penilaian akan diketahui nilai peringkat
komposit Bank A.
Peringkat komposit secara tidak langsung akan mempengaruhi operasional dan atau
kelangsungan usaha. Dalam hal ini, Bank Indonesia berwenang untuk menurunkan tingkat
peringkat komposit tingkat kesehatan bank apabila ditemui pelanggaran atau permasalahan.

6. Bagaimana cara menganalisis Earning


Jawab :
 Perbandingan laba sebelum pajak 12 bulan terakhir terhadap rata-rata volume
usaha di periode yang sama.
 Perbandingan beban operasional terhadap pendapatan operasional di 12 bulan
terakhir.
 membandingkan PER dalam industri sejenis.
Jika PER lebih kecil dari rata-rata emiten lainnya dalam industri sejenis, maka harga
perusahaan dianggap relatif lebih murah. Saham dengan PER yang rendah banyak diminati
oleh investor.
Yang harus kita nilai yaitu harga yang spesifik hanya jika akan membandingkan rasio P/E
dari dua perusahaan yang berbeda.
 nilai laba per saham
 rasio harga perolehan
Contoh studi kasus :
PT Suci Berkah Utama mengeluarkan harga per lembar saham senilai Rp 10.000 dengan nilai
rasio EPS nya adalah Rp 20. Berdasarkan data tersebut, maka Price Earning Ratio-nya adalah
sebagai berikut ini:

PER PT Suci Berkah Utama = Rp10.000 : Rp 20 = Rp 400

Nilai Price Earning Ratio yang sebesar Rp 400 di atas menunjukkan bahwa setiap investor
bisa membayar Rp 400 untuk setiap Rp 1 dari omset atau pendapatan yang diperoleh
perusahaan.
7. Sarana penarikan dari rekening Giro
Jawab :
 Cek
Cek merupakan surat perintah tidak bersyarat dari nasabah kepada bank penyimpan
dana untuk membayar suatu jumlah tertentu pada saat diunjukkan.
 Bilyet Giro (BG)
Bilyet giro merupakan surat perintah bayar dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah untuk memindahkan sejumlah uang dari rekening
yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank sama
atau lain.
 Alat perintah bayar lainnya atau Pemindahbukuan
Alat perintah bayar lainnya atau pemindahbukuan adalah surat perintah kepada bank
yang dibuat secara tertulis pada kertas yang ditandatangani oleh pemegang rekening
atau kuasanya untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak lain bank yang
sama atau bank lain. Surat perintah pembayaran lainnya juga dapat berbentuk surat
kuasa.
Contoh : jika didalam cek tertulis perintah bayarkan kepada Tn. Roy Akase sejumlah Rp.
3.000.000,-, maka cek inilah yang disebut dengan cek atasnama. Kasus ini terjadi di Muara
Karang, Jakarta Utara, pada 15 Juni 2019. Berdasarkan keterangan tertulis yang dibagikan
Kepala Bidang Humas Komisaris Besar Argo Yuwono hari ini, Sabtu 29 Juni 2019, C
meminta contoh Bilyet Giro dari perusahaan tempat SH bekerja dengan kesepakatan berbagi
keuntungan dari dana yang berhasil dicairkan.
SH lalu menyerahkan tiga lembar salinan berwarna Bilyet Giro atas nama PT. Berjaya Sinar
Indonesia kepada C pada 27 dan 28 Mei 2019. Sebelumnya, C sempat melakukan pertemuan
dengan empat orang lain yang hingga siaran dibagikan masih buron.
Kemudian pada 15 juni 2019, dilakukan proses pencairan dana Bilyet Giro sebesar Rp
220.792.900,- atas nama PT. Berjaya Sinar Indonesia di tempat penukaran uang. Namun, saat
proses pencairan selanjutnya di bank, pemilik Bilyet Giro mengetahui tindakan tersebut
sehingga berhasil dibatalkan

8. Jenis-jenis Kredit menurut kegunaannya


Jawab :
 Kredit Investasi
Jenis kredit yang satu ini banyak digunakan oleh perusahaan untuk megnembangkan,
memperluas, atau membangun proyek tertentu. Uang akan digunakan dalam upaya
memperbagus sebuah usaha sehingga bisa mendapatkan untuk yang lebih banyak.
 Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Jenis kredit yang satu ini merupakan salah satu program dari pemerintah dalam membantu
Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dalam mendapatkan pembiayaan atau modal usaha.
 Kredit Perumahan
Sesuai dengan namanya, kredit ini akan dikeluarkan bagi para peminjam yang ingin membeli
properti berupa ruko, rumah, dan lain-lain. Tentu saja dengan jaminan berbentuk objek yang
dibiayai.
 Kartu Kredit
Kartu Kredit adalah fasilitas pinjaman tanpa agunan yang diberikan kepada perorangan.
Diterbitkan oleh bank tertentu. Untuk bisa mendapatkannya, aplikasi permohonan kartu kredit
haruslah disetujui oleh bank. Ada banyak hal yang dipertimbangkan, termasuk penghasilan
perbulan. Untuk membayarnya biasanya akan ditagih setiap bulan.
 Kredit Kendaraan
Kredit ini digunakan jika ada seseorang yang membutuhkan uang untuk membeli sebuah
modal transportasi. Seperti mobil atau motor. Kendaraan yang dibeli tersebut akan menjadi
jaminan hingga kredit lunas dibayarkan nantinya.
 Kredit Modal Kerja
Hampir sama dengan kredit investasi, kredit modal kerja biasanya dimanfaatkan untuk
mendorong peningkatan aktivitas produksi suatu perusahaan. Seperti namanya, kredit ini
merupakan bentuk bantuan dana dalam membangun dan mengembangkan bisnis.

Contoh studi kasus : dalam jual beli motor kredit, pembeli telah melakukan pertimbangan-
pertimbangan terlebih dahulu sebelum transaksi jual beli motor kredit melalui leasing ini.
Berarti dalam hal ini pembeli telah menggunakan akal pikirannya dalam transaksi jual
beli.Selain itu, jual beli motor kredit dilakukan di atas dasar kerelaan dari masing-masing
pihak tanpa adanya paksaan, bahkan sistem yang dilakukan antara penjual dan pembeli
menggunakan kepercayaan satu sama lain. Perbedaan harga keduanya bukan merupakan illat
keharaman jual beli, sehingga sah.

9. Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam menganalisis kualitas kredit


Jawab :
 Terdapat dua pihak, yaitu pemberi kredit (kreditor) dan penerima kredit (debitur).
Hubungan pemberi kredit dan penerima kredit merupakan hubungan kerja sama yang
saling menguntungkan.
 Terdapat kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit yang didasarkan atas
peringkat kredit (credit rating) penerima kredit.
 Terdapat persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dengan pihak lainnya yang
berjanji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit. Janji membayar
tersebut dapat berupa janji lisan tertulis (akad kredit), atau berupa instrumen (credit
instrument).
 Terdapat penyerahan barang, jasa, atau ruang dari pemberi kredit kepada penerima
kredit.
 Terdapat unsur waktu (time element) yang menjadi unsur esensial dalam kredit. Suatu
kredit ada karena unsur waktu yang dilihat dari pemberi kredit maupun penerima
kredit. Misalnya, penabung memberikan kredit sekarang untuk konsumsi lebih besar
di masa yang akan datang
 Terdapat unsur risiko (degree of risk) baik di pihak pemberi kredit maupun di pihak
penerima kredit. Risiko di pihak pemberi kredit adalah risiko gagal bayar (risk of
default). Risiko di pihak debitur adalah adanya kecurangan dari pihak kreditor.
 Terdapat unsur bunga sebagai kompensasi (prestasi) kepada pemberi kredit. Bagi
pemberi kredit bunga tersebut terdiri dari berbagai komponen seperti biaya modal
(cost of capital), biaya umum (overhead cost), premi risiko (risk premium), dan
lainnya.
Contoh studi kasus : Pengaturan kualitas kredit terkini memiliki karakter forward looking.
Bank melakukan pencadangan tidak hanya berdasarkan terjadinya credit event (seperti telat
bayar cicilan). Pencadangan juga dilakukan jika terdapat informasi atau hasil analisis yang
mengindikasikan potensi gangguan yang signifikan atas kemampuan membayar debitur
kedepan. Hal ini dapat bersumber dari berbagai hal seperti prospek penjualan, dispute atau
perselisihan dengan pemasok, mundurnya pejabat kunci, serta serangan oleh para pegawai.
Berdasarkan data OJK, per November 2019, NPL (gross) perbankan berada pada angka
2,77%, naik 10 bps dari periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan LaR berada pada
level 9,8%, menurun 0,7%. Statistik ini menunjukkan risiko kredit yang dapat terkelola
dengan baik, zona nyaman regulator diperkirakan (masing-masing) 5% untuk NPL gross dan
6-7% untuk LaR.
Perbankan diperkirakan telah membentuk pencadangan sebesar 60%-70% dari total NPL.
Apabila terdapat guncangan tak terduga atas kualitas kredit, modal perbankan yakni Capital
Adequacy Ratio (CAR) yang sebesar 23,7% diharapkan dapat menjadi bantalan. CAR
perbankan Indonesia adalah salah satu yang paling tinggi di dunia.

10. Resiko yang mungkin di alami oleh bank


Jawab :
a. Resiko kredit
adalah Risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi
kewajiban kepada Bank.
b. Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening administratif
termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan dari kondisi pasar, termasuk
Risiko perubahan harga option.
c. Risiko Likuiditas adalah Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas,
dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa
mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
d. Risiko Operasional adalah Risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak
berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau
adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
e. Risiko Hukum adalah Risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/atau
kelemahan aspek yuridis.
f. Risiko Stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan Bank dalam mengambil
keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan
dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
g. Risiko Kepatuhan adalah Risiko yang timbul akibat Bank tidak mematuhi
dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan
yang berlaku.
h. Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan
stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Contoh studi kasus : bank tidak mampu memenuhi penarikan kredit oleh nasabah karena
dana yang tersedia tidak mencukupi, bank mengalami kliring dan tidak dapat memenuhi
kekurangan dana di Bank Indonesia, bank tidak dapat memenuhi permintaan dana masyarakat
yang tiba-tiba, dan bank tidak dapat memperoleh pinjaman dari bank lain pada saat bank
tersebut memerlukan likuiditas.
Untuk mengantisipasi risiko likuiditas, perlu melalukan perhitungan terhadap ketidaksesuaian
(mismatch) antara struktur dana dan struktur berdasarkan periode jatuh tempo. Memahami
risiko pasar, risiko likuditas juga dikendalikan dengan menetapkan batas. Perlu diterapkannya
saldo kas limit maksimal yang diizinkan pada akhir hari dalam rangka mencegah kerugian
kesempatan yang hilang atau uang menganggur, juga memperhatikan kondisi cadangan
sekunder melalui batas yang telah ditetapkan. Pemantauan dan pengendalian terhadap risiko
likuiditas juga dilakukan secara harian, yakni dengan jalan melihat arus kas dan batas yang
telah ditetapkan setiap hari, harian dan bulanan.

11. Penggolongan kualitas kredit perbankan dari Bank Indonesia


Jawab:
Penggolongan Kualitas Kredit
1) Kredit Lancar / Pass / Kolektibilitas 1
Tidak terdapat keterlambatan atau terdapat keterlambatan pembayaran pokok dan/atau
bunga sampai dengan 30 hari.
2) Dalam Perhatian Khusus / Special Mention / Kolektibilitas 2
Terdapat keterlambatan pembayaran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 30
hari sampai dengan 90 hari (31 hari s/d 90 hari).
3) Kurang Lancar / Substandard / Kolektibilitas 3
Terdapat keterlambatan pembayaran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 90
hari sampai dengan 120 hari (91 hari s/d 120 hari).
4) Diragukan / Doubtful / Kolektibilitas 4
Terdapat keterlambatan pembayaran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 120
hari sampai dengan 180 hari (121 hari s/d 180 hari).
5) Macet / Loss / Kolektibilitas 5
Terdapat keterlambatan pembayaran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 180
hari (>180 hari).
Contoh studi kasus : Statistik untuk bank-bank BUMN, sebagai perbankan perbankan, juga
memberikan gambaran serupa. NPL (gross) bank-bank BUMN berada di kisaran 2.3%-2.6%
sedangkan LaR berada pada kisaran 9.4%-9.8% yang sejalan dengan industri. Dalam aspek
manajemen risiko kredit, Bank-bank BUMN terlihat lebih jelas. Pencadangan mengacu pada
LaR; dengan angka pada kisaran 61.3% hingga 66.7%. Seperti halnya industri, CAR bank-
bank BUMN juga cukup tebal dengan rentang antara 19%-23%; mencukupi untuk
mengantisipasi goncangan kualitas kredit yang tidak terduga.
Statistik-statistik yang diuraikan diatas perlu disikapi secara proporsional dan objektif. Risiko
kredit masalah makanan sehari-hari bankir. melakukan ekspansi kredit dengan risiko yang
dapat dikelola adalah filosofi yang digunakan. Dengan demikian bagi perbankan tujuan yang
ingin dicapai adalah: perolehan laba yang optimal dengan pengelolaan bisnis yang hati-hati
serta menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional.

12. Jelaskan dan sertakan dengan contoh study kasus pengertian kliring keluar ,
kliring masuk dan pengembalian kliring !
Jawab :
- Kliring keluar, yaitu membawa warkat-warkat kliring ke lembaga kliring (Bank
Indonesia) dan menyerahkannya kepada bank yang berhak. Kliring keluar terdiri dari
penyerahan surat-surat debet keluar dan penyerahan nota kredit keluar (LLG).
- Kliring masuk, yaitu menerima warkat di lembaga kliring dan diproses di bank yang
bersangkutan. Kliring masuk terdiri dari penerimaan surat-surat debet masuk dan nota
kredit masuk (LLG). Pengembalian kliring (clearing retour), yaitu pengembalian warkat-
warkat kliring yang tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
- Pengembalian kliring (clearing retour), yaitu pengembalian warkat-warkat kliring yang
tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Warkat-warkat yang dikliringkan tidak
selamanya dapat ditagih, bahkan setiap kali transaksi kliring terdapat beberapa warkat
yang ditolak pembayarannya.
Contoh studi kasus :
Pada suatu hari Atun yang mempunyai tabungan di Bank BRI Jakarta dan harus mengirimkan
sejumlah uang kepada Joko yang mempunyai rekening di BPD Papua. Dari ilustrasi di atas,
kita ketahui bahwa Atun dan Joko mempunyai rekening pada bank yang berbeda. Selain Bank
yang berbeda, tempat kedua bank tersebutpun berbeda pula. Oleh karena perbedaan tersebut,
kedua bank harus mencari dimana suatu wilayah atau daerah terdapat kedua bank tersebut,
Setelah ditelusuri, tenyata di wilayah Makasar terdapat kedua bank tersebut berdiri. Disanalah
akan terjadi proses transaksi kliring. Tapi sebelumnya BRI Jakarta tempat Atun menyimpan
uangnya akan mentrasfer sejumlah uang ke BRI Makasar dengan mengurangkan jumlahnya
pada di Rekening Antar Kantor dan mengurangkannya pula pada tabungan Atun. Kemudian,
BRI Makasar akan melakukan sistem kliring antara BRI Makasar dengan BPD Makasar.
Jumlah uang yang telah dikirimkan melalui proses kliring akan masuk kedalam R/K pada BI
atas nama bank BPD Makasar, kemudian BPD Makasar akan merntransfer uang itu ke BPD
yang ada di Papua dimana Joko memiliki akun rekening tabungan.

Anda mungkin juga menyukai