PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi kesehatan bank atau kinerja pada suatu bank dapat kita analisis
menanamkan dana pada saham bank tersebut. Hal ini menunjukkan adanya
1
kepercayaan masyarakat bahwa bank dapat memenuhi harapannya. Bank
Share, karena dengan adanya Earning Per Share daya tarik yang ditawarkan
berinvestasi. Pasar modal yang menjadi salah satu sasaran bagi bank untuk
Dengan adanya pasar modal ini akan menarik minat para investor untuk
bank maka semakin tinggi pula harga sahamnya. Hal ini menunjukkan
atau penanaman modal dari suatu asset selama periode tertentu dengan tujuan
2
untuk memperoleh penghasilan dan meningkatkan suatu nilai investasi.
menganalisis pergerakan harga per lembar saham dan bisa menentukan kapan
waktu yang tepat untuk membeli maupun menjual saham. Investasi dalam
tinggi pula kemungkinan risiko yang diderita investor, dan sebaliknya. Untuk
pergerakan senantiasa diamati oleh para investor. Fluktuasi yang terjadi pada
harga saham bisa ditentukan oleh kekuatan antara penawaran dan permintaan
yang terjadi di bursa. Apabila semakin banyak investor yang membeli suatu
saham maka harga saham tersebut semakin naik dan sebaliknya semakin
banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu harga saham maka
harga saham tersebut akan semakin turun. Semakin baik operasional suatu
perusahaan, maka semakin tinggi pula laba usahanya dan semakin banyak
3
karena keadaan pasar yang jelek akan menyebabkan kepercayaan investor
terguncang.
yang telah diberikan dan dibiayai dengan dana pihak ketiga serta mengukur
asumsi tidak ada kredit macet maka bank akan mampu menyalurkan
Namun, LFR yang sangat kecil bukan berarti bank tersebut telah menjalankan
satu sarana dalam menetapkan strategi usaha di waktu yang akan datang.
Sedangkan bagi investor dapat digunakan sebagai salah satu sinyal yang
4
Dilihat dari fungsi bank yang dikenal sebagai lembaga keuangan yang
besar yaitu dimana kesalahan nasabah sudah tidak sanggup lagi untuk
kerugian bank sebagai akibat dari tidak dilunasinya kembali kredit yang
diberikan bank kepada debitur. Semakin tinggi rasio NPL maka semakin
5
masyarakat sebagai salah satu bentuk produk jasa yang ditawarkan oleh
Dalam hal ini bank konvensional berfungsi sebagai lembaga perantara saja,
tidak adanya ikatan emosional yang kuat antara Pemegang Saham, Pengelola
Efek Indonesia sebagai objek penelitian karena beberapa alasan, alasan yang
system keuangan dan system perbankan di suatu negara, alasan kedua yaitu
dalam melihat posisi keuangan dan kinerja suatu bank serta meningkatkan
6
telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib melaporkan laporan keuangan
modal. Dalam Bursa Efek Indonesia informasi yang telah diterbitkan dalam
perusahaan.
Funding Ratio (LFR), dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Harga per
lembar saham (Earning Per Share) pada Industri Jasa Perbankan Indonesia.
penelitian Setia Chandra Kesuma tahun 2018, dan Suri Chairani tahun 2009
2018, Nurul Letni Reskita 2016, dan Suri Chairani tahun 2009 menunjukkan
Loan terhadap Earning per Share Pada Industri Jasa Perbankan di Indonesia”.
7
B. Rumusan Masalah
2014-2018?
1. Tujuan
8
2. Manfaat Penelitian
berikut:
tingkat kesehatan bank yang dilihat dari Loan to Funding Ratio dan
9
BAB II
A. Tinajuan Pustaka
1. Bank
a. Pengertian Bank
disuatu negara dapat dijadikan ukuran negara tersebut maju atau tidak.
sebagai berikut :
1998:
10
dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat dan untuk
memperoleh keuntungan bagi pemilik”.
b. Kegiatan Bank
11
b. Simpanan tabungan (Saving Deposit), yaitu simpanan pada
12
b. Melayani pembayaran-pembayaran seperti gaji, dividen, kupon
dan bonus.
bank baik antar bank yang sama maupun bank yang berbeda.
bank yang berasal dari luar kota berupa cek, bilyet giro atau
BG) yang berasal dari dalam satu kota, termasuk transfer dalam
asing.
13
j. Bank garansi merupakan jaminan yang diberikan kepada
oleh bank.
2. Laporan Keuangan
berikut :
14
“laporan keuangan adalah media yang dipakai untuk meneliti
d.
3. Saham
RGEC yang terdiri dari Risk atau Risiko (R), Good Corporate
RGEC :
15
a. Risk
mewujudkan dan membangun sistem bisnis yang kokoh. GCG yang baik
16
c. Earning
d. Capital
melibatkan lebih dari satu variabel bebas atau predictor. Dalam bahasa
dengan menggunakan data berskala interval atau rasio serta terdapat lebih
dari satu predictor. Skala data yang dimaksud diatas adalah pada semua
berikut : Y = α + β1 χ1 + β2 χ2 + e
17
6. Likuiditas
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas,
dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa
tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar”.
kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari
18
optimal, namun kemampuan likuiditas bank kurang baik. Tingkat
operasinya.
kredit yang diberikan bank yang sudah ditarik atau dicairkan bank.
adalah :
syarat-syarat tertentu.
19
8. Non-Performing Loan (NPL)
akan dihadapai pada risiko kredit yang tidak mampu dibayar oleh
kepada bank dengan kata lain NPL Merupakan tingkat kredit macet
20
NPL = x 100%
Total Kredit Yang Diberikan
dibagikan untuk semua pemegang saham perusahaan. Earning Per Share atau
laba per lembar saham adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam suatu
periode untuk tiap lembar saham yang beredar. Informasi mengenai laba per
deviden yang akan dibagikan. Informasi ini juga berguna bagi investor untuk
Laba Bersih
Rumus EPS dasar adalah =
Jumlah Saham Beredar
B. Penelitian Terdahulu
21
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
22
saham pada
perbankan yang
terdaftar di BEI
5 Suri Chairani Analisis Pengaruh 1 . Secara simultan LDR dan
(2009) NPM, LAR, LDR, NPL berpengaruh signifikan
dan NPL terhadap terhadap price earning ratio
Price Earning Ratio (PER)
pada Perusahaan 2 . Secara parsial
Perbankan yang menunjukkan variabel LDR
terdaftar di Bursa mempunyai pengaruh positif
Efek Indonesia dan signifikan terhadap PER,
sedangkan variabel NPL tidak
mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap PER
C. Kerangka Konseptual
(EPS)
Dari aspek likuiditas, Loan to Funding Ratio (LFR) yang tinggi artinya
jumlah kredit yang telah diberikan dan dibiayai dengan dana pihak
Dalam likuiditas yang tinggi dalam hal ini telah ditetapkan Bank
23
kenaikan Earning Per Share atau harga per lembar saham. Loan to
(EPS)
ketiga namun tidak termasuk kredit yang diberikan ke bank lain. Kredit
dengan baik jika NPL mempunyai nilai di bawah 5%. Dengan adanya
diberikan kepada masyarakat sebagai salah satu bentuk produk jasa yang
kinerja perbankan tersebut tidak baikatau tidak sehat. Hal tersebut akan
terhadap EPS.
24
LFR (X1)
H1
EPS (Y)
H2
NPL (X2)
H3
D. Hipotesis
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
facto. Penelitian ex post facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti
variabel atau lebih (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2009: 27).
analisisnya lebih focus pada data numerik yang diolah menggunakan metode
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2019 pada Industri Jasa
yang diperoleh dari laporan keuangan yang telah di publikasikan dan diaudit
pada http://www/idx.co.id
26
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
penelitian ini adalah Industri Jasa Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
keuangan dan kinerja suatu bank serta meningkatkan harga per lembar
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
27
8 BBKP Bank Bukopin Tbk 10/07/2006
9 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk 08/07/2013
10 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 25/11/1996
11 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 10/01/2001
12 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 10/11/2003
13 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 17/12/2009
14 BBYB Bank Yudha Bhakti Tbk 13/01/2015
15 BCIC Bank Trust Indonesia Tbk 25/06/1997
16 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 06/12/1989
17 BEKS Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk 13/07/2001
18 BGTG Bank Ganesha Tbk 12/05/2016
19 BINA Bank Ina Perdana Tbk 16/01/2014
20 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk 08/07/2010
21 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 12/07/2012
22 BKSW Bank QNB Indonesia Tbk 21/11/2002
23 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk 11/07/2013
24 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 14/07/2003
25 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 01/06/2006
26 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 29/11/1989
27 BNII Bank Maybank Indonesia 21/11/1989
28 BNLI Bank Permata Tbk 15/01/1990
29 BRIS Bank BRIsyariah Tbk 01/01/1911
30 BSIM Bank Sinarmas Tbk 13/12/2010
31 BSWD Bank Of India Indonesia Tbk 01/05/2002
32 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 12/03/2008
33 BTPS Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 08/05/2018
34 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk 30/06/1999
35 DNAR Bank Dinar Indonesia 11/07/2014
36 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk 29/08/1990
37 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk 29/08/1997
38 MCOR Bank China Construction Bank Indonesia 03/07/2007
39 MEGA Bank Mega Tbk 17/04/2000
40 NAGA Bank Mitraniaga Tbk 09/07/2013
41 NISP Bank OCBC NISP Tbk 20/10/1994
42 NOUB Bank Nasional Nobu Tbk 20/05/2013
43 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 29/12/1982
44 PNBS Bank Panin Dubai Syariah Tbk 15/01/2014
45 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk 15/12/2006
Sumber : http://www.sahamok.com
28
2. Teknik Sampel
Table 3.2
Daftar Nama Sampel Industri Jasa Perbankan
29
9 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 12/07/2012
10 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk 11/07/2013
11 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 14/07/2003
12 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 01/06/2006
13 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 29/11/1989
14 BNII Bank Maybank Indonesia 21/11/1989
15 BRIS Bank BRIsyariah Tbk 01/01/1911
16 BSIM Bank Sinarmas Tbk 13/12/2010
17 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 12/03/2008
18 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk 30/06/1999
19 DNAR Bank Dinar Indonesia 11/07/2014
20 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk 29/08/1990
21 MCOR Bank China Construction Bank Indonesia 03/07/2007
22 MEGA Bank Mega Tbk 17/04/2000
23 NISP Bank OCBC NISP Tbk 20/10/1994
24 NOUB Bank Nasional Nobu Tbk 20/05/2013
25 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 29/12/1982
26 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk 15/12/2006
D. Definisi Operasional
berikut :
Ratio :
30
Jumlah Kredit Yang Diberikan
LFR = x 100%
Dana Pihak Ketiga
dalam mengukur tingkat kesehatan bank dari aspek Risk Profile yaitu
sebagai berikut :
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
31
F. Teknik Analisis Data
kurtosis dan skewness (Imam Ghozali, 20111: 19). Metode analisis data
autokorelasi.
a. Uji Normalitas
normal.
32
- Jika nilai signifikansi > 0,05, maka nilai residual berdistribusi
normal
berdistribusi normal
b. Uji Multikolinearitas
model regresi yaitu dengan dilihat dari tolerance value yaitu untuk
inflation factor. Nilai ini pada umumnya dipakai jika nilai tolerance
> 10% dan nilai variance inflation factor <10% maka disimpulkan
model regresi dan jika nilai tolerance <10% dan anomaly variance
c. Uji Heteroskedastisitas
33
untuk semua pengamatan pada model regresi. Model regresi yang
d. Uji Autokorelasi
34
sepanjang waktu yang saling berkaitan satu sama lainnya. Hal ini
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Y = Manajemen Laba
a = Koefisien Konstanta
b1 b2 = Koefisien Regresi
35
X1 = Loan to Funding Ratio
X2 = Non Performing Loan
e = Error, variabel gangguan
Uji t Parsial
Uji F Simultan
36
BAB IV
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2018. Data
penelitian yang digunakan adalah data sekunder dengan tahun 2016. Data
situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.id.co.id dan web resmi dari
penilaian ini.
37
ditentukan, terdapat 10 Perusahaan terpilih. Berikut adalah daftar Industri
Table 4.2
Daftar Nama Sampel Industri Jasa Perbankan
38
memberikan suatu gambaran atau data yang terlihat dari nilai rata-rata, standar
deviasi maksimum dan minimum. Variabel dependen pada penelitian ini adalah
Earning Per Share (Harga per lembar saham) dan variabel independennya
Tabel 4.1
atau laba per lembar saham adalah jumlah pendapatan yang diperoleh
dalam suatu periode untuk tiap lembar saham yang beredar. Informasi
Variabel ini diukur dengan menggunakan nilai Laba per lembar saham dari
diperoleh nilai mean sebesar 3.7567 dan standar deviasi sebesar 1.60957.
39
2. Loan to Funding Ratio (LFR)
dalam mengukur tingkat kesehatan bank dari aspek Risk Profile yaitu
(2008: 160) rumus menghitung rasio Non Performing Loan (NPL) sebagai
berikut :
nilai nilai mean sebesar 1.7961 dan standar deviasi sebesar 1.28887.
40
C. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang berdistribusi
normal (imam Ghozali, 2011: 160). Normal atau tidaknya suatu data
berikut :
Tabel 4.1 Hasil pengujian Normalitas Uji One Sampel Kolmogrov Smirnov
Unstandardized Residual
N 130
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.49041866
Absolute .057
Most Extreme Differences Positive .057
Negative -.034
Kolmogorov-Smirnov Z .653
Asymp. Sig. (2-tailed) .787
41
Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai signifikansi
0,787 > 0,05 , maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi
normal.
2. Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik yaitu tidak terjadi korelasi diantara variabel
multikolinearitas jika nilai Tolerance lebih dari 10 persen (> 0,10) dan
Coefficientsa
menunjukkan bahwa nilai VIF untuk kedua variabel lebih kecil dari
42
bahwa tidak ada gejala multikolinearitas untuk kedua variabel atau
memenuhi syarat.
3. Uji Autokorelasi
yang baik, tidak terjadi autokorelasi. Pada penelitian ini menggunakan Uji
Durbin Watson, yang didapatkan dari nilai DW hitung (d) dan nilai DW
table (dl dan du). Imam Ghozali (2011: 111) menyatakan bahwa tidak ada
dengan (4-du).
Model Summaryb
1 .378 a
.143 .129 1.50211 .608
43
4. Uji Heteroskedastisitas
44
ketidaksamaan variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan
yang lain. Setelah diuji dengan grafik scatterplot dapat dilihat bahwa
tidak ada pola yang jelas , serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah 0
D. Pengujian Hipotesis
regresi linier sederhana dan analisis regresi linier berganda. Teknik analisis
teknik analisis regresi linier berganda. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
bersama-sama.
45
Berdasarkan hasil pengujian, nilai thitung sebesar 4,386 > ttabel
2,364 sementara nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. Hal ini
2,364 sementara nilai signifikansi sebesar 0.357 < 0.05. Hal ini
46
X1 0.41 4.386 0.000
Fhitung 10.558
Sig F 0.000
Ftabel 3.09
Share akan meningkat sebesar 0.41 dengan asumsi X2 tetap. Nilai koefisien
maka Earning Per Share akan turun sebesar 0.95 dengan asumsi X1 tetap.
Nilai signifikansi dari dari kedua variabel adalah 0.000 lebih kecil
0.05. Dengan demikian, 0.000 < 0.05 menunjukkan bahwa pengaruh Non
signifikan.
47
2) Menguji signifikansi regresi linier berganda dengan uji F
lebih besar dari Ftabel dengan nilai sebesar 10.558 > 3.09. Hal ini dapat
diterima.
(X1), Non Performing Loan (X2) terhadap Earning Per Share Industri Jasa
signifikansi variabel Loan to Funding Ratio lebih kecil dari 0,05 yaitu
4,386 sementara ttabel sebesar. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Loan
to Funding Ratio (X1) terhadap Earning Per Share (Y) adalah signifikan.
48
Berdasarkan hasil uji hipotesis bahwa variabel Loan to Funding
bank akan semakin besar yang akan mengakibatkan laba bank juga akan
4. Keterbatasan Penelitian
49
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
50
DAFTAR PUSTAKA
As, Mohmoeddin. 2010. Melacak Kredit bermasalah. Cetakan Pertama. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Harahap, Sofyan Safri. 2011. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Irham, Fahmi. 2014. Manajemen Perkreditan. Bandung : Alfabeta.
Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi, cetakan
keempatbelas.Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada.
Kasmir. 2014. Dasar-Dasar Perbankan. Edisi Revisi, Cetakan ke
duabelas.Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada.
Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, edisi revisi, cetakan
12.Jakarta: Rajawali Pers.
Puspita, R.Mentari Lingga. 2015. Pengaruh Efektivitas Pengendalian Internal
Dalam Mencegah Terjadinya Kredit Macet Pada PT.Bank Rakyat Indonesia
Unit Bandung Selatan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama
Bandung.
Setia Chandra Kesuma. 2018. Analisis pengaruh tingkat kesehatan Bank, BI Rate,
dan Earning per Share terhadap harga saham Industri Perbankan di BEI.
Diah Purnamasari. Elva Nuraina. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Loan
to Deposit Ratio, dan Return on Asset Terhadap Harga saham perusahaan
Perbankan.
Nurul Letni Reskita. 2016. Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Non Performing
Loan terhadap Return on Equity dan harga saham pada perbankan yang
terdaftar di BEI.
51
Suri Charani. 2009. Analisis Pengaruh NPM, LAR, LDR, dan NPL terhadap Price
Earning Ratio pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI.
Peraturan Bank Indonesia. 2013. Nomor 15/15/PBI/2013 Tentang Giro Wajib
Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum
Konvensional.(www.bi.go.id).
Surat Edaran Bank Indoneisa. 2011. Nomor.13/24/DPNP Tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan bank Umum.
(https://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/SE
%20No.13_24_DPNP_2011.aspx)
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.14/SEOJK.03/2017 tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum.
(https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/ regulasi/surat - edaran - ojk/
Pages /Surat-Edaran-Otoritas- Jasa- Keuangan -Nomor-14-SEOJK.03-
2017.aspx)
Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/6/PBI/2017 tentang Perubahan Kelima Atas
Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 Tentang Giro Wajib
Minimum Bank Umum Dalam Rupiah Dan Valuta Asing Bagi Bank Umum
Konvensional.
(https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:1i47qUBbrLcJ:https://www.bi.go.id/id/peraturan/moneter/
Documents/PBI_190617.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id)
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan sebagaimana diubah
dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.
(https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:KjqegUT8y1EJ:https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/
undang-undang /Pages / undang-undang-nomor-7-tahun-1992-tentang-
perbankan-sebagaimana- diubah-dengan-undang-undang-nomor-10-tahun-
1998.aspx+&cd=5&hl=id &ct=clnk&gl=id)
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2016 Tentang Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.
(https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:sl0fIS6kLNYJ:https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/
peraturan-ojk/Documents/Pages/POJK-Nomor-18.POJK.03.2016/SAL
%2520-%2520POJK%2520Manajemen%2520Risiko
%2520.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id)
52
Junaeni, Irawati .2016. Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Risiko (Risk Based
Bank Rating-RBBR).Online.(https://dosen.perbanas.id/tingkat-kesehatan-bank-
berdasarkan-risiko-risk-based-bank-rating-rbbr/). Diakses tanggal 15 April 2018+
Wikipedia. 2016. Risiko Likuiditas .(Online)
(https://id.wikipedia.org/wiki/Risiko_likuiditas). Diakses tanggal 10 april 2018+
Pembagian deviden
(https://finansial.bisnis.com/read/20190517/90/923940/3-bank-bumn-sudah-
umumkan-dividen-berapa-dividen-btn)
(https://katadata.co.id/grafik/2019/06/04/10-bumn-pemberi-dividen-terbesar)
(https://www.rti.co.id/?m_id=1&sub_m=s9&sub_sub_m=1)
https://bursanom.com/rgec-kesehatan-bank/
53