KELAS : AE B7
1. Jelaskan pengertian dan perbedaan asset allocation approach dan pool of funds !
- Pool Of Funds Approach adalah seluruh dana yang diperoleh disarankan atau untuk
ditempatin dan digunakan, seperti primary dan secondary reserve, portofolio investasi,
kredit, aset tetap. Pengalokasian berdasarkan ukuran penyesuain pada kebutuhan yang
disesuaikan. Pengukuran ini biasanya dibuat oleh pihak manager bank, termasuk
dengan mempertimbangkan pada dampak atau mampu memberi pengaruh positif pada
likuiditas dan profitabilitas bank.
2. Mengapa perbankan menganggap bahwa real investment lebih rendah risikonya daripada
financial investment?
Karena real investment adalah investasi yang sesungguhnya, dimana suatu
perusahaan menanamkan modal untuk membeli peralatan modal dan untuk menghasilkan
output. Karena berujung pada output, sudah pasti menggunakan tenaga kerja. Dalam hal ini,
si perkerja akan mendapatkan income, inome yang diperoleh akan menambah demand
terhadap barang konsumsi. Jika demand bertambah, sector bisnis akan menambah
outputnya, otomatis demand terhadap sector produksi juga meningkat. Sedangkan financial
investment merupakan investasi keuangan, dimana kita membeli hanya untuk menumpuk
kekayaan. Contohnya orang membeli saham, dimana saham dibeli hanya untuk
mendapatkan keuntungan untuk diri sendiri dan memiliki risiko yang besar. Jika untung
maka keuntungan tersebut untuk diri sendiri.
3. Apa yang anda ketahui tentang BLBI dan mengapa suatu bank membutuhkan dana dalam
bentuk BLBI?
Jawaban:
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) adalah bantuan yang diberikan kepada bank-
bank yang mengalami kesulitan likuiditas dalam operasinya sehari-hari, kesulitan likuiditas
ini dapat terjadi, antara lain karena penarikan dana secara besar-besaran oleh nasabah
bank sebagai dampak dari berkurangnya kepercayaan masyarakat kepada dunia perbankan.
Pada dasarnya bank membutuhkan dana dalam bentuk BLBI karena adanya suatu
permasalahan likuiditas yang dihadapi dalam keadaan darurat akibat adanya
ketidakseimbangan (mismatch) antara penerimaan dan penarikan dana pada perbankan,
yang biasanya disebabkan oleh adanya penarikan dana oleh nasabah dalam jumlah besar
serta dilakukan secara bersamaan.
4. Salah satu sumber dana perbankan adalah bersumber dari dana pihak ketiga. Jelaskan
bentuk risiko yang timbul dari penggunaan dana pihak ketiga!
Jawaban:
Keterbatasan dari menilai likuditas bank dengan menggunakan rasio lancar adalah tidak
diperhatikannyastruktur aktiva lancar itu sendiri. Aktiva lancar dalam bentuk alat-alat
likuidtersebut dibandingkan dengan dana pihak ketiga yang dapat dijadikan dasar perkiraan
kebutuhan penarikan dana oleh para nasabah. Jika angka rasio alat-alat likuid terhadap dana
pihak ketiga makin besar, bank dikatakan makin likuid.
Rasio Kredit terhadapa Total Dana Pihak Ketiga, rasio ini menunjukkan berapa besar
jumlah dana pihak ketiga dibandingkan dengan jumlah kredit yang disatukan. Jika
rasionya terlalu rendah, banyak dana pihak ketiga yang tidak disatukan. Jika rasionya
terlalu rendah, banyak dana pihak ketiga yang tidak disatukan dalam bentuk kredit. Hal
ini merupakan indikasi awal bank tidak melalukan fungsi intermediasi sepenuhnya.
Tetapi jika rasionya terlalu besar, merupakan indikasi awal bahwa bank terlalu ekspansif
menyalurkan kredit disbanding sumber dana yang tersedia. Bila tidak dikendalikan,
bank akan mengalami kesulitan likuiditas atau yang lebih butuk adalah kredit
bermasalah yang sangat besar
Berdasarkan Statistik Distribusi Simpanan Bank Umum hingga Maret 2015, jumlah akun
rekening industri perbankan mencapai 163,59 juta akun rekening, atau tumbuh 32% dari posisi
123,12 juta rekening dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Jumlah nasabah atau tertanggung di industri asuransi jiwa menciut 39%. Dari sebelumnya
sebanyak 88,13 juta orang menjadi hanya 53,73 juta orang. Penurunan tersebut terutama
disumbang nasabah kumpulan yang tercatat negatif, alias turun hingga 48,7%. Sementara,
nasabah individu masih tumbuh 13,8%.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), jumlah nasabah kumpulan pada
akhir tahun 2013 silam mencapai 74,50 juta orang. Namun, pada akhir tahun lalu, jumlahnya
menjadi hanya 38,24 juta orang. Beruntung, jumlah nasabah individu meningkat terus dari 13,62
juta orang menjadi sebanyak 15,50 juta orang.
Sumber : http://keuangan.kontan.co.id/news/jumlah-nasabah-asuransi-jiwa-berkurang-hingga-
39
Dana kelolaan industri asuransi, baik asuransi jiwa, asuransi umum maupun reasuransi
nilainya tembus hingga Rp 338,52 triliun. Jumlah itu terdiri dari Rp 278,61 triliun dari industri
asuransi jiwa konvensional dan Rp 59,91 triliun dari industri asuransi umum dan sisanya
reasuransi konvensional.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri asuransi jiwa menempatkan
dana kelolaannya tersebut sebesar Rp 88,05 triliun di saham, Rp 64,98 triliun di reksadana, Rp
46,63 triliun di deposito dan Rp 43,88 triliun di surat berharga negara dan sisanya tersebar di
obligasi dan sukuk, tanah dan bangunan.
Sumber : http://keuangan.kontan.co.id/news/industri-asuransi-kelola-dana-hingga-rp-33852-t