PENDAHULUAN
bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dengan kata lain, bank dalam menjalankan aktivitasnya berfungsi sebagai lembaga
sebagai perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana.
Fungsi bank sebagai lembaga intermediasi ini membuat bank memiliki posisi yang
meningkatkan arus dana untuk investasi, modal kerja maupun konsumsi. Dengan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tertulis pula
1
2
larangan bunga dalam bank syariah sebagaimana system bunga yang dianut ole
berperan sebagai jembatan antara pemilik dana dan dunia usaha, perbankan juga
masih menjadi penyekat antara keduanya karena tidak adanya transferability risk
and return, dimana, seluruh keberhasilan dan risiko usaha didistibusikan secara
langsung kepada pemilik dana. Tidak demikian halnya sistem yang dianut
atau pemegang amanat (costudian) dari pemilik dana investasi di sektor riil
memberikan landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Industri keuangan
yang dinilai dari ukuran-ukuran tertentu dan bobot yang bervariasi, seperti jumlah
lembaga keuangan syariah, besarnya volume industri, edukasi dan budaya, serta
Indonesia yang terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS)
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) ditunjukan dalam Tabel 1.1 berikut:
1
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, hlm. 147
2
http://www.ojk.go.id/undang-undang-nomor-21-tahun-2008-tentang-perbankan-syariah
3
Tabel 1.1
Perkembangan Perbankan Syariah
Kelompok Tahun
BUS 5 6 11 11 11 11 12
UUS 27 25 23 24 24 23 22
21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Sehingga pada tahun 2014, jumlah Bank
Umum Syariah di Indonesia yang beroperasi menjadi 11, diikuti oleh 22 Unit Usaha
Syariah, dan 163 BPRS. Peningkatan eksistensi bank syariah di Indonesia juga
syariah dan telah berkembang menjadi sebuah tren. Pada bank syariah, hubungan
maal) dengan pengelola dana (mudharib). Oleh karena itu, posisi uang atau kas
utang tepat pada waktunya sangatlah penting. Itulah sebabnya penting bagi bank
3
Laporan publikasi SPS Desember (2014)
4
membayar utang tepat pada waktunya dapat menjadi tolak ukur kinerja perusahaan
tersebut. Semakin tinggi tingkat Likuiditasnya, semakin baik pula kinerja keuangan
perusahaan. Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja Likuiditas adalah
Current Ratio (CR) dan Financing Deposit Ratio (FDR). Current Ratio merupakan
kewajiban jangka pendek, karena rasio ini menunjukan seberapa jauh tuntutan dari
kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai
dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang.4 Sedangkan FDR adalah rasio
antara besarnya seluruh volume pembiayaan yang disalurkan oleh bank dan jumlah
penerimaan dana dari berbagai sumber. Rasio ini digunakan untuk mengukur
tingkat likuiditas. Rasio yang tinggi menunjukan bahwa suatu bank meminjamkan
dananya (financing-up) atau relatif tidak likuid (illiquid). Sebaliknya rasio yang
rendah menunjukan bank yang likuid dengan kelebihan kapasitas dana yang siap
untuk dipinjamkan.5
mengukur kewajiban jangka pendek untuk menunjukan seberapa jauh tuntutan dari
Deposit Ratio adalah karena FDR merupakan rasio yang digunakan untuk
4
Agnes Sawir, Analisis Kinerja keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Hal. 8
5
Julius R. Latumaerissa Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Hal. 23
5
bank.6 Sehingga semakin tinggi FDR maka laba bank akan meningkat (dengan
meningkatnya laba bank, maka kinerja bank juga meningkat. Dengan demikian
besar kecilnya rasio FDR suatu bank akan mempengaruhi kinerja bank tersebut.
kesehatan bank dipengaruhi oleh Faktor RGEC (Risk Profile, Good Corporate
masih tidak begitu terpengaruh dan cenderung masih mengalami pertumbuhan yang
cukup baik, Hal ini antara lain didorong oleh kinerja sektor riil yang membaik dan
aktifitas industri perbankan syariah yang semakin meningkat antara lain dengan
mulai ekspansinya Bank Umum Syariah baru yang berdiri ditahun sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 yang relatif cukup tinggi serta
stabilitas nilai tukar rupiah dan inflasi yang terkendali memberikan kondisi yang
kondusif bagi dunia usaha. Hal ini memberikan dampak kepada peningkatan aset,
yang tercermin dari Financing to Deposit Ratio (FDR) masih terjaga dengan baik,
6
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, 2003.
6
terpelihara dengan cukup baik, Pada tahun 2011 Operating Efficiency Ratio
74,02% triwulan III sebesar 73,85% dan triwulan IV sebesar 76,44% sedangkan
sebesar 84,06%, triwulan II sebesar 88,52%, triwulan III sebesar 89,86% dan
tahun 2012, walaupun di beberapa bagian dunia masih ada yang justru baru
perkembangan perekonomian pada tahun 2013 diprakirakan akan lebih baik dari
pada tahun 2012. Terlebih untuk kinerja perekonomian Indonesia dengan tingkat
konsumsi domestik relatif tinggi dan kelas menengah yang meningkat serta
ditunjang oleh kondisi makro ekonomi yang relatif terjaga dengan baik, merupakan
krisis perekonomian global. Begitu pula dengan perbankan syariah nasional, relatif
tidak begitu signfikan mengalami dampak krisis ekonomi global pada awal tahun
2012 sejalan dengan fokus perbankan Indonesia yang lebih tertuju kepada pasar
domestik yang masih besar, serta potensi pangsa perbankan syariah yang masih
tinggi diIndonesia, dengan pangsa pasar sampai dengan akhir tahun 2012 telah
mendekati 5%.
7
Laporan keuangan perbankan bank syariah mandiri tahun 2011
7
masih didominasi struktur asetnya sekitar ± 98% oleh Bank Umum Syariah (BUS)
dan Unit Usaha Syariah (UUS) relative cukup baik Pada tahun 2012 Operating
70,11% triwulan III sebesar 71,14% dan triwulan IV sebesar 73,00% sedangkan
sebesar 87,25%, triwulan II sebesar 92,21%, triwulan III sebesar 93,90% dan
pertumbuhan ekonomi.
sebesar 69,24% triwulan II sebesar 81,63% triwulan III sebesar 87,53% dan
8
Laporan keuangan perbankan bank syariah mandiri tahun 2012
8
2014 pada rasio BOPO perbankan syariah pada triwulan I tercatat sebesar 81,99%
triwulan II sebesar 93.03% triwulan III sebesar 93,02% dan triwulan IV sebesar
pada triwulan I sebesar 90,34%, triwulan II sebesar 89,91%, triwulan III sebesar
atau sebaliknya maka ini terjadi permasalahan dari teori yang ada.11
9
Laporan keuangan perbankan bank syariah mandiri tahun 2013
10
Laporan keuangan perbankan bank syariah mandiri tahun 2014
11
Dendawijaya (2004) dalam Mita Puji Utari tahun (2011) Skripsi ”analisis pengaruh CAR,
NPL, ROA, dan BOPO terhadap LDR”, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Hal 7
9
Tabel. 1.2
Data Perbandingan Operating Efficiency Ratio dan Financing to Deposito
Ratio (FDR) di Bank Syariah Mandiri
Posisi Triwulan12
Dalam Persentase
Tahun Triwulan BOPO FDR
I 73.07 84.06
II 74.02 88.52
2011
III 73.85 89.86
IV 76.44 86.03
I 70.47 87.25
II 70.11 92.21
2012
III 71.14 93.90
IV 73.00 94.40
I 69.24 95.61
II 81.63 94.22
2013
III 87.53 91.29
IV 84.05 89.97
I 81.99 90.34
II 93.03 89.91
2014
III 93.02 85.68
IV 98.46 82.13
12
Data Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri (Triwulan)
10
Melihat kembali apa yang terjadi secara empiris tampak bahwa rasio-rasio
keuangan dari tahun ke tahun mengalami perubahan khusunya pada tahun 2011
Triwulan I dan II di tahun 2012 pun mengalami perubahan di Triwulan II,III dan IV
dan juga di tahun 2013 di Triwulan III dan IV dan juga pada tahun 2014 mengalami
perubahan yaitu pada Triwulan ke II dan III itu terdapat permasalahan yang muncul
Pendapatan Operasional) mengalami penaikan dan FDR pun ikut menaik maka ada
Maka dari itu peneliti akan meneliti lebih lanjut tentang “PENGARUH
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas maka dapat di ajukan rumusan
Mandiri Syariah?
Mandiri Syariah?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
mandiri syariah.
D. Kegunaan Penelitian
berikut:
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi para debitur maupun kreditur
TINJAUAN PUSTAKA
penelitian ini.
negatif dan signifikan dengan demikian variabel tersebut tidak sesuai hipotesis,
disebabkan adanya risiko yang besar sehingga CAR dapat berpengaruh negatif.
Variabel FDR berhubungan positif dan signifikan, hal ini dikarenakan bila semakin
besar dana yang disalurkan dalam bentuk pembiayaan maka dapat mempengaruhi
tingkat profitabilitas. Variabel BOPO berhubungan positif dan signifikan hal ini
dilakukan oleh bank Syariah Mandiri. Variabel NPL berhubungan negatif dan
signifikan dikarenakan semakin rendah tingkat kredit macet suatu bank maka
13
14
Syariah (Sbis) Dan Pasar Uang Antar bank Berdasarkan Prinsip Syariah (Puas)
13
Terhadap Financing To Deposit Ratio (Fdr) Perbankan Syariah, Metodologi
yang di gunakan adalah Regresi berganda, Dari hasil analisis diketahui bahwa
kedua variabel terikat yaitu variabel SBIS dan PUAS tidak secara bersama-sama
dapat mempengaruhi FDR perbankan syariah. Dan hasil uji t menunjukan bahwa
syariah.
Mita Puji Utari (2011), Analisis Pengaruh Car, Npl, Roa, Dan Bopo
Terhadap Ldr (Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Di
14
Indonesia Periode 2005-2008), metodologi yang di gunakan adalah purposive
sampling, uji asumsi klasik dan uji hipotesis serta analisis regresi berganda, Hasil
positif tidak signifikan terhadap LDR dengan tingkat signifikansi 0,192 > 0,050,
0,000 < 0,050, ROA berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap LDR dengan
tingkat signifikansi 0,560 > 0,050, BOPO berpengaruh positif Signifikan terhadap
LDR dengan tingkat signifikansi 0,001 < 0,050. Kelima variabel berpengaruh
13
Iim Fatimah (2008), Pengaruh Penempatan Dana Sertifikat Bank Indonesia Syariah
(Sbis) Dan Pasar Uang Antar bank Berdasarkan Prinsip Syariah (Puas) Terhadap Financing
To Deposit Ratio (Fdr) Perbankan Syariah,Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif
Hidayatullah.
14
Mita Puji Utari (2011), Analisis Pengaruh Car, Npl, Roa, Dan Bopo Terhadap Ldr (Studi
Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Di Indonesia Periode 2005-2008)
Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.
15
mandiri syariah, 15variable yang di gunakan adalah CAR dan FDR. Hasil Penelitian
ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Solvabilitas (CAR)
terhadap Likuiditas (FDR) pada Bank Muamalat Indonesia. Hal ini berdasarkan
pengujian hipotesis yang menghasilkan nilai sig. sebesar 0,002 untuk Solvabilitas
(Sbis) Dan Pasar Uang Antarbank Syariah (Puas) Terhadap Financing To Deposit
Ratio (Fdr) Serta Implikasinya Kepada Return On Assets (Roa) Bank Syariah Di
menunjukkan bahwa variabel Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan
Assets (ROA).
15
Mugi Yarti (2011), Pengaruh Solvabilitas terhadap likuiditas PT bank mandiri syariah,
Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah.
16
Husni Mubarak (2011), Analisis Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (Sbis) Dan
Pasar Uang Antarbank Syariah (Puas) Terhadap Financing To Deposit Ratio (Fdr) Serta
Implikasinya Kepada Return On Assets (Roa) Bank Syariah Di Indonesia,Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah.
16
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Metodologi Hasil
1 Imam “Pengaruh CAR Hasil Penelitian Ini
Ghozali (Capital Adequacy Menunjukkan bahwa
Ratio), FDR Variable CAR
(Financing to Deposit berhubungan negative
Ratio) BOPO (Rasio dan signifikan Dengan
Biaya operasional demikian variable
terhadap pendapatan tersebut tidak sesuai
operasional) dan NPL hipotesis, disebabkan
(NonPerforming adanya risiko yang besar
Loan) terhadap sehingga CAR dapat
Profitabilitas Bank berpengaruh negatif.
Syariah Mandiri Variabel FDR
Periode (Januari: 2004 berhubungan positif dan
– Oktober: 2006)” signifikan, Variabel
BOPO berhubungan
positif dan signifikan hal
ini disebabkan dengan
adanya penambahan
cabang baru dan
promosi, Variabel NPL
berhubungan negative
dan Signifikan
dikarenakan semakin
rendah tingkat kredit
macet suatu bank maka
semakin baik bank
tersebut
dilanjutkan
17
tingkat signifikansi
0,560 > 0,050, BOPO
berpengaruh positif
Signifikan terhadap
LDR dengan tingkat
signifikansi 0,001 <
0,050. Kelima variabel
berpengaruh sebesar
24,4% terhadap LDR.
4 Mugi Yarti “Pengaruh Hasil Penelitian ini
(2011) Solvabilitas Terhadap menunjukan bahwa
Likuiditas terdapat pengaruh yang
Pt Bank Muamalat signifikan antara
Indontesia Tbk Solvabilitas (CAR)
(Analisis Car terhadap Likuiditas
Terhadap Fdr Tahun (FDR) pada Bank
1993-2009)” Muamalat Indonesia.
Hal ini berdasarkan
pengujian hipotesis
yang menghasilkan nilai
sig. sebesar 0,002 untuk
Solvabilitas
(CAR).Karena nilai sig
< 0.05 maka Ho ditolak
dan Ha diterima.
5 Husni Analisis Inflasi, Analisis jalur Hasil pengujian pada
Mubarak Sertifikat Bank dengan model substruktur I
(2011) Indonesia Syariah dekomposisi. menunjukkan bahwa
(Sbis) Dan Pasar variabel Inflasi,
Uang Antarbank
19
keuntungan yang diperoleh bank pun akan semakin besar.18Semakin kecil rasio
ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang
semakin kecil. Semakin kecil rasio ini maka kinerja bank semakin baik.
= × 100%
17
Lukman DendaWijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 118
18
Imam Gozhali, Pengaruh CAR, FDR, BOPO, dan NPL terhadap Profitabilitas Bank
Syariah Mandiri, Skripsi FEUII, Yogyakarta , 2006, hlm. 97
19
Iswi Hariyani, Rayendra L. Toruan, Restrukturisasi dan penghapusan kredit macet (2010)
hlm,54
21
laporan laba rugi yang diperoleh dengan menjumlahkan biaya bagi hasil, biaya
tenaga kerja, biaya umum administrasi, biaya penyusutan dan penyisihan aktiva
pendapatan yang merupakan bagi hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang
benar benar telah diterima. Pendapatan operasional didapat dalam laporan laba
operasional lainnya yang terdiri dari provisi dan komisi serta dividen yang
berikut :
Tabel 2.2
Klasifikasi Tingkat BOPO Menurut BI
Tingkat BOPO Klasifikasi
Di bawah 93,52% Sehat
Sumber: www.bi.go.id
20
Lukman DendaWijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 119
22
keuangan, suatu bank memerlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang sering
digunakan untuk analisis adalah rasio. Rasio merupakan alat yang dinyatakan
dalam aritmatika yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau
lebih data keuangan. Dari rasio itulah yang akan dijadikan sumber informasi
dan pedoman prosedur kerja oleh pihak bank serta menjadi dasar pengambilan
suatu bank dikatakan likuid apabila dapat memenuhi kewajiban penarikan uang
dari para penitip dana maupun dari peminjam/debitur. Ada juga yang
segera dikonversikan ke dalam kas dengan sedikit atau tanpa penurunan nilai,
bank untuk memenuhi semua penarikan dana oleh nasabah deposan, kewajiban
yang telah jatuh tempo dan memenuhi permintaan kredit tanpa ada
penundaan”.22
21
Mohamad Muslich, Manajemen Keuangan Modern; Analisis, Perencanaan, dan
Kebijaksanaan, (Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2003), Cet. III, h. 48
22
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta: FEUI, 2004), hlm.153
23
Salah satu rasio yang digunakan sebagai sumber informasi dan analisis
adalah rasio likuiditas atau lebih spesifiknya Loan to Deposit Ratio (LDR) dan
dalam bank syariah sendiri rasio ini lebih sering dikenal dengan istilah
yang diberikan oleh Bank Syariah dengan Dana Pihak Ketiga yang
intermediasinya.
kinerja yang mengagumkan. Hal ini bisa dilihat dari tahun ketahun
melampui. Dengan kata lain, hampir 100 persen dana pihak ketiga yang
23
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: Akademi Manajemen
Perusahaan YKPN, 2002), hlm. 55
24
A.Riawan Amin, “Perbankan Syariah sebagai Solusi Perekonomian Nasional” i-syariah,
(September,2009), hlm..41
24
tinggi angka FDR suatu bank, berarti digambarkan sebagai bank yang
kurang likuid dibanding dengan bank yang nilai FDR nya lebih kecil.
Mei 1993, besarnya FDR ditetapkan oleh Bank Indonesia tidak boleh
= 100%
ℎ
25
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah…Op. Cit, hlm. 55
25
C. Kerangka Berpikir
dengan meninjau teori yang disusun dan hasil-hasil penelitian yang terdahulu yang
mengalirkan jalan pemikiran yang logis (construct logic) atau kerangka konseptual
kecermatan penelitian, dasar dari teori tersebut perlu diperkuat hasil-hasil penelitian
Pendapatan Operasional). Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan
sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Hasbi
(2011) menambahkan semakin kecil rasio ini maka kinerja bank semakin baik.
26
Heri Gunawan,Dasar-dasar Metode Research, Bandung: Azfie Media Utama.Hal 34
26
Dengan demikian efisiensi operasi suatu bank yang diproksikan dengan rasio
diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank.
Rasio ini dipergunakan untuk mengukur sampai sejauh mana dana pinjaman yang
bersumber dari dana pihak ketiga. Tinggi rendahnya rasio ini menunjukkan tingkat
likuiditas bank tersebut. Sehingga semakin tinggi angka FDR suatu bank, berarti
digambarkan sebagai bank yang kurang likuid dibanding dengan bank yang
mempunyai angka rasio lebih kecil. Sebaliknya semakin rendah FDR menunjukkan
meningkat juga atau sebaliknya maka ini terjadi permasalahan dari teori yang ada.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Keterangan:
Operasional)
D. Hipotesis Penelitian
dalam melakukan penelitian akan digunakan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha).
27
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Cetakan 17, (Bandung:
Alfabeta, 2012), hlm. 64.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek Penelitian
adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
tentang sesuatu hal objektif, valid, dan realiabel tentang suatu ha (variabel
tertentu)”. 28
Financing to Deposit Ratio (FDR) yang di ukur dengan ratio, yaitu perbandingan
Operasional) dari periode berjalan dengan periode sebelumnya, begitu pula dengan
Objek yang dipilih sebagai tempat penelitian yang dilakukan adalah di Bank
Syariah Mandiri dan periode waktu penelitiannya adalah data keuangan dari mulai
tahun 2011 sampai tahun 2014. Penelitian dilakukan dilokasi ini berdasarkan
diteliti. Kedua tersedianya sumber data yang cukup dan relevan dengan masalah
yang diteliti.
28
Sugiono.2008.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung:
Alfabeta.Hal.13
28
29
B. Metode Penelitian
data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan
suatu pengetahuan tertentu. Metode penelitian juga dapat diartikan sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.29 Dalam
dalam keadaan apa adanya, sesuai dengan data yang diperoleh kemudian disusun
dengan metode statistik untuk menguji hipotesis. Statistik deskriptif adalah statistik
Tujuan dari metode penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah data
C. Operasionalisasi Variabel
menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006: 118). Adapun variabel-
29
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R &
D,(Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 6.
30
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2013), hlm.147
30
1. Variabel Independen
(terikat).31
operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional
berikut:
= × 100%
31
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Cetakan 17, (Bandung:
Alfabeta, 2012), hlm.39
31
2. Variabel Dependen
Jadi variabel dependen adalah tipe pariabel yang dapat dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel lain atau variabel terikat. Variabel dependen pada
oleh Bank Syariah dengan Dana Pihak Ketiga yang berhasil dikerahkan oleh
bank33. Semakin besar tingkat FDR, maka semakin baik pula Bank Syariah
= 100%
ℎ
D. Jenis Data
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah jenis data yang tidak menentukan
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Cetakan 17, (Bandung:
Alfabeta, 2012), hlm.39
33
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: Akademi Manajemen
Perusahaan YKPN, 2002), hlm. 55
32
jumlah data atau bilangan tertentu melainkan hasil penelitian pada objek penelitian,
data ini diperoleh dari hasil observasi dan wawancara.Sedangkan data kuantitatif
adalah data yang berupa angka-angka, data ini diperoleh dari laporan keuangan
bank. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang
meliputi:
1. Data laporan keuangan neraca bank berupa total aktiva di Bank Syariah
Mandiri.
2. Data laporan keungan laba rugi bank berupa saldo laba/rugi setelah
E. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sumber data
Data primer adalah data yang diperoleh dari Bank Syariah Mandiri
Data sekunder adalah data yang berupa data runtut (time series) yang
publikasikan.
33
penelitian.Jawaban itu herus di uji secara empirik, dan untuk maksud inilah
pada penelitian ini adalah Studi Kepustakaan, penelusuran dokumen dan publikasi
informasi.
diteliti.
G. Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengolah
proses pengolahan dan analisis data, dalam penelitian iniakan digunakan analisa
kuantitatif dengan bantuan program Statistical Package for Social Scince (SPSS).
Analisis data yang digunakan dalam penilitian ini adalah analisis deskritif
dan analisis asosiatif. Metode Deskriptif Merupakan metode yang bertujuan untuk
melalui sampel atau data yang telah terkumpul dan membuat kesimpulan yang
34
untuk mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya.
Penelitian ini memiliki tingkat yang tertinggi bila di bandingkan dengan penelitian
penelitian ini, dapat kita temukan beberapa teori yang dapat memberikan
Operasional) meningkat sedangkan FDR ikut meningkat juga atau sebaliknya maka
Gambar 3.1
Model Penelitian
1 1
Atau
1
35
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Analisis Regresi
melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel
Ý=a+bX
34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,Catakan 17,(Bandung:
Alfabeta, 2012), hlm.188.
36
∑ ∑ − ∑ ∑
=
∑ − ∑
∑ − ∑ ∑
=
∑ − ∑
2. Analisis Determinasi (R 2)
(r2).
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R2 yang kecil berarti
variabel dependen (Y) amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
35
Sudjana, Metoda Statistik, Cetakan 3 (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 315.
36
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian,Cetakan 4,(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.267.
37
Syamsul Hadi, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi dan Keuangan,
(Yogyakarta: Ekonisia, 2006), hlm. 83.
37
kemampuan X menerangkan Y.
Kd = r2 x 100%
r = koefisien korelasi
3. Analisis Korelasi
meningkatkan variabel yang lain, dan sebaliknya bila suatu variabel diturunkan
maka akan menurunkan nilai variabel yang lain. Hubungan dua variabel atau
labih dikatakan hubungan negatif, bila nilai suatu variabel dinaikkan maka akan
38
Ibid, hlm. 367.
38
menurunkan nilai variabel yang lain, dan juga sebaliknya bila nilai suatu
variabel diturunkan, maka akan menaikkan nilai variabel yang lain. Kuatnya
hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua
variabel berbentuk interval atau rasio, dan sumber data dari dua variabel atau
a. Jika r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang liniear positif, yaitu
b. Jika r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linear negatif, yaitu
39
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian,Cetakan 4,(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.226.
40
Ibid. hlm. 228.
39
Tabel 3.1
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Rumusnya:
Persamaan korelasi
∑
=
∑ ∑
41
Ibid, hlm. 231
42
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,Catakan 17,(Bandung:
Alfabeta, 2012), hlm.183.
40
r = (xi – x)
y = (yi – y)
Koefisien korelasi
∑ − ∑ ∑
=
∑ − ∑ ∑ − ∑
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis yaitu asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang
dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan
pengecekannya.43
terhadap FDR.
Variabel penelitian ini terdiri dari satu variabel independen dan satu
hipotesisnya yaitu:
Deposit Ratio
43
Sudjana, Metoda Statistik, Cetakan 3 (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 219
41
to Deposit Ratio
√
Rumusnya: = √
Dimana: t = Probabilitas
a. Jika ttabel < thitung maka Ho ditolak, Ha diterima atau ada pengaruh.
b. Jika ttabel > thitung maka Ho diterima, Ha ditolak atau tidak ada pengaruh.
44
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian,Cetakan 4,(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.230.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syari’ah Mandiri
Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang
Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha
42
43
(merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim,
dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero)
September 1999.
Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal
nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah
menjadi tempat praktik kerja lapangang yaitu yang beralamat di Jl. Ir. H.
Telepon. 022 –4267266 : Fax. 022 – 4267267 lokasi ini strategis dan mudah
b. Kondisi Fisik
Teller, ruang manager, ruang back office, parkiran, dapur dan toilet.
45
2) Lantai dua terdiri dari tempat marketing yaitu landing dan fanding,
3) Lantai tiga ruang meeting, ruang FOC ruang gudang alat tulis kantor
1) Visi
2) Misi
Misi dari Bank Syari’ah Mandiri (BSM) ada lima hal, yaitu:
sehat.
Bagan Organisasi
47
Profil Perusahaan
a. Profil:
b. Kepemilikan Saham
bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri yang
disebut Shared Values Bank Syariah Mandiri. Shared Values Bank Syariah Mandiri
disingkat “ETHIC”.
1) Tabungan
a) Tabungan BSM
muthlaqah
Rp1.000.000 (non-perorangan)
Syarat:
Perorangan:
Non-Perorangan:
Manfaat:
b) Tabungan Berencana
ditetapkan.
Fitur:
juta
dapat diubah
dikenakan administrasi.
Syarat:
Manfaat:
panjang
c) Tabungan Simpatik
disepakati.
Syarat:
Manfaat:
BSM
Fitur:
Syarat:
account).
Manfaat:
Seleksi Asuransi:
sedang menjalani rawat inap di Rumah Sakit (RS) atau sedang berada
55
e) Tabungan Dollar
BSM
dhamanah
Syarat:
Manfaat:
BSM
56
f) Tabungan Qurban
Fitur:
Kurban Rp50.000.
Syarat:
Manfaat:
hewan kurban
g) Tabungan Pensiun
Fitur
Manfaat
jaringan BSM
Persyaratan
Fotokopi KTP/SIM
h) Tabunganku
dhamanah.
ada).
Rp20.000.
sebesar Rp0.
59
berturut-turut):
Syarat:
Manfaat:
Bonus
Ketentuan:
perorangan.
rekening di 1 Bank.
2) Giro
a) Giro
dhamanah
Rp1.000.000 (Non-Perorangan)
Rp1.000.000 (Non-Perorangan)
Syarat:
Perorangan:
Perusahaan:
Manfaat:
B/G
61
(untuk perorangan)
kebijakan BSM
non-perorangan
Syarat:
Perorangan:
Perusahaan:
Manfaat:
c) Giro Euro
non-perorangan
yaddhamanah
Syarat:
Perorangan:
Perusahaan:
Manfaat:
d) Giro Valas
perorangan.
dhamanah
Syarat:
Perorangan :
Perusahaan :
Manfaat:
3) Deposito
a) Deposito
Syarat:
Perorangan:
Perusahaan:
Manfaat:
b) Deposito Valas
Syarat:
Perorangan:
Perusahaan:
Manfaat:
diperoleh dari laporan keuangan pertriwulan dari tahun 2011 sampai dengan
Tabel 4.1
Perkembangan BOPO di Bank Syariah Mandiri
Dalam Persentase
Tahun Triwulan BOPO
I 73.07
II 74.02
2011
III 73.85
IV 76.44
I 70.47
II 70.11
2012
III 71.14
IV 73.00
I 69.24
2013 II 81.63
III 87.53
67
IV 84.05
I 81.99
II 93.03
2014
III 93.02
IV 98.46
Grafik 4.1
Perkembangan Operating Efficiency Ratio (Biaya
Operasional Terhadap Pendapatan Operasiona) di
Bank Syariah Mandiri
120
100
80
60
40
BOPO
20
0
fluktuatif dari period eke periode. Tabel dan Grafik diatas menunjukan
68
dengan jumlah tertinggi sebesar 98,46% pada triwulan ke-4 tahun 2014 dan
Mandiri
pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah dengan Dana Pihak Ketiga
pada Bank Syariah Mandiri untuk periode triwulan tahun 2011 – 2014
Tabel 4.2
Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR) di Bank Syariah Mandiri
Dalam Persentase
Tahun Triwulan FDR
I 84.06
II 88.52
2011
III 89.86
IV 86.03
I 87.25
II 92.21
2012
III 93.90
IV 94.40
45
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: Akademi Manajemen
Perusahaan YKPN, 2002), hlm. 55
69
I 95.61
II 94.22
2013
III 91.29
IV 89.97
I 90.34
II 89.91
2014
III 85.68
IV 82.13
Grafik 4.2
Finacing To Deposit Ratio (FDR)
100
95
90
85
80
FDR
75
Juni 2011
Juni 2012
Juni 2013
Juni 2014
Sep-11
Sep-12
Sep-13
Sep-14
Maret 2011
Desember 2011
Maret 2012
Desember 2012
Maret 2013
Desember 2013
Maret 2014
Desember 2014
disalurkan.
terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR), maka dapat dilihat dari analisis
Deposit Ratio (FDR) di Bank Syariah Mandiri periode tahun 2011 – 2014:
Tabel 4.3
Data Perbandingan Operating Efficiency Ratio (Biaya Operasional
Terhadap Pendapatan Operasiona) dan Tingkat Financing to Deposit Ratio
(FDR) pada Bank Syariah Mandiri
Posisi Triwulan
Dalam Persentase
Tahun Triwulan BOPO FDR
I 73.07 84.06
II 74.02 88.52
2011
III 73.85 89.86
IV 76.44 86.03
II 70.11 92.21
IV 73.00 94.40
I 69.24 95.61
II 81.63 94.22
2013
III 87.53 91.29
IV 84.05 89.97
I 81.99 90.34
II 93.03 89.91
2014
III 93.02 85.68
IV 98.46 82.13
Deposit Ratio (FDR) pada PT Bank Syariah Mandiri periode triwulan 2011
Grafik 4.3
Perbandingan Operating Efficiency Ratio (Biaya Operasional Terhadap
Pendapatan Operasiona) dan Financing to Deposit Ratio
120
100
80
60
40 BOPO
20 FDR
0
Juni 2011
Juni 2012
Juni 2013
Juni 2014
Sep-11
Sep-12
Sep-13
Sep-14
Maret 2011
Desember 2011
Maret 2012
Desember 2012
Maret 2013
Desember 2013
Maret 2014
Desember 2014
Dengan demikian, maka dapat dicari pengaruh Operating
Dimana:
X = Jumlah BOPO
a = Konstant
b = Koefisien Regresi
Tabel 4.4
Analisis Regresi Linear Sederhana Operating Efficiency Ratio (Biaya
Operasional Terhadap Pendapatan Operasiona) terhadap Financing to
Deposit Ratio (FDR)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
Y = 102,897 – 0,166X
Tabel.4.5
Analisis Korelasi Operating Efficiency Ratio (Biaya Operasional
Terhadap Pendapatan Operasiona) terhadap Financing tob Deposit Ratio
(FDR)
Correlations
BOPO FDR
N 16 16
N 16 16
Tabel 4.6
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
SPSS 20:
Tabel 4.7
Koefisien Determinasi Operating Efficiency Ratio (Biaya Operasional
Terhadap Pendapatan Operasiona) terhadap Financing to Deposit Ratio
(FDR)
Model Summary
4) Uji t
√ − 2
=
√1 −
0,405 √16 − 2
=
√1 − 0.164
77
0,405 .3,742
=
√0,836
1,515
=
0,914
= 1,66
hitung sebesar 1,66. Karena T hitung (1,66) < t tabel (2,977), maka Ho
diterima. Hal tersebut memiliki arti bahwa tidak terdapat pengaruh yang
Ho ditolak
Ho ditolak
Ho diterima
2,977
-2,977 1,66
A. Pembahasan
yang telah ditentukan, hasil penelitian diatas sesuai dengan penelitian yang ada,
Deposit Ratio (FDR) pada Bank Syariah Mandiri” dinama Ho diterima dan Ha
ditolak.
(FDR). Hal ini berarti ketika Operating Efficiency Ratio (Biaya Operasional
sebaliknya.
Dan sisanya 83,6% oleh faktor-faktor lainnya Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Operasiona) yang tidak signifikan terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) yang
Gambar 4.2
Pengujian Koefisien determinasi
pengujian tersebut adalah t hitung ( 1,66) < t tabel (2,977) dengan kata lain Ho
diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, dari beberapa analisis di atas, dapat
PENUTUP
A. Kesimpulan
tertinggi sebesar 98,46% pada triwulan ke-4 tahun 2014 dan jumlah
80
81
sebaliknya.
( 1,66) < t tabel (2,977) dengan kata lain Ho diterima dan Ha ditolak.
Hasil dari penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh yang signifikan
Mandiri.
B. Saran
ada beberapa masukan yang dapat penulis sampaikan kepada beberapa pihak
Deposit Ratio.