DOSEN PENGAMPU :
DR. MUKHZARUDFA, S.E., M.SI.
DISUSUN OLEH :
C1C021090 FERNANDO PUTRA NOVIRIADI
C1C021116 BURAYDAH
C1C021123 NUNUNG MUANASSYAH ASNA
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat serta kebaikan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Desain Riset” tepat pada
waktunya. Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan serta
memudahkan seluruh pembaca dalam memahami materi ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentu masih terdapat banyak kekurangan dan kekeliruan
baik dari segi teknik penulisan maupun isi, masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun. Terlepas dari
semua kekurangan yang ada, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi para
pembaca sekalian.
Penulis,
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I : PENDAHALUAN
1.1. Latar Belakang4
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Pasar Uang 5
3.2 Karakteristik Pasar Uang 5
3.3 Pelaku Pasar Uang 5
3.4 Instrumen Pasar Uang 5
3.5 Peranan Pasar Uang Dalam Manajemen Keuangan 5
3.6 Pengertian Tingkat Suku Bunga 5
3.7 Peranan Tingkat Bunga Dalam Manajemen Keuangan 5
3.1 Kesimpulan 5
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen keuangan
berkepentingan mencari cara
bagaimana menciptakan dan
menjaga
nilai ekonomis atau
kesejahteraan.
Konsekuensinya, semua
pengambilan keputusan harus
4
difokuskan pada penciptaan
kesejahteraan. Untuk dapat
menciptakan kesejahteraan
perusahaan
dituntut mampu
memanfaatkan sumber daya
yang terbatas dan beroperasi
pada tingkat
produktivitas yang optimal.
Pada saat dana internal
perusahaan tidak mencukupi
untuk
menjalankan kegiatan usahanya,
biasanya perusahaan akan
5
mencari modal pembiayaan
eksternal
biasanya melalui pasar
uang. Metode pembiayaan
yang paling disukai adalah
utang
dibandingkan saham. Hal ini
dikarenakan bunga utang dapat
dikurangkan dari pendapatan
saat
dilakukan perhitungan pajak,
sedangkan deviden pada saham
tidak
Manajemen keuangan
berkepentingan mencari cara
6
bagaimana menciptakan dan
menjaga
nilai ekonomis atau
kesejahteraan.
Konsekuensinya, semua
pengambilan keputusan harus
difokuskan pada penciptaan
kesejahteraan. Untuk dapat
menciptakan kesejahteraan
perusahaan
dituntut mampu
memanfaatkan sumber daya
yang terbatas dan beroperasi
pada tingkat
7
produktivitas yang optimal.
Pada saat dana internal
perusahaan tidak mencukupi
untuk
menjalankan kegiatan usahanya,
biasanya perusahaan akan
mencari modal pembiayaan
eksternal
biasanya melalui pasar
uang. Metode pembiayaan
yang paling disukai adalah
utang
dibandingkan saham. Hal ini
dikarenakan bunga utang dapat
8
dikurangkan dari pendapatan
saat
dilakukan perhitungan pajak,
sedangkan deviden pada saham
tidak
Manajemen keuangan
berkepentingan mencari cara
bagaimana menciptakan dan
menjaga
nilai ekonomis atau
kesejahteraan.
Konsekuensinya, semua
pengambilan keputusan harus
difokuskan pada penciptaan
kesejahteraan. Untuk dapat
9
menciptakan kesejahteraan
perusahaan
dituntut mampu
memanfaatkan sumber daya
yang terbatas dan beroperasi
pada tingkat
produktivitas yang optimal.
Pada saat dana internal
perusahaan tidak mencukupi
untuk
menjalankan kegiatan usahanya,
biasanya perusahaan akan
mencari modal pembiayaan
eksternal
10
biasanya melalui pasar
uang. Metode pembiayaan
yang paling disukai adalah
utang
dibandingkan saham. Hal ini
dikarenakan bunga utang dapat
dikurangkan dari pendapatan
saat
dilakukan perhitungan pajak,
sedangkan deviden pada saham
tida
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan. Maka titik
permasalahan yang penulis angkat adalah:
1.3 TUJUAN
11
Berdasarkan latar belakang dan masalah yang penulis angkat. Maka dengan adanya
makalah ini penulis harapkan:
BAB II
PEMBAHASAN
14
Surat-surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia (BI) sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dan
diperjualbelikan dengan diskonto.
2. Surat Berharga Pasar Uang (SPBU)
Surat-surat berharga jangka pendek yang dapat diperjualbelikam secara diskonto
dengan BI atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh BI.
3. Sertifikat Deposito (Negotiable Certificate of Deposit/CD)
Deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan. Ciri yang
membedakan dengan deposito berjangka terletak pada sifat yang dapat
dipindahtangankan atau diperjualbelikan sebelum jagka waktu temponya melalui
lembaga keuangan lainnya, misalnya discount houses atau merchant bank.
4. Commercial Paper (CP)
Promes (janji) yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor
dalam pasar uang. Jadi CP merupakan promes di mana penerbit berjanji akan
membayar sejumlah uang pada saat jatuh tempo penjualan.
5. Pasar Uang Antarbank (Call Money)
Kegiatan pinjam-meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk
jangka waktu pendek.
6. Repurchase Agreement
Repo adalah transaksi jual beli surat-surat barharga disertai dengan perjanjian
bahwa penjual akan membeli kembali surat-surat disertai berharga yang dijual
pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan.
7. Banker’s acceptance
Disingkat BA yang dijadikan sebagai instrument pasar uang yang pada prinsipnya
BA memberikan alternative untuk memperoleh kredit, terutama pada saat barang-
barang dikapalkan untuk segera dikirimkan ke luar negeri.
8. Promissory Notes
Sebuah kontrak yang berisi janji satu pihak yang menerbitkannya untuk
membayar sejumlah uang pada pihak lainnya.
a. Manajemen Likuiditas
15
Setiap entitas perlu memiliki saldo kas yang cukup untuk menghadapi pembayaran
rutin dan tak terduga. Pasar uang menyediakan instrumen-instrumen seperti sertifikat
deposito, surat berharga komersial, dan pasar repurchase agreement (repo) yang
memungkinkan entitas untuk berinvestasi dengan jangka waktu pendek dan
mendapatkan keuntungan dari dana berlebih yang tidak digunakan secara aktif.
Dengan demikian, perusahaan dapat memaksimalkan potensi pengembalian dana
sambil tetap menjaga ketersediaan dana tunai.
Menurut Ismail (2011:132) penerapan bunga yang terdapat pada bank konvensional dapat
dipisahkan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Bunga simpanan
Bunga simpanan merupakan tingkat harga tertentu yang dibayarkan oleh bank
kepada nasabah atas simpanan yang dilakukannya. Bunga simpanan ini, diberikan
oleh bank untuk memberikan rangsangan kepada nasabah penyimpan dana agar
menempatkan dananya di bank. Beberapa bank memberikan tambahan bunga kepada
nasabah yang menempatkan dananya dalam bentuk deposito sejumlah tertentu. Hal
ini dilakukan bank agar nasabah akan selalu meningkatkan simpanan dananya.
2. Bunga pinjaman
Bunga pinjaman atau bunga kredit merupakan harga tertentu yang harus dibayar
oleh nasabah kepada bank atas pinjaman yang diperolehnya. Bagi bank, bunga
pinjaman merupakan harga jual yang dibebankan kepada nasabah yang
membutuhkan dana. Untuk memperoleh keuntungan, maka bank akan menjual
dengan harga yang lebih tinggi dibanding dengan harga beli. Artinya, bunga kredit
lebih tinggi dibanding bunga simpanan.
Bunga pinjaman dan simpanan merupakan pendapatan dan beban utama bagi
bank. Bunga kredit merupakan komponen utama pendapatan yang diperoleh bank.
Penyaluran dana dalam bentuk kredit yang dilakukan oleh bank menempati porsi terbesar
17
dalam aktiva bank. Sementara itu, pada sisi pasiva, kewajiban yang berasal dari dana
pihak ketiga merupakan sumber dana terbesar. Biaya yang berasal dari bunga simpanan
dana pihak ketiga merupakan biaya yang paling besar yang ditanggung oleh bank.
Bunga pinjaman dan simpanan akan mempunyai keterkaitan yang sangat erat.
Pada kondisi terdapat kenaikan suku bunga simpanan, maka kenaikan suku bunga
simpanan akan berpengaruh pada kenaikan suku bunga kredit. Bunga simpanan dan
kredit akan saling memengaruhi dalam industri perbankan (Ismail, 2011:132).
Suku bunga ditentukan dua kekuatan, yaitu: penawaran tabungan dan permintaan
investasi modal (terutama dari sektor bisnis). Tabungan adalah selisih antara pendapatan
dan konsumsi. Bunga pada dasanya berperan sebagai pendorong utama agar masyarakat
bersedia menabung. Jumlah tabungan akan ditentukan oleh tinggi rendahnya tingkat suku
bunga. Semakin tinggi suku bunga, maka akan semakin tinggi pula minat nasabah untuk
menabung, dan sebaliknya.
Tingkat bunga juga berperan dalam mengatur arus kas dan likuiditas perusahaan.
Tingkat bunga yang lebih tinggi bisa membuat pembayaran bunga pada pinjaman lebih
mahal, yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansialnya. Di sisi lain, perusahaan bisa mendapatkan pendapatan tambahan dari
investasi mereka jika tingkat bunga naik.
Tingkat bunga juga dapat mempengaruhi nilai waktu uang. Nilai uang di masa
depan cenderung lebih rendah daripada nilai saat ini karena inflasi. Oleh karena itu,
tingkat bunga digunakan untuk menghitung nilai waktu uang dan membantu dalam
pengambilan keputusan investasi jangka panjang versus keputusan konsumsi sekarang.
Dalam manajemen risiko, tingkat bunga dapat menciptakan risiko suku bunga.
Perubahan yang tiba-tiba dalam tingkat bunga dapat mempengaruhi nilai pasar dari
instrumen keuangan seperti obligasi. Perusahaan dapat menggunakan instrumen
keuangan derivatif untuk melindungi diri dari fluktuasi tingkat bunga yang merugikan.
18
Secara keseluruhan, pemahaman yang baik tentang peran tingkat bunga
membantu manajemen keuangan mengoptimalkan pengambilan keputusan, mengelola
risiko, dan memaksimalkan nilai perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
2.Peran pasar uang dalam manajemen keuangan disini adalah untuk memfasilitasi
transfer dana dari unit ekonomi surplus (pendapat belanja) kepada unit ekonomi yang
defisit (pendapatan <belanja).
3. Peran tingkat bunga dalam manajemen keuangan disini adalah yang paling dominan.
bunga dapat berfluktuasi setiap saat tergantung stabilitas perekonomian suatu negara,
manajemen keuangan harus jeli dalam memasuki pasar uang. Jika pinjaman yang
seharusnya dilakukan dalam jangka waktu yang panjang tetapi pinjaman tersebut di
lakukan dalam jangka waktu yang pendek atau sebaliknya, maka berakibat laba yang
akan didapat perusahaan akan berkurang atau bahkan hilang.
19
DAFTAR PUSTAKA
(Mukrimaa et al., 2016)Mukrimaa, S. S., Nurdyansyah, Fahyuni, E. F., YULIA CITRA, A.,
Schulz, N. D., د,غسان., Taniredja, T., Faridli, E. M., & Harmianto, S. (2016). Jurnal
Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(August), 128.
20
21