Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN

PERANAN PASAR UANG DAN TINGKAT BUNGA DALAM


MANAJEMEN KEUANGAN

DOSEN PENGAMPU :
DR. MUKHZARUDFA, S.E., M.SI.

DISUSUN OLEH :
C1C021090 FERNANDO PUTRA NOVIRIADI
C1C021116 BURAYDAH
C1C021123 NUNUNG MUANASSYAH ASNA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat serta kebaikan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Desain Riset” tepat pada
waktunya. Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan serta
memudahkan seluruh pembaca dalam memahami materi ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentu masih terdapat banyak kekurangan dan kekeliruan
baik dari segi teknik penulisan maupun isi, masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun. Terlepas dari
semua kekurangan yang ada, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi para
pembaca sekalian.

Jambi, 26 Agustus 2023

Penulis,

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2

BAB I : PENDAHALUAN
1.1. Latar Belakang4
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Pasar Uang 5
3.2 Karakteristik Pasar Uang 5
3.3 Pelaku Pasar Uang 5
3.4 Instrumen Pasar Uang 5
3.5 Peranan Pasar Uang Dalam Manajemen Keuangan 5
3.6 Pengertian Tingkat Suku Bunga 5
3.7 Peranan Tingkat Bunga Dalam Manajemen Keuangan 5

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan 5

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manajemen keuangan berkepentingan mencari cara bagaimana menciptakan dan menjaga


nilai ekonomis atau kesejahteraan. Konsekuensinya, semua pengambilan keputusan harus
difokuskan pada penciptaan kesejahteraan. Untuk dapat menciptakan kesejahteraan
perusahaan dituntut mampu memanfaatkan sumber daya yang terbatas dan beroperasi
pada tingkat produktivitas yang optimal. Pada saat dana internal perusahaan tidak
mencukupi untuk menjalankan kegiatan usahanya, biasanya perusahaan akan mencari
modal pembiayaan eksternal biasanya melalui pasar uang. Metode pembiayaan yang
paling disukai adalah utang dibandingkan saham. Hal ini dikarenakan bunga utang dapat
dikurangkan dari pendapatan saat dilakukan perhitungan pajak, sedangkan deviden pada
saham tidak.

Manajemen keuangan
berkepentingan mencari cara
bagaimana menciptakan dan
menjaga
nilai ekonomis atau
kesejahteraan.
Konsekuensinya, semua
pengambilan keputusan harus

4
difokuskan pada penciptaan
kesejahteraan. Untuk dapat
menciptakan kesejahteraan
perusahaan
dituntut mampu
memanfaatkan sumber daya
yang terbatas dan beroperasi
pada tingkat
produktivitas yang optimal.
Pada saat dana internal
perusahaan tidak mencukupi
untuk
menjalankan kegiatan usahanya,
biasanya perusahaan akan

5
mencari modal pembiayaan
eksternal
biasanya melalui pasar
uang. Metode pembiayaan
yang paling disukai adalah
utang
dibandingkan saham. Hal ini
dikarenakan bunga utang dapat
dikurangkan dari pendapatan
saat
dilakukan perhitungan pajak,
sedangkan deviden pada saham
tidak
Manajemen keuangan
berkepentingan mencari cara
6
bagaimana menciptakan dan
menjaga
nilai ekonomis atau
kesejahteraan.
Konsekuensinya, semua
pengambilan keputusan harus
difokuskan pada penciptaan
kesejahteraan. Untuk dapat
menciptakan kesejahteraan
perusahaan
dituntut mampu
memanfaatkan sumber daya
yang terbatas dan beroperasi
pada tingkat

7
produktivitas yang optimal.
Pada saat dana internal
perusahaan tidak mencukupi
untuk
menjalankan kegiatan usahanya,
biasanya perusahaan akan
mencari modal pembiayaan
eksternal
biasanya melalui pasar
uang. Metode pembiayaan
yang paling disukai adalah
utang
dibandingkan saham. Hal ini
dikarenakan bunga utang dapat

8
dikurangkan dari pendapatan
saat
dilakukan perhitungan pajak,
sedangkan deviden pada saham
tidak
Manajemen keuangan
berkepentingan mencari cara
bagaimana menciptakan dan
menjaga
nilai ekonomis atau
kesejahteraan.
Konsekuensinya, semua
pengambilan keputusan harus
difokuskan pada penciptaan
kesejahteraan. Untuk dapat
9
menciptakan kesejahteraan
perusahaan
dituntut mampu
memanfaatkan sumber daya
yang terbatas dan beroperasi
pada tingkat
produktivitas yang optimal.
Pada saat dana internal
perusahaan tidak mencukupi
untuk
menjalankan kegiatan usahanya,
biasanya perusahaan akan
mencari modal pembiayaan
eksternal

10
biasanya melalui pasar
uang. Metode pembiayaan
yang paling disukai adalah
utang
dibandingkan saham. Hal ini
dikarenakan bunga utang dapat
dikurangkan dari pendapatan
saat
dilakukan perhitungan pajak,
sedangkan deviden pada saham
tida
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan. Maka titik
permasalahan yang penulis angkat adalah:

1. Bagaimanakah peran manajemen keuangan dalam suatu perusahaan ?


2. Bagaimanakah peran pasar uang dalam manajemen keuangan?
3. Bagaimanakah peran tingkat bunga dalam manajemen keuangan?

1.3 TUJUAN

11
Berdasarkan latar belakang dan masalah yang penulis angkat. Maka dengan adanya
makalah ini penulis harapkan:

1. Kita dapat mengetahui Bagaimana peran manajemen keuangan dalam suatu


perusahaan.
2. Kita dapat mengetahui Bagaimana peran pasar uang dalam manajemen keuangan..
3. Kita dapat mengetahui Bagaimana peran tingkat bunga dalam manajemen
keuangan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Uang


Pasar uang merupakan keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau
surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu
tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Pasar uang sering
disebut pasar kredit jangka pendek.
Pasar uang merupakan sarana alternatif bagi lembaga keuangan maupun non
keuangan dalam memenuhi kebutuhan jangka pendeknya maupun dalam rangka
melakukan penempatan dana atas kelebihan liquiditasnya. Pasar uang secara tidak
langsung sebagai sarana pengendali moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka.

2.2 Karakteristik Pasar Uang


Pasar uang merupakan mekanisme yang mempertemukan pihak yang memiliki
surplus dana dengan pihak yang mengalami defisit. Transaksi-transaksi yang terjadi
didalam pasar uang umunya bersifat jangka pendek. pasar uang juga untuk memenuhi
kebutuhan jangka pendek perusahaan, lembaga keuangan dan pemerintah dengan jangka
waktu jatuh tempo satu tahun. Pada waktu yang sama pasar menyediakan outlet investasi
bagi pihak yang memiliki kelebihan dana jangka pendek yang ingin memperoleh
pendapatan atas dana yang belum terpakai. Dengan demikian, pasar uang memungkinkan
terjadinya transaksi pinjam-meminjam.
Pasar uang juga tidak terlepas dari beberapa risiko, diantaranya yakni:
1. Risiko Pasar
Risiko yang berkaitan dengan turunnya harga surat berharga (tingkat suku bunga
naik) mengakibatkan investor mengalami kekalahan modal (capital lose).
12
2. Risiko Investasi
Turunnya harga sekuritas juga menimbulkan risiko investor, yaitu risiko terhadap
penghasilan suatu aset finansial yang harus dapat di-reinvest dalam aset yang
berpendapatan rendah akibat turunnya tingkat suku bunga.
3. Risiko Gagal Bayar
Risiko yang terjadi akibat tidak mampunya peminjam (debitor) memenuhi
kewajibannya sesuai dengan yang dijanjikan.
4. Risiko inflasi
Kreditur (pemberi pinjaman) menghadapi naiknya harga barang dan jasa yang
menurunkan daya beli atas pendapatan yang diterima. Untuk menghadapinya,
kreditur berusaha mengimbangi proyeksi inflasi dengan meminta atau mengenakan
tingkat bunga yang lebih tinggi.
5. Risiko Valuta
Risiko mata uang, yaitu kerugian akibat adanya perubahan yang tidak
menguntungkan terhadap kurs mata uang asing. Misalnya, seorang investor Indonesia
membeli obligasi pemerintah Jepang di pasar uang Jepang, keuntungan dari obligasi
akan turun drastic apabila nilai Yen mengalami penurunan terhadap nilai rupiah
Indonesia.
6. Risiko Politik
Risiko yang berkaitan dengan adanya perubahan ketentuan perundangan yang
mengakibatkan turunnya pendapatan yang diperkirakan dari suatu investasi.
7. Risiko Liquiditas
Risiko yang terjadi pada instrument pasar uang, sulitnya menjual kembali surat
berharga tersebut karena instrument pasar uang tidak dapat dicairkan kembali menjadi
uang tunai pada saat membutuhkan liquiditas sebelum jatuh tempo.

2.3 Pelaku Pasar Uang


Terdapat tiga pihak yang terlibat, yaitu peminjam (borrowers), para pemberi
pinjaman (leaders/investor), perantara atau intermediaries (lembaga keuangan bank
maupun non bank).
Pihak peminjam maupun investor terdiri dari perusahaan maupun individu.
Sementara itu, lembaga keuangan merupakan badan usaha yang kekayaan utamanya
berupa aset keuangan atau tagihan disbanding aset non finansial ataupun aset rill.
Lembaga keuangan terdiri dari 2 yaitu, lembaga keuangan depositor dan non
depositor. Lembaga keuangan depositor merupakan lembaga yang menghimpun dana
langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan ataupun deposito, misalnya giro,
tabungan, atau deposito berjangka yang diterima. Sedangkan lembaga keuangan non
depositor ( non bank) merupakan lembaga keuangan yang kegiatan usahanya bersifat
kontraktual, yaitu menarik dana dari masyarakat dengan menawarkan kontrak untuk
memproteksi penabung terhadap risiko ketidakpastian, misalnya polis asuransi (Manulife,
AIG Life) dan program pensiun.
13
2.4 Instrumen Pasar Uang
Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar uang
jenisnya cukup bervariasi. Jangka waktu jatuh tempo instrument umumnya berjangka
pendek.
Beberapa instrument pasar uang yang ditransaksikan di beberapa negara dan
diperjualbelikan secara internasional, antara lain:
1. Treasury bills (T-Billls)
Instrument utang yang ditetapkan oleh pemerintah atau Bank Sentral atas unjuk
dengan jumlah tertentu yang dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah
ditetapkan. Instrument ini berjangka waktu satu tahun atau kurang. T-Bills dianggap
sebagai instrument yang sangat aman karena diterbitkan oleh pemerintah atau Bank
Sentral.
2. Commercial Paper (CP)
Promes tidak disertai jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk memperoleh
dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar uang. Jangka waktu jatuh
tempo kisaran beberapa hari hingga 270 hari.
3. Negotiable certificate of deposits (CD)
Instrument keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan
dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat suku bunga tertentu.
4. Banker’s Acceptance (BA)
Wesel berjangka yang ditarik oleh eksportir atau importer atas suatu bank untuk
membayar sejumlah barang atau untuk membeli valuta asing. Jangka waktu akseptasi
berkisar 30-270 hari, di mana jangka waktu 90 hari yang oaling umum. Aksep
merupakan instrument pasar uang yang berkualitas tinggi.
5. Bill of Exchange atau Wesel
Suatu perintah tertulis tak bersyarat yang ditujukan oleh seseorang kepada pihak
lainnya untuk membayar sejumlah uang pada saat tanggal tertentu kepada penarik
atau order.
6. Repurchase Agreement (Repo)
Transaksi jual beli surat-surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa penjual akan
membeli kembali surat-surat berharga yag dijual tersebut pada tanggal dan dengan
harga yang telah ditetapkan. Surat-surat berharga yang sering dijadikan instrument
dan diperjualbelikan secara diskontot transaksi Repo yaitu, SBI, SPBU, CD, CP
maupun T-Bills.
7. Fed funds (di Amerika Serikat)
Adapun instrumen yang diperjualbelikan dalam pasar uang di Indonesia saat ini,
antara lain:
1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

14
Surat-surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia (BI) sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dan
diperjualbelikan dengan diskonto.
2. Surat Berharga Pasar Uang (SPBU)
Surat-surat berharga jangka pendek yang dapat diperjualbelikam secara diskonto
dengan BI atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh BI.
3. Sertifikat Deposito (Negotiable Certificate of Deposit/CD)
Deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan. Ciri yang
membedakan dengan deposito berjangka terletak pada sifat yang dapat
dipindahtangankan atau diperjualbelikan sebelum jagka waktu temponya melalui
lembaga keuangan lainnya, misalnya discount houses atau merchant bank.
4. Commercial Paper (CP)
Promes (janji) yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor
dalam pasar uang. Jadi CP merupakan promes di mana penerbit berjanji akan
membayar sejumlah uang pada saat jatuh tempo penjualan.
5. Pasar Uang Antarbank (Call Money)
Kegiatan pinjam-meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk
jangka waktu pendek.
6. Repurchase Agreement
Repo adalah transaksi jual beli surat-surat barharga disertai dengan perjanjian
bahwa penjual akan membeli kembali surat-surat disertai berharga yang dijual
pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan.
7. Banker’s acceptance
Disingkat BA yang dijadikan sebagai instrument pasar uang yang pada prinsipnya
BA memberikan alternative untuk memperoleh kredit, terutama pada saat barang-
barang dikapalkan untuk segera dikirimkan ke luar negeri.
8. Promissory Notes
Sebuah kontrak yang berisi janji satu pihak yang menerbitkannya untuk
membayar sejumlah uang pada pihak lainnya.

2.5 Peranan Pasar Uang Dalam Manajemen Keuangan


Pasar uang memegang peranan penting dalam manajemen keuangan dengan
menyediakan alat yang penting untuk mengelola likuiditas dan pembiayaan jangka
pendek perusahaan, lembaga keuangan, dan pemerintah. Peran-pelan ini membantu
entitas-entitas tersebut dalam mengelola kebutuhan dana serta merencanakan kegiatan
keuangan mereka dengan lebih efektif.

a. Manajemen Likuiditas

15
Setiap entitas perlu memiliki saldo kas yang cukup untuk menghadapi pembayaran
rutin dan tak terduga. Pasar uang menyediakan instrumen-instrumen seperti sertifikat
deposito, surat berharga komersial, dan pasar repurchase agreement (repo) yang
memungkinkan entitas untuk berinvestasi dengan jangka waktu pendek dan
mendapatkan keuntungan dari dana berlebih yang tidak digunakan secara aktif.
Dengan demikian, perusahaan dapat memaksimalkan potensi pengembalian dana
sambil tetap menjaga ketersediaan dana tunai.

b. Pembiayaan Jangka Pendek


Pasar uang juga memberikan sumber pendanaan jangka pendek yang penting.
Perusahaan atau lembaga keuangan sering membutuhkan dana untuk memenuhi
kebutuhan operasional atau peluang investasi yang muncul dengan tiba-tiba. Melalui
pasar uang, mereka dapat mengakses dana dari investor yang mencari investasi
jangka pendek. Sertifikat deposito dan surat berharga komersial adalah contoh
instrumen yang digunakan untuk tujuan ini. Ini memungkinkan entitas untuk
mendapatkan pendanaan yang lebih cepat dan lebih fleksibel daripada melalui
sumber pendanaan jangka panjang.

c. Manajemen Risiko Suku Bunga


Pasar uang juga memiliki peran dalam manajemen risiko suku bunga. Fluktuasi suku
bunga dapat mempengaruhi biaya pinjaman atau pendapatan dari investasi. Dengan
menggunakan instrumen pasar uang seperti kontrak berjangka suku bunga,
perusahaan dapat melindungi diri dari risiko suku bunga yang tidak diinginkan. Ini
memungkinkan mereka untuk merencanakan lebih baik dan menghindari dampak
negatif fluktuasi suku bunga pada keuangan mereka.

d. Pengendalian Arus Kas


Pasar uang membantu perusahaan dalam mengendalikan arus kas mereka dengan
lebih efektif. Dengan memanfaatkan instrumen pasar uang, perusahaan dapat
mengatur aliran masuk dan keluar dana secara lebih terencana. Ini membantu dalam
menghindari masalah likuiditas yang mungkin muncul akibat fluktuasi tidak terduga
dalam pendapatan atau pengeluaran.

e. Pemantauan Kinerja Pasar


Perusahaan juga dapat menggunakan pasar uang sebagai indikator kinerja pasar
keuangan secara keseluruhan. Fluktuasi harga instrumen pasar uang dapat
memberikan wawasan tentang sentimen pasar dan kondisi ekonomi saat ini. Hal ini
membantu manajemen keuangan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik
sehubungan dengan investasi dan pengelolaan dana.

2.6 Pengertian Tingkat Suku Bunga


16
Bunga adalah tanggungan pada pinjaman uang, yang biasanya dinyatakan dengan
persentase dari uang yang dipinjamkan. Suku bunga adalah tingkat bunga yang
dinyatakan dalam persen, jangka waktu tertentu (perbulan atau pertahun). Bunga
merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus
dibayarkan kepada kreditur.
Suku bunga juga berarti penghasilan yang diperoleh oleh orang-orang yang
memberikan kelebihan uangnya atau surplus spending unit untuk digunakan sementara
waktu oleh orang-orang yang membutuhkan dan menggunakan uang tersebut untuk
menutupi kekurangannya atau deficitspending units (Judisseno, 2005:80).
Suku bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang dibayarkan untuk dana
pinjaman tersebut (biasanya dinyatakan sebagai persentase per tahun) (Mishkin, 2008:4).
Menurut Hermawan, tingkat suku bunga merupakan salah satu indikator moneter yang
mempunyai dampak dalam beberapa kegiatan perekonomian sebagai berikut:
a. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi keputusan untuk melakukan investasi yang
pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi.
b. Tingkat suku bunga juga akan mempengaruhi pengambilan keputusanpemilik modal
apakah ia akan berinvestasi pada real assets ataukahpada financial assets.
c. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi kelangsungan usaha pihakbank dan
lembaga keuangan lainnya.
d. Tingkat suku bunga dapat mempengaruhi nilai uang beredar.

Menurut Ismail (2011:132) penerapan bunga yang terdapat pada bank konvensional dapat
dipisahkan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Bunga simpanan
Bunga simpanan merupakan tingkat harga tertentu yang dibayarkan oleh bank
kepada nasabah atas simpanan yang dilakukannya. Bunga simpanan ini, diberikan
oleh bank untuk memberikan rangsangan kepada nasabah penyimpan dana agar
menempatkan dananya di bank. Beberapa bank memberikan tambahan bunga kepada
nasabah yang menempatkan dananya dalam bentuk deposito sejumlah tertentu. Hal
ini dilakukan bank agar nasabah akan selalu meningkatkan simpanan dananya.
2. Bunga pinjaman
Bunga pinjaman atau bunga kredit merupakan harga tertentu yang harus dibayar
oleh nasabah kepada bank atas pinjaman yang diperolehnya. Bagi bank, bunga
pinjaman merupakan harga jual yang dibebankan kepada nasabah yang
membutuhkan dana. Untuk memperoleh keuntungan, maka bank akan menjual
dengan harga yang lebih tinggi dibanding dengan harga beli. Artinya, bunga kredit
lebih tinggi dibanding bunga simpanan.

Bunga pinjaman dan simpanan merupakan pendapatan dan beban utama bagi
bank. Bunga kredit merupakan komponen utama pendapatan yang diperoleh bank.
Penyaluran dana dalam bentuk kredit yang dilakukan oleh bank menempati porsi terbesar
17
dalam aktiva bank. Sementara itu, pada sisi pasiva, kewajiban yang berasal dari dana
pihak ketiga merupakan sumber dana terbesar. Biaya yang berasal dari bunga simpanan
dana pihak ketiga merupakan biaya yang paling besar yang ditanggung oleh bank.
Bunga pinjaman dan simpanan akan mempunyai keterkaitan yang sangat erat.
Pada kondisi terdapat kenaikan suku bunga simpanan, maka kenaikan suku bunga
simpanan akan berpengaruh pada kenaikan suku bunga kredit. Bunga simpanan dan
kredit akan saling memengaruhi dalam industri perbankan (Ismail, 2011:132).
Suku bunga ditentukan dua kekuatan, yaitu: penawaran tabungan dan permintaan
investasi modal (terutama dari sektor bisnis). Tabungan adalah selisih antara pendapatan
dan konsumsi. Bunga pada dasanya berperan sebagai pendorong utama agar masyarakat
bersedia menabung. Jumlah tabungan akan ditentukan oleh tinggi rendahnya tingkat suku
bunga. Semakin tinggi suku bunga, maka akan semakin tinggi pula minat nasabah untuk
menabung, dan sebaliknya.

2.7 Peranan Tingkat Bunga Dalam Manajemen Keuangan


Tingkat bunga memainkan peran penting dalam manajemen keuangan. Itu
mempengaruhi pengambilan keputusan terkait pinjaman, investasi, dan pengelolaan kas
perusahaan. Tingkat bunga yang rendah dapat mendorong pinjaman untuk ekspansi atau
investasi, sementara tingkat yang tinggi dapat mempengaruhi biaya pinjaman dan
mengurangi daya beli. Selain itu, perubahan tingkat bunga juga berdampak pada nilai
pasar dari investasi, seperti obligasi dan saham. Manajemen keuangan harus
mempertimbangkan situasi ekonomi dan kebijakan moneter saat mengelola risiko terkait
tingkat bunga.

Tingkat bunga juga berperan dalam mengatur arus kas dan likuiditas perusahaan.
Tingkat bunga yang lebih tinggi bisa membuat pembayaran bunga pada pinjaman lebih
mahal, yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansialnya. Di sisi lain, perusahaan bisa mendapatkan pendapatan tambahan dari
investasi mereka jika tingkat bunga naik.

Tingkat bunga juga dapat mempengaruhi nilai waktu uang. Nilai uang di masa
depan cenderung lebih rendah daripada nilai saat ini karena inflasi. Oleh karena itu,
tingkat bunga digunakan untuk menghitung nilai waktu uang dan membantu dalam
pengambilan keputusan investasi jangka panjang versus keputusan konsumsi sekarang.

Dalam manajemen risiko, tingkat bunga dapat menciptakan risiko suku bunga.
Perubahan yang tiba-tiba dalam tingkat bunga dapat mempengaruhi nilai pasar dari
instrumen keuangan seperti obligasi. Perusahaan dapat menggunakan instrumen
keuangan derivatif untuk melindungi diri dari fluktuasi tingkat bunga yang merugikan.

18
Secara keseluruhan, pemahaman yang baik tentang peran tingkat bunga
membantu manajemen keuangan mengoptimalkan pengambilan keputusan, mengelola
risiko, dan memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Berbagai faktor eksternalitas yang dihadapi perusahaan seperti Persaingan perusahaan


yang semakin berat, perubahan teknologi, ketidakstabilan inflasi dan tingkat bunga.
ketidakpastian ekonomi diseluruh dunia, nilai nikar yang berfluktuasi, berbagai
perubahan hukum pajak, serta masalah etika atas beberapa kesepakatan kenangan
tertentu, harus ditangani hampir setiap hari disinilah Manajer keuangan memainkan
peranan penting dalam perkembangan perusahaan modem. Manajemen keuangan
berkepentingan mencari cara bagaimana menciptakan dan menjaga nilai ekonomis atau
kesejahteraan bagi suami perusahaan.

2.Peran pasar uang dalam manajemen keuangan disini adalah untuk memfasilitasi
transfer dana dari unit ekonomi surplus (pendapat belanja) kepada unit ekonomi yang
defisit (pendapatan <belanja).

3. Peran tingkat bunga dalam manajemen keuangan disini adalah yang paling dominan.
bunga dapat berfluktuasi setiap saat tergantung stabilitas perekonomian suatu negara,
manajemen keuangan harus jeli dalam memasuki pasar uang. Jika pinjaman yang
seharusnya dilakukan dalam jangka waktu yang panjang tetapi pinjaman tersebut di
lakukan dalam jangka waktu yang pendek atau sebaliknya, maka berakibat laba yang
akan didapat perusahaan akan berkurang atau bahkan hilang.

19
DAFTAR PUSTAKA
(Mukrimaa et al., 2016)Mukrimaa, S. S., Nurdyansyah, Fahyuni, E. F., YULIA CITRA, A.,
Schulz, N. D., ‫ د‬,‫غسان‬., Taniredja, T., Faridli, E. M., & Harmianto, S. (2016). Jurnal
Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(August), 128.

20
21

Anda mungkin juga menyukai