“HOT MONEY”
Dosen Pengampu :
Aisyah Hanif, SA, M.Acc, Ak, CA
Disusun Oleh :
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah, serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Teori Portofolio & Investasi yang
berjudul “Hot Money” tepat pada waktunya.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Aisyah Hanif, SA,
M.Acc, Ak, CAselaku dosen mata kuliah Teori Portofolio & Investasi yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan tugas makalah tentang “Hot Money”.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah ini dari awal hingga akhir.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PEDAHULUAN
Latar Belakang Masalah......................................................................................1
Rumusan Masalah...............................................................................................1
Tujuan ................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
Pendahuluan.......................................................................................................3
Hot Money.........................................................................................................4
Investasi Sektor Finansial..................................................................................5
Global Market....................................................................................................6
Sekuritisasi.........................................................................................................9
Investor Pasar Finansial....................................................................................14
Top-Down Analysis..........................................................................................16
Technical vs Fundamental Analysis..................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................19
ii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan dan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENDAHULUAN
Manajemen investasi merupakan bagian dari Grand Theory
manajemen keuangan, sedangkan manajemen keuangan itu sendiri
meliputi dua hal penting, yaitu: financing management terkait dengan cara
untuk mendapatkan dana investasi, dan investing management berkaitan
dengan bagaimana menggunakan dana tersebut. Investing management
sendiri dapat digolongkan dalam beberapa aspek, yaitu dari sudut pandang
sektoral dan sudut pandang regional. Sudut pandang sektoral sendiri dapat
dibagi lagi menjadi investasi pada sektor riil dan investasi pada sektor
keuangan/financial, sedangkan sudut pandang regional juga dapat dibagi
menjadi investasi nasional dan investasi internasional.
Dalam investasi sektor riil, bentuk investasi tampak secara riil
dengan investasi di sektor finansial. Pembukaan perkebunan, pembuatan
gedung untuk operasi perbankan dan sebagainya, sedangkan di sektor
finansial, investasi mengambil bentuk berupa surat-surat berharga.
Misalnya, saham dan obligasi atau surat utang lainnya.
2
B. HOT MONEY
Investasi finansial dikatakan sebagai hot money (uang panas), dikarenakan
sifat investasinya yang cepat datang dan cepat pergi. Jika kondisi politik
atau ekonomi memburuk, dengan mudah investor dapat menjual surat-
surat berharga yang dimiliki dan keluar dari suatu Negara. Oleh karena itu,
jika sebuah negara menginginkan investasi bertahan lama dinegerinya,
pemerintah harus menjaga kondisi politik yang stabil, nilai mata uang
yang stabil dan menjaga pertumbuhan ekonomi.
Meski umumnya memiliki kondisi politik yang kurang stabil, negara yang
sedang berkembang memiliki angka pertumbuhan ekonomi yang lebih
tinggi daripada negara maju. Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di
negara berkembanginilah yang masih menjadi daya tarik bagi investor,
karena tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi umumnya mencerminkan
hasil/pengembalian (return) investasi yang lebih tinggi. Tetapi investor
internasional cenderung memusatkan investasi mereka hanya pada sektor
finansial mengingat resiko ketidakstabilan politik negara berkembang dan
sifat pasar finansial yang lebih likuid.
3
pasar modal. Ketiga jenis pasar finansial tersebut saling berkaitan satu
sama lain.
4
valuta asing. Pasar derivatif dapat dijumpai baik di perbankan maupun
dibursa berjangka. Pasar derivative perbankan masih sangat sempit dan
transaksinya bersifat non standar. Pasar derivative terbesar berada dibursa
berjangka negara maju.
Pasar Uang
5
BANKERS’ ACCEPTANCES (BA) surat perintah kepada bank untuk
membayar suatu jumlah yang diterbitkan oleh nasabah bank pada tanggal
tertentu, antara 1 sampai 6 bulan (berfungsi seperti cek mundur).
6
Pasar Berjangka
7
pembeli mempunyai hak atau opsi, sedangkan penjual mempunyai
kewajiban. Oleh karena itu risiko pembeli lebih kecil daripada risiko
penjual. Sebagai gantinya risiko, penjual mendapatkan keuntungan
berupa “premium” dari pembeli jika opsi tidak dilaksanakan oleh
pembeli. Dapat dikatakan keuntungan penjual terbatas sebesar
“premium”, tetapi kerugiannya tidka terbatas. Pembeli dapat membeli
“hak beli” (opsi beli) dan “hak jual” (opsi jual).
Pasar Modal
Pasar modal dalam arti luas adalah sarana bagi pihak yang
membutuhkan modal jangka panjang dari masyarakat umum. Pihak yang
membutuhkan modal adalah pihak swasta atau pemerintah. Masyarakat
umum disebut juga sebagai investor. Modal jangka panjang yang
dibutuhkan dapat ditawarkan kepada masarakat dalam bentuk berupa
saham atau surat utang. Saham adalah surat bukti memiliki penyertaan
modal dalam suatu perusahaan. Surat utang memiliki beragam bentuk,
antara lain : obligasi, Surat Utang Negara (SUN), Surat Perbendaharaan
Negara (SPN), dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Pasar modal dalam
arti sempit adalah bursa efek, yaitu tempat atau sarana berdagang efek di
antara investor. Transaksi di pasar modal hanya ada pada saat pertama
kali suatu peruahaan berubah dari perseroan tertutup menjadi perseroan
terbuka atau disebut pada saat Initial Public Offerings (IPO). Setelah IPO
usai, selesailah kegiatan pasar modal. Hal ini berbeda dengan bursa efek
yang kegiatan perdagangan efek dilaksanakan setiap hari. Ada 2 teknik
pembentukan harga dalam bursa efek, yaitu order driven dan dealer
driven.
Tawaran harga beli dan harga jual dibentuk oleh investor melalui
mesin perdagangan efek. Investor mrnrmpatkan tawaran harga melalui
teleponkepada broken efek, atau order tertulis atau online trading . tawar
8
menawar harga semacam ini sama halnya dengan lelang, dimana yang
diprioritaskan adalah harga yang terbaik (price priority). Tawaran hatga
beli tertinggi atau tawaran harga jual terendahdidahuluka. Apabila ada
tawaran harga beli atau tawaran harga jual yang sama besar, maka waktu
yang lebih awal didahulukan (time priority) pembentukan harga saham
oleh investor langsung hanya cocok untuk saham-saham perusahaan
berskala besar. Persyaratan pencatatan saham di bursa yang menggunakan
order driven sangat ketat, misalnya di NYSE diisyartkan kapitalisasi pasar
(market capitalization) minimal US$ 100 juta. Teknik ini disebut juga
dengan auction market. Istilah lainnya adalah secondary market atau
regular market. Contoh auction market adalah New York Stock Exchange
(Amerika Serikat), Tokyo Stock Exchange (Jepang) dan Bursa Efek
Indonesia. Sampai akhir tahun 2007 di NYSE tercatat 2.800 emiten,
dengan kapitalisasi pasar US$ 15 Triliun.
Dealer Market
9
yang paling rendah. Bagi investor jual harga terbaik adalah tawaran harga
beli yang tertinggi. Saham yang diperdagangkan di OTC kebanyakan dari
perusahaan kecil dan menengah (UKM). Pada saat IPO saham dari
perusahaan UKM diborong oleh sindikasi beberapa dealer. Dealer sbagai
market maker berkewajiban memperdagangkan atau melakukan transaksi
jual beli dengan masyarakat/investor setelah IPO usai. Pembentukan harga
tawaran berada di tangan dealer masing-masing. Pembentukan tawaran
harga seperti ini lebih cermat jika dibandingkan dengan pembentukan
harga oleh para investor di auction market. Hal itu dikarenakan dealer
lebih rasional, sedangkan investor lebih emosonal dalam proses
terbentuknya harga. Oleh karena itu saham perusahaan UKM lebih cocok
diperdagangkan secara OTC.
10
D. GLOBAL MARKET
Konsolidasi Pasar
Kemajuan teknologi dan komunikasi mendorong terjadiya kerja
sama perdagangan efek antar bursa yang ada di dalam negeri (domestik)
dan antara bursa efek di berbagai negara. Kerja sama itu dapat mengambil
bentuk afiliasi, akuisisi ataupun merger. Hal ini akan meningkatkan
efisiensi dan membuat peluang investasi menjadi lebih beragam bagi
investor bursa efek dapat beroperasi 24 jam per hari. Di indonesia tahun
1996 Bursa Paralel Indonesia diakuisisi oleh Bursa Efek Surabaya. Di
tahun 2007, Bursa Efek Surabaya melakukan merger dengan Bursa Efek
Jakarta menjadi Bursa Efek Indonesia. Dalam skala global, tren
konsolidasi pasar ini ditunjukkan ketika Nasdaq mengakuisisi ECN, INET
(2005) dan Boston Stock Exchange (2007), dan New York Stock
Exchange nmelakukan merger dengan Archipelago ECN. Pada tahun 2007
NYSE Group melakukan merger dengan EURONEXT. Pada tahun 2008,
New York Stock Exchange mengakuisisi America Stock Exchage. Dalam
suatu negara yang memiliki banyak bursa efek, bursa-bursa efek tersebut
dapat melakukan perdagangan bersama. Saham yang tercatat di bursa efek
“ABC” dapat diperdagangkan oleh anggota bursa efek “RST”, demikian
pula sebaliknya. Dengan kemajuan teknologi, perdagangan efek bersama
di antara bursa-bursa efek dapat dilakukan, dan hal in dikenal dengan
sebutan “intermarket tranding system” .
11
broker AS yang tercatat sebagai anggota bursa BEI. Selain itu, investor AS
juga dapat membeli saham perusahaan dari negara asing di bursa efek
yang ada di Amerika Serikat melalui American Depository Receipts
(ADR), yaitu sertifikat dana yang dijamin dengan saham asing.
E. SEKURITISASI
Sekuritisasi adalah tindakan menciptakan surat utang atau
instrumen investasi oleh suatu pihak yang dijamin oleh aset yang dimiliki
pihak tersebut. Surat utang atau instrumen investasi tersebut kemudian
dapat diperdagangkan di bursa guna menghimpun modal yang dibutuhkan.
Sekuritisasi ini selain menambah jenis instrumen yang diperdagngkan di
bursa juga akan meningkatkan kemudahan bagi perusahaan untuk mencari
modal dari negara lain. Contoh sekuritisasi : asset backed securities,
mortgage backed securities, dan American Depository Receipts. Piutang
dagang berjangka panjang, misalnya kredit mobil/sepeda motor sampai 5
tahun, dapat dibuat jaminan untuk menerbitkan surat utang “asset backed
securities” yang dijual di bursa. Kredit perumahan yang dihipotekan
adalah aset piutang bank, dapt sebagai jaminan untuk menerbitkan surat
utang “mortgage backed securities” yang dijual di bursa. Perusahaan
investasi Amerika Serikat memiliki 10 % saham Telkom Indonesia, dapat
menerbitkan sertifikat investasi bernama American Depository Receipts
(ADR) yang dijual di bursa efek Amerika.
12
investasi menerbitkan surat utang yang dijamin oleh KPR dan menjual
surat utang (MBS) tersebut di bursa efek. Para debitor atau pengambil
kredit KPR masih tetap membayar angsuran KPR kepada bankir awal.
American Depository Receipts, ADR adalah sertifikat yang diterbitkan
oleh lembaga keuangan berbadan hukum. Amerika Serikat yang dijamin
dengan sekuritas asing dan sertifikat itu tunduk pada hukum Amerika
Serikat serta dijual di bursa efek Amerika Serikat. Contoh : Citibank
membeli saham Telkom Indonesia sebanyak 10% dari saham beredar.
Citibank menerbitkan ADR yang dijamin dengan saham Telkom
Indonesia. Untuk pertama kali terbit ditetapkan 20 saham Telkom = 1
ADR, jika harga saham Telkom @ Rp 10.000 maka 1 ADR = Rp 200.000,
jika kurs US$ 1 = Rp 9000, maka 1 ADR = US$ 22,22
13
investor lembaga lebih bertujuan investasi jangka panjang, bulanan
maupun tahunan sehingga lebih cocok menggunakan analisis fundamental.
Investor perorangan lebih bermotif spekulasi, sedangkan investor lembaga
lebih bermotif investasi. Investor perorangan menganalisis prediksi harga
saham, sedangkan investor lembaga menganalisis saham yang baik dan
saham yang buruk, baru kemudian memikirkan harga yang layak masing –
masing. Investor lembaga memulai analisis saham dengan “top down
analysis”
G. TOP-DOWN ANALYSIS
Investor yang bertujuan investasi jangka panjang, baik investor
lembaga maupun investor perorangan selalu memulai analisis awal yaitu
top down analysis. Dimaksud dengan top down analysis adalah analisis
dari data makro, kemudian data mikro, berikutnya data sektoral, dan
beralih dengan individu perusahaan. Data makro dan data mikro baik
bersifat politik maupun ekonomis. Data politik termasuk perkembangan
suhu politik yang berkembang di dunia internasional. Apakah suhu politik
dunia memanas ataukah kondusif untuk melakukan investasi baik didalam
negeri maupun investasi di luar negeri. Suhu politik dunia yang bergejolak
akan mendorong investor untuk tidak masuk pasar modal, bahkan akan
mendorong investor untuk melepaskan kepemilikan sekuritas dipasar atau
keluar dari pasar. Sebaliknya jika suhu politik dunia yang damai akan
mendorong investasi memasuki pasar modal. Gejolak politik dunia
maupun regional akan mempengaruhi perekonomian dunia ataupun
ekonomi suatu kawasan regional. Selanjutnya, gejolak ekonomi regional
ataupun internasional dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara
dengan kadar positif atau negatif berbeda – beda antar negara.
Analisis Makro
14
Akan tetapi dinamika politik akan berpengaruh terhadap perkembangan
perekonomian. Seperti diketahui bahwa kekuatan ekonomi dunia saat ini
berada ditangan Amerika Serikat, China, dan Jepang. Hal ini berarti
perkembangan ekonomi di Amerika Serikat, maju mundurnya
pertumbuhan ekonominya akan berpengaruh besar terhadap perekonomian
negara – negara lain terutama yang transaksi ekspor – impor besar dengan
Amerika Serikat. Pertumbuhan ekonomi masa depan Amerika Serikat
tercermin pada indeks harga saham gabungan (IHSG) New York Stock
Exchange atau NYSE yang terbit hari ini. Banyak jenis IHSG yang
mewakili NYSE. Indeks harga saham hari ini merupakan petunjuk arah
masa depan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, harga saham dipakai
sebagai pedoman arah ekonomi masa depan. Oleh karena itu, para investor
negara lain selalu memperhatikan dan mengamati perkembangan indeks
Dow Jones (DJIA) Amerika Serikat, Indeks Nikkei 225 (Jepang) dan
menghitung pengaruhnya terhadap indeks harga saham dalam negeri.
15
ekonomi sektor riil mengalami defisit alias pertumbuhan negatif. Ekonomi
finansial mengalami penurunan drastis.
Krisis pasar modal dapat terjadi tiba – tiba jika terjadi “peristiwa
tiba – tiba”, misalnya perang teluk (1991), kenaikan harga minyak di pasar
16
dunia. kejadian tiba – tiba itu akan meruntuhkan harga saham seketika.
Peristiwa tiba – tiba karena koflik regional antara Amerika Serikat dan
negara lain, akan berdampak luas terhadap perekonomian dunia. Hal ini
disebabkan banyak Negara di dunia ini yang menjalin perdagangan
internasional dengan Amerika Serikat. Apa yang menimpa Amerika
Serikat, otomatis akan dirasakan oleh rekan bisnisnya. Kejayaan ekonomi
Amerika Serikat akan berakibat positif pada ekonomi dunia, sebaliknya
kemunduran ekonomi Amerika Serikat menjadi malapetaka ekonomi
dunia. Dampak negative krisis global tidak akan dirasakan oleh Negara
yang memiliki kekuatan ekonomi domestic secara mandiri. Kekuatan
mandiri ekonomi dalam arti ekonomi domestic tidak tergantung pada
kegiatan ekspor impor yang diminati, tetapi kebutuhan domestic sebagian
besar dipnuhi oleh produksi dalam negeri.
Analisis Mikro
17
2. Apakah system ekonomi yang berjalan sesuai ekonomi pasar?
3. Apakah masyarakat menerima system ekonomi pasar?
Tingkat bunga, tingkat inflasi, dan kurs mata uang asing juga akan
berpengaruh terhadap pasar modal. Tingkat bunga yang tinggi akan
mendorong investor untuk memilihdeposito daripada membeli saham
rendah akan mendorong investor untuk membeli saham daripada
menyimpan di deposito. Inflasi yang tinggi akan berakibat tingkat bunga
dinaikkan, demikian juga sebaliknya. Kurs mata uang yang gejolak akan
mendorong investor investasi di valuta asing, dan menjual sahamnya. Kurs
valuta asing yang stabil akan mendorong investor berinvestasi pada saham.
Suatu Negara yang sudah memiliki pasar modal, pasar uang, dan
pasar berjangkayang beteknologi modern dan peraturan perdagangan
bertarif internasional, akan menarik para investor domestic maupun asing
untuk masuk ke pasar. Para investor tertarik berinvestasi pada suatu
Negara yang menjalankan hukum yag tidak diskriminatif bagi semua
investor yang ada “kepastian hukum”. “peninjauan kembali” (PK) setelah
18
putusan kasasi oleh Mahkamah Agung menunjukkan adanya
“ketidakpastian hukum”. Analisis mikro akan memberikan informasi bagi
investor untuk mengambil keputusan investasi domestic maupun luar
negeri.
19
analisis yang digunakan untuk memprediksi harga saham, return saham,
excess return, dan resiko investasi adalah : dividend discounted model
(DDM), price earnig ratio ( PER), risk and return, single market model,
multifactor model dan event study.
Portofolio
20
Stock Allocation
Saham 70%
Obligasi 30%
21
Rincian investasi Sektor Maufaktur :
Saham A 20%
Saham B 15%
Saham C 10%
Faktor yang menentukan besaran alokasi dana tiap unit jenis investasi,
yaitu tujuan investasi itu sendiri. Tujuan investasi tidak lain adalah ingin
mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Tiap – tiap investor
berbeda tentang waktu investasi, tergantung jenis usahanya. Ada investor
yang mengharapkan keuntungan triwulan, tengah tahun, tahunan, tiga taunan,
5 tahunan dan seterusnya. Jenis usaha juga menentukan pilihan jenis investasi
itu saham lebih dominan daripada obligasi ataupun sebaliknya. Investor yang
menginginkan keuntungan dari perdagangan saham setiap hari tidak dapat
disebut sebagai investasi, melainkan spekulasi.
Stock Selection
22
Penentuan “saha layak beli” diperoleh dengan menggunakan analisis
fundamental, dalam hal ini risk and return analysis, penentuan “kapan layak
dibeli” menggunakan analisis teknikal.
Analisis fundamental adalah cara untuk menilai saham yang baik dan
saham yang buruk kinerjanya. Saham yang baik kinerjanya berarti saham itu
“layak untuk diinvestasi” atau “layak dibeli”, sedangkan saham yang buruk
kinerjanya berarti “tidak layak investasi” aau “tidak layak dibeli”atau layak
dijual jika memiliki saham. Dimaksud dengan “kinerja saham” adalah “nilai
saham dimana dating” atau suatu nilai perbandingan antara return dan risk.
Prediksi harga saham akan naik dapat diperoleh dari analisis teknikal
( berupa chart atau kurva harga) dan analisis fundamental ( berupa events
study ataupun equity analysis). Butir b dan butir c diperoleh dari analisis
fundamental, yaitu risk and return analysis, single factor model, dan
multifactor model.
23
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
25