PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keberlanjutan usahanya memerlukan kepercayaan diri dari pihak intern dan ekstern
perusahaan. Sehingga dalam upaya meningkatkan kepercayaan dari pihak ekstern dan akan
menanamkan modalnya maka laporan keuangan perusahaan tersebut harus diaudit oleh
Auditor internal dan eksternal. Pengeditan ini bertujuan untuk menghindari penyalahgunaan
laporan keuangan perusahaan. Adapun salah satu masalah yang sering terjadi dalam
pengujian siklus akuisisi dan pembayaran yaitu memverifikasi akun tertentu. Transaksi dalam
siklus akuisisi dan pembayaran mempengaruhi beberapa akun aktiva yang pertama yaitu
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran antara lain Pembayaran
jasa juga mempengaruhi banyak akun beban. Untuk lebih mengetahui mengenai siklus
akuisisi dan pembayaran juga akan membahas masalah audit yang berhubungan dengan
akun-akun lain yang umumnya ditemukan dalam siklus akuisisi dan pembayaran sebagian
besar bisnis.
Masalah pengujian siklus akuisisi dan pembayaran ini dapat diketahui pentingnya
memahami sifat dari siklus akuisisi dan pembayaran. Karena transaksi dalam siklus ini
mempengaruhi jumlah besar akun prive dalam neraca maupun laporan laba rugi, transaksi
yang diklasifikasikan dengan tidak benar dapat sangat mempengaruhi hasil Yang dilaporkan
seperti yang terjadi pada TVCN. Auditor harus memahami sifat transaksi yang mengatur
melalui siklus akuisisi dan pembayaran sehingga dapat menilai secara efektif resiko salah saji
1
yang material dan melaksanakan Prosedur audit lebih lanjut untuk mengevaluasi akun-akun
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang terdapat pada akun-akun dalam siklus akuisisi dan pembayaran?
2. Bagaimana cara untuk mendesain dan melakukan pengujian audit untuk aset tetap
3. Bagaimana cara untuk mendesain dan melakukan pengujian audit untuk beban
dibayar dimuka?
4. Bagaimana cara untuk mendesain dan melakukan pengujian audit untuk utang
akrual?
5. Bagaimana cara untuk mendesain dan melakukan pengujian untuk akun pendaptan
dan beban?
C. Tujuan Penulisan
pembayaran
2. Mahasiswa mampu mendesain dan melakukan pengujian audit untuk aset tetap
dibayar dimuka
4. Mahasiswa mampu mendesain dan melakukan pengujian audit untuk utang akrual
dan beban
D.
2
BAB II
PEMBAHASAN
akuisisi dan pembayaran. Jenis asset, beban, dan berbeda untuk masing- masing
perusahaan, terutama untuk industry yang bukan ritel, grosir, dan manufaktur.
Metodologi yang berkaitan dengan dengan audit akun-akun lainnya yang dibahas
hak cipta
dimuka
Metodologi Desain Pengujian Perincian Saldo untuk Akun Siklus Akuisisi dan
Pembayaran Lainnya
Mengidentifikasi risiko
Aset tetap (properti dan peralatan) adalah aset yang diharapkan memiliki unsur
lebih dari satu tahun, digunakan dalam bisnis, dan tidak ditujukan untuk dijual
kembali. Penggunaan aset tetap dalam pelaksanaan bisnis klien dan ekspektasi umur
ekonomis lebih dari satu tahun merupakan karakteristik utama yang membedakan aset
tersebut dari persediaan, beban dibayar dimuka, dan investasi. Akuisisi atas aset tetap
muncul melalui siklus akuisisi dan pembayaran. Oleh karena audit atas akun aset tetap
(properti dan peralatan) adalah sama, maka sebuah contoh (peralatan manufaktur)
diberikan guna mengilustrasikan pendekatan audit untuk jenis akun yang ada.
Perbedaan signifikan dalam verifikasi jenis akun lainnya akan dibahas bila hal
tersebut muncul.
dalam Figur 18-2. Perhatikan bahwa debet atas peralatan manufaktur muncul dari
akuisisi dan pembayaran. Oleh karena sumber debet atas akun aset ini dilakukan
dalam jurnal akuisisi, maka sistem akuntansi biasanya telah diuji untuk melakukan
karena penambahan peralatan tidak rutin terjadi dan biasanya dalam jumlah besar,
maka hal tersebut umumnya dikendalikan secara khusas melalui persetujuan dewan
direksi, auditor biasanya tidak menggunakan bikti ini sebagai bukti pendukung atas
Pencatatan akuntansi utama dalam akun peralatan manufaktur dan akun aset
tetap lainnya umumaya merupakan berkas utama aset tetap. Berkas utama meliputi
catatan terperinci atas setiap bagian peralatan dan jenis properti lainnya. Setiap
4
pencatatan dalam berkas tersebut mencakup deskripsi aset, tanggal akuisisi, biaya
Total seluruh pencatatan dalam berkas utama sama dengan saldo buku besar
untuk akun terkait: peralatan manufaktur, biaya depresiasi, dan akumulasi depresiasi.
Berkas utama juga berisi informasi tentarg properti yang diakuisisi dan djual selama
tahun terjalan.
berjalan
menekankan pada verifikasi atas akuisisi periode berjalan, dibandingkan pada saldo
akun lanjutan dari periode sebelumnya. Sebagai tambahan, umur ekonomis dari aset
yang lebih dari tahun ini menimbulkan akun beban depresiası dan akumulasi
depresiasi seperti tergambar dalam Figur 18.2, yang diverifikasi sebagai bagian dari
audit aset. Pada akhirnya, peralatan dapat dijual atau tidak dipakai lagi. sehingga
menimbulkan akun laba atau rugi yang juga harus diverifikasi auditor.
5
Meskipun pendekatan dalam verifikasi peralatan manufaktur berbeda dengan
yang digunakan pada asset biasa, beberapa akun asset diverifikasi dengan cara yang
sama. Hal ini termasuk juga pada paten, hak cipta, biaya katalog, dan seluruh akun
6
Berikutnya, mari kita lakukan pengujian atas penggunaan kategori ini untu audit
peralatan manufaktur, beban depresiasi, akumulasi depresiasi, dan laba atau rugi
Seperti yang terjadi dalam seluruh area audit, jenis prosedur analitis
bergantung pada sifat pelaksanaan bisnis klien. Tabel 18-3 mengilustrasikan prosedur
benar karena aset tetap memiliki dampak jangka panjang pada laporan keuangan.
Kesalahan dalam mengapitalisasi aset atau mencatat akuisisi dengan jumlah yang
7
tidak benar akan berdampak pada neraca hingga perusahaan menghentikan
penggunaan aset tersebut. Laporan laba/rugi juga dipengaruhi sampai aset selesai
didepresiasi.
Oleh karena pentingnya akuisisi aset periode berjalan dalam audit peralatan
manufaktur, maka auditor menggunakan tujuh dari delapan tujuan audit-terkait saldo
sebagai kerangka dan referensi atas pengujian perincian saldo, yaitu: keberadaan,
kelengkapan, akurasi, klasifikasi, pisah batas, kecocokan perincian, dan hak dan
kewajiban.
Seperti dalam audit lain, pengujian audit aktual dan jumlah sampel sangat
bergantung pada salah saji yang dapat diterima, risiko bawaan, dan penilaian risiko
pengendalian. Salah saji yang dapat diterima merupakan hal penting untuk melakukan
verifikasi atas penambahan aset tahun berjalan karena transaksi ini bervariasi dari
jumlah yang tidak material dalam beberapa tahun sampai jumlah yang sangat besar
Titik awal verifikasi untuk akuisisi tahun berjalan merupakan skedul yang
diperoleh dari klien atas seluruh catatan akuisisi dalam buku besar untuk aset tetap
selama tahun tersebut. Klien menyediakan informasi ini dari berkas utama. Daftar
skedul untuk setiap penambahan diiakukan terpisah dan mencakup tanggal akuisisi,
vendor, deskripsi. dan catatan apakah barang tersebut baru atau bekas, umur aset
8
Saldo
Menjumlahkan ke
Akuisisi tahun berjalan dalam bawah skedul akuisisi Penjumlahan ke bawah skedul
skedul akuisisi dengan jumlah Menelusuri masing – akuisisi dan penelusuran
pada berkas utama dan totalnya masing akuisisi ke akuisisi individu seharusnya
sesuai dengan buku besar berkas utama untuk dibatasi kecuali bila
(kecocokan perincian) jumlah dan pengendalian lemah
deskripsinya
Memeriksa faktur
Pemeriksaan fisik tidak biasa
vendor dan laporan
Akuisisi tahun berjalan terbukti dilakukan kecuali jika
penerimaan.
keberadaannya (keberadaan) pengendalian lemah atau
Menerima aset secara jumlahnya material
fisik
Memeriksa faktur
vendor dari akun
terkait seperti
Merupakan tujuan terpenting
Akuisisi yang ada telah dicatat perbaikan dan
dalam audit peralatan
(kelengkapan) pemeliharaan untuk
manufaktur
menemukan akun yang
seharusnya merupakan
peralatan manufaktur.
Perluasan bergantung pada
Akuisisi tahun berjalan dicatat Memeriksa faktur
resiko bawaan dan efektivitas
secara akurat (akurasi) vendor
pengendalian iternal
Memeriksa biaya sewa Tujuan ini berkaitan erat
Akuisisi tahun berjalan dicatat
dan sewa guna usaha dengan kelengkapan, dapat
dan diklasifikasikan dengan
untuk kapitalisasi sewa dilakukan terkait dengan tujuan
benar (klasifikasi)
guna usaha tersebut dan pengujian akurasi
Menelaah transaksi
Akuisisi tahun berjalan tercatat mendekati tanggal Biasanya dilakukan sebagai
dalam periode yang benar neraca untuk melihat bagian dari pengujian pisah
(pisah batas) apakah sudah masuk batas atas utang dagang
periode yang benar
Biasanya tidak ada masalah
dengan perlengkapan.
Klien mempunyai hak atas Memeriksa faktur Dokumentasi properti, abstrak
akuisisi tahun berjalan (hak) vendor dan tagihan pajak diperiksa
atas tanah atau bangunan
utama.
perlu diingatkan akan adanya kemungkinan bahwa klien dapat keliru memasukkan
biaya transport yang jumlahnya material dan biaya instalasi sebagai bagian dari biaya
akuisisi aset, dan adanya kesalahan dalam pencatatan tukar-tambah untuk aset yang
sudah dimiliki. Auditor juga perlu mengetahui kebijakan kapitalisasi yang diterapkan
9
klien untuk menentukan apakah akuisisi sudah diterapkan secara konsisten dengan
tahun sebelumnya. Misalnya, jika kebijakan klien adalah mencatat nilai akuisisi yang
kurang dari jumlah tertentu sebagai biaya, misalnya Rp 1 000.000, maka auditor perlu
transaksi. Dalam beberapa kasus. sejumlah akun yang tercatat sebagai peralatan
manufaktur seharusnya dicatat sebagai peralatan kantor atau bagian dari bangunan.
Mungkin juga klien mencatat kapitalisasi beban perbaikan, beban sewa, dan beban
lainnya dengan tidak benar. Pengendalian internal yang lemah atas persiapan
dalam beban perbaikan dan pemeliharaan, beban sewa guna usaha, persediaan, alat
alat kecil, dan akun sejenis. Salah saji dapat disebabkan karena kurangnya
pemahaman atas GAAP atau keinginan klien untuk menghindari pajak penghasilan.
Jika auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan terjadinya salah saji ini besar, maka
mereka perlu mengambil sampel dengan nilai nominal lebih besar. Hal ini biasa
mengalami salah saji bila pengendalian internal perusahaan lemah dalam menjalankan
tambah, pembatalan, atau pencurian mesin dan peralatan. Jika klien tidak mencatat
penghentian aset, maka harga perolehan dari peralatan tersebut tentunya akan lebih
saji sampai tak terhingga, dan nilai buku bersih akan lebih saji hingga aset benar-
10
benar habis didepresiasi. Metode formal untuk menelusuri penghentian aset dan
provisi atas otorisasi penjualan atau metode penghentian aset lainnya dapat
mengurangi risiko salah saji. Selain itu, perlu ada verifikasi internal yang memadai
dalam pencatatan penghentian aset tetap untuk memastikan bahwa aset benar-benar
penghentian dicatat dalam jumlah yang benar. Dimulai dari verifikasi penghentian,
yaitu dengan memeriksa skcdul klien atas pencatatan penghentian. Skedul ini
memasukkan tanggal penghentian penggunaan aset, nama orang atau perusahaan yang
membeli aset tersebut. harga penjualan, harga perolehan, tanggal akuisisi, dan
akumulasi depresiasi.
penghentian dalam buku besar dan menelusuri biaya dan akumulasi depresiasi
pencarian penghentian aset yang tidak tercatat sangat penting. Sifat dan keandalan
Menelaah apakah terdapat akuisisi aset baru yang menggantikan aset lama
Menganalisis laba dan rugi penghentian aset dan pendapatan lain-lain sebagai
Menelaah modifikasi pabrik dan perubahan dalam lini produk, pajak properti, atau
11
Melakukan tanya jawab dengan manajemen dan personel bagian produksi tentang
Saat aset dijual atau dihentikan pemakaiannya tanpa ditukar dengan aset
terkait dan berkas utama aset tetap . Auditor harus membandingkan biaya dan
akumulasi depresiasi dalam berkas utama dengan pencatatan jurnal dalam buku besar
dan menghitung kembali laba dan rugi akibat penghentian aset sebagai perbandingan
catatan akuntansi. Saat tukar tambah aset terjadi untuk menggantikan aset, auditor
harus memastikan bahwa aset baru dikapitalisasi dan aset yang digantikan langsung
dihapus dari catatan, dengan mempertimbangkan nilai buku dari aset yang ditukarkan
Terdapat dua tujuan auditor saat melakukan audit peralatan manufaktur, yaitu
menentukan bahwa :
1. Seluruh perlengkapan yang dicatat secara fisik ada pada tanggal neraca
(keberadaan)
memadai agar mereka dapat mengandalkan saldo yang tercatat dari tahun
12
masing-masing aset tetap, dan penghitungan fisik aset tetap secara periodik dan
bagian akuntansi atas transaksi penghentian atas seluruh aset tetap sebagai pengendali
manufaktur, sebagaimana terdapat dalam berkas utama. Telah sesuai dengan buku
manufaktur dalam berkas utama. Jika dalam berkas utama terdapat kemungkinan
besar terjadi hilangnya aset tetap dalam jumlah besar, maka auditor dapat memilih
Auditor biasanya tidak perlu menguji akurasi atau klasifikasi aset tetap yang
tercatat pada periode-periode sebelumnya , karena sudah diverifikasi oleh audit pada
masa itu. Akan tetapi auditor harus menyadari bahwa perusahaan kadang memiliki
peralatan manufaktur, namun tidak lagi digunakan dalam operasi. Jika jumlah
hukum, yaitu:
kredit
13
Penyajian dan pengungkapan yang memadai untuk peralatan manufaktur dalam
laporan keuangan harus dievaluasi dengan hati-hati untuk memastikan apakah sudah
mengikuti GAAP. Peralatan manufaktur harus memasukkan biaya kotor dan harus
Beban depresiasi adalah satu dari sedikit beban yang tidak diverifikasi sebagai
bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi. Jumlah
tercatat ditentukan dari alokasi internal , bukan dari transaksi pertukaran dengan
pihak luar. Bila beban depresiasi diperlukan meskipun sudah diverifikasi melalui
Tujuan audit terkait saldo yang paling penting untuk beban depresiasi adalah
akurasi. Auditor berfokus pada penentuan apakah klien telah mengikuti kebijakan
depresiasi yang konsisten dari periode ke periode. Dan apakah perhitungan klien
sudah benar.
yaitu :
2. Metode depresiasi
14
Kebijakan klien dapat ditentukan dari hasil diskusi dengan personel yang tepat
dan membandingkan jawaban mereka dengan informasi dari berkas permanen auditor.
Dalam menentukam kewajaran umur ekonomis aset, umur ekonomis yang diharapkan
umur ekonomis aset. Jika hal ini terjadi maka harus dilakukan evaluasi ulang dengan
analitis atas kewajaran yang dibuat dengan mengalikan aset tetap yang kurang
perincian perlu dilakukan. Untuk melakukan hal ini, auditor menghitung kembali
beban depresiasi beberapa aset tertentu untuk menentukan apakah klien mengikuti
kebijakan depresiasi yang benar dan konsisten. Agar relevan, maka perhitungan
beban depresiasi pada berkas utama aset dan merekonsiliasi totalnya ke buku besar.
menguji perhitungannya.
Debet atas akumulasi depresiasi secara normal diuji sebagai bagian dari audit
penghentian atas dan kreditnya diverifikasi sebagai bagian dari beban depresiasi. Jika
15
auditor menelusuri transaksi tertentu ke catatan akumulasi depresiasi dalam berkas
utama aset sebagai bagian dari pengujian ini, maka perlu dilakukan pengujian
Dua tujuan yang biasanya ditekankan dalam audit saldo akhir dalam
1. Akumulasi depresiasi yang dinyatakan dalam berkas utama aset sesuai dengan
fisik yang tidak diharapkan, modifikasi operasi, atau perubahan lainnya. Oleh karena
depresiasi setiap tahun untuk memastikan bahwa nilai buku bersih melebihi nilai
realisasi aset.
Beban dibayar dimuka, tagihan dimuka, dan aset tidak berwujud adalah aset
didalamnya adalah :
Biaya organisasi
Paten
16
Asuransi di bayar dimuka
Merek dagang
Tagihan dimuka
Hak cipta
Dalam diskusi berikut ini, asuransi dibayar dimuka digunakan sebagai contoh
1. Asuransi dibayar dimuka banyak ditemukan dalam audit, bahwa hampir setiap
2. Permasalahan yang biasanya muncul dalam audit asuransi dibayar dimuka bila
klasifikasinya mirip.
pertimbangan yang tidak ditemukan atas akun lain dalam kategori ini.
Sumber pendebitan akun aset adalah jurnal akuisisi, maka pembayaran premi
asuransi sebagian telah diuji dalam pengujian pengendalian dan pengujian substantif
Pengendalian Internal
Pengendalian internal untuk asuransi dibayar dimuka dan biaya asuransi dapat
Pengendalian akuisisi dan pencatatan asuransi merupakan bagian dari siklus akuisisi
dan pembayaran.
17
Register asuransi adalah pencatatan kebijakan asuransi dan masa berlaku
masing-masing kebijakan. Oleh karena jangka waktu dan jumlah menjadi dasar
melakukan verifikasi jangka waktu dan jumlah tersebut ke kebijakan asuransi atau
bulanan untuk mengklasifikasi asuransi dibayar dimuka sebagai beban asuransi. Jika
dibayar dimuka pada akhir tahun maka artinya terjadi potensi salah saji dalam
pencatatan akuisisi asuransi selama tahun tersebut atau dalam klasifikasi saldo akhir
Pengujian Audit
prosedur analisis dan pengujian untuk memastikan bahwa seluruh bagian untuk beban
asuransi muncul dari kredit atas asuransi dibayar dimuka. Dalam audit asuransi
dibayar dimuka auditor memiliki sebuah schedule yang diperoleh dari krayon atau
cakupan asuransi untuk setiap police, jumlah premi, priode premi, beban asuransi
untuk tahun tersebut, dan asuransi dibayar dimuka pada akhir tahun.
tersebut maka prosedur analitis menjadi penting untuk mengidentifikasi potensi salah
saji material. Auditor biasanya melakukan prosedur analitis berikut ini untuk asuransi
18
Membandingkan total asuransi dibayar dimuka dan beban asuransi dengan tahun-
tahun sebelumnya.
yang diperoleh dari klien dengan schedule tahun sebelumnya sebagai pengujian
bersama pegawai klien atau pegawai asuransi. Auditor tidak dapat menjadi ahli
asuransi tetapi pemahaman auditor atas akuntansi dan penilaian aset diperlukan
Polis asuransi terdapat dalam schedule asuransi dibayar dimuka dan polis
Pengujian atau keberadaan dan penghapusan polis asuransi dari segi dapat
1. Menguji sampel faktur asuransi dan polis sebagai perbandingan dengan schedule.
Auditor biasanya lebih senang mengirimkan konfirmasi kepada agen asuransi client
karena pendekatan ini biasanya tidak memakan waktu lama dibandingkan dengan
pengujian bukti Transaksi dan konfirmasi ini dapat menghasilkan verifikasi 100%.
19
Crayon memiliki hak atas seluruh polis asuransi dalam schedule asuransi
dinyatakan sebagai pihak yang memiliki hak. Biasanya penerima klaim yang tertulis
dalam polis adalah kelainan Tetapi bila ada hipotek atau kewajiban lain maka klaim
Jumlah dibayar dimuka pada schedule adalah akurat dan totalnya ditambahkan
dengan benar dan sesuai dengan buku besar ( akurasi dan kecocokan perincian)
dimuka juga meliputi verifikasi jumlah premi asuransi, lama periode asuransi, dan
alokasi premi atas asuransi yang belum jatuh tempo. Jumlah premi atas police tertentu
dan masa berlakunya dapat diverifikasi bersamaan dengan memeriksa faktor Premi
Klasifikasi pendebetan yang benar atau akun beban asuransi yang berbeda
perlu ditelaah sebagai pengujian laporan laba atau rugi. Dalam beberapa kasus akun
beban yang benar jelas terlihat karena jenis asuransi nya seperti polis untuk
Pisah batas untuk akuisisi asuransi biasanya bukan masalah penting karena
jumlah polisi tidak banyak dan jumlahnya tidak material. Jika auditor mengecek pisah
20
batas untuk akuisisi asuransi maka mereka melakukannya sebagai bagian dari
Kategori ketiga dalam siklus akuisisi dan Pembayaran adalah utang akrual
yaitu estimasi kewajiban yang belum dibayarkan atas jasa atau keuntungan yang telah
diterima sebelum tanggal neraca. Banyak utang akrual merupakan utang masa depan
untuk jasa yang belum dibayarkan tetapi sebenarnya belum terutang pada tanggal
neraca.
Utang gaji
Komisi akrual
Sewa akrual
Utang bunga
Jenis sakral yang kedua adalah estimasi jumlah kewajiban yang jatuh temponya tidak
pasti seperti kewajiban pajak penghasilan daerah di mana kemungkinan jumlah yang
tercantum dalam pengembalian pajak akan berubah setelah petugas pajak mengaudit
pengembalian tersebut. Verifikasi beban akrual bervariasi tergantung pada sifat akrual
dan kondisi klien. Pada kebanyakan audit, akrual menghasilkan waktu cukup banyak.
Dalam kondisi lain, akun-akun tertentu, seperti pajak penghasilan accrual, biaya
21
garansi, dan biaya pensiun kadang-kadang material dan memerlukan pertimbangan
audit.
Pajak properti. Oleh karena iu, penekanan dalam pengujian harus dilakukan atas sald
akhir utang dan pembayaran pajak properti. Saat auditor melakukan verifikasi pajak
properti akrual, keseluruhan delapan tujuan audit terkait saldo adalah relevan kecuali
nilai realisasi. Dua hal dibawah ini merupakan hal penting, yaitu:
akan terjadi kurang saji pada utang pajak properti (kelengkapan). Salah saji
material dapat terjadi, misalnya jika pajak properti tidak dibayarkan sebelum
properti tahun berjalan. Dalam audit, hanya terdapat sedikit pemabayaran pajak
properti, tetapi setiap pembayaran sering kali material, sehingga biasa diverifikasi satu
pajak properti dari klien dan membandingkan setiap pembayaran dengan skedul tahun
klien. Skedul audit aset tetap juga harus diperiksa bila terjadi penambahan dan
22
penghentian aset yang bisa mempengaruhi pajak properti akrual. Seluruh properti
dipengaruhi oleh aturan pajak properti lokal seharusnya termaasuk dalam skedul,
properti yang digunakan klien untuk mengestimasi akrualnya. Dalam banyak hal,
jumlah total sudah disusun oleh otoritas pajak dan dikirimkan kepada klien, sehingga
SALDO AWAL
SALDO AKHIR
(1) Pembayaran pajak properti muncul dari siklus akuisisi dan pembayaran. Hal ini
Hal ini diperoleh dengan membandingkan jumlah dalam skedul dengan tagihan pajak.
Dalam kasus lain, total pembayaran tahun berikutnya harus disesuaikan dengan
kembali porsi total pajak yang diaplikasikan pada tahun berjalan untuk setiap properti.
Bahan pertimbangan utama adalah dengan menggunakan porsi yang sama untuk
23
setiap pembayaran pajak atas akrual yang digunakan dalam tahun sebelumnya,
kecuali jika ada kondisi perubahan khusus. Setelah pajak properti akrual dan beban
pajak properti untuk setiap properti sudah dihitung kembali, total harus ditambahkan
dan dibandingkan dengan buku besar. Dalam banyak kasus ini, auditor harus menguji
Untuk melengkapi pembahasan atas akun kunci untuk siklus akuisisi dan
pembelian berikutnya kita telaah prosedur audit yang biasa digunakan untuk
menentukan apakah akun pendapatan dan beban dalam laporan keuangan sudah
disajikan dengan wajar sesuai GAAP. Auditor harus mengecek apakah masing-
masing dari total pendapatan dan beban sudah dimasukkan dalam laporan laba/rugi
keputusan. Investor modal, kreditur jangka panjang, perwakilan buruh, dan bahkan
menghasilkan laba dibandingkan nilai historis atau nilai buku dari masing-masing
aset.
Dua konsep berikut dalam audit akun pendapatan dan beban merupakan hal
24
1. Kesesuaian antara periode pendapatan dan beban diperlukan untuk menentukan
2. Penerapan prinsip akuntansi yang konsisten dalam beberapa periode penting untuk
perbandingan
Audit akun pendapatan dan beban langsung terkait dengan nerasa dan bukan
bagian terpisah dari proses audit. Salah saji dalam akun laporan laba/rugi hampir
selalu memiliki dampak yang sama dengan neraca dan sebaliknya. Seperti yang
dibahas pada bab pendahuluan, audit akun pendapatan dan beban berkaitan dengan
audit pada bab lain. Terdapat penjelasa atas pengujian tersebut dalam matri bab-bab
sebelumnya. Telaah ini menunjukkan sifat saling terkait pada bagian-bagian yang
berbeda dalam audit untuk pengujian akun pendapayan dan beban. Bagian dari audit
Prosedur analitis
Pembahasan ini ditekankan pada akun pendapatan dan beban yang langsung
berkaitan dengan siklus akuisisi dan pembayaran, namun dengan konsep yang sama
PROSEDUR ANALITIS
25
Bab 6 membahas prosedur analitis. Bab-bab setelahnya merujuk pada prosedur
tersebut sebagai bagian dari area tertentu. Prosedur analitis seharusnya dianggap
sebagai bagian dari pengujian atas kewajaran penyajian, baik pada neraca maupun
laporan laba/rugi. Tabel 18-5 menunjukkan bagian kecil dari prosedut analitis dan
kemungkinan salah saji yang dapat ditemukan dalam audit akun pendapatan dan
beban.
DAN BEBAN
26
PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS
TRANSAKSI
berdampak simulasi terhadap verifikasi akan neraca dan laporan laba/rugi. Misalnya,
memberikan kepastian terjadinya transaksi dalam jurnal akuisisi, serta dicatat dengan
akurat dan tepat waktu. Dengan melakukan hal tersebut, auditor memperoleh bukti
tentang ketepatan masing-masing akun neraca, seperti utang dagang dan aset tetap,
dan akun laporan laba/rugi seperti periklanan dan perbaikan. Sebaliknya pengendalian
dari pengujian substantif atas transaksi dan mengindikasikan kemungkinan salah saji
internal dan pengujian terkait pengendalian dan substantif atas transaksi. Misalnya,
pengendalian telah dinilai memadai dan hasilnya rendah untuk transaksi dalam
tambahan untuk akun terkait dengan laporan laba/rugi seperti utilitas, periklanan, dan
pembelian akan terjadi melakui prosedur analitis dan pengujian pisah batas. Akun
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, dan yang lainnya harus diuji
lebih dalam menggunakan pengujian substantif. Hal ini akan dijabarkan pada
pembahasan berikut:
27
Auditor harus menganalisis jumlah yang termasuk dalam akun laporan laba/rugi
meskipun pengujian telah dilakukan. Kita akan membahas arti dan metodologi
pendukung untuk masing-masing transaksi dan perincian atas total akun beban, jenis
dokumen tersebut sama dengan yang digunakan untuk memeriksa transaksi sebagai
bagian dari pengujian transaksi akuisisi, yaitu terdiri atas faktur, laporan penerimaan,
pesanan pembelian, dan kontrak. Figur 18-5 mengilustrasikan skedul audit untuk
Meskipun fokus analisis akun beban terletak pada transaksi, pengujian ini
mungkin melibatkan banyak akun. Dalam analisis beban dan akun laporan laba/rugi
lainnya, auditor melakukan verifikasi transaksi dalam akun yang spesifik untuk
membatasi analisis akun beban dengan kecenderungan salah saji yang tinggi. Sebagai
Beberapa akun beban akan dihasilkan dari alokasi data akuntansi, bukan transaksi riil.
Contohnya adalah beban depresiasi, deplesi, dan amortisasi hak cipta dan biaya
28
katalog. Alokasi biaya overhead manufaktur antara persediaan dan harga pokok
penjualan adalah contoh jenis lain dari alokasi yang memengaruhi beban.
atas atau beban periode berjalan. Jika klien salah dalam mengikuti GAAP atau salah
menghitung alokasi, maka laporan keuangan bisa salah saji secara material. Alokasi
beban secara depresiasi asset tetap dan amortisasi hak cipta di perlukan karena umur
ekonomis asset tersebut lebih dari satu tahun. Harga perolehan asset diverifikasi pada
Jenis alokasi lainnya yang langsung memengaruhi laporan keuangan muncul karena
umur asset yang tidak berjangka pajang, namun masa ekonomisnya tidak berakhir
pada saat tanggal neraca. Contohnya adalah sewa dibayar dimuka dan asuransi
dibayar dimuka. GAAP mensyaratkan alokasi biaya antara beban manufaktur periode
overhead manufaktur, dua pertimbangan utamanya adalah kepatuhan pada GAAP dan
konsistensi dengan periode sebelumnya. Dua prosedur audit terpenting dalam audit
alokasi adalah pengujian untuk keseluruhan kewajaran dengan prosedur analitis dan
Auditor biasanya melakukan pengujian tersebut sebagai bagian dari audit asset
dan utang terkait. Hal ini meliputi verifikasi beban depresiasi sebagai bagian dari
audit asset tetap, pengujian amortisasi sebagai bagian dari verifikasi paten yang baru
atau penghentian yang lama, dan verifikasi alokasi antara persediaan dan harga pokok
29
30
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Bila disimpulkan bahwa mengenai akun dan transaksi dalam siklus akuisisi
dan pembayaran. Agar audit atas sejumlah besar akun yang berkaitan dengan siklus
ini memadai, auditor harus memahami akun-akun kunci, kelas transaksi, fungsi bisnis,
dokumen serta catatan yang berhubungan dengan transaksi siklus akuisisi dan
pembayaran. Banyak dari akun-akun tersebut, seperti utang usaha, property, pabrik
dan peralatan, beban penyusutan serta dibayar dimuka, memiliki karakteristik unik
yang memengaruhi cara auditor mengumpulkan bukti yang mencukupi tentang saldo
akun yang terkait. Dengan terakhir keterkaitan diantara pengujian audit yang berbeda
B. Saran
Dengan membaca makalah ini penulis berharap semoga pembaca dapat befikir
tepat dan benar sehingga terhindar dari kesimpulan yang salah dan kabur. Setidaknya
dengan makalah ini, ada sedikit pemahaman mengenai materi audit tentang
tertentu” .
Tentunya, makalah ini jauh dari kesempurnaan karena akan ditemukan banyak
kelemahan atau bahkan kekeliruan, baik dalam kepenulisan ataupun penyajian. Oleh
karena itu, penulis berharap adanya masukan dari para pembaca sehingga kedepan
31
DAFTAR PUSTAKA
Arens A. Alvin, Randa J. Elder dan Mark S. Beasley. 2015. Auditing dan Jasa Assurance.
32