Anda di halaman 1dari 19

PENGAUDITAN II

Menyelesaikan Pengujian dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran :


Verifikasi Akun Tertentu

PROGRAM STUDI
S-1 AKUNTANSI

Kelompok 5
6 SA-2
Nama :
Aisyah Ranindita P.S 17.1.01.10418 (03)
Emilia Huriyatur 17.1.01.10447 (36)
Tita Marita 17.1.01.10800 (41)
6-SA2

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA


(STIESIA) SURABAYA
2020/2021
Menyelesaikan Pengujian dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran : Verifikasi
Akun Tertentu
1. Jenis akun lainnya dalam siklus akuisisi dan Pembayaran
Banyak akun khusus yang terkait dengan transaksi dalam siklus akuisisi dan
pembayaran. Jenis aktiva, beban, dan kewajiban bagi banyak perusahaan akan berbeda
terutama yang berkecimpung dalam industry selain ritel, grosir, dan manufaktur. Masalah
yang berkaitan dengan beberapa akun kunci lainnya dalam siklus ini akan dibahas terutama
audit atas:
a. Property, pabrik dan peralatan
b. Beban dibayar dimuka
c. Kewajiban lainnya
d. Laba dan akun beban

2. Audit atas aset tetap


Audit atas akun properti, pabrik dan peralatan serupa, salah satu contohnya (peralatan)
digunakan untuk mengaudit ketiga jenis akun.
Tinjauan atas Akun yang berkaitan dengan peralatan

Catatan akuntansi yang utama untuk peralatan serta akun properti, pabrik dan peralatan
lain umumnya berupa file induk aset tetap. File ini meliputi catatan yang terinci atas setiap
bagian peralatan dan jenis properti lainnya yang dimiliki.
Auditor membedakan cara memverifikasi peralatan dengan akun aset lancar dengan tiga
alasan:
1. Biasanya akuisisi peralatan jarang dilakukan pada periode berjalan
2. Jumlah setiap akuisisi sering kali material
3. Peralatan mungkin telah disimpan dan dicatat dalam catatan akuntansi selama beberapa
tahun
Karena perbedaan tsb, audit atas peralatan lebih menenkankan pada akuisisi saat periode
berjalan.
Aset Beban Kewajiban
Kas Harga pokok penjualan Utang usaha
Persediaan Beban sewa Utang sewa
Perlengkapan Pajak properti Biaya profesional akrual
Properti, pabrik, dan Beban pajak penghasilan Pajak properti akrual
peralatan
Paten, merek dagang dan Beban asuransi Beban akrual lainnya
hak cipta
Sewa dibayar di muka Biaya profesional Utang pajak penghasilan
Pajak dibayar di muka Tunjangan pensiun
Asuransi dibayar di muka utilitas

Klasifikasi Akun properti, pabrik dan peralatan


Tanah dan pengembangan tanah
Bangunan dan perbaikan bangunan
Peralatan
Perabotan dan perkakas
Mobil dan truk
Pengembangan leasehold
Kontruksi dalam proses untuk properti, pabrik dan peralatan

Dalam mengaudit peralatan dan akun-akun terkait, auditor harus memisahkan pengujian
dalam kategori, sebagai berikut:
a. Melaksanakan prosedur analitis
Prosedur analitis Salah saji yang mungkin
Membandingkan beban penyusutan yang Salah saji beban penyusutan dan
dibagi dengan biaya peralatan kotor tahun akumulasi penysuutan
sebelumnya
Membandingkan akumulasi penyusutan yang Salah saji akumulasi penyusutan
dibagi dengan peralatan kotor tahun
sebelumnya
Membandingkan reparasi dan pemeliharaan Membebankan jumlah yang harus
bulanan atau tahunan, beban perlengkapan, dikapitalisasi
beban peralatan kecil dan akun akun serupa
dengan tahun seleumnya
Membandingkan biaya manufaktur kotor Peralatan yang menganggur atau
yang dibagi dengan beberapa ukuran peralatan yang disingkirkan tetapi belum
produksi dengan tahun sebelumnya dihapus

b. Memverifikasi akuisisi tahun berjalan


Perusahaan harus mencatat penambahan selama tahun berjalan dengan benar karena aset
memiliki pengaruh jangka panjang terhadap laporan keuangan. Dengan pentingnya akuisisi
periode berjalan dalam audit peralatan, auditor menggunakan tujuh dari depan tujuan auditor
yang berkaitan dengan saldo sebagai keranka referensi bagi pengujian atas rincian saldo
yaitu:
eksistensi, kelengkapan, keakuratan, klasifikasi, pisah batas, detail tie-in serta hak dan
kewajiban.
c. Memverifikasi pelepasan tahun berjalan
Metode formal digunakan untuk mengendalikan transaksi yang melibatkan pelepasan
peralatan guna memberi tahu manajemen perihal penjualan, tukar tambah, pengabaian atau
pencurian mesin dan peralatan yang tercatat. Metode formal menyangkut otorisasi yang tepat
atas penjualan atau pelepasan peralatan lainnya yang akan membantu mengurangi resiko
salah saji.
Titik awal untuk memverifikasi pelepasan adalah skedul klien yang berisi catatan tentang
pelepasan itu. Ada beberapa prosedur yang digunakan untuk memverifikasi pelepasan:
a) Mereview apakah aset yang baru diakuisis menggantikan aset yang ada
b) Menganalisis keuntungan dan kerugian atas pelepasan aset serta pendapatan rupa-rupa
yang diterima dari pelepasan aset
c) Mereview modifikasi pabrik dan perubahan lini produk, perubahan peralatan terkait
komputer utama yang mahal, pajak properti atau cakupan asuransi untuk indikasi
penghapusan peralatan
d) Melakukan tanya jawab dengan manjemen dan perosnil produksi mengenai
kemungkinan pelepasan aset
d. Memverifikasi saldo akhir akun aset
Terdapat dua tujuan auditor ketika mengaudit saldo akhir akun peralatan yang
mencantumkan bahwa:
a) Semua peralatan yang tercatat ada secara fisik pada tanggal neraca (eksistensi).
Yang pertama dilakukan auditor yaitu mempertimbangkan sifat pengendalian internal
terhadap peralatan. Auditor mampu menyimpulkan pengendalian cukup efektif dengan
bergantung pada saldo yang dicatat dari tahun sebelumnya. Serta pengendalian yang meliputi
penggunaan file induk pada tiap-tiap akun dan penggunaan metode formal.
b) Semua peralatan yang dimiliki telah dicatat (kelengkapan)
Auditor memeriksa secara fisik sampel item peralatan utama dan menelusurinya ke file
induk. Auditor mungkin memutuskan bahwa perlu klien untuk menghitung persediaan fisik
aset tetap agar memastikan bahwa semuanya memang ada. Ketika persediaan fisik dihitung,
auditor mengamati perhitungannya.
e. Memverifikasi beban penyusutan
Tujuan yang berkaitan dengan saldo yang penting untuk beban penyusutan adalah
keakuratan. Auditor berfokus pada penentuan apakah klien telah mengikuti kebijakan
penyusutan yang konsisten dari periode ke periode dan apakah perhitungan klien sudah benar.
Yang dipertimbangkan dengan 4 aspek:
a) Umur manfaat akuisisi periode berjalan
b) Metode penyusutan
c) Estimasi nilai sisa
d) Kebijakan penyusutan aset dalam tahun akuisisi dan disposisi
f. Memverifikasi saldo akhir akumulasi penyusutan
Terdapat dua tujuan yang mendasarinya, yaitu:
a) Akumulasi penyusutan yang dinyatakan pada file induk properti sama dengan buku besar
umum.
b) Akumulasi penyusutan dalam file induk sudah akurat

3. Audit Beban Dibayar Dimuka


a. Tinjauan terhadap asuransi dibayar
dimuka b.

Pengendalian internal
a) Pengendalian internal terhadap akuisis dan pencatatan asuransi
Pengendalian terhadap akuisisi dan pencatatan asuransi merupakan bagian dari siklus
akuisisi dan pembayaran yang memerlukan otorisasi yang tepat atas polis asuransi yang baru
dan pembayaran premi asuransi.
b) Pengendalian terhadap register akuntansi
Register akuntansi adalah catatan polis asuransi yang berlaku dan tanggal jatuh tempo
setiap polis. Auditor menggunakan register akuntansi untuk mengidentifikasi polis yang
berlaku terkait dengan akun asuransi dibayar di muka
c) Pengendalian terhadap penghapusan beban asuransi
Perusahaan sering memiliki ayat jurnal bulanan standar untuk mereklasifikasi asuransi
dibayar di muka sebagai beban asuransi. Jika hal itu dilakukan, maka ayat jurnal tersebut
menunjukkan salah saji yang potensial.

c. Pengujian audit
Auditor memperoleh skedul dari klien yang mencantumkan setiap polis yang berlaku:
a) Informasi tentang polis
b) Saldo awal asuransi dibayar di muka
c) Pembayaran premi polis
d) Jumlah yang dikenakan ke beban asuransi
e) Saldo akhir asuransi dibayar di muka
Selama proses audit asuransi dibayar dimuka dan beban asuransi, auditor harus
mengingat bahwa jumlah beban asuransi adalah nilai residu.
Prosedur analitis yang digunakan auditor untuk menguji akun asuransi dibayar di muka
dan beban asuransi:
a) Membandingkan total asuransi dibayar di muka dan beban asuransi dengan tahun
sebelumnya
b) Menghitung rasio asuransi dibayar di muka terhadap beban asuransi dan
membandingkannya dengan tahun sebelumnya
c) Membandingkan setiap cakupan polis asuransi pada skedul asuransi yang diperoleh klien
dengan skedul tahun sebelumnya sebagai pengujian atas elimasi polis tertentu atas
perubahan cakupan asuransi
d) Membandingkan saldo asuransi dibayar di muka yang dihitung selama tahun berjalan
atas dasar polis per polis dengan yang ada pada tahun sebelumnyaa sebagai pengujian
terhadap kesalah penghitungangan
e) Mereview cakupan asuransi yang tercantum pada skedul asuransi dibayar di muka
dengan pejabat klien yang berwenang atau broker asuransi menyangkut kememadaian
cakupan.

4. Audit Utang Akrual


Kewajiban akrual adalah estimasi kewajiban yang belum dibayar atas jasa dan manfaat
yang telah diterima sebelum tanggal neraca. Verifikasi beban akrual bervariasi tergantung
pada sifat akrual dan situasi yang dihadapi klien.
a. Mengaudit pajak properti akrual

Sama halnya dengan beban asuransi, saldo beban pajak properti merupakan jumlah
residu yang berasal dari saldo awal dan akhir pajak properti serta pembayaran pajak properti.

5. Audit Akun Pendapatan dan Beban


Untuk menentukan apakah akun pendapatan dan beban dalam laporan keuangan sudah
disajikan dengan wajar sesuai GAAP, Auditor harus mengecek apakah masing-masing
dari total pendapatan dan beban sudah dimasukkan dalam laporan laba/rugi dan laba
besih tanpa salah saji material. Dua konsep berikut dalam audit akun pendapatan dan
beban merupakan hal penting dalam mempertimbangkan tujuan laporan laba/rugi:
1. Kesesuaian antara periode pendapatan dan beban diperlukan untuk menentukan hasil
yang benar.
2. Penerapan prinsip akuntansi yang konsisten dalam beberapa periode penting untuk
perbandingan.
Kedua konsep tersebut harus diterapkan dalam pencatatan masing-masing transaksi dan
penggabungan akun buku besar dalam penyajian laporan.
a. Pendekatan untuk mengaudit akun laba dan beban
Audit akun pendapatan dan beban langsung terkait dengan neraca dan bukan bagian
terpisah dari proses audit. Audit akun pendapatan dan beban berkaitan dengan audit pada
bagian lain. Bagian dari audit yang langsung memengaruhi akun-akun ini adalah:
• Prosedur Analitis.
• Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.
• Pengujian perincian saldo.
b. Prosedur analitis
PENGUJIAN ANALITIS
Prosedur Analitis Salah Saji yang Mungkin Terjadi
Membandingkan beban individual dengan Lebih saji atau kurang saji pada saldo akun
beban tahun sebelumnya beban
Membandingkan asset individual dan saldo Lebih saji atau kurang saji akun neraca yang
utang dengan tahun sebelumnya akan memengaruhi akun laporan laba/rugi
(misalnya salah saji persediaan
mempengaruhi harga pokok penjualan)
Membandingkan beban individual anggaran Salah saji akun beban dan neraca terkait
Membandingkan persentase laba kotor Salah saji harga pokok penjualan dan
dengan tahun sebelumnya persediaan
Membandingkan rasio perputaran Salah saji harga pokok penjualan dan
persediaan dengan tahun sebelumnya persediaan
Membandingkan beban asuransi dibayar Salah saji beban asuransi dan asuransi
dimuka dengan tahun sebelumnya dibayar dimuka
Membandingkan beban komisi dibagi Salah saji beban komisi dan komisi akurat
dengan penjualan dengan rasio tahun-tahun
sebelumnya
Membandingkan beban manufaktur Salah saji beban manufaktur individual dan
individual dibagi biaya total manufaktur akun neraca terkait
dengan rasio tahun sebelumnya

c. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi


Baik pengujian pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi berdampak
simultan terhadap verifikasi akun neraca dan laporan laba/rugi. Tujuan terpenting dalam
melakukan verifikasi akun laporan laba/rugi dalam setiap siklus transaksi adalah untuk
mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian internal dan pengujian terkait
pengendalian dan substantive atas transaksi
d. Pengujian atas rincian saldo – analisis beban
Auditor harus menganalisis jumlah yang termasuk dalam akun laporan laba/rugi
meskipun pengujian telah dilakukan. Analisis akun beban melibatkan penyelidikan
auditor terhadap dokumen pendukung untuk masing-masing transaksi dan perincian atas
total akun beban Jenis dokumen tersebut sama dengan yang digunakan untuk memeriksa
transaksi sebagai Bagian dari pengujian transaksi akuisisi, yaitu terdiri atas faktur,
laporan penerimaan, pesanan pembelian dan kontrak. Dalam anlisis beban dan akun
laporan laba/rugi lainnya, auditor melakukan verifikasi transaksi dalam akun yang
spesifik untuk menentukan apakah transaksi tersebut benar, diklasifikasikan dengan
benar, dan dicatat secara akurat.
e. Pengujian atas rincian saldo – alokasi
Beberapa akun beban dihsilkan dari alokasi atau akuntansi, bukan transaksi riil.
Contohnya adalah beban depresiasi, deplesi, dan amortisasi hak cipta dan biaya catalog.
Alokasi biaya overhead manufaktur antara persediaan dan harga pokok penjualan adalah
contoh jenis lain dari alokasi yang memengaruhi beban. Jika klien salah dalam mengikuti
GAAP atau salah menghitung alokasi, maka laporan keuangan bisa salah saji secara
material.
Dua prosedur audit terpenting dalam audit alokasi adalah pengujian untuk keseluruhan
kewajaran dengan prosedur analitis dan perhitungan kembali atas hasil perhitungan klien.
Auditor biasanya melakukan penh=gujian tersebut sebagai bagian dari audit aset dan
utang terkait. Hal ini meliputi verifikasi beban depresiasi sebagai bagian dari audit asset
tetap. Pengujian amortisasi sebagai bagian dari verifikasi paten atau penghentian yang
lama, dan verifikasi alokasi antara persediaan dan harga pokok penjualan sebagai bagian
dari audit persediaan.

Sumber :
Arens, Alvin A. Elder, Randal J. Beasley, Mark S. 2014. Auditing & Jasa Assurance, Edisi 15,
Pearson Education Limited.
Tugas Soal
19.1 Jelaskan hubungan antara pengujian substantif atas transaksi untuk siklus
akuisisi dan pembayaran dan pengujian atas rincian saldo untuk verifikasi
properti, pabrik, dan peralatan. Aspek mana dari properti, pabrik, dan
peralatan yang secara langsung dipengaruhi oleh pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi serta mana yang tidak?
Jawaban :
Hubungan antara pengujian substantif atas transaksi untuk siklus akuisisi dan
pembayaran dan pengujian atas rincian saldo untuk verifikasi properti. Pabrik, dan peralatan
sangatlah penting untuk memverifikasi efektivitas pengendalian internal sehigga auditor
dapat mengurangi pengujian atas rincian saldo maka waktu bersih yang dapat di hemat
sangatlah besar. Karena audit atas akun properti, pabrik, dan peralatan serupa maka
dibutuhkan pendekatan ketika mengaudit. Walaupun pendekatan untuk memverifikasi
peralatan berbeda dengan yang digunakan untuk aset lancar, bebrapa akun aset lainnya
diverifikasi dengan cara yang sama. Hal tersebut termasuk paten, hak cipta, biaya katalog,
serta semua akun properti, pabrik, dan perlatan.
Aspek yang langsung dipengaruhi oleh pengujian pengendalian dan pengujian substantif
atas transaksi adalah Peralatan pabrik, karena :
1. Biasanya hanya terdapat sedikit perolehan peralatan pabrik pada tahun berjalan
2. Jumlah dari perolehan tertentu seringkali material, dan
3. Peralatan kemungkinan besar akan tercatat dan bertahan dalam catatan-catatan
akuntansi untuk beberapa tahun.
Peralatan pabrik biasanya diaudit dengan cara yang berbeda dari akun-akun aktiva
lancar karena, Biasanya hanya terdapat sedikit perolehan peralatan pabrik pada tahun
berjalan, Jumlah dari perolehan tertentu seringkali material, dan Peralatan kemungkinan
besar akan tercatat dan bertahan dalam catatan-catatan akuntansi untuk beberapa tahun.

19.2 Jelaskan mengapa penekanan dalam mengaudit properti, pabrik, dan peralatan
diberikan pada akuisisi serta pelepasan periode berjalan dan bukan pada saldo
akun yang dibawa dari tahun sebelumnya. Dalam situasi apa penekanan akan
diberikan pada saldo yang dibawa ke tahun depan?
Jawaban :
Penekanan dalam mengaudit properti, pabrik, dan peralatan diberikan pada akuisisi
serta pelepasan periode berjalan dan bukan pada saldo akun yang dibawa dari tahun
sebelumnya, ini dikarenakan transaksi yang melibatkan akuisi tahun berjalan dan pelepasan
peralatan manufaktur sering kali disalah sajikan apabila pengendalian internal perusahaan
tidak memiliki metode formal. Jika klien lalai mencatat pelepasan, biaya awal akun peralatan
manufaktur akan dinyatakan terlalu tinggi, dan nilai buku bersih akan dinyatakan terlalu
tinggi hingga aktiva telah disusutkan sepenuhnya dan begitupun dengan akuisisi tahun
berjalan. Sepertinya yang kita ketahui bahwa Pendebetan ke peralatan manufaktur berasal
dari siklus akusisi dan pembayaran. Karena sumber debet akun aktiva adalah jurnal akuisisi.
Akan tetapi karena penambahan peralatan tidak sering dilakukan, sering kali berjumlah besar,
dan terkena pengendalian khusus, seperti persetujuan dewan direksi, auditor dapat
memutuskan untuk tidak terlalu bergantung pada pengujian tersebut sebagai bukti pendukung
penambahan aktiva tetap.
Auditor membedakan cara memverifikasi peralatan manufaktur dengan akun aktiva
lancar karena tiga alasan:
1. Biasanya akuisisi peralatan manufaktur jarang dilakukan pada periode berjalan
2. Jumlah setiap akuisisi biasanya material
3. Peralatan mungkin tetap disimpan dan dicatat dalam catatan akunansi selama
beberapa tahun.
Karena perbedaan tersebut, audit atas peralatan manufaktur lebih menekankan pada
verifikasi akuisisi yang dilakukan pada periode berjalan dan bukan saldo akun yang dibawa
dari tahun sebelumnya.

19.3 Apa hubungan antara audit atas akun properti, pabrik, dan peralatan dengan
audit atas akun reparasi dan pemeliharaan? Jelaskan bagaimana auditor
mengorganisir audit untuk mempertimbangkan hubungan tersebut?
Jawaban :
Biasanya klien mencantumkan transaksi yang harus dicatat sebagai aktiva dalam
beban reparasi dan pemeliharaan, beban lease, perlengkapan, peralatan kecil, dan akun-akun
serupa. Salah saji dapat saja berasal dari kurangnya pemahaman terhadap prinsip-prinsip
akuntansi yang diterima umum atau keinginan klien untuk menghindari pajak penghasilan.
Jika auditor menyimpulkan jenis salah saji yang material ini mungkin terjadi, mereka harus
memvouching jumlah yang lebih besar yang didebet ke akun beban. Banyak klien mungkin
secara tidak sengaja atau sengaja mencatat pembelian aset dalam akun perbaikan dan
pemeliharaan. Salah saji disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang standar akuntansi
dan keinginan beberapa klien untuk menghindari pajak penghasilan. Akun perbaikan dan
pemeliharaan diverifikasi terutama untuk mengungkap pembelian properti yang tidak tercatat.
Namun, dalam kasus lain manajemen secara curang mengkapitalisasi biaya perbaikan dan
pemeliharaan untuk meningkatkan profitabilitas dan aset. Auditor biasanya menjamin jumlah
yang lebih besar didebit ke akun pengeluaran pada saat yang sama ketika akun properti
sedaang di audit.

19.4 Sebutkan dan nyatakan secara singkat tujuan semua prosedur audit yang
mungkin akan diterapkan oleh auditor untuk menentukan bahwa semua
penarikan properti, pabrik, dan peralatan telah dicatat dalam sistem akuntansi.
Jawaban :
Tujuan utama auditor dalam verifikasi penjualan, tukar-tambah, atau penghentian asset
tetap adalah mendapatkan bukti memadai bahwa seluruh penghentian dicatat dalam jumlah
yang benar. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
1. Tinjau apakah aset yang baru diperoleh menggantikan aset yang ada dan tanyakan
apakah aset lama telah dihapus dari pembukuan
2. Menganalisis keuntungan dari pelepasan aset dan pendapatan lain-lain untuk
penerimaan dari pelepasan aset. Bandingkan ini dengan aset tetap untuk mengetahui
apakah aset telah dihapus dari pembukuan
3. Tinjau modifikasi yang direncanakan pada perubahan dalam lini produk, pajak, atau
cakupan asuransi untuk penghapusan peralatan
4. Buat pertanyaan dari manajemen dan personil produksi tentang pelepasan aset.

19.5 Dalam mengaudit beban penyusutan, pertimbangan utama apa yang harus
diingat oleh auditor? Jelaskan bagaimana masing-masing dapat diverifikasi.
Jawaban :
Hal yang perlu diingat adalah metode penyusutan yang diambil. Karena berdasarkan metode
yang ada dapat ditelusuri biaya penyusutannya. Jumlah tercatat ditentukan dengan alokasi
internal. Tujuan yang paling penting atas beban penyusutan adalah akurasi, di mana
ditentukan apakah klien mengikuti kebijakan depresiasi yang konsisten dan apakah
perhitungannya tepat. Kemudian verifikasi atas saldo akhir dari akumulasi penyusutan.
Dua tujuan yang ditekankan dalam audit atas akumulasi penyusutan :
1. Akumulasi penyusutan seperti yang dinyatakan dalam berkas induk properti sesuai
dengan buku besar.
2. Akumulasi penyusutan dalam berkas induk dinilai dengan pantas.
19.6 Jelaskan hubungan antara pengujian substantif atas transaksi untuk siklus
akuisisi serta pembayaran dan pengujian atas rincian saldo untuk verifikasi
asuransi dibayar di muka.
Jawaban :
Hubungan antara pengujian substantif atas transaksi untuk siklus akuisisi serta
pembayaran dan pengujian atas rincian saldo untuk verifikasi asuransi dibayar di muka
dimulai saat auditor melakukan audit pada akun asuransi dibayar di muka dan beban asuransi.
Auditor harus mengingat jumlah beban asuransi merupakan nilai residu, dimana pengujian
atas saldo akun beban yang diperlukan mencakup prosedur analitis dan pengujian untuk
memastikan semua pembebanan ke beban asuransi berasal dari kredit asuransi dibayar di
muka. Karena sumber debet dalam akun aset adalah jurnal akuisisi, pada pembayaran premi
diuji sebagai bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi
akuisisi serta pembayaran, penekanan dalam pengujian atas rincian saldo tertuju pada
asuransi dibayar di muka.

19.7 Jelaskan mengapa audit asuransi dibayar di muka biasanya akan menghabiskan
jumlah waktu audit yang relatif singkat jika penilaian risiko pengendalian klien
untuk akuisisi adalah rendah.
Jawaban :
Saldo awal dan saldo akhir asuransi dibayar di muka terkadang tidak material dan
hanya sering terdapat transaksi didebet dan dikredit ke saldo selama tahun berjalan, sebagian
besar berjumlah kecil dan mudah dipahami. Sehingga, auditor hanya perlu menggunakan
sedikit waktunya dalam melakukan verifikasi saldo atau transaksi. Apabila auditor
memutuskan untuk tidak melakukan verifikasi perincian saldo tersebut, maka prosedur
analitis menjadi penting untuk mengidentifikasi potensi salah saji material.

19.8 Bedakan antara evaluasi kememadaian cakupan asuransi dan verifikasi asuransi
dibayar di muka. Jelaskan mana yang lebih penting dalam audit yang tipikal.
Jawaban :
Evaluasi kecukupan asuransi adalah pengujian perlindungan yang wajar terhadap
hilangnya aset yang ada. verifikasi asuransi dibayar dimuka dilakukan:
1. Saldo merupakan biaya yang tepat terhadap operasi masa depan.
2. Penambahan merupakan biaya pada akun-akun ini dan tercermin pada biaya aktual.
3. Amortisasi dan penghapus bukuan wajar dalam situasi tersebut.
Evaluasi kecukupan perlindungan asuransi lebih penting karena potensi kerugian karena
asuransi. Verifikasi asuransi prabayar biasanya melibatkan jumlah yang tidak material dan
tidak ditekankan dalam sebagian besar audit.
Dalam audit asuransi dibayar di muka, auditor memiliki sebuah skedul yag diperoleh
dari klien atau membuatnya sendiri yang berisi tentang kebijakan tertentu.

19.9 Apa perbedaan utama antara audit beban dibayar di muka dan akun aset
lainnya seperti piutang usaha atau properti, pabrik, dan peralatan?
Jawaban :
Perbedaan utama antara audit beban dibayar di muka dan akun aset lainnya adalah
tingkat materialitas dari saldo akun yang terkait. Prosedur analitis substantif dapat digunakan
secara luas untuk memverifikasi saldo akun yang terkait tersebut apabila risiko pengendalian
dinilai tinggi atau dalam pengujian menunjukkan tingginya kemungkinan salah saji yang
signifikan.

19.10 Jelaskan hubungan antara sewa akrual dan pengujian substantif atas transaksi
untuk siklus akuisisi dan pembayaran. Aspek mana dari sewa akrual yang tidak
diverifikasi sebagai bagian dari pengujian substantif atas transaksi?
Jawaban :
Hubungan antara sewa akrual dan pengujian substantif atas transaksi untuk siklus
akuisisi dan pembayaran yaitu pada sumber debetnya adalah jurnal pengeluaran kas yang
diversifikasi sebagai bagian dari pengujian kontrol dan substansi transaksi untuk pengeluaran
tunai. Sewa akrual harus sudah diuji sebagian oleh pengujian atas transaksi siklus akuisisi dan
pembayaran.
Aspek yang tidak diversifikasi oleh sewa akrual ialah pengujian kontrol dan pengujian
substantif transaksi tidak termasuk verifikasi pencantuman properti akrual yang ada dan
verifikasi perlakuan konsisten dari akrual dari tahun ke tahun.

19.11 Dalam memverifikasi utang usaha, merupakan hal yang umum untuk
membatasi sampel audit pada bagian item populasi yang kecil, sementara dalam
mengaudit pajak properti akrual, merupakan hal yang umum untuk
memverifikasi semua transaksi selama tahun tersebut. Jelaskan penyebab
perbedaan tersebut.
Jawaban :
Pajak properti akrual meluangkan waktu audit untuk sebagian besar audit dan karena
hanya ada sedikit transaksi untuk diuji dan biasanya jumlahnya material biasanya untuk
memverifikasi akun 100 persen. Disisi lain, utang usaha membutuhkan sedikit waktu audit
dan karena biasanya ada sejumlah besar transaksi untuk diuji dan biasanya jumlah bervariasi
untuk memverifikasi akun berdasarkan uji.

19.12 Dokumen mana yang akan digunakan untuk memverifikasi pajak properti
akrual dan akun beban terkait?
Jawaban :
1. Perbuatan ke properti
2. Pengembalian pajak properti
3. Cek yang dibatalkan
4. Faktur dari otoritas perpajakan

19.13 Sebutkan tiga akun beban yang diuji sebagai bagian dari siklus akuisisi dan
pembayaran atau siklus penggajian dan personalia. Sebutkan tiga akun beban
yang tidak secara langsung diverifikasi sebagai bagian dari kedua siklus
tersebut.
Jawaban :
Tiga akun beban yang diuji sebagai bagian dari siklus akuisisi dan pembayaran atau
siklus penggajian dan personalia:
1. Beban pajak properti
2. Beban gaji
3. Beban sewa
Tiga akun beban yang tidak secara langsung diverifikasi:
1. Biaya penyusutan
2. Amortisasi paten
3. Bonus akhir tahun untuk petugas.

19.14 Apa yang dimaksud dengan analisis akun beban? Jelaskan bagaimana analisis
akun beban berhubungan dengan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi yang telah diselesaikan auditor pada siklus akuisisi dan
pembayaran.
Jawaban :
Analisis akun beban ( expense account analysis ) ialah melibatkan penyelidikan
auditor terhadap dokumen pendukung untuk masing-masing transaksi dan perincian atas total
akun beban Jenis dokumen tersebut sama dengan yang digunakan untuk memeriksa transaksi
sebagai bagian dari pengujian transaksi akuisisi, yaitu terdiri atas faktur, laporan penerimaan,
pesanan pembelian, dan kontrak.

Dalam anlisis beban dan akun laporan laba/rugi lainnya, auditor melakukan verifikasi
transaksi dalam akun yang spesifik untuk menentukan apakah transaksi tersebut benar,
diklasifikasikan dengan benar, dan dicatat secara akurat.

19.15 Bagaimana pendekatan untuk memverifikasi beban reparasi akan berbeda dari
yang digunakan untuk mengaudit beban penyusutan? Mengapa pendekatan
tersebut akan berbeda?
Jawaban :
Beban reparasi melibatkan pemeriksaan auditor terhadap pendokumentasian yang
mendasari setiap transaksi dan jumlah yang terdiri dari rincian total akun beban. Dokumen
tersebut sejenis dengan yang digunakan dalam pemeriksaan transaksi dari pengujian transaksi
akuisisi, yang meliputi faktur, laporan penerimaan, pesanan pembelian dan kontrak.
Pendekatan beban reparasi dan beban penyusutan berbeda dikarenakan auditor sering
kali menganalisis akun beban reparasi sebagai bagian dari memverifikasi aset tetap
sedangkan beban penyusutan berasal dari alokasi data akuntansi dan bukan dari transaksi
diskret.

19.16 Sebutkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan auditor tentang


apakah akan menganalisis suatu saldo akun. Dengan mempertimbangkan
faktor-faktor tersebut, sebutkan empat akun beban yang umumnya dianalisis
dalam audit.
Jawaban :
Beberapa faktor yang akan mempengaruhi tindakan auditor adalah sebagai berikut;
1. Materialitas adalah konsep yang bersifat relatif ketimbang absolut
2. Dasa yang diperlukan untuk mengevaluasi materialitas
3. Faktor-faktor kualitatif yang juga mempengaruhi materialitas
Auditor seringkali menganalisi: :
1. Akun beban reparasi dan pemeliharaan untuk menentukan apakah mereka telah salah
mencantumkan transaksi properti, pabrik, dan peralatan.
2. Beban sewa dan lease guna menetukan kebutuhan untuk mengkapitalisasi lease.
3. Beban hukum untuk menentukan apakah ada kewajiban kontijen yang potensial,
perselisihan, tindakan ilegal, atau masalah hukum lainnya yang dapat mempengaruhi
laporan keuangan.
4. Akun beban yang berasal dari alokasi data akuntansi dan bukan dari transfer diskret.
Beban semacam itu termasuk penyusutan, deplesi, dan amortisasi hak cipta serta
katalog.

Anda mungkin juga menyukai