Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH FORENSIC ACCOUNTING AND

INVESTIGATIVE AUDIT

Tujuan Investigasi dan Investigasi

Kelompok 6:
Cherryl Berthania Andaristha Manurung 2010241782
Vivia Barizki 2010241675

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang

telah dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Tujuan Investigasi dan Investigasi” yang merupakan salah satu tugas kelompok dari Mata

Kuliah Forensic Accounting and Investigative Audit pada semester tiga ini.

Dalam menyelesaikan makalah ini, kami telah banyak mendapat bantuan dan
masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami ingin
menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. M. Rasuli, SE,M.SI,Ak,CA selaku Dosen Mata kuliah Forensic


Accounting and Investigative Audit Universitas Riau yang telah memberikan tugas
mengenai “Tujuan Investigasi dan Investigasi” ini sehingga pengetahuan kami
dalam penulisan makalah ini semakin bertambah dan bermanfaat bagi kami dalam
pembuatan makalah selanjutnya di kemudian hari.
2. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar
makalah ini dapat diselesaikan.
3. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah turut
membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
jika ada kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati.
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, September 2021

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR......................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................6
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................................7
2.1 Investigasi...............................................................................................................................7
2.1.1 Aksioma Dalam Investigasi.............................................................................................7
2.1.2 Metodologi Investigasi.....................................................................................................8
2.1.3 Pemeriksa dalam Hukum Acara Pidana.......................................................................9
2.2 Tujuan Audit Investigatif...................................................................................................14
2.3 Teknik Audit Investigasi......................................................................................................16
BAB II.............................................................................................................................................28
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................29

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi memberi dampak yang cukup, terutama pada sektor perekonomian.

Contoh yang dapat kita lihat adalah saat kita ingin mengirim uang atau dapat disebut

transfer. Dulu kita harus datang ke mesin ATM setelah itu mengatri lalu kita dapat

melakukan transaksi. Namun pada saat ini kita dapat melakukan transaksi tanpa harus

mencari atau mendatangi mesin ATM tersebut. Kita dapat melakukan transaksi hanya

dengan hand phone dan dapat dilakukan dimana saja. Tidak perlu repot-repot mendatangi

mesin ATM.

Namun, selain memberi manfaat teknologi juga dapat menjadi ancaman bagi kita.

Termasuk sektor perekonomian. Banyak sekali kejahatan-kejahatan bermunculan dengan

menggunakan teknologi. Seperti pinjaman online, bahkan teknologi juga dapat menjadi

ancaman bagi sektor industry. Seperti meretas akses perusahaan atau pemerintah dan

menyebabkan kerugian yang sangat besar. Kejahatan tersebut tidak hanya dapat dilakukan

oleh pihak luar perusahaan. namun dapat juga dilakukan oleh pihak internal seperti

karyawan atau pihak manajemen perusahaan, yang ingin mendapatkan keuantungan

pribadi.

DiIndonesia sendiri cukup banyak ditemukan tindakan kecurangan, bahkan sangat

memprihatinkan. Berita-berita mengenai kecurangan atau fraud yang terjadi diIndonesia

cukup banyak tersebar dimedia-media seperti televisi dan Koran. Disana kita dapat melihat

4
aytau membaca kasus-kasus kecurangan atau fraud yang telah dilakukan oleh orang-orang

yang tidak bertanggung jawab, baik di jajaran lembaga pemeritahan atau di sektor industry.

Untuk menangani marakanya kasus fraid yang terjadi di Indonesia, sebenarnya

pemerintah yang bertanggung jawab tidak diam. Mereka melakukan beberapa pencegahan

yang sekiranya dapat menutup celah terjadinya fraud. Salah satu langkah yang ambil

dengan memberdayakan secara maksimal lembaga-lembaga penegak hukum seperti

kejaksaan, pengadilan dan kepolisian. Selain itu pemerintah juga membentuk dan

memberdayakan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK). Meskipun usaha yang telah

dikerahkan pemerintah cukup jauh namun sangat disayangkan karena hingga saat ini kasus

fraud yang ada di Indonesia masih cukup banyak.

Selain banyaknya kasus fraud yang telah terungkap masih banyak juga yang belum

terungkap atau belum terdeteksi. Hal ini tentunya akan menimbulkan kerugian yang besar

secara material bahkan hal ini dapat menimbulkan laporan keuangan yang tidak sesuai

sehingga apabila terdeteksi tentunya citra perusahaan akan jatuh dimata public. Dengan

demikian aditor yang menangani laporan keuangan harus memiliki keahlian agar mampu

mendeteksi kecurangan.

Peran akuntan forensic dalam mengungkapkan kasus kecurangan di Indonesia

semakin meningkat terutama pada saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

mengumpulkan bukti hukum yang diperlukan untuk menangani kasus fraud yang

dilaporkan. Setelah itu dapat dilanjutkan dengan prosedur selanjutnya hingga selesai

sehingga dapat mengidentifikasikan dan mengungkapkan kecurangan atau kejahatan.

5
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Investigasi?

2. Apa tujuan melakukan investigasi?

3. Teknik apa yang akan digunakan saat melakukan investigasi?

4. Apa saja dan bagaimana skema fraud dapat diketahui?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk memahami apa pengertian investigasi

2. Untuk mengetahui apa tujuan melakukan investigasi

3. Untuk mengetahui teknik apa yang digunakan saat melakukan investigasi

4. Untuk mengetahui apa saja dan bagaimana skema fraud dapat diketahui

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Investigasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) investigasi merupakan tindakan

yang meliputi penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta lalu melakukan

peninjauan, percobaan dan sabegainya dangan tujuan memdapatkan jawaban atas

pertanyaan. Selain itu apabila kita kaitkan dengan audit, maka dapat didefinisikan audit

investigasi adalah proses pengumpulan dan pengujian bukti-bukti terkait kasus

penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan Negara dan / perekonomian

Negara, untuk memperoleh kesimpulan yang mendukung tindakan litigasi dan/atau tidakan

korektif manajemen. Audit Investigasi dapat dilaksanakan atas permintaan Kepala Daerah

dan Aparat Penegak Hukum. Audit Investigasi termasuk didalamnya audit dalam

rangka menghitung kerugian keuangan Negara, audit hambatan kelancaran

pembagunan, audit eskalasi audit klaim.

2.1.1 Aksioma Dalam Investigasi

Aksioma adalah asumsi dasar yang begitu gamblangnya sehingga tidak

memerlukan pembuktian mengenai kebenarannya. Ada tiga aksioma dalam pemeriksaan

fraud :

1.Fraud yang tersembunyi

7
Berbeda dengan kejahatan lain, sifat perbuatan fraud adalah tersebunyi

atau mengandung tipuan (yang terlihat dipermukaan bukanlah yang sebenarnya tejadi atau

berlangsung. Salah satu contoh perampok bank yang dilakukan oleh segumpulan

penjahat menodongkan senjata kepada teller dan manajer bank, memenita para teller untuk

mengisikan kantong-kantong mereka dengan uang dan barang yang berharga

lainnya dan meninggalkan bank denga kecapatan tinggi, semua disaksikan oleh

pelanggan bank yang sedang atau akan bertransaksi.

2.Pembuktian tentang fraud yang dilakukan secara timbal balik

Pembuktian ada atau telah terjadinya fraud meliputi upaya untuk membuktikan

fraud itu terjadi, dan sebaliknya, untuk membuktikan fraud tidak terjadi, kita harus

berupaya membuktikan fraud yang terjadi.

3.Terjadinya fraud semata-mata merupakan kewenangan pengadilan untuk memutuskan.

Pemeriksaan fraud berupaya membuktikan fraud terjadi. Hanya pengadilan

yang mempunyai kewenangan untuk menetapkan hal itu. Dalam upaya penyelidikan

adanya fraud, pemeriksa membuat dugaan mengenai apakah seseorang bersalah (guilty)

atau tidak (innocent). Bersalah atau tidaknya seseorang merupakan dugaan atau bagian dari

teori sampai pengadilan memberikan keputusan.

2.1.2 Metodologi Investigasi

Kembali kecontoh pembobolan bank diatas, dalam pembobolan oleh kelompok,

identitas kelompok tidak diketahui dan ini yang diungkapkan dan yang menjadi

masalah membuktikan apakah perbuatan mereka dianggap fraud. Kemahiran

8
sipemeriksa dalam menguasi konsep keuangan dalam kasus yang dihadapinya dan

kemampuannya menarikkan kesimpulan dari penerapan konsep tersebut secara

benar atau menyimpang akan membantunya dalam mengungkapkan apakah perbuatan

itu fraud

Fraud examiner manual (2006) menjelaskan predication sebagai berikut;

Predication adalah keseluruhan dari peristiwa, keadaan pada saat peristiwa itu,

dan segala yang terkait atau berkaitan yang membawa seseorang yang cukup

terlatih dan berpengalaman dengan kehati-hatian yang memadai kepada kesimpulan

bahwa fraud telah, sedang atau akan berlangsung. Predication adalah dasar untuk

memulai investigasi. Investigasi atau pemeriksaan fraud jangan dilaksanakan tanpa adanya

predication yang tepat.

Setiap investigasi dimulai dengan keinginan atau harapan bahwa kasus ini akan

berakhir dengan suatu litigasi. Padahal ketika mulai investigasi, pemeriksa belum memiliki

bukti yang cukup. Ia baru mempunyai dugaan atas dasar predication yang dijelaskan diatas.

Keadaan ini tidak berbeda dengan ilmuan yang membuat “dugaan” atas dasar

pengamatannya terhadap berbagai fakta, kemudian dengan dugaan ini diujinya, seperti

hipotesis yang harus diuji oleh ilmuan, pemeriksaan fraud membuat teori tentang

bagaimana fraud itu terjadi selanjutnya kan disebut teori fraud.

2.1.3 Pemeriksa dalam Hukum Acara Pidana

Udang-udang hukum acara pidana (undang-undang nomor 8 tahun 1981)

mengatur tahapan hukum acara pidana sebagai berikut :

9
1.Penyelidikan

Penyelidikan adalah serangkaian kegiatan penyelidik untuk mencari sesuatu

perbuatan yang diduga merupakan tindak pidana guna menentukan dapat/tidaknya

penyidikan dilakukan. Penyelidik mempunyai wewenang sebagai berikut :

 Menerima laporan atau pengaduan tentang adanya dugaan tindak pidana

 Mencari keterangan dan barang bukti

 Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa

tanda

pengenal diri.

Tugas penyelidik sebagai berikut :

o Penangkapan, larangan meninggalkan tempat, penggeledahan dan penyitaan

o Pemeriksaan dan penyitaan surat

o Membawa dan menghadapkan seseorang kepada penyidik.

2.Penyidikan

Penyidikan adalah serangkaian kegiatan penyidikan untuk mencari dan

mengumpulkan bukti, dan dengan bukti itu membuat terang tindak pidana yang terjadi

untuk menemukan tersangkanya. Untuk mencari dan mengumpulkan bukti, undang-

undang memberikan wewenang kepada penyidik untuk:

 Memanggil dan memeriksa saksi, yang keterangannya dituang dalam berita acara

pemeriksaan saksi

 Memanggil dan memeriksa tersangka, yang keterangannya dituangkan dalam berita

acara pemeriksaan tersangka

10
 Mendatangkan ahli untuk memperoleh keterangan ahli yang dapat juga diberikan

dalam bentuk laporan ahli

 Menahan tersangka dalam hal tersangka dikuatirkan akan melarikan diri,

menghilangkan barang bukti atau mengulangi melakukan tindak pidana.

Dalam hal penyidik (Kepolisian dan Jaksa) berpendapat bahwa dari

bukti yang dikumpulkan secara maksimal ternyata tidak cukup bukti atau

terbukti tapi bukan merupakan tindak pidana korupsi maka mereka berwenang

menghentikan penyidikan. KPK tidak dibenarkan menghentikan penyidikannya

karena kewenangannya ada pada penghentian penyelidikan.

3.Prapenuntutan

Prapenuntutan dalah tindakan jaksa (penuntut umum) untuk memantau

perkembangan penyelidikan setelah menerima pemberitahuan dimulainya penyidikan

dari penyidik, mempelajari atau meneliti kelengkapan berkas perkara hasil penyidikan

yang diterima dari penyidik serta memberikan petunjuk guna dilengkapi oleh

penyidik untuk dapat menentukan apakah berkas perkara tersebut dapat

dilimpahkan atau tidak ketahap penuntutan.

4.Penuntutan

Penuntutan adalah tindakan penuntut umum yang melimpahkan perkara

kepengadilan negeri yang berwenang, sesuai dengan cara yang diatur dalam

hukum acara pidana, dengan permintaan agar diperiksa dan diputus oleh hakim disidang

pengadilan.

5.Pemeriksaan disidang pengadilan

11
seperti pada tahap-tahap sebelumnya, acara pemeriksaan disidang pengadilan tidak

lain berkenaan dengan pembuktian:

 Saksi yang telah dipanggil oleh penyelidik dipanggil kembali kesidang pengadilan

untuk memperoleh alat bukti keterangan saksi

 Tersangka yang sudah diperiksa ditahap penyidikan, diperiksa kembali

disidang pengadilan, untuk mendapatkan bukti keterangan terdakwa

 Ahli yang telah memberikan keterangan dipenyidikan atau telah membuat

laporan

ahli, dipanggil lagi untuk mendengar pendapat atau dibacakan laporannya disidang

pengadilan, agar didapat keterangan alat bukti keterangan ahli

 Surat dan barang bukti yang telah disita oleh penyidik diajukan kesidang penyidik

diajukan kesidang pengadilan untuk dijadikan alat bukti surat petunjuk

Alat bukti yang sah terdiri:

o Keterangan saksi

o Keterangan ahli

o Surat

o Keterangan terdakwa

o Petunjuk

6.Putusan pengadilan

Berdasarkan alat bukti yang diperoleh disidang pengadilan, hakim menjatuhkan

putusan :

12
o Putusan pemidanaan apabila pengadilan berpendapat bahwa terdakwa

terbukti

Bersalah

o Putusan bebas, apabila pengadilan berpendapat bahwa dari hasil pemeriksaan

disidang terdakwa tidak terbukti secara syah dan meyakinkan.

o Putusan lepas dari segala tuntutan hukum, apabila pengadilan berpendapat

bahwa putusan pengadilan yang didakwakan kepada terdakwa tidak terbukti.

7.Upaya hukum

Upaya hukum adalah hak terdakwa atau penuntutan umum untuk tidak menerima

putusan pengadilan yang berupa perlawanan atau banding atau kasasi atau hak terpidana

untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali, atau hak jaksa agung untuk

mengajukan

kasasi demi kepentingan hukum dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-

undang. Upaya hukum ada dua macam yaitu :

1.Upaya hukum biasa

Terdiri atas pemeriksaan tingkat banding dan pemeriksaan kasasi

2.Upaya hukum luar biasa

Terdiri atas pemeriksaan kasasi demi kepentingan hukum dan peninjauan

kembali putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap

8.Pelaksanaan putusan pengadilan

13
Pelaksanaan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum

tetap dalam perkara pidana dilakukan oleh jaksa, yang untuk itu panitera mengirimkan

salinan surat keputusan kepadanya. Kepala kejaksaan mengeluarkan surat perintah

pelaksanaan putusan pengadilan dan menyerahkan terpidana pada lembaga

pemasyarakatan.

9.Pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pengadilan

Pengawasan dan pengamatan pelaksanaan putusan pengadilan dalam perkara pidana

oleh hakim pengadilan negeri berdasarkan Pasal 277 KUHAP dilakukan oleh hakim

pengawas dan pengamat yang ditunjuk oleh ketua pengadilan untuk paling lama dua tahun.

Hakim pengawas dan pengamat mengadakan pengawasan dan pengamatan guna

memperoleh kepastian bahwa putusan pengadilan dilaksanakan sebagaimana

mestinya yang bermanfaat bagi pemidanaan yang diperoleh dari perilaku selama

menjalani pembinaan di lembaga pemasyarakatan yang dilaporkan secara berkala

oleh kepala lembaga

pemasyarakatan.

2.2 Tujuan Audit Investigatif

Tujuan dari suatu organisasi harus sesuai dengan keadaan khusus yang dihadapi dan

ditentukan sebelum investigasi dimulai. Disajikan bermacam-macam alternative mengenai

tujuan investigative yang diambil dari K.H Spencer Pickett dan Jennifer Pickett, financial

crime investigation and control (2002) antara lain:

 Memberhentikan manajemen

 Memeriksa mengumpulkan dan menilai cukupnya dan relevannya bukti.

14
 Melindungi reputasi dari karyawan yang tidak bersalah

 Menemukan dan mengamankan dokumen yang relevan untuk investigasi.

 Menemukan asset yang digelapkan dan mengupayakan pemulihan dari kerugian

yang terjadi

 Memastikan bahwa semua orang, terutama mereka yang diduga menjadi

pelakukejahatan, mengerti kerangka acuan dari investigasi tersebut,

harapannya adalah bahwa mereka bersikap kooperatif dalam investigasi itu.

 Memastikan bahwa pelaku kejahatan tidak bias lolos dari perbuatannya.

 Menyapu bersih semua karyawan pelaku kejahatan

 Memastikan bahwa perusahaan tidak lagi menjadi sasaran penjarahan.

 Menentukan bagaimana investigasi akan dilanjutkan.

 Melaksanakan investigasi sesuai standar, sesuai dengan peraturan perusahaan,

sesuai dengan buku pedoman

 Menyediakan laporan kemajuan secara tertatur untuk membantu

pengambilan keputusan mengenai investigasi di tahap berikutnya.

 Memastikan pelakunya tidak melarikan diri atau menghilang sebelum tindak lanjut

yang tepat dapat diambil.

 Mengumpulkan cukup bukti yang dapat diterima pengadilan, dengan sumber daya

dan terhentinya kegiatan perusahaan seminimal mungkin.

 Memperoleh gambaran yang wajar tentang kecurangan yang terjadi dan

membuatkeputusan yang tepat mengenai tindakan yang harus diambil

 Mendalami tuduhan untuk menanggapinya secara tepat.

 Memastikan bahwa hubungan dan suasana kerja tetap baik

15
 Melindungi nama baik perusahaan atau lembaga

 Mengikuti seluruh kewajiban hokum dan mematuhi semua ketentuan due

diligencedan diklaim kepada pihak ketiga

 Melaksanakan investigasi dalam koridor kode etik

 Menemukan siapa pelaku dan mengumpulkan bukti mengenai niatnya.

 Mengumpulkan bukti yang cukup untuk menindak pelaku dalam perbuatan yang

tidak terpuji.

 Mengidentifikasi praktek manajemen yang tidak dapat dipertanggung jawabkan atau

perilaku yang melalaikan tanggung jawab.

 Mempertahankan kerahasiaan dan memastikan bahwa perusahaan atau

lembaga initidak terperangkap dalam ancaman tuntutan pencemaran nama baik

 Mengidentifikasi saksi yang melihat atau mengetahui terjadinya

kecurangan dan memastikan bahwa mereka memberikan bukti yang

mendukung tuduhan atas dakwaan terhadap si pelaku.

 Memberikan rekomendasi mengenai bagaimana mengelola risiko terjadinya

kecurangan ini dengan tepat.

2.3 Teknik Audit Investigasi

1. Memeriksa Fisik

Pemeriksaan seperti bukti fisik, seperti dokumen sering menjadi inti dari investigasi

fraud. Dokumen kertas, seperti rekening Koran, cek yang dibalkan, kontrak tertulis, dan

dokumen real state adalah contoh dari dokumen yang akan menjadi bagian investigasi

16
fraud. Pengamatan fisik dari alat bukti atau petunjuk fraud menolong

investigator untukmenemukan kemungkinan korupsi yang telah dilakukan.

Fraud investigator (penyidik) mungkin juga perlu memiliki dokumen asli, dan

keahlian dalam memalsukan dokumen dan meneliti dokumen palsu akan sangat

membantu. Pakar tulisan tangan dapat mengkonfirmasikan keaslian tanda tangan dan

menentukan apakah telah terjadi perubahan tulisan. Dengan bantuan teknologi, asal usul

tinta dapat ditemukan, jenis mesin fotocopy dapat ditentukan, dan perubahan atau

penyembunyian halman bisa terungkap.

2. Meminta informasi dan konfirmasi

Meminta informasi dari auditee dalam audit investigatif harus disertai

dengan informasi dari sumber lain agar dapat meminimalkan peluang auditee

untuk berbohong. Meminta konfirmasi adalah meminta pihak lain (selain auditee)

untuk menegaskan kebenaran atau ketidakbenaran suatu informasi. Meminta

konfirmasi dapat diterapkan untuk berbagai informasi, baik keuangan maupun

non keuangan.Harus diperhatikan apakah pihak ketiga yang dimintai konfirmasi punya

kepentinga ndalam audit investigatif. Jika ada, konfirmasi harus diperkuat dengan

konfirmasi kepada pihak ketiga lainnya.

Jika dokumen disetujui sebagai dokumen asli atau benar dan benar salinan dari

aslinya, maka penyidik lanjut untuk melakukan pemeriksaan, penggalian informasi penting

untuk melakukan penyelidikan. Investigasi bukan tentang banyaknya dokumen, namun

tentang informasi yang diberikan oleh dokumen-dokumen tersebut.

3. Memeriksa Dokumen

17
Memeriksa dokumen Tidak ada audit investigatif tanpa pemeriksaan dokumen.

Definisi dokumen menjadilebih luas akibat kemajuan teknologi, meliputi informasi yang

diolah, disimpan, dandipindahkan secara elektronik. Karena itu, teknik memeriksa

dokumen mencakupkomputer forensik.

4.Review Analitikal

Dalam review analitikal, yang penting adalah: kuasai gambaran besarnya dulu

(thinkan alytical first!). Review analitikal adalah suatu bentuk penalaran yang

membawa auditor pada gambaran mengenai wajar atau pantasnya suatu data

individual disimpulkan dari gambaran yang diperoleh secara global. Kesimpulan

wajar atau tidak diperoleh dari perbandingan terhadap benchmark. Kesenjangan antara apa

yang dihadapi denganbenchmark: apakah ada kesalahan (error), fraud, atau salah

merumuskan patokan. Kenali pola hubungan (relationship pattern) data keuangan

yang satu dengan data keuangan yang lain atau data non-keuangan yang satu dengandata

non-keuangan yang lain.

5.Menghitung Kembali (Reperform)

Reperform dalam audit investigatif harus disupervisi oleh auditor yang

berpengalaman karena perhitungan yang dihadapi dalam audit investigatif umumnya sangat

kompleks, didasarkan atas kontrak yang sangat rumit, dan kemungkinan terjadi perubahan

dan renegosiasi berkali-kali.

6.Net Worth Method

Membuktikan adanya penghasilan yang tidak sah dan melawan hukum.

Pemerikasan dapat dihubungkan dengan besarnya pajak yang dilaporkan dan

18
dibayar setiap tahunnya. Laporan harta kekayaan pejabat merupakan dasar dari

penyelidikan. Pembalikan beban pembukitian kepada yang bersangkutan.

7.Follow The Money

Berarti mengikuti jejak yang ditinggalkan dari arus uang sampai arus uang tersebut

berakhir. Naluri penjahat selalu menutup rapat identitas pelaku, berupaya

memberikesan tidak terlihat atau tidak di tempat saat kejadian berlangsung.

Dana bisamengalir secara bertahap dan berjenjang, tapi akhirnya akan berhenti

di satu atau beberapa tempat penghentian terakhir. Tempat inilah yang memberikan

petunjuk kuat mengenai pelaku fraud.

Pemeriksaan Latar Belakang Perusahaan


Fraud Investigator harus kreatif dalam mencari sumber informasi tentang

perusahaan.

Ada banyak informasi tersedia di Internet, tetapi perlu diakses dan digunakan

secara bertanggung jawab dengan memverifikasi keakuratan dan keandalan

sumber dan informasinya. Perusahaan publik biasanya memiliki lebih banyak

informasi yang tersedia untuk umum, karena Securities and Exchange

Commission (SEC) mengharuskan mereka untuk mengungkapkan informasi tentang

perusahaan, mengenai operasionalnya, lokasi, Board of Directors, laporan keuangan, dan

perjanjian pembiayaan. Perusahaan private tidak tersedia informasi yang banyak

tentang mereka, yang merupakan salah satu keuntungan dari perusahaan private.

Namun, bukan berarti perusahaan swasta itu tidak dapat diinvestigasi secara menyeluruh.

Mereka dapat diinvestigasi, walaupun informasi yang disediakan oleh perusahaan terbatas.

19
Banyak sumber yang dapat membantu mengumpulkan informasi tentang operasional,

kepemilikan, manajemen, dan kekuatan keuangan perusahaan private.

Pemeriksaan Latar Belakang Individual

Penyelidik berpengalaman mana pun akan mengatakan bahwa pemeriksaan

latar belakang terbaik adalah yang dilakukan sebelum seseorang dipekerjakan.

Seringkali sulit didapat informasi nyata tentang pelamar dari pemberi kerja

sebelumnya karena potensi litigasi. Bahkan di negara-negara di mana hukum melindungi

pemberi kerja sebelumnya yang memberikan informasi yang benar tentang seseorang,

banyak perusahaan masih takut akan litigasi dan enggan untuk memberikan informasi yang

negative tentang pelamar.

Yang paling baik dalam melakukan pemeriksaan latar belakang individu

dapat dilakukan oleh penyelidik swasta berlisensi yang berspesialisasi memeriksa latar

belakang individu. Mereka memiliki pengalaman yang banyak dan biasanya

mampu mengakses database penting dan sumber informasi lainnya. Seperti alamat

sebelumnya, properti yang dimiliki, pasangan, dan sejenisnya yang tidak sulit

dilakukan. Juga perlu melakukan verifikasi data credential, memeriksa minat bisnis

sebelumnya, mencari catatan pengadilan, dan sejenisnya, saat itulah pemeriksa latar

belakang yang professional diperlukan.

Mencari Info Tentang Teman, Keluarga, dan Rekanan

Salah satu kunci dalam fraud investigasi adalahdengan melakukan identifikasi pihak

20
terkait dari orang yang diselidiki. Hubungan yang dirahasiakan seringkali tidak

diungkapkan

karena alasan khusus. Ada banyak cara yang menghubungkan rekan seseorang

dalam penyelidikan dapat memberikan arahan investigasi. Bagaimana dengan hubungan

terselubung antara karyawan di suatu perusahaan? Mungkin ada risiko fraud ketika

pasangan, saudara kandung, pacar, atau teman yang dipekerjakan di perusahaan. Potensi

kolusi selalu ada, jadi hubungan ini harus diawasi dengan ketat. Mereka harus

diperiksa lebih hati-hati jika hubungan itu disembunyikan, terutama jika

perusahaan memiliki kebijakan yang mengharuskan pengungkapan situasi tersebut.

Pengawasan

Tergantung pada jenis kasus yang diselidiki, pengawasan terhadap

seseorang dapat menjadi cara yang sangat efektif untuk mengumpulkan

informasi. Banyak Negara mengharuskan mereka yang terlibat dalam pengawasan

dilisensikan sebagai investigator private, jadi penting bagi Anda untuk

mengetahui mengenai hukum sebelum anda melakukan pengawasan pada seseorang.

Menetapkan kamera video di tempat kerja adalah bentuk umum dari pengawasan,

tetapi pengusaha harus berhati-hati untuk juga mengikuti hukum Negara saat memantau

karyawan. Memantau e-mail, pesan instan, dan kegiatan komputer lainnya bisa dilakukan

secara legal juga, tetapi pengacara berpengetahuan luas harus dilibatkan untuk membantu

memastikan kepatuhan hukum.

Analisis Data Digita

21
Teknologi telah mengubah cara fraud dilakukan, tetapi teknologi juga mebuat

jejak

kertas yang sering membuatnya lebih mudah untuk mendeteksi dan menyelidiki fraud.

Setiap

transaksi digital meninggalkan jejak bukti digital, di mana pelaku fraud mungkin tidak

dapat

memisahkan dirinya dari hal tersebut. Perangkat lunak yang tersedia secara

komersial memungkinkannya perusahaan untuk menganalisis sejumlah data besar dalam

waktu yang sangat singkat, sehingga meningkatkan kemungkinan aktivitas tidak biasa

akan terdeteksi segera.

Beberapa hal yang diidentifikasi oleh perangkat lunak, meliputi:

1.Transaksi tidak biasa yang luar biasa tinggi tepat di bawah tingkat tertentu otoritas

penyelia.

2.Banyaknya pencairan manual.

3.Transaksi yang sering terjadi dalam jumlah besar, dalam jumlah bulat.

4.Pola yang tidak biasa untuk penghapusan dan penyesuaian.

5.Rangkap bukti pembayaran invoice.

6.Contoh berulang pembayaran parsial oleh pelanggan.

7.Identifikasi alamat yang mencurigakan saat membandingkan data tentang karyawan,

pelanggan, dan vendor.

8.Tagihan vendor melebihi jumlah yang dianggarkan karena pengkodean

pembayaran yang tidak benar

9.Harga vendor meningkat pada tingkat yang melebihi vendor yang sama.

22
10.Mengubah pola pembelian yang disesuaikan dengan vendor tertentu, yang

mungkin

tidak sejalan dengan rencana pola pembelian yang disetujui manajemen.

Keuntungan untuk analisis data dengan perangkat lunak komputer adalah

kemampuan untuk memeriksa kumpulan data besar dalam waktu singkat. Analisis data

menggunakan perangkat lunak komersial bukan satu-satunya bagian dari

investigasi fraud. Setelah perangkat lunak mengidentifikasi potensi masalah, fraud

investigator harus menyelidiki sepenuhnya setiap masalah untuk menentukan apakah ada

bukti fraud, atau apakah barang yang diidentifikasi dijelaskan dan didukung oleh

dokumentasi yang sah. Analisis data digital adalah alat yang digunakan untuk

meningkatkan investigasi fraud, tetapi bukan pengganti untuk pekerjaan investigasi yang

baik

Forensik Komputer

Pakar forensik komputer bisa menjadi bantuan yang sangat baik selama

melakukan

fraud investigasi. Bukan hal yang biasa jika seorang karyawan yang melakukan

fraud mencoba untuk menghancurkan atau menutupi data komputerisasi. Seorang ahli

forensic komputer berpengalaman biasanya dalam mengamankan bukti digital dan

menjaganya untuk kegiatan ruang sidang di masa depan, serta memulihkan data yang

mungkin secara tidak sengaja atau sengaja dihapus atau dihancurkan.

23
Mewawancara Saksi dan Tersangka

Fraud investigator terus-menerus melakukan tanya jawab ketika mencoba

memahami

sebuah perusahaan, operasionalnya, para pelaku, dan dugaan fraud. Banyak dari ini

dilakukan secara informal, dengan pertukaran informasi antara karyawan dan

investigator. Sebagian besar wawancara melihat sikap dan bahasa tubuh yang tepat. Fraud

investigator harus bisa mengarahkan diskusi sehingga waktu tidak terbuang untuk

banyak komentar yang tidak perlu. Harus fokus pada item yang akan membantu

menyelesaikan kasus ini.

Sebelum melakukan wawancara, fraud investigator harus merencanakan

wawancara. Menyusun garis besar akan membantu memenuhi tujuan dan memastikan

bahwa informasi dan pertanyaan penting tidak terlewatkan. Jika Anda mewawancarai orang

kepercayaan yang potensial atau seseorang yang dekat kepada tersangka karena posisinya

di perusahaan (mis.,asisten pribadi tersangka), Anda harus memiliki banyak

informasi. Ruangan di mana wawancara berlangsung harus private dan bebas dari

gangguan

Beberapa tips untuk tanya jawab dengan karyawan :

1.Wawancara hanya satu orang pada satu waktu. Anda tidak ingin jawaban satu orang

mempengaruhi tanggapan orang lain.

2.Berhati-hatilah dengan kegiatan mencatat. Beberapa catatan biasanya perlu

diambil, terutama pada masalah yang sangat teknis. Namun, mencatat

dapat menghentikan responden, sehingga pewawancara harus membatasi

mencatat sebanyak mungkin.

24
3.Gunakan pertanyaan pendek dan mudah dipahami. Hindari pertanyaan yang kompleks

atau gabungan pertanyaan.

4.Cobalah untuk menghindari banyak pertanyaan "ya" dan "tidak". Pertanyaan

terbuka akan membantu Anda mengumpulkan lebih banyak informasi.

5.Berikan waktu cukup kepada orang yang diwawancarai untuk menjawab pertanyaan dan

tanyakan padanya untuk menjelaskan jawaban yang tidak lengkap.

6.Dorong orang yang diwawancarai untuk memberikan dasar faktual untuk

jawaban

mereka. Misalnya, Anda mungkin bertanya, “Apa pendapat anda tentang apa

yang terjadi?" atau "Apa yang kamu ketahui yang membuatmu sampai pada kesimpulan

itu?" atau "Bagaimana kamu tahu bahwa dialah yang mengambil cek kosong tersebut?”

7.Jaga wawancara tetap di jalurnya dan jangan biarkan orang yang diwawancarai berbicara

panjang tentang hal-hal yang tidak terkait. (Beberapa melakukan ini untuk mengelak,

sementara yang lain melakukan ini karena mereka gugup, dan yang lain melakukannya

karena itu adalah sifat mereka untuk mengoceh tanpa tujuan.)

8.Jangan mengungkapkan terlalu banyak bukti selama wawancara. Anda berada di sana

untuk mengumpulkan informasi, tidak memberikan banyak informasi.

9.Pertahankan kontrol wawancara. Anda yang bertanggung jawab.

Wawancara dapat dibagi menjadi lima bagian: (1) pengantar, (2)

pengumpulan informasi, (3) penilaian, (4) pencarian pengakuan, dan (5) penutupan. Hindari

judul yang mengancam seperti “fraud investigator” dan cukup katakan Anda

sedang bekerja untuk mengumpulkan beberapa informasi untuk suatu tugas.

25
Bagian pengumpulan-informasi dari wawancara difokuskan pada mengumpulkan

fakta dari responden. Investigator fraud mungkin perlu informasi tentang proses

akuntansi, dokumen tertentu, karyawan yang bertanggung jawab, atau situasi tempat kerja

tertentu.

Pertanyaan yang bisa diajukan :

1.Tertutup. Pertanyaan yang sifatnya tertutup hanya membutuhkan jawaban ya atau tidak.

Contoh: Apakah Anda bertanggung jawab untuk melakukan setoran bank? Apakah kamu

kerja Senin minggu lalu? Apakah Anda memahami pelaporan pengeluaran

kebijakan perusahaan ini?

2.Terbuka. Pertanyaan-pertanyaan ini memerlukan tanggapan naratif dari responden. Lebih

disukai menggunakan pertanyaan terbuka, karena mereka membantu

mengumpulkan paling banyak informasi dan menciptakan suasana yang

kondusif untuk percakapan. Contoh: Bisakah Anda menjelaskan sistem untuk

menerima dan mencatat pembayaran pelanggan pada akun mereka? Katakan mengapa

kamu tidak langsung ke bank pada hari Jumat ketika Anda pergi uang setoran? Bisakah

Anda menjelaskan bagaimana laporan pengeluaran karyawan diproses dan disetujui?

3.Terkemuka. Dalam pertanyaan utama, pewawancara pada dasarnya menyediakan

jawaban dalam pertanyaan. Contoh: Jadi Anda sedang berlibur minggu itu dan tidak

melihat apa yang terjadi pada ruang penyimpanan catatan? Apakah benar bahwa setelah

tinju kemarin, Anda langsung pergi ke kantor Bill untuk mendapatkan instruksi darinya

tentang proyek baru?

Salah satu cara yang baik untuk mengerjakan informasi dan pertanyaan adalah

dengan mulai dari yang umum ke yang lebih spesifik. Mulailah dengan pertanyaan yang

26
bertujuan mengumpulkan informasi umum tentang departemen, karyawan, dan

operasi. Kemudian, ketika pondasi telah terbangun, mulailah ajukan pertanyaan yang lebih

spesifik tentang siapa yang terlibat dengan hal-hal tertentu atau apa yang terjadi pada hari-

hari tertentu.

Beberapa tips terakhir untuk wawancara yang efektif:

1.Jangan menjanjikan kerahasiaan. Anda tidak bisa yakin ke arah mana penyelidikan akan

pergi, dan informasi responden bisa integral untuk pekerjaan di masa depan. Anda tidak

dapat memastikan apa yang akhirnya akan klien lakukan dengan informasi

yang dikumpulkan selama penyelidikan, jadi tidak adil untuk menjanjikan kerahasiaan.

2.Jangan bernegosiasi dengan orang yang diwawancarai. Anda tidak dalam posisi untuk

menjanjikan sesuatu sebagai imbalan informasi.

3.Jangan berusaha menahan responden terhadap keinginannya. Jika orang yang

diwawancarai ingin meninggalkan wawancara, Anda dapat mencoba berbicara sebentar

dengan dia diluar hal penyelidikan, tetapi jangan mencoba untuk menahan orang tersebut.

Konfirmasi dengan Pelanggan atau Vendor

Mengkonfirmasi saldo akun adalah teknik yang digunakan pada

tradisional audit laporan keuangan. Teknik serupa dapat digunakan di investigasi fraud

untuk mengkonfirmasi aktivitas dengan pelanggan dan vendor. Ini sangat berguna ketika

seorang karyawan diduga mengubah catatan, mencuri pembayaran, atau mencoba

menyembunyikan pencurian. Proses mengonfirmasi aktivitas akun akan membantu

memverifikasi apakah fraud mungkin terjadi dengan akun ini. Jika fraud investigator

27
mencoba mengonfirmasi aktivitas akun dengan vendor, ada peluang yang cukup

bagus bahwa fraud ini dapat terungkap.

Konfirmasi adalah metode kuno investigasi fraud yang manfaatnya tidak bisa

dipungkiri. Ini mudah dilakukan dan harganya relatif murah. Ini membawa informasi pihak

ketiga, yang memiliki tingkat lebih reliabilitas besar, dengan asumsi pihak ketiga

tidak terlibat dalam skema fraud dengan karyawan perusahaan. Tidak diperlukan

keahlian khusus untuk membawa konfirmasi keluar, dan analisis hasil dapat dilakukan

oleh fraud investigator yang belum berpengalaman.

Kreatifitas Fraud Investigator

Anda mungkin biasanya tidak menganggap fraud investigator sebagai

orang yang kreatif, tapi itu tidak benar. Peneliti terbaik adalah orang yang kreatif. Mencari

cara untuk memverifikasi data atau menemukan petunjuk tentang fraud melibatkan

pemikiran di luar parameter normal bisnis untuk menghasilkan sumber dan gagasan.

Kadang-kadang seorang penjahat yang direformasi dengan kemampuan luar biasa

untuk dimasukkan dirinya dalam posisi tersangka dapat menjadi fraud

investigator yang sangat baik. Dia mungkin bertanya pada dirinya sendiri,

“Bagaimana saya melakukan fraud di perusahaan ini?" Fraud investigator

memiliki banyak pilihan untuk menyelidiki dugaan fraud. Semuanya bermuara pada

kegigihan dalam mencari cara untuk mengikat individu dan perusahaan.

28
BAB II
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Investigasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai upaya pembuktian.

Umumnya pembuktian ini berakhir di pengadilan dan ketentuan hukum (acara) yang

berlaku. Tujuan dari suatu organisasi harus sesuai dengan keadaan kusus yang

dihadapi dan ditentukan sebelum investigasi dimulai. Setelah mengetahui dengan

jelas tujuan untuk melakukan investigasi, maka proses investigasi dimulai dengan

proses perencanaan investigasi. Ditahap ini merupakan tahap awal yang penting yang

akan menentukan luas nya lingkup investigasi yang diperlukan dan strategi-

strategi yang dapat diterapkan dalam melakukan investigasi kasus kecurangan.

Investigator juga harus mengetahui skema-skema kecurangan yang dilakukan oleh

pelaku agar dapat menemukan kondisi yang tidak biasa yang merupakan tempat

kecurangan itu biasa terjadi.

29
DAFTAR PUSTAKA

Tuanakotta, T. M. (2007). Akuntansi forensik dan audit investigatif. Jakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


.

30

Anda mungkin juga menyukai