Anda di halaman 1dari 10

ATURAN HUKUM TERHADAP MONEY MANIPULATION DALAM

KASUS “SAHAM GORENGAN” AKIBAT BANDAR SAHAM DI


INDONESIA

OUTLINE MAKALAH AKHIR


HUKUM INVESTASI DAN PASAR MODAL

AHMAD FAUZI TEGAR NUGRAHA


2006615225

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER HUKUM


EKONOMI
UNIVERSITAS INDONESIA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga

makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak

terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan

sumbangan baik materi maupun pikirannya dan juga saya berterima kasih pada dosen

pada mata kuliah kali ini yaitu Ibu Dr. Yetty Komalasari Dewi, S.H., M.L.I dan harapan

saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para

pembaca, Serta dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi

lebih baik lagi .

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya sendiri, saya yakin

masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan

makalah ini.

Jakarta, 05 Maret 2021

Penulis

1
A. Latar Belakang

Salah satu kondisi utama bagi keberlanjutan pembangunan ekonomi merupakan


pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan. Dimana tujuan
dari perlaksanaan pembanguanan nasional, adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi sendiri,diperlukan suatu
modal yang cukup untuk bisa mendorong kegiatan perekonomian yang mana salah satu
modal yang bisa didapat adalah dari suatu negara demi melancarkan tingkat laju
pertumbuhan ekonomi yaitu dari investasi/penanaman modal. Oleh karena itu dalam
pembangunan suatu negara tidak bisa terlepas dari adanya peran investasi, karena suatu
Investasi yang baik akan mendorong tumbuhnya berbagai investasi dan terutama dari
sektor swasta yang produktif. Investasi diharapkan sebagai roda penggerak baik
investasi dari luar negri maupun dari dalam negri.1

Secara termimologi “investasi” sendiri berati penanaman modal yang dilakukan


oleh investor lokal (domestic investor) secara langsung yang biasa dengan penanaman
modal dalam negeri, serta penanaman modal yang dilakukan oleh investor asing
(foreign direct invesment/.FDI) yang biasa disebut penanaman modal asing. Adapun
penanaman modal yang dilakukan secara tidak langsung oleh pihak asing (foreign
indirect investment/FII). Untuk FII dikenal dengan istilah penanaman modal dalam
bentuk portofolio, yakni pembelian efek lewat Lembaga Pasar Modal (Capital Market). 2
Secara umum, investasi sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi
(natural person) maupun badan hukum (juridical person), dalam upaya meningkatkan
dan atau mempertahankan nilai modalnya, baik yang berbentuk tunai (cash money),
peralatan (equipment), aset tak bergerak, hak kekayaan intelektual, maupun keahlian.3

, Indonesia sebagai salah satu negara yang dapat dikategorikan sebagai negara
berkembang juga membutuhkan banyak dana untuk melaksanakan pembangunan
nasional. Kebutuhan dana yang besar tersebut terjadi karena adanya upaya untuk
mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan
regional maupun kawasan global. Dimana berdasarkan laporan Global Economic Risks
and Implications for Indonesia yang dirilis Bank Dunia pada September 2019
menyarankan untuk menarik banyak investasi.4 Oleh karena itu demi perkembangan
ekonomi negara, maka Indonesia membuka peluang besar untuk berinvestasi baik
investor domestik maupun investor dari luar negeri.5

1 Ambasari Indah, Purnomo Didit, Studi Tentang Penanaman Modal Asing, Jurnal Ekonomi
Pembangunan Vol.6, No.1, Juni 2005, 26-47
2 Hendrik Budi Untung, Hukum Investasi, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, h.1.
3 Ida Bagus Rahmadi Supanca, Kerangka Hukum dan Kebijakan Investasi Langsung di Indonesia,
Ghalia Indonesia, Jakarta, 2006, h.1-2.
4 Meilani Hilma, HAMBATAN DALAM MENINGKATKANINVESTASI ASING DI INDONESIA DAN
SOLUSINYA, Vol. XI, No.19/I/Puslit/Oktober/2019
5 https://maritim.go.id/indonesia-membuka-peluang-investasi-bagi-para-investor-dunia/

2
Perkembangan globalisasi dunia mendorong terjadinya pergerakan aliran modal
dan investasi ke berbagai penjuru dunia. Dari derasnya globalisasi tersebut, investor dari
berbagai penjuru dapat melakukan investasi di Indonesia dengan berbagai cara. Salah
satunya yaitu dapat melakukan investasi secara tidak langsung yang dilakukan dengan
menggunakan pasar modal sebagai wadah untuk mempertemukan suatu aset atau pihak
yang memerlukan dana (emiten) dengan para investor. Pada dasarnya pasar modal
adalah suatu bidang usaha perdagangansurat-surat berharga seperti saham, sertifikat
saham, dan obligasi atau efek-efek pada umumnya.6 Secara spesifik pasar modal adalah
kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek. Kegiatan tersebut dilindungi oleh payung hukum
yang sangat menjunjung tinggi prinsip keterbukaan.7

Peranan pasar modal penting dalam perekonomian suatu negara sangatlah


penting karena pasar modal sendiri melaksanakan dua fungsi, yaitu fungsi dalam
masalah ekonomi dan fungsi dalam perihal keuangan. Fungsi ekonomi dari pasar modal
yaitu menyediakan fasilitas untuk mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang
memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (emiten), dimana
pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan
harapan memperoleh keuntungan (return), sedangkan para emiten dapat memanfaatkan
dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa menunggu tersedianya dana operasional
perusahaan. Pada fungsi keuangannya, pasar modal memberikan kemungkinan dan
kesempatan memperoleh keuntungan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan
karakteristik investasi yang di pilih.8 Dengan pentingnya pasar modal tersebut maka
Indonesia telah mengatur mengenai ketentuan pasar modal dalam Undang-Undang
Nomor 08 Tahun 1995.

Tujuan dari para investor sendiri dalam melakukan kegiatan saham adalah untuk
memperoleh dividen dan capital gain. Dividen merupakan sebahagian laba yang
dibagikan kepada para pemegang saham. Bagi investor jumlah rupiah yang diterima dari
pembayaran dividen biasanya lebih kecil dari capital gain, selain itu dividen lebih dapat
diperkirakan sebelumnya dimana capital gain sendiri lebih sulit diperkirakan, bahkan
dapat juga mengalami kerugian. Sayangnya tidak setiap hal akan sesuai keinginan,
terdapat kerugian yang diperoleh investor disebut capital loss. Oleh karena itu demi
mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya para investor melakukan berbagai cara
sala yang disayangkan adalah dengan mengikuti saham gorengan. Sasham gorengan
sendiri adalah saham suatu perusahaan yang sering diperdagangkan bukan didasari
fundamen tetapi diperdagangkan oleh para bandar saham untuk memperoleh
keuntungan. Dimana pada dasarnya para invsestor tersebut melakukan investasi saham
6 Najib A. Gisymar. Insider Trading dalam Transaksi Efek, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999),
h.10
7 Undang-Undang Nomor 08 Tahun 1995 mengenai pasar modal
8 Muklis Faizal, PERKEMBANGAN DAN TANTANGAN PASAR MODAL INDONESIA, Al Masraf
(Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan)-Volume 1, No.1, Januari-Juni 2016

3
tanpa menganalisis terlebih dahulu dan hanya mendengarkan anjuran para bandar yang
biasanya merupakan investor merupakan salah satu bentuk kesalahan yang sering terjadi
dalam dunia pasar modal.9

Para bandar tersebut dapat mengendalikan (Control) harga pasar dengan


melakukan “penggorengan” terhadap saham dengan mengendalikan harga dari suatu
saham dengan cara market manipulation. Para bandar akan melakukan pembelian
dengan harga yang tinggi hingga seakan-akan menciptakan kondisi dimana perusahaan
tersebut dapat memberikan capital gain yang tinggi bagi pemegang saham perusahaan
tersebut, yang dimana para bandar yang memiliki jumlah lot pada saham yang lebih
banyak dibanding investor yang lain menjual kepemilikan saham tersebut yang
menyebabkan kondisi harga saham tersebut turun hingga para investor yang memiliki
kepemilikan sejumlah lot pada saham gorengan tersebut menjadi turun nilai
kepemilikannya hingga tidak dapat menerima capital gain bahkan bisa saja tidak
merasakan deviden akibat perusahaan tersebut kekurangan dana terhadap modal
investor.10

Di Indonesia sendiri banyak sekali contoh perilaku bandar untuk mempengaruhi


pasar saham dengan cara melakukan market manipulation dengan cara melakukan
penggorengan saham. Dimana terdapat transaksi pada 41 saham itu mencakup 8,3%
RNTH [rata-rata nilai transaksi harian] pada 2019 sebesar Rp9,1 triliun. Rata-ratanya
kurang lebih segitu [8,3%], karena pergerakan harian kan tidak tetap.11 Dengan ketidak
pastian harga suatu saham akibat manipulasi harga saham dengan menggoreng saham
hingga menimbulkan naik turun harga suatu saham dengan tidak wajar dapat lebih
menimbulkan kerugian bagi para investor dibanding keuntungan. Ketidak wajaran
perubahan harga pada saham tersebut juga melanggar peraturan perundang-undangan
saham yang menyatakan bahwa sebuah saham menyelenggarakan perdagagan yang
teratur, wajar, dan efisien.

Walaupun dapat diartikan penggorengan saham tersebut sebagai manipulasi


uang dan telah diatur untuk tidak diperbolehkan hal tersebut, namun belum adanya
aturan mengenai penanganan dan sanksi terhadap bandar dikarenakan belum adanya
definisi jelas mengenai siapa itu bandar dalam aturan perundang-undangan pasar modal.
Disamping aturan yang mengatur bandar, belum adanya aturan mengenai perlindungan
bagi para investor terhadap saham gorengan, termasuk pelarangan dan sanksi tegas bagi
saham-saham yang terbukti melakukan transaksi gorengan atas kemauan perusahaan
saham itu sendiri. Oleh karena itu dengan adanya masalah-masalah diatas, maka penulis
akan menuliskan makalah dengan judul:

9 https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210108153125-92-591222/hal-hal-yang-
dilarang-saat-main-saham
10 https://investor.id/investory/cerdas-menyikapi-jurus-bandarmologi
11 https://market.bisnis.com/read/20200112/7/1189240/hadapi-isu-saham-gorengan-bei-
perlindungan-investor-jadi-prioritas

4
ATURAN HUKUM TERHADAP MONEY MANIPULATION
DALAM KASUS “SAHAM GORENGAN” AKIBAT BANDAR
SAHAM DI INDONESIA

B. Rumusan Masalah
a. Apa definisi untuk bandar pada investasi pasar modal di Indonesia?
b. Bagainmana bentuk penegakan hukum terhadap bandar yang melakukan money
manipulation atau melakukan “penggorengan” suatu saham?
c. Bagaimana upaya hukum dalam menjamin investasi saham yang teratur, wajar,
dan efisien di Indonesia?

C. Tujuan dan Manfaat Penilitian


a. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai agar hasil penelitian hukum ini dapat bermanfaat bagi
peneliti dan bagi kehidupan masyarakat. Tujuan penelitian adalah :

1) Untuk mengetahui definisi untuk bandar di Indonesia


2) Untuk mengethaui Bagainmana bentuk penegakan hukum terhadap bandar
yang melakukan money manipulation atau melakukan “penggorengan” suatu
saham
3) Untuk mengethaui Bagaimana upaya hukum dalam menjamin investasi
saham yang teratur, wajar, dan efisien di Indonesia
b. Manfaat Penilitian

Manfaat penelitian terbagi menjadi 2 (dua) yaitu manfaat teoretis dan manfaat
praktis. Adapun manfaat teoretis dan manfaat praktis penelitian sebagai berikut :

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini dapat memberikan sumbangsih terhadap pengembangan ilmu hukum


pada umumnya, serta terhadap bidang investasi pasar modal, sehingga ilmu tersebut
dapat berkembang sejalan dengan perkembangan dinamika masyarakat.

2) Manfaat Praktis
a) Sebagai sarana untuk mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir
dinamis, sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menerapkan
ilmu yang diperoleh.
b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada semua pihak
yang ingin mengetahui permasalahan yang diteliti dan dapat digunakan sebagai

5
sarana yang efektif dalam mempelajari dan memahami ilmu hukum, khususnya
Hukum Kekeluragaan dalam cabang ilmu Hukum Perkawinan.

D. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis Penelitiannya yaitu yuridis empiris dimana penulis akan
membandingkan antara yang terjadi di lapangan dengan peraturan yang sudah
ada dan bagaimana aturan tersebut dapat di implementasikan secara baik dan
benar sesuai pedoman aturan yang berlaku.
b. Pendekatan Masalah
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan
pendekatan secara implementasi aturan (pendekatan materil). Dengan
dilakukannya pendekatan secara materil atau secara aturannya, maka penulis
dapat mengetahui bagaimana aturan hukum dalam penegakan terhadap bandar
yang melakukan money manipulation atau melakukan “penggorengan” suatu
saham.
c. Sumber Data
Sumber data untuk penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.
Dimana data primer dengan cara mencari isu-isu terkait dengan permasalahan
money manipulation dalam kasus “saham gorengan” akibat bandar saham di
Indonesia .
Selain daripada sumber data primer, dalam penelitian ini akan menggunakan
data-data sekunder, dimana data sekunder berbahan sumber hukum, yaitu:
1) Sumber bahan Hukum Primer, Sumber Hukum Primer yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu:
a) Undang-Undang Nomor 08 Tahun 1995 mengenai pasar modal
2) Sumber hukum sekunder, Sumber hukum sekunder dalam penelitian ini
berupa buku teks, jurna hukum, pendapat para parkar, yurispudensi,
hasil peneltian,dll. Sumber hukum sekunder dalam penelitian ini, antara
lain:
a) Hendrik Budi Untung, Hukum Investasi, Sinar Grafika, Jakarta,
2010
b) Ida Bagus Rahmadi Supanca, Kerangka Hukum dan Kebijakan
Investasi Langsung di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta

6
c) Najib A. Gisymar. Insider Trading dalam Transaksi Efek,
(Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999)
d) Ambasari Indah, Purnomo Didit, Studi Tentang Penanaman
Modal Asing, Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.6, No.1, Juni
2005, 26-47
e) Meilani Hilma, HAMBATAN DALAM
MENINGKATKANINVESTASI ASING DI INDONESIA DAN
SOLUSINYA, Vol. XI, No.19/I/Puslit/Oktober/2019
f) Muklis Faizal, PERKEMBANGAN DAN TANTANGAN
PASAR MODAL INDONESIA, Al Masraf (Jurnal Lembaga
Keuangan dan Perbankan)-Volume 1, No.1, Januari-Juni 2016
3) Sumber hukum tersier, Sumber hukum tersier berupa sumber hukum
yang berdasarkan pada kamus atau ensiklopedia yang berhubungan
dengan penelitian ini, yang sumber hukum tersier ini diambil dari:
a) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
b) Black Law, merupakan kamus hukum yang akan menjadi refrensi
dalam peneltian ini.

d. Teknik Analisis Data

Data ini merupakan studi kepustakaan yang bersifat kualitatif yang menghasilkan
data analisa deskriptif yaitu dengan cara memperhatikan kualitas dari sebuah data yang
diperoleh. Dengan cara penulisan ini penulis menggambarkan keadaan sebenarnya di
masyarakat dengan mengalisa data dengan tujuan menjawab permasalahan yang diteliti
oleh penulis.

E. Sistematika Penulisan

7
Bab I : PENDAHULUAN

Bab II : Definisi bandar pasar modal di Indonesia

Bab III : Bentuk penegakan hukum terhadap bandar yang melakukan money
manipulation atau melakukan “penggorengan” suatu saham

Bab IV : Upaya hukum dalam menjamin investasi saham yang teratur, wajar, dan
efisien di Indonesia

Bab V : Penutup

DAFTAR PUSTAKA

8
Dasar Hukum:

Undang-Undang Nomor 08 Tahun 1995 mengenai pasar modal

Buku:
Hendrik Budi Untung, Hukum Investasi, Sinar Grafika, Jakarta, 2010

Ida Bagus Rahmadi Supanca, Kerangka Hukum dan Kebijakan Investasi Langsung
di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta

Najib A. Gisymar. Insider Trading dalam Transaksi Efek, (Bandung: Citra Aditya
Bakti, 1999)

Jurnal:

Ambasari Indah, Purnomo Didit, Studi Tentang Penanaman Modal Asing, Jurnal
Ekonomi Pembangunan Vol.6, No.1, Juni 2005, 26-47

Meilani Hilma, HAMBATAN DALAM MENINGKATKANINVESTASI ASING


DI INDONESIA DAN SOLUSINYA, Vol. XI, No.19/I/Puslit/Oktober/2019

Muklis Faizal, PERKEMBANGAN DAN TANTANGAN PASAR MODAL


INDONESIA, Al Masraf (Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan)-Volume 1,
No.1, Januari-Juni 2016

Website:

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210108153125-92-591222/hal-hal-yang-
dilarang-saat-main-saham

https://investor.id/investory/cerdas-menyikapi-jurus-bandarmologi

https://market.bisnis.com/read/20200112/7/1189240/hadapi-isu-saham-gorengan-
bei-perlindungan-investor-jadi-prioritas

Anda mungkin juga menyukai