Anda di halaman 1dari 4

Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank

kamis, 15 oktober 2020


Nama/NPM : Abdurrahman Budi Arief / 041585955

TUGAS 1

1. Jelaskan dua peranan aset keuangan dalam perkekonomian beserta contoh


penjelasannya?
2. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi pasar keuangan berdasarkan jatuh tempo klaim? 
3. Sebutkan manfaat dari suatu sistem keuangan yang modern atau sistem keuangan
yang baik bagi suatu perekonomian ?
4. Jelaskan jasa-jasa keuangan utama apa saja yang dapat diberikan / ditawarkan oleh
lembaga keuangan sebagai industri jasa keuangan?
5. Sebutkan klasifikasi lembaga keuangan sebagai lembaga perantara (intermediary)
beserta contohnya?
6. Sebutkan dan jelaskan peranan mendasar dan fungsi utama dari Bank Sentral dalam
perekonomian ?
7. Sebutkan dan jelaskan 2 pendekatan yang dilakukan BI dalam menjalankan tugas
pengawasan bank ?
8. Sebutkan tiga tugas pokok Bank Indonesia berdasarkan UU no. 23 tahun 1999 yang
telah diubah dengan UU no.3 tahun 2004 ?

Jawab :

1. Ada beberapa pihak (minimal 2 pihak) yang merupakan pihak penting dalam aset
keuangan. Pihak yang telah setuju untuk melakukan pembayaran kas di masa
datang disebut issuer (emiten). Sementara pemilik atau pemegang aset keuangan
disebut investor. Berikut adalah contoh-contoh aset keuangan dan peranan dari
person dalam aset keuangan tersebut.
a. Aset kredit Adalah aset berupa tagihan terhadap pihak yang melakukan kredit.
Contoh: Bank A memberikan kredit kepada nasabah (misalnya Tuan X). Dalam
perjanjian kredit ini telah disepakati bahwa Tuan X akan melakukan pembayaran
kepada Bank A yang telah ditetapkan selama jangka waktu tertentu. Pembayaran
ini berupa pembayaran pokok pinjaman dan bunga yang telah disepakati. Arus
kas dalam aset kredit berupa pembayaran yang harus dilakukan oleh Tuan X
(peminjam). Dalam kasus ini Tuan X adalah emiten, dan Bank A adalah investor.
b. Saham biasa Saham adalah penyertaan modal pada suatu perusahaan. Oleh
karena itu pemegang saham berhak atas keuntungan yang diperoleh
perusahaan, dan berhak atas aset perusahaan bila perusahaan dilikuidasi.
Misalnya PT Telkom menjual saham pada masyarakat luas, maka para
pemegang saham biasa mempunyai hak untuk mendapatkan pembagian deviden
(keuntungan yang diperoleh PT Telkom). Dalam kasus ini para pemegang saham
(investor) juga berhak atas bagian prorata (proporsional) dari nilai bersih aset PT
Telkom jika PT Telkom dilikuidasi.

2. Klasifikasi berdasarkan jatuh tempo klaim:


a. Pasar uang (money market) Merupakan pasar yang memperdagangkan aset
keuangan dengan instrumen utang jangka pendek. Pada umumnya jangka waktu
jatuh tempo surat utang di bawah 12 bulan.
b. Pasar modal (capital market) Adalah pasar bagi aset-aset keuangan jangka
panjang, yaitu aset keuangan yang jatuh temponya di atas 12 bulan. Di pasar ini
aset keuangan yang diperdagangkan bisa dengan instrumen utang, bisa juga
dengan instrumen ekuitas.

3. Bagi suatu perekonomian, memiliki sistem keuangan yang modern, akan


memberikan beberapa manfaat, antara lain kemudahan untuk melakukan transaksi
pembayaran sehingga produksi dan perekonomian dapat tumbuh dengan pesat, dan
selanjutnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, sistem keuangan
yang baik juga akan memudahkan pemindahan dana dari pihak yang kelebihan
kepada pihak yang membutuhkan, yang selanjutnya akan dibelanjakan alat-alat
investasi untuk meningkatkan produksi. Dengan kondisi ini maka tidak akan ada
dana menganggur, karena sangat memungkinkan untuk memobilisasi dana guna
memenuhi kebutuhan investasi, yang selanjutnya akan meningkatkan pendapatan
masyarakat.

4. Lembaga keuangan merupakan badan usaha yang bisnis utamanya adalah bidang
jasa keuangan. Lembaga keuangan merupakan bagian penting dari sistem
keuangan. Kegiatan utama lembaga keuangan adalah menawarkan kredit dan
menanamkan dananya dalam bentuk aset-aset keuangan. Selain itu, lembaga
keuangan juga menawarkan jasa-jasa keuangan lain penyediaan mekanisme
pembayaran, penyediaan jasa proteksi terhadap risiko, program pensiun, mekanisme
pengiriman uang, dan jasa-jasa keuangan lain.
5. Dari kegiatan lembaga keuangan tersebut, peranan dari lembaga keuangan pada
sistem keuangan pada prinsipnya adalah menjadi lembaga perantara (financial
intermediary) dari pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan
dana. Fungsi pokok dari lembaga keuangan adalah melakukan intermediasi antara
unit kelebihan dana (surplus) dan unit membutuhkan dana (deficit).

6. Suatu bank sentral pada dasarnya memiliki dua fungsi utama. Pertama, fungsi
makro-ekonomi, yaitu ketika bank sentral melakukan upaya untuk mengontrol inflasi
dan kestabilan harga, dan yang kedua yaitu fungsi mikroekonomi, yaitu ketika bank
sentral bertindak sebagai the lender of the last resort. Dengan demikian pada
prinsipnya bank sentral memiliki pengaruh kepada makro ekonomi dan pengaruh
pada mikro ekonomi.
a. Pengaruh Makro-Ekonomi Sebagai lembaga yang diberi tanggung jawab untuk
menjaga kestabilan harga, bank sentral memiliki kewajiban untuk menjaga
tingkat inflasi pada level yang dipandang baik untuk kesinambungan
pertumbuhan ekonomi dan menjaga tingkat kesejahteraan masyarakat. Upaya ini
dilakukan oleh bank sentral salah satunya dengan mempengaruhi tingkat
likuiditas perekonomian melalui kebijakan moneter.
b. Pengaruh pada Mikro-Ekonomi Salah satu tujuan awal dari pendirian bank
sentral adalah untuk menjadi satu-satunya lembaga sumber pemberi pinjaman
terakhir yang dapat diandalkan oleh lembaga keuangan dan menjadi
pengawas/regulator perbankan. Untuk menghindari terjadinya konflik
kepentingan dengan bankbank lainnya maka dari itu bank sentral tidak diberikan
peran sebagai bank komersial. Apabila bank komersial tidak memiliki likuiditas
yang cukup untuk memenuhi kewajibannya, maka bank komersial dapat
mengajukan pinjaman kepada bank sentral. Untuk menjaga kestabilan moneter
dan memelihara likuiditas dalam sistem perbankan dan sistem keuangan, maka
bank sentral kemudian mewajibkan bank komersial untuk menyimpan sejumlah
dana di bank sentral atau lebih dikenal sebagai giro wajib minimum.

7. Dalam menjalankan tugas pengawasan bank, saat ini BI melaksanakan sistem


pengawasannya dengan menggunakan 2 pendekatan yakni pengawasan
berdasarkan kepatuhan (compliance based supervision) dan pengawasan
berdasarkan risiko (risk based supervision/RBS). Dengan adanya pendekatan RBS
tersebut, bukan berarti mengesampingkan pendekatan berdasarkan kepatuhan,
namun merupakan upaya untuk menyempurnakan sistem pengawasan sehingga
dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan perbankan. Secara
bertahap, pendekatan pengawasan yang diterapkan oleh BI akan beralih menjadi
sepenuhnya pengawasan berdasarkan risiko.
a. Pengawasan Berdasarkan Kepatuhan (Compliance Based Supervision)
Pendekatan pengawasan berdasarkan kepatuhan pada dasarnya menekankan
pemantauan kepatuhan bank untuk melaksanakan ketentuan ketentuan yang
terkait dengan operasi dan pengelolaan bank. Pendekatan ini mengacu pada
kondisi bank di masa lalu dengan tujuan untuk memastikan bahwa bank telah
beroperasi dan dikelola secara baik dan benar menurut prinsip-prinsip kehati-
hatian.
b. Pengawasan Berdasarkan Risiko(Risk Based Supervision Pendekatan
pengawasan berdasarkan risiko merupakan pendekatan pengawasan yang
berorientasi ke depan ( forward looking). ) Dengan menggunakan pendekatan
tersebut pengawasan/pemeriksaan suatu bank difokuskan pada risiko-risiko yang
melekat (inherent risk)pada aktivitas fungsional bank serta sistem pengendalian
risiko (risk control system ). Melalui pendekatan ini akan lebih memungkinkan
otoritas pengawasan bank untuk proaktif dalam melakukan pencegahan
terhadap permasalahan yang potensial timbul di bank.

8. Tiga tugas utama Bank Indonesia yaitu :


a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
b. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
c. Mengatur dan mengawasai bank

Anda mungkin juga menyukai