Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NETTY YULIANI

TUGAS TUTORIAL KE-2


PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank


Kode Mata Kuliah : EKSI4205
Jumlah sks : 3
Nama Pengembang : Mugiyanto, S.IP., MM
Nama Penelaah : Ir. Dwi Iriyani, M.Pd.
Status Pengembangan : Baru/Revisi* (coret yang tidak sesuai)
Tahun Pengembangan : 2017
Edisi Ke- : Edisi 2 (Tulis edisi tugas tutorial)

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Jelaskan peranan Bank Sentral dalam kegiatan 20 Modul 3,
perekonomian? Kegiatan belajar
Jawab : 1
Peranan bank sentral yang paling strategis adalah
sebagai pengatur uang, dan tugas paling mendasar
adalah sebagai penyedia uang inti yaitu yang betugas
mencetak dan mengedarkan uang yang diperlukan
masyarakat sebagai alat pembayaran. Adapun tiga
utama peranan bank sentral dalam perekonomian
meliputi :
a. Fungsi kebijakan moneter, yang bertugas
untuk menjaga kestabilan nilai uang , yang
diberikan wewenang untuk merumuskan dan
melaksanakan kebijakan moneter untuk
mengendalikan jumlah uang yang beredar.
b. Melakukan pengaturan dan pelaksanaan
system pembayaran, yang mencakup
sekumpulan kesepakatan, aturan, standar, dan
prosedur peredaran uang antar pihak dengan
menggunakan instrument pembayaran yang
syah.
c. Sebagai Bank untuk Bank – Bank Lainnya
(Bankers Bank). Bank sentral merupakan bank
– bank lainnya, karena jasa perbankan yang
diberikan kepada bank lainnya sama seperti
bank umum memberikan pelayanan bagi
masyarakat. Dengan pengertian ini bank sentral
dapat memberikan pinjaman kepada bank
umum apabila bank umum tersebut
membutuhkan likuiditas atau cadangan. Bank
sentral dapat bertindak sebagai clearing house
dari system perbankan suatu Negara. Di mana
bank sentral menyelesaikan piutang dan utang
antar bank yang bersangkutan.
d. Sebagai Bank Pemerintah. Pemerintah dalam
menjalankan roda pemerintahan tentu
memerlukan pengeluaran dan menghitung
pendapatan. Guna mengurus seluruh
pendapatan dan pengeluaran, pemerintah
tentusangat membutuhkan jasa perbankan. Bank
sentral didirikan untuk menyimpan pendapatan
pemerintah dan membayar pengeluaran
pemerintah.Bank sentral juga berfungsi sebagai
tempat pemerintah meminjam uang, bila
pengeluarannya lebih besar dari pendapatannya.
Jadi dengan pinjaman dari bank sentral inilah
pemerintah membiayai defisit yang terjadi.
e. Mengawasi Bank – Bank dan Lembaga
Keuangan, Bank sentral bertindak sebagai
pengawas bank umum dan lembaga keuangan,
karena operisional dari bank umum dan
lembaga keuangan adalah berdasarkan
kepercayaan. Sehingga untuk dapat menjaga
kepercayaan masyarakat ini perlu diadakan
pengawasan dalam operasionalnya.
Berdasarkan modal kepercayaan sebagai
operasional bank umum, bilamana bank tidak
dapat memenuhi tarikan dana masyarakat
tersebut, maka kepercayaan masyarakat akan
hilang. Hal ini dapat membahayakan
perekonomian negara tersebut.
f. Mengatur Pasar Uang dan Pasar Modal,
Fungsi ini sebenarnya tidak langsung dilakukan
oleh bank sentral, tetapi gerak – gerik bank
sentral dalam menetapkan tingkat bunga
(discount rate) akan berpengaruh kepada pasr
uang dan pasar modal yang ada dalam suatu
Negara.

2 Jelaskan manajemen aktiva, pasiva, dan manajemen 30 Modul 4


likuiditas? Kegiatan Belajar
Jawab : 1

Manajemen Aktiva & Pasiva Bank, Menurut


beberapa pakar perbankan manajemen aktiva pasiva
bank adalah sebagai berikut:

- Menurut Drs Raflus Rax, “Pada dasarnya


adalah suatu proses perencanaan dan
pengawasan operasi perbankan yang dilakukan
secara terkoordinasi dan konsekuen dengan
selalu memperhatikan perkembangan faktor-
faktor yang mempengaruhi operasi bank, baik
yang berasal dari luar ataupun faktor struktural
dari dalam bank”.
- Menurut Dahlan Siamat, “Dapat diartikan
sebagai koordinasi hubungan timbal balik yang
dilakukan secara terpadu antara kedua sisi
neraca bank berdasarkan keputusan dan rencana
jangka pendek”.
- Menurut Drs H Masyhud Ali MBA MM,
“Pengeolaan aktiva pasiva bak dengan tepat
sehingga bank memperoleh net interest income
yang optimal dan penempatan dananya pada sisi
aktiva sambil senantiasa agar bank selalu dapat
memenuhi kewajiban likuiditasnya terhadap
sumber-sumber dana pada sisi pasiva”.

Manajemen Aktiva, Manajemen aktiva adalah


penggunaan atau pengelolaan dana berdasarkan sifat
aktiva yaitu pengalokasian dana kedalam bentuk aktiva
yang dapat memberikan hasil dan yang tidak
memberikan hasil bagi bank yang bersangkutan.
Penggunaan dana bank berdasarkan sifat aktiva dapat
dibedakan menjadi dua antara lain: aktiva produktif
(earning asset) yaitu semua penanaman dana dalam
bentuk rupiah dan valuta asing yang dimaksudkan untuk
memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya.
Sebagai bank konvensional yang termasuk dalam aktiva
produktif adalah kredit yang diberikan, penempatan
pada bank lain, surat-surat berharga, dan penyertaan.
Dan aktiva tidak produktif (non erning asset) yaitu
penanaman dana kedalam aktiva yang tidak
memberikan hasil bagi bank. Yang berupa: alat likuid
(cash asset), aktiva tetap dan inventaris.
Manajemen Paasiva atau Liability Management (LM)
merupakan suatu proses dimana bank mengelola sumber
dana yang berasal dari pihak ketiga (masyarakat) di
pasar uang atau dengan menerbitkan surat utang untuk
memenuhi kegiatan operasional bank termasuk
penyaluran kredit guna untuk mendapatkan keuntungan
bagi bank.

Konsep LM ini memiliki dua jenis konsep pendekatan


yaitu:

a. LM yang dimaksudkan untuk mendukung


kegiatan bank disisi aktivanya (Asset
Management) dengan cara mendapatkan
pinjaman jangka pendek dari pasar uang
(purchased funds) melalui penerbitan
instrument jangka pendek atau call money.
b. LM dimaksudkan untuk memenuhi seluruh
permintaan kredit dari nasabah. Dalam
memenuhi kebutuhan kredit tersebut melalui
konsep LM, jangka waktu kewajiban tidak lagi
menjadi pertimbangan.
c. Sasaran LM adalah untuk meminimumkan biay
dana, menjaga hubungan dengan nasabah, dan
untuk mengimbangi dan menghindari tanpa
perlu melanggar aturan-aturan yang menjadi
beban bank.

Manajemen Likuiditas, sbeagai lembaga intermediasi


dana, kepercayaan nasabah deposan adalah hal yang
sangat penting bagi nasabah. Manajemen ini adalah hal
yang cukup kompleks. Suatu bank dianggap likuid
apabila :
a. Memiliki sejumlah likuiditas sesuai (minimal
sama) dengan jumlah kebutuhan likuiditasnya
b. Memiliki likuiditas kurangh dari kebutuhannya,
tetapi mempunyai surat-surat berharga yang
segera dapat dialihkan menjadi kas
c. Mempunyai kemampuan untuk memperoleh
likuiditas dengan cara menciptakan uang.

3 Jelaskan indikator kesehatan bank? 30 Modul 5,


Jawab : Kegiatan Belajar
1. Capital Adequacy Ratio (CAR) 1

CAR merupakan salah satu indikator kesehatan


permodalan bank. Penilaian permodalan merupakan
penilaian terhadap kecukupan modal bank untuk
mengcover eksposur risiko saat ini dan mengantisipasi
eksposur risiko dimasa mendatang.
2. Non performing Loans (NPL)
NPL merupakan salah satu indikator kesehatan kualitas
aset bank. NPL yang digunakan adalah NPL neto yaitu
NPL yang telah disesuaikan. Penilaian kualitas aset
merupakan penilaian terhadap kondisi aset Bank dan
kecukupan manajemen risiko kredit
3. Return on Equity (ROE)
Analisis Return on Equity (ROE dalam analisa
keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai
salah satu teknik analisis keuangan
4. Loan Deposit to Ratio (LDR)
LDR merupakan salah satu indikator kesehatan
likuiditas bank. Penilaian likuiditas merupakan
penilaian terhadap kemampuan bank untuk memelihara
tingkat likuiditas yang memadai dan kecukupan
manajemen risiko likuiditas. LDR paling sering
digunakan oleh analis keuangan dalam menilai suatu
kinerja bank terutama dari seluruh jumlah kredit yang
diberikan oleh bank dengan dana yang diterima oleh
bank

TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN


RISIKO (RISK BASED BANK RATING – RBBR)
Kesehatan bank menjadi kepentingan semua pihak
(stakeholders) yaitu pemilik bank, manajemen bank,
masyarakat sebagai pengguna jasa bank dan pemerintah
sebagai regulator. Dimaksudkan sebagai tolak ukur
bagi pihak manajemen bank, apakah mereka
menjalankan bisnis bank sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, sehingga dapat terhindar dari permasalahan
yang terjadi pada waktu lalu. Kepercayaan dari
masyarakat dan stabilitas moneter di Indonesia
merupakan faktor yang dipengaruhi dari hal tersebut.
Permana (2012) Bank yang sehat adalah bank yang
dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik seperti
dapat menjaga kepercayaan masyarakat, dapat
menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu
kelancaran lalu lintas pembayaran, serta dapat
melaksanakan kebijakan moneter.

Pada peraturan Bank Indonesia No 13/1/PBI/2011 pasal


2 , disebutkan bank wajib melakukan penilaian tingkat
kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan risiko
(Risk Based Bank Rating) baik secara individual
ataupun konsolidasi. Dalam metode ini terdapat
beberapa indikator sebagai acuannya, yaitu :

 Risk Profile (Profil Risiko)


Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 13/ 1/ PBI/
2011 profil risiko merupakan penilaian terhadap
risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko
dalam operasional bank yang dilakukan terhadap 8
(delapan) risiko yaitu, risiko kredit, pasar, likuiditas,
operasional, hukum, stratejik, kepatuhan dan reputasi.
Penelitian ini mengukur risiko kredit menggunakan
rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio Loan to
Deposit Ratio (LDR) untuk mengukur risiko likuiditas.
 Good Corporate Governance (GCG)
Dengan menganalisis laporan Good Corporate
Governance (tata kelola) yang berpedoman pada
Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 dengan
mencari laporan tahunan yang dipublikasikan  dan
menetapkan penilaian yang dilakukan oleh bank
berdasarkan sistem self assessment.
 Earning (Rentabilitas)
Penilaian earning (rentabilitas) diukur dengan
menggunakan rasio Return On Asset (ROA) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
ROA=(laba sebelum pajak)/(rata-rata total aset) x 100%

 Capital (Permodalan)
Riyadi (2006:171) mengatakan bahwa setiap bank yang
beroperasi di Indonesia diwajibkan untuk memelihara
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).
Tinggi rendahnya Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum atau CAR suatu bank akan dipengaruhi oleh
2 faktor utama yaitu besarnya modal yang dimiliki bank
dan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) yang dikelola oleh bank tersebut.

4 Jelaskan tentang penghimpunan dana Bank Umum? 20 Modul 4,


Jawab : Kegiatan belajar
1
Fungsi Penghimpunan Dana, Pertumbuhan setiap
bank sangat diperngaruhi oleh perkembangan
kemampuannya menghimpun dana masyarakat, baik
berskala kecil maupun besar dengan masa pengendapan
yang memadai. Apabila dana tidak cukup akan
menghambat operasional bank dan pada akhirnya
eksistensi bank akan kehilangan fungsinya.oleh karena
itu, penghimpun dana oleh bank berfungsi untuk :
penyimpanan harta atau asset berharga, pengelola
investasi yang baik, pemenuhan kebutuhan cash out
dalam memberikan pembiayaan, meningkatkan
kemampuan likuiditas bank, melakukan perluasan usaha
atau ekspansi usaha, penambahan sarana dan prasarana
baru, biaya kegiatan operasional bank. Adapun tujuan
penghimpunan dana oleh bank adalah, mencapai tingkat
profitabilitaas yang cukup dan tingkat resiko yang
rendah, dan mempertahankan kepercayaan masyarakat
dengan menjaga agar posisi likuiditas tetap aman.

Kegiatan-kegiatan bank umum yang dilakukan untuk


menjalankan fungsi utama perbankanya.

1. Penghimpunan Dana

Jelas sekali fungsi utama bank umum adalah


mengumpulkan dana dari masyarakat. Upaya untuk
menjalankan fungsi tersebut dilakukan dengan cara
mengeluarkan berbagai produk keuangan untuk
menyimpan dana, mulai dari tabungan, giro, sampai
deposito.

2. Pemberian Kredit

Meskipun pada fungsi awalnya bank umum hanya


menghimpun dan menyediakan layanan jasa perbankan,
kini bank umum sudah dapat menyalurkan kredit
kepada masyarakat. Kredit ataupun pembiayaan tersebut
diberikan dalam berbagai produk, mulai dari kredit
untuk pembelian rumah sampai kredit tanpa agunan.

3. Pemindahan Dana

Kegiatan operasional yang satu ini dilakukan untuk


menyediakan layanan jasa guna pemerataan
pembangunan nasional. Pemindahan yang dilakukan
oleh bank dilakukan untuk kepentingan lembaga itu
sendiri maupun guna kepentingan nasabah. Contoh
produk dari kegiatan operasional ini berupa transfer
antar daerah ataupun pengiriman uang ke luar negeri.

4. Penyimpanan Barang dan Surat Berharga

Kegiatan bank umum untuk menjalankan fungsi layanan


jasa dihadirkan pula dengan penyediaan tempat
penyimpanan untuk barang dan surat berharga yang
lebih aman dibandingkan disimpan di rumah ataupun
pihak yang sulit diminta pertanggungjawabannya.
Contohnya adalah bank menyediakan safety box yang
ditujukan bagi masyarakat yang hendak mengamankan
harta bendanya di bank.

5. Penempatan Dana
Bank umum juga melakukan penempatan dana nasabah
kepada nasabah lain dalam bentuk surat berharga. Tidak
seperti saham ataupun reksana, surat berharga yang
dikeluarkan bank tidak tercatat di bursa efek.

* coret yang tidak sesuai

Anda mungkin juga menyukai