Anda di halaman 1dari 13

T U G AS M A N A J E M E N P E R B A N K A N

NAMA KELOMPOK
1:NURUL FEBRIYANTI (202061201006)
ELISABETH P BETAUBUN
(202061201036) ISAK SAMPE PANDIN
(202061201106) HANDRI GIDEON MANU
(202061201100)

2022
DOSEN PENGAMPUH : IBU FLORENTINA BLANDINA PARAPAGA, SE.,M.S.M
2022

LINGKUP MANAJEMEN
PERBANKAN
A.Pengertian Bank dan
Perbankan
Bank hanya mencakup aspek kelembagaan. Beberapa Pengertian atau defisini bank yaitu :
1.Menurut J o s e p h Sinkey, bahwa yang dimaksud bank adalah department store offinance yang
menyediakan berbagai jasa keuangan.

2.Menurut Dictionary of Banking and financial service by Jerry Rosenberg bahwa yang dimaksud
bank adalah lembaga yang menerima simpanan giro, deposito, dan membayar atas dasar dokumen
yang ditarik pada orang atau lembaga tertentu, mendiskonto surat berharga, memberikan pinjaman
dan menanamkan dananya dalam surat berharga.

3.Menurut UU No. 10 Tahun 1998 (revisi UU No. 14 Tahun1992) bahwa yang dimaksud bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanandan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang
aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito tabungan dan
simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan dana surplus
spending unit) kemudian menempatkannya kembali kepada
masyarakat yang membutuhkan dana (def-cit spending unit)
melalui penjualan j asa keuangan yang pada gilirannya dapat
meningkatkankesejahteraan rakyat banyak. Sedangkan Perbankan
adalah seg ala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya. Kegiatan u s ah a tersebut adalah
menyangkut j asa keuangan. Dalam perspektif ilmu keuangan,
perbankan adalah bagian dari ilmu keuangan.
B.Karakteristik
Bank
Pemahaman terhadap karakteristik bank sangat diperlukan dalam mengelola bank. Beberapa karakteristik bank antara
lain:
1. Bank adalah lembaga yang berperan sebagai lembaga perantara keuangan (financial in-termediary) antara pihak-pihak
yang memiliki kelebihan dana (surplus spending unit) dengan mereka yang membutuhkan dana (deficit spending unit),
serta berfungsi untuk memperlancarlalu lintas pembayaran giral. Kegiatan tersebut dilakukan atas dasar falsafah
kepercayaan.

2. Bank juga merupakan industri yang kegiatannya mengandalkan kepercayaan sehingga harus selalu menjaga
kesehatannya. Pemeliharaan kesehatan bank antara lain dengan pemeliharaan kecukupan modal, kualitas aktiva,
manajemen, pencapaian profit dan likuiditas yang cukup.

3. Pengelola bank dalam melakukan kegiatannya juga selalu dituntut senantiasa menjaga keseimbangan pemeliharaan
likuiditas dengan kebutuhan profitabilitas yang wajar serta modal yang cukup sesuai dengan penanamannya.

4. Bank juga dapat dipandang sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dan bagian dari sistem moneter yang mempunyai
kedudukan strategis sebagai penunjang pembangunan.

5. Secara operasional bank mempunyai ciri khas yaitu aktiva tetapnya relatif rendah, hutang jangka pendeknya lebih banyak
jumlahnya dan perbandingan antara aktiva dengan modal(financial leverage) sangat besar.
C.Jenis
1. Bank
Berdasarkan UU No. 10 tahun1998 tentang perbankan terdiri dari:
a.Bank Umum,yaitu bank yang melaksanakan kegiatan u sah a secara konvensional dan atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
b.Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahasecara konvensional
dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran.

2.Jenis bank dilihat dari fungsinya, ad a beberapa yaitu:


a.Bank Komersial, yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima deposito dalam bentuk
deposito lancar (giro) dan deposito berjangka dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek.
b.Bank Pembangunan, yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima deposito dalam
bentuk deposito berjangka dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan jangka panjang dan
dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan.
c.Bank Tabungan, yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima deposito dalam bentuk
deposito tabungan dan dalam usahanya terutama memperbungakan dananya dalam kertas berharga.
3 .J e ni s bank berdasarkan kepemilikannya:
a.Bank Pemerintah Pusat, yaitu bank-bank komersial, bank tabungan atau bank pembangunan yang
mayoritas kepemilikannya berada di tangan pemerintah pusat.
b.Bank Pemerintah Daerah, yaitu bank-bank komersial, bank tabungan atau bank pembangunan yang
mayoritas kepemilikannya berada di tangan pemerintah daerah.
c.Bank Swa sta Nasional, yaitu bank yang dimiliki oleh warga negara Indonesia.
d.Bank Swa sta Asing,yaitu bank yang mayoritas kepemilikannya dimiliki oleh pihak
asing. e.Bank Swasta Campuran, yaitu bank yang dimiliki oleh swa sta domestik dan
swa sta asing.

4 .J e ni s bank berdasarkan kegiatan devisa:


a.Bank Devisa, yaitu bank yang memperoleh ijin dari Bank Indonesia untuk menjual, membeli dan
menyimpan devisa serta menyelenggarakan lalu lintas pembayaran dengan luar negeri.
b.Bank Non Devisa, yaitu bank yang tidak memperoleh ijin dari Bank Indonesia untuk menjual, membeli
dan menyimpan devisa serta menyelenggarakan lalu lintas pembayaran dengan luar negeri.

5 .J e n i s bank berdasarkan dominasi p a n g s a pasarnya:


a.Retail Banking, bank yang dalam kegiatannya mayoritas melayani perorangan, usa ha kecil dan
koperasi. b.Wholesale Banking, yaitu bank yang mengandalkan na s a b a h besar atau n a sa b a h korporasi.
D. Sistem
Perbankan
Lem bag a perbankan
jaringan cab an g bank
dapat beroperasi secara lokal, nasional, dan internasional melalui
ataupun hanya beroperasi di wilayah tertentu walaupun memiliki
kemampuan untuk membuka jaringan yang lebih luas.
Pengertian sistem perbankan a d a dua macam, pertama adalah s eb agai suatu jaringan yang
terintegrasikan dengan lembaga-lembaga perbankan yang terdiri dari BI, Bank Umum dan
BPR,kedua adalah s ebag ai satu jaringan yang terintegrasikan bank-bank deposito (Bank Umum
dan BPR) yang terdiri dari sejumlah bank deposito.

A B
Unit Banking System, yaitu suatu sistem yang Branch Banking System, yaitu sistem perbankan
menyebutkan bahwa berlakunya pola yang terdiri dari kantor pusat, kantor
operasional perbankan pada ruang lingkup cabangdengan manajemen modern
unit tertentu saja, berdiri sendiri dan yang
terpadu, terencana, dan ada desentralisasi
mempunyai kewenangan yang mencakup kewenangan yang luas serta wilayah
kegiatan sebatas di bank yang bersangkutan. operasionalnya sangat luas/tidak pada wilayah
tertentu saja.
E. Lingkungan
Perbankan
Bank-bank beroperasi pada skala nasional maupun internasional. Dalam operasinya, bank akan berinteraksi
dengan s e s a ma bank di dalam negeri, dengan perusahaan non bank dan dengan bank dan non bank yang
berada di luar negeri. Interaksi ini membentuk lingkungan tersendiri menurut tingkat interaksinya. Lingkungan
tersebut lingkungan internal, lingkungan eksternal dan lingkungan internasional.

a. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah lingkungan di kalangan perbankan. Dalam lingkungan internal, bank mempunyai dua
kedudukan yaitu sebagai peserta dalam persaingan antar bank dan sebagai bagian organik sistem perbankan.
Bank juga merupakan bagian organik dari sistem perbankan. Sistem perbankan merupakan jaringan yang terintegrasi
dari lembaga-lembaga perbankan. Dengan demikian di dalamnya ada bank sentral maupun bank komersial/deposito.
Kalau sistem perbankan merupakan jaringan yang terintegrasi, secara otomatis antar bank ada saling ketergantungandan
harus berinteraksi satu sama lain sebagai bagian dari sistem perbankan. Bukti bahwa antar bank saling tergantung dan
saling berinteraksi misalnya dalam hal transfer dana antarbank, kliring antar bank, penerimaan uang kartal untuk
diedarkan dari Bank Indonesia,pinjam-meminjam dana antar bank, kredit sindikasi, bank koresponden, hubungan
bankdevisa dengan non devisa dalam transaksi dengan surat kredit berdokumen (letter ofcredit)dan sebagainya.
b. Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal adalah lingkungan berganda (multiple environment), dengan kata


lainsebagai lingkungan yang rangkap atau berlapis-lapis. Lingkungan ini terdiri dari
lingkunganfisik, teknologi, hukum, sosial-demografi, ekonomi, lingkungan usaha, ekonomi
makro,politik, dan persaingan. Sementara pihak-pihak yang penting bagi bank dalam
lingkungan ini adalah rumah-tangga-rumah tangga, unit-unit pemerintahan dan
perusahaan-perusahaan non keuangan. Perusahaan non keuangan adalah perusahaan
yang beroperasi dengan menggunakan modal sendiri, sedangkan perusahaan keuangan
adalah perusahaan yang beroperasinya mengandalkan modal hutang (misalnya bank).
c. Lingkungan
Internasional
Komponen yang relevan dengan lingkungan internasional adalah monetisasi
perekonomian dunia, tingkat dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang
internasional atau sebaliknya, posisi neraca berjalan suatu negara devisa, inflasi relatif, suku
bunga relatif, laju pertumbuhan ekonomi bangsa dan persaingan internasional. Faktor-faktor
tersebut saling terkait dan bank dapat mengambil manfaat dari perilaku faktor tersebut,
khususnya bank-bank yang berurusan dengan masalah transaksi internasional (valuta asing).
Aliran valuta asing antar negara untuk memenuhi tuntutan perdagangan, investasi dan spekulasi
dari suatu tempat yang surplus ke tempat yang defisit dapat terjadi sebagai akibat perbedaan-
perbedaan kebijakan moneter di suatu negara. Perbedaan kebijakan moneter ini selanjutnya
mempengaruhi perbedaan kurs pada masing-masing tempat. Kondisi pada masing-masing
tempat tersebut dicerminkan oleh beberapa faktor yang secara eksplisit sebagai faktor yang
mempengaruhi kurs valuta asing.
1.Faktor Penawaran dan permintaan
valuta asing.
2. Faktor tingkat inflasi.
3. Faktor tingkat bunga.
4. Faktor kebijakan pemerintah.
5.Faktor posisi neraca transaksi berjalan
(current account) dan neraca modal
(capital account).
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai