Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ke III

MANAJEMEN BIAYA

PENGUKURAN KINERJA OPERASIONAL: PENJUALAN, VARIAN BIAYA LANGSUNG DAN


PERANAN PENGUKURAN NON FINANSIAL

Dosen pengampu :

APOLINARIS S.AWOTKAY S.E,M.M

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7:

TATA DWI CHITRA 202061201011

YOSEPHUS Y SYARANAMUAL 202061201108

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUSAMUS

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah berjudul “ PENGUKURAN KINERJA OPERASIONAL: PENJUALAN,
VARIAN BIAYA LANGSUNG DAN PERANAN PENGUKURAN NON FINANSIAL” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Bapak Apolinaris S. Awotkay S.E,M.M pada mata
kuliah Manajemen Biaya. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah
ini.

Merauke ,21 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................

BAB I PENDAHALUAN

A. LATAR
BELAKANG.....................................................................................................................................

B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................

C. TUJUAN PENULISAN......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Membangun Kontrol Sistem Operasional .........................................................................................

B. Anggaran fleksibel ............................................................................................................................

C. Varian Volume Penjualan dan Varian Anggaran


Fleksibel..............................................................

D. Tipe standar........................................................................................................................................

E. Penyusunan Biaya Standar untuk Bahan Baku


Langsung................................................................

F. Membuat Kartu Biaya Standar..........................................................................................................

G. Penyelesaian Keterbatasan Tingkat Produksi dalam Kinerja


Keuangan..........................................

H. JIT Manufacturing ............................................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN..................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHALUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengendalian operasi membantu manajer dalam meraih tujuan yang dianggarkan.


Pengukuran hasil operasi menjadi umpan balik bagi para manajer dan membantu
mereka mendapatkan masukan mengenai penyebab-penyebab dari hasil operasi.
Dengan belajar dari masa lalu, manajer dapat mengadopsi seperti yang dikatakan oleh
George Orwell, yaitu dengan mengendalikan masa depan.

Mengevaluasi hasil operasi mencakup identifikasi varian. Varian adalah besarnya


penyimpangan/ deviasi hasil operasi aktual dari hasil operasi yang diharapkan. Varian
merupakan sebuah kejutan dan biasanya bukan karakteristik yang baik dari suatu
operasi yang dikelola dengan baik. Sistem akuntansi yang baik dapat menentukan besar
varian dan membuat manajer waspada terhadap adanya varian yang signifikan sedini
mungkin sehingga manajer dapat mengatasinya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja yang termasuk dalam Membangun Kontrol Sistem Operasional ?

2. Apa saja yang termasuk dalam anggaran fleksibel ?

3. Apa saja yang terdapat dalam Varian Volume Penjualan dan Varian Anggaran
Fleksibel?

4. Apa saja yang dimaksud Tipe standar?

5. Apa saja yang terdapat Penyusunan Biaya Standar untuk Bahan Baku Langsung?

6. Bagaimana Membuat Kartu Biaya Standar?

7. Baggaimana Penyelesaian Keterbatasan Tingkat Produksi dalam Kinerja


Keuangan?

8. Apa itu JIT Manufacturing ?


C. TUJUAN PENULISAN

1. agar mengetahui dalam Membangun Kontrol Sistem Operasional .

2. agar mengetahui dalam anggaran fleksibel .

3. agar mengetahui dalam Varian Volume Penjualan dan Varian Anggaran FleksibeL.

4. agar mengetahui Tipe standar.

5. agar mengetahui Penyusunan Biaya Standar untuk Bahan Baku Langsung.

6. agar mengetahui Membuat Kartu Biaya Standar.

7. agar mengetahui Penyelesaian Keterbatasan Tingkat Produksi dalam Kinerja


Keuangan.

8. agar mengetahui JIT Manufacturing .

BAB II

PEMBAHASAN

A. Membangun Kontrol Sistem Operasional

Pengendalian operasi membantu manajer dalam meraih tujuan yang dianggarkan.


Pengukuran hasil operasi menjadi umpan balik bagi para manajer dan membantu
mereka mendapatkan masukan mengenai penyebab-penyebab dari hasil operasi.
Dengan belajar dari masa lalu, manajer dapat mengadopsi seperti yang dikatakan oleh
George Orwell, yaitu dengan mengendalikan masa depan.

Mengevaluasi hasil operasi mencakup identifikasi varian. Varian adalah besarnya


penyimpangan/ deviasi hasil operasi aktual dari hasil operasi yang diharapkan.
Pengetahuan adaya varian dapat membantu manajer untuk tidak menghabiskan waktu
pada operasi yang terkendali tetapi memfokuskan pada bidnag–bidang yang
membutuhkan perhatiannya. Varian yang menguntungkan dapat memperbaiki hasil
operasi.

B. Anggaran Fleksibel

Anggaran fleksibel (flexible budget) merupakan anggaran yang menyesuaikan


pendapatan dan beban dengan jumlah output aktual yang dicapai.

Efisiensi dari suatu operasi ditentukan dengan membandingkan jumlah sumber daya
yang digunakan dalam operasi tersebut dengan jumlah sumber daya yang seharusnya
digunakan untuk sejumlah output aktual dari operasi itu. Alat yang dapat membantu
dalam menentukan jumlah sumber daya ynag seharusnya digunakan dalam operasi pada
periode tertentu adalah anggaran fleksibel bagi output pada periode tersebut.

C. Varian Volume Penjualan dan Varian Anggaran Fleksibel

1. Volume penjualan

Varian volume penjualan (sales volume variance) dari suatu periode adalah
selisih antara jumlah anggaran fleksibel dan jumlah dalam anggaran induk atau
tetap pada suatu periode untuk unsur-unsur berkaitan. Varian volume penjualan
mengukur dampak perubahan jumlah unit penjualan pada pendapatan penjualan,
beban-beban, margin kontribusi, atau laba operasi dari periode berjalan.

2. Anggaran fleksibel

Varian anggaran fleksibel (flexible budget variance) adalah selisih antara hasil
operasi dan jumlah dalam anggaran fleksibel pada tingkat output aktual dalam
periode berjalan.

Varian anggaran fleksibel = Hasil aktual – Anggaran Fleksibel.

Varian laba operasi anggaran fleksibel (operating income flexible budget


variance) dari suatu periode adalah selisih antara laba operasi anggaran fleksibel
yang telah dianggarkan untuk setiap unit terjual atau laba operasi yang sudah
diperoeh jika perusahaan melaksanakan operasi menurut anggaran induk kecuali
untuk output dari periode berjalan, atau laba operasi yang diperoleh pada
periode tersebut.

D. Tipe standar
Biaya standar yang lengkap untuk suatu operasi mencakup standar-standar yang dibuat
secara saksama untuk setiap elemen operasi, termasuk beban produksi, penjualan,
administratif. Suatu operasi produksi memiliki tiga elemen biaya produksi: bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung dan tenaga kerja langsung.

Terdapat dua jenis standar yaitu sebagai berikut:

• Standar Ideal (ideal standard), mengharuskan pelaksanaan yang sempurna dan


efisiensi yang maksimal dalam setiap aspek operasi.

• Standar yang Dapat Dicapai Saat (currently attainable standard), menetapkan


kriteria kinerja pada suatu tingkat yang sering kali dapat dicapai oleh seseorang yang
telah mendapat pelatihan yang tepat dan pengalaman, tanpa harus melakukan upaya-
upaya ekstra.

E. Penyusunan Biaya Standar untuk Bahan Baku Langsung

Biaya standar bahan baku langsung suatu produk memiliki 3 segi, yaitu kualitas,
kuantitas, dan harga. Kualitas bahan baku langsung akan menentukan kualitas produk
dan mempengaruhi tahap-tahap proses produksi termasuk jumlah bahan baku yang
dibutuhkan dalam produksi, harga bahan baku langsung, waktu pemrosesan, serta
tingkat dan frekuensi pengawasan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produksi.

Sering kali dibutuhkan trade off dalam operasi antara penggunaan bahan baku yang
mahal dan berkualitas tinggi atau bahan baku yang agak murah, namun berkualitas lebih
rendah. Setelah kualitas bahan baku ditentukan, faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menetapkan standar kuantitas bahan baku langsung meliputi
desain produk, pemicu biaya dari aktivias produk, kualitas bahan baku langsung, serta
kondisi dari fasilitas dan peralatan produksi yang digunakan dalam produksi produk.
Kualitas, kuantitas, dan waktu pembelian dapat memengaruhi standar harga bahan baku.

Standar biaya bahan baku dibuat berdasarkan Bill of Material (BOM) yang dibuat oleh
departemen engineering, berisi daftar bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi
suatu produk. SQ = jumlah kuantitas bahan baku yang diperlukan untuk membuat 1 unit
produk dan SP = standar harga per unit bahan baku.

Contoh untuk membuat 1 buah sofa tipe A150 diperlukan 5 m2 kain Oscar kualitas A
(=SQ). Misalkan harga kain Oscar kualitas A adalah Rp 40.000/m2 (SP) maka:

Standar biaya bahan baku A150

= SQ x SP

= standar kuantiti bahan baku x standar harga/unit bahan baku

= 5 m2 x Rp 40.000/m2
= Rp 200.000,‐

F. Membuat Kartu Biaya Standar

Kartu biaya standar (standard cost sheet) memuat harga standar dan kuantitas elemen
biaya produksi dalam memproduksi satu produk. Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap varian laba operasi anggaran fleksibel meliputi: deviasi harga jual, baiya
variabel, serta biaya tetap dari jumlah standarnya atau jumlah yang dianggarkan.

G. Penyelesaian Keterbatasan Tingkat Produksi dalam Kinerja Keuangan

Tujuan utama dari suatu perusahaan bisnis adalah untuk mengoptimalkan tingkat
pengembalian pemegang saham. Tetapi, megoptimalkan profitabilitas jangka pendek
tidak selalu menjamin tingkat pengembalian yang optimum bagi pemegang saham
karena nilai pemegang saham mencerminkan nilai sekarang bersih (Net Present Value-
NPV) dari perkiraan laba masa depan.

Perusahaan lebih cenderung untuk menggunakan ukuran nonkeuangan ditingkat yang


lebih rendah dalam organisasi untuk pengendalian tugas dan penilaian keuangan
ditingkat yang lebih tinggi untuk pengendalian manajemen. Campuran dari ukuran
keuangan dan nonkeuangan sebenarnya diperlukan di semua tingkatan dalam organisasi.

Kesimpulannya, mengandalkan pada ukuran keuangan saja adalah tidak mencukupi


untuk memastikan bahwa strategi akan dilaksanakan dengan sukses. Solusinya adalah
untuk mengukur dan mengevaluasi manajer unit bisnis menggunakan berbagai ukuran,
baik nonkeuangan maupun keuangan. Ukuran nonkeuangan yang mendukung
implementasi strategi disebut faktor kunci keberhasilan atau indikator kunci kinerja.

H. Jit manufakturing

Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi tepat waktu yang memusatkan pada
aktivitas yang diperlukan oleh segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi.

Pemanufakturan JIT menggunakan pendekatan yang lebih memusat daripada yang


ditemui dalam pemanufakturan tradisional. Penggunaan sistem pemanufakturan JIT
mempunyai dampak pada:

1) Meningkatkan Keterlacakan (Ketertelusuran) biaya.

2) Meningkatkan akurasi penghitungan biaya produk.


3) Mengurangi perlunya alokasi pusat biaya jasa (departemen jasa).

4) Mengubah perilaku dan relatif pentingnya biaya tenaga kerja langsung.

5) Mempengaruhi sistem penentuan harga pokok pesanan dan proses.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengendalian operasi membantu manajer dalam meraih tujuan yang dianggarkan.


Pengukuran hasil operasi menjadi umpan balik bagi para manajer dan membantu
mereka mendapatkan masukan mengenai penyebab-penyebab dari hasil operasi.
Dengan belajar dari masa lalu, manajer dapat mengadopsi seperti yang dikatakan oleh
George Orwell, yaitu dengan mengendalikan masa depan.

Mengevaluasi hasil operasi mencakup identifikasi varian. Varian adalah besarnya


penyimpangan/ deviasi hasil operasi aktual dari hasil operasi yang diharapkan. Varian
merupakan sebuah kejutan dan biasanya bukan karakteristik yang baik dari suatu
operasi yang dikelola dengan baik. Sistem akuntansi yang baik dapat menentukan besar
varian dan membuat manajer waspada terhadap adanya varian yang signifikan sedini
mungkin sehingga manajer dapat mengatasinya.
B. SARAN

Dalam mengukur kinerja operasional pada penjualan,varian biaya langsung dan


pengukuran non finansial perusahaan perlu memperhatikan hal tersebut,sehingga tidak
terjadi hal –hal yang tidak diinginkan agar tercapainya visi,misi dan tujuan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Biaya Standart. http://www.academia.edu/9086173 /BIAYA_STANDART, Diakses


tanggal 30 Juni 2015

Hansen & Mowen. 2004. Manajemen Biaya, Edisi Bahasa Indonesia. Buku Kedua. Jakarta:
Salemba Empat

Hansen & Mowen. 2013. Akuntansi Manajerial. Buku Kedua. Jakarta: Salemba Empat

Wahyudi, Iwan. 2012. Anggaran Fleksibel dan Perhitungan Biaya Standar: Bahan Baku dan
Tenaga Kerja Langsung. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

https://www.academia.edu/Pengukuran kinerja operasional

Anda mungkin juga menyukai