Disusun Oleh :
2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul “Analisa Pengambilan Keputusan Jangka Pendek – Keputusan Produksi”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen
Kami pun menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik
dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang.
Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini. Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami memberikan manfaat untuk
semua kalangan khususnya bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL ......................................................................................................... i
PENDAHULUAN .......................................................................................... iv
PEMBAHASAN ............................................................................................. 1
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan Tactical Decision Making
- Apa Decision Model Approach
- Apa Penggolongan Biaya Dan Jenis Biaya
- Apa Biaya Relevan
- Apa Ilustrasi Penerapan Biaya Relevan
Suatu pendekatan yang disebut dengan Decision maodel dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan ini. Langkah-langkah dalam decision modeladalah sbb:
1. Identifikasi problem
Mengenalidan memformulasikan permasalahan yang sebenarnya dihadapi perusahaan.
Misalnya: kebutuhan tambahan gudang, jumlah yang dibutuhkan serta bagaimana
kebutuhan tersebut akan dipenuhi.
2. Identifikasi alternatif penyelesaian
Pada tahap ini perusahaan harus mengidentifikasikan semua alternatif yang ada terlebih
dahulu, baru kemudian mengeliminasi alternatif yang tidak mungkin dilaksanakan
perusahaan, misalnya dengan mempertimbangkan resiko, kemampuan dana perusahaan
dll.
3. Identifikasi biaya dan manfaat setiap alternatif
Setelah alternatif yang mungkin untuk dilaksanakan diketahui perusahaan,maka model
pengambilan keputusan selanjutnya dapat disebut dengan “COST BENEFIT ANALYSIS”
untuk setiap alternatif yang ada.
4. Pengumpulan biaya relevan setiap elternatif yang ada
5. Pertimbangan faktor-faktor kualitatif
Faktor kualititatif dapat dimasukan dalam pengambilan keputusan dengan cara sebagai
berikut ini:
a. identifikasi faktor-faktor kualitatif
b. mencoba untuk mengkuantitatifkan faktor kualitatif
c. memasukan faktor kualitatif dalam pengambilan keputusan
6. Pengambilan keputusan pada alternatif yang paling menguntungkan bagi perusahaan.
Menurut Mulyadi (2005 : 17) terdapat berbagai macam cara penggolongan biaya, yaitu :
1. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran. Cara penggolongan ini, nama objek
pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran
adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar
disebut biaya bahan bakar.
2. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan.Biaya Produksi, biaya
produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk
jadi yang siap untuk dijual.
a. Biaya Pemasaran, biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
b. Biaya Administrasi dan Umum, biaya ini merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi
kegiatan produksi dan pemasaran produk.
3. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai.Sesuatu
yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu
yang dibiayai, biaya dapat dikelompokan menjadi dua golongan :
a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya langsung adalah biaya yang terjadi yang penyebab satu-satunya adalah karena
adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya
langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah
diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya
tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam
hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau
biaya overhead pabrik. Biaya ini tidak mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu.
4. Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan Perubahan
Volume Kegiatan
a. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan volume
kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin besar pula jumlah total biaya
variabel.
b. Biaya Semi Variabel Biaya semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi perubahannya tidak
sebanding/ proporsional.
c. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak dipengaruhi oleh
perubahan volume kegiatan sampai pada tingkatan tertentu. Biaya tetap perunit
berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan.
5. Penggolongan Biaya atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya. Atas dasar jangka waktu
manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua yaitu, pengeluaran modal dan pengeluaran
pendapatan. Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu
periode akuntansi, sedangkan pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya
mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
D. Biaya Relevan
Dalam pengambilan keputusan ini, konsep biaya relevan merupakan suatu konsep yang
penting. Biaya relevan adalah biaya yang akan terjadi di masa yang akan datang dan biaya
tersebut berbeda diantara alternatif yang ada.
Dari pengertian di atas, Biaya relevan mempunyai 2 karakteristik yaitu:
a. biaya masa yang akan datang
b. biaya yang berbeda diantara alternatif yang ada
Biaya yang tidak memenuhi 2 kriteria tersebut merupakan irrelevant cost(biaya tidak relevan).
Biaya tidak relevan meliputi biaya masa lalu (sunk cost) dan biaya masa yang akan datang
tetapi tidak berbeda diantara alternatif yang ada. Sunk cost yang merupakan biaya masa lalu
akan selalu merupakan biaya yang tidak relevan dalampengambilan keputusan.
Dalam rangka untuk pengambilan keputusan, biaya relevan harus memiliki manfaat yang
paling tinggi. Agar supaya biaya disebut biaya relevan, maka biaya tersebut :
• Harus berbeda pada waktu dilakukan perbandingan pilihan keputusan. Apabila suatu
biaya meningkat, menurun, muncul ataupun menghilang pada waktu suatu tindakan
yang berbeda dievaluasi, maka biaya tadi boleh disebut relevan.
• Harus bernilai kini atau masa yang akan datang
Ada beberapa konsep biaya relevan yang harus diperhatikan dalam pengambilan
keputusan, yaitu (Witjaksono, 2006:16):
1. Biaya Differensial (Differential Cost).Biaya Differensial adalah biaya yan berbeda pada
berbagai alternatif pengambilan keputusan yang mungkin untuk dipilih. Laba Differensial =
Penghasilan differensial – biaya differensial.
2. Biaya Treceabel (Treceable Cost) adalah biaya yang dapat diikuti jejaknya pada produk,
pesanan, pusat biaya, departemen atau divisi tertentu didalam suatu perusahaan.
3. Biaya Pengganti (Replacement Cost) yaitu biaya yang berhubungan dengan penggatian
suatu aktiva atau jasa yang akan terjadi (Future Cost) pada saat dilakukan penggantian.
4. Biaya Kesempatan Baik (Opportunity Cost)digunakan untuk mengukur kerugian atau
keuntungan antara alternatif-alternatif untuk tetap beroperasi pada keadaan semula atau
memilih kesempatan baik yang berupa alternatif lainnya yang tersedia.
5. Biaya Imputed (Imputed Cost)atau disebut sebagai biaya hipotesis adalah biaya yang
sebenarnya tidak terjadi yang digunakan sebagai perbandingan dan analisa biaya.
6. Biaya Incremental (Incremental Cost) adalah biaya yang ditambahkan atau biaya yang tidak
akan dikorbankan apabila suatu alternatif (proyek) tertentu tidak dipilih.
7. Biaya Kas (Cash Cost) disebut juga biaya keluar saku (Out Of Pocket Money) atau biaya
tunai. (
8. 8) Biaya Tertanam (Sunk Cost) adalah biaya yang telah terjadi dan tidak boleh dihubungkan
dengan proyek yang akan dilakukan.
Manfaat Penggunaan Biaya Relevan
Pada akuntansi manajemen konvensional, untuk dapat mengetahui apakah suatu biaya
merupakan biaya relevan atau tidak bagi suatu alternatif, pemahaman akan perilaku biaya
menjadi sangat penting.
Dalam akuntansi manajemen kontemporer Activity Resources Usage Model sangat membantu
dalam mengidentifikasi apakah suatu biaya merupakan biaya relevan atau tidak.
Berdasarkan model tersebut, sumberekonomi dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
a. Sumber ekonomi yang dipenuhi saat dibutuhkan (Resources acquired as used as needed)
Ada beberapa sumber ekonomi yang dapat dengan mudah diperoleh pada saat dibutuhkan.
Jumlah biaya untuk menyediakan sumber ekonomi ini akan berubah apabila kebutuhan
berubah. Jumlah sumber ekonomi yang digunakan sama dengan jumlah yang disediakan.
Apabila permintaan atau kebutuhan berubah,maka biaya penyediaan sumber ekonomi ini
juga akan berubah. Biaya penyediaan sumber ekonomi jenis ini dapat diakategorikan
sebagai biaya variabel.
b. Sumber ekonomi dipenuhi sebelum digunakan tetapi hanya disediakan untuk satu periode
(Resources acquired in advanced-short term).
Sumber ekonomi ada yang disediakan untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya
melalui kontrak yang dibayarkan didepan misalkan biaya yang berhubungan dengan
pengelolaan organisasai dan upah karyawan. Biaya penyediaan sumber ekonomi ini dapat
dikategorikan biaya semi variabel. Kondisi ini menyebabkan kemungkinan adanya
sumebr ekonomi yang tidak digunakan sehingga tambahan permintaan sumber ekonomi
mungkin tidak akan menambah biaya penyediaan sumber ekonomi yang
bersangkutan.
c. Sumber ekonomi dipenuhi sebelum digunakan dan disediakan untuk beberapa periode
(Resources acquired in advanced - multiperiod period)
Ada beberapa sumber ekonomi yang disediakan oleh perusahaan jauh sebelum dibutuhkan
dan disediakanuntuk beberapa periode, misalnya pembelian gedung, mesin dan aktiva
tetap lainnya. Pengadaan sumber eknomi ini umumnya disertai dengan pengeluaran kas
yang akan menjadikan sebagai biaya masa lalu (sunk cost) yang selalau tidak relevan
dalam pengambilan keputusan.
Berikut ini hubungan pemenuhan sumber ekonomi dengan relevansi suatu biaya dalam
pengambilan keputusan jangka pendek.
Pengambilan keputusan
Analisa dapat dilakukan dengan membandingkan biaya relevan antara kedua alternative,
kemudian dipilih alternative yang mempunyai biaya yang lebih kecil. Perincian biaya kedua
alternative tersebut adalah sbb:
Biaya diferensial
Membuat Membeli Jika membeli
Sewa peralatan 12.000.000 - 12.000.000
Bahan baku 5.000.000 - 5.000.000
BOP var 8.000.000 - 8.000.000
BTKL 20.000.000 - 20.000.000
Harga beli 47.500.000 (47.500.000)
Total biaya rel 45.000.000 47.500.000 2.500.000
Dari Analisa diatas terlihat bahwa alternative membuat sendiri lebih menarik daripada membeli
dari pihak luar meskipun harga yang ditawarkan pihak supplier kelihatannya menarik.
Dari laporan tersebut terlihat bahwa segment tile menderita kerugian dan dipertimbangkan
untuk ditutup. Ternyata berdasarkan analisa yang dilakukan mempertahankan segment Tile
tetap lebih menguntungkan bagi perusahaan. Pengambilan keputusan dapat dijelaskan sbb:
• Bila produk bukan merupakan produk substitusi dan fasilitas tidak dapat digunakan untuk
kegiatan lainnya. Dari perhitungan analisa biaya relevan di bawah ini, perusahaan lebih baik
menghentikan kegiatan segment TILE
• Misalkan produk merupakan produk komplementer dan segment yang dihentikan dapat
digunakan untuk jenis usaha lain. Misalkan pentupan TILE, dapatdigantikan dengan usaha
lain yang diestimasikan dapat menghasilkan keuntungan sbb (dalam ribuan )
Penjualan 100
Biaya variabel (40)
Kontribusi margin 60
Biaya tetap (55)
Segment margin 5
Dengan tambahan informasi tersebut, analisa pengambilan keputusannya adalah seperti
di bawah ini:
Keterangan Lanjut Tutup Beda kalau Lanjut
Penjualan 1.450 1.286 164
Biaya variable (870) (706,6) (163,4)
Kontribusi margin 580 579,4 0,6
Misalkan dalam rangka Pesta Ice Cream yang diselenggarakan suatu supermarket, sebuah
perusahaan memesan untuk membeli 2.000 liter ice cream dengan harga Rp 1.550 per liter.
Perusahaan pemesan sanggup menanggung sendiri biaya transportasi (distribusi) dan tidak
perlu adanya komisi penjualan.
Pengambilan Keputusan:
Dengan menggunakan dasar pengambilan keputusan di atas, seharusnya pesanan khusus ini
dapat diterima , karena harga yang ditawarkan pembeli > biaya variabel (1.500 – 20 - 30). Tidak
akan terdapat penambahan biaya tetap karena perusahaan masih mempunyai kapasitas yang
belum dimanfaatkan. Dengan penerimaan pesanan khusus, keuntungan perusahaan akan
meningkat sebesar (1.550 – 1.450) x 2.000 = Rp 200.000. Analisa biaya relevan dapat
ditunjukan sbb:
Keterangan Menerima Menolak
Penghasilan 3.100.000 0
Susu (1,400.000) 0
Flavouring (200.000) 0
Gula (300.000) 0
BTKL (500.000) 0
Pengepakan (400.000) 0
Lain-lain (100.000) 0
TOTAL 200.000 0
Dari grafik di atas, ada 5 titik yang memenuhi batasan yang telah ditetapkan, Keuntungan yang
diperoleh untuk 5 titik adalah sbb
Titik Keuntungan
A (0,0) 0
B (15,0) 15 . 25 + 0 = 400
C (15,20) 15 . 25 + 20 . 10 = 375
D (10,40) 10 . 25 + 40 . 10 = 660 *
E (0,40) 0 + 40 . 10 = 400
Ternyata komposisi yang optimal adalah 10 produk X dan 40 produk Y, yang akan memberikan
kontribusi margin 650
DAFTAR PUSTAKA