Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

“ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN


JANGKA PENDEK – KEPUTUSAN PRODUKSI”

Dosen Pengampu : Dr. H. Rama Yuli, SE, MM

Disusun Oleh :

Solichatun Chasanah 2003501228

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul “Analisa Pengambilan Keputusan Jangka Pendek – Keputusan Produksi”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen

Kami pun menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik
dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang.

Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini. Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami memberikan manfaat untuk
semua kalangan khususnya bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Jakarta, 22 Mei 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

PENDAHULUAN .......................................................................................... iv

1. Latar Belakang Masalah.................................................................... iv


2. Perumusan Masalah ......................................................................... iv
3. Tujuan Makalah ................................................................................. iv

PEMBAHASAN ............................................................................................. 1

A. Pengertian Tactical Decision Making ................................................. 1


B. Huruf Decision Model Approach ........................................................ 1
C. Jenis Penggolongan Biaya Dan Jenis Biaya ...................................... 2
D. Biaya Relevan ................................................................................... 3
E. Ilustrasi Penerapan Biaya Relevan ................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pengambilan keputusan dilakukan untuk menjawab atau menyelesaikan masalah yang
terjadi. Keputusan yang baik akan sangat tergantung pada kualitas dan kuantitas informasi
yang dimiliki oleh perusahaan. Pihak manajemen tidak dapat melakukan pengambilan
keputusan dengan tepat tanpa suatu informasi yang tepat yang dapat mendukung
keputusan tersebut.
Agar pihak manajemen bisa melakukan pengambilan keputusan di antara alternatif yang
ada maka pihak manajemen harus bisa melakukan analisa terhadap alternatif yang ada.
Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk membantu menganalisa alternatif adalah
dengan melakukan analisa terhadap biaya relevan.

B. Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan Tactical Decision Making
- Apa Decision Model Approach
- Apa Penggolongan Biaya Dan Jenis Biaya
- Apa Biaya Relevan
- Apa Ilustrasi Penerapan Biaya Relevan

C. Tujuan Penulisan Makalah


- Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Tactical Decision Making
- Untuk mengetahui apa saja Decision Model Approach
- Untuk mengetahui Penggolongan Biaya Dan Jenis Biaya
- Untuk mengetahui Biaya Relevan
- Untuk mengetahui Ilustrasi Penerapan Biaya Relevan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tactical Decision Making


Tactical Decision Making merupakan pemilihan alternative yang harus segera dilakukan
atau dalam jangka pendek. Tactical decision making juga merupakan pengambilan keputusan
yang berskala kecil. Secara umum tujuan pengambilan keputusan strategis adalah memilih
diantara beberapa keputusan strategis sehingga competitive advantage jangka panjang dapat
terwujud. Pengambilan keputusan jangka pendek harus tetap mengacu pada tujuan tersebut.
Pengambilan keputusan dalam jangka pendek tetap harus mempertimbangkan tujuan
perusahaan secara keseluruhan
Menurut Mowen (2009:334) pengambilan keputusan taktis terdiri dari pemilihan diantara
berbagai alternatif dengan hasil yang langsung atau terbatas. Jadi, beberapa keputusan taktis
cenderung bersifat jangka pendek, tetapi harus diperhatiakan bahwa keputusan jangaka
pendek sering kali mengandung konsekuensi jangka panjang. Menurut Rahmawati (2010)
menyatakan bahwa, tujuan keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis adalah untuk
memilih strategi alternatif sehingga keunggulan bersaing jangka panjang dapat tercapai.
Pengambilan keputusan taktis harus mendukung tujuan keseluruhan, meskipun tujuan
langsungnya berjangka pendek atau berskala kecil

B. Decision Model Approach

Suatu pendekatan yang disebut dengan Decision maodel dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan ini. Langkah-langkah dalam decision modeladalah sbb:
1. Identifikasi problem
Mengenalidan memformulasikan permasalahan yang sebenarnya dihadapi perusahaan.
Misalnya: kebutuhan tambahan gudang, jumlah yang dibutuhkan serta bagaimana
kebutuhan tersebut akan dipenuhi.
2. Identifikasi alternatif penyelesaian
Pada tahap ini perusahaan harus mengidentifikasikan semua alternatif yang ada terlebih
dahulu, baru kemudian mengeliminasi alternatif yang tidak mungkin dilaksanakan
perusahaan, misalnya dengan mempertimbangkan resiko, kemampuan dana perusahaan
dll.
3. Identifikasi biaya dan manfaat setiap alternatif
Setelah alternatif yang mungkin untuk dilaksanakan diketahui perusahaan,maka model
pengambilan keputusan selanjutnya dapat disebut dengan “COST BENEFIT ANALYSIS”
untuk setiap alternatif yang ada.
4. Pengumpulan biaya relevan setiap elternatif yang ada
5. Pertimbangan faktor-faktor kualitatif
Faktor kualititatif dapat dimasukan dalam pengambilan keputusan dengan cara sebagai
berikut ini:
a. identifikasi faktor-faktor kualitatif
b. mencoba untuk mengkuantitatifkan faktor kualitatif
c. memasukan faktor kualitatif dalam pengambilan keputusan
6. Pengambilan keputusan pada alternatif yang paling menguntungkan bagi perusahaan.

C. Penggolongan Biaya Dan Jenis Biaya

Menurut Mulyadi (2005 : 17) terdapat berbagai macam cara penggolongan biaya, yaitu :
1. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran. Cara penggolongan ini, nama objek
pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran
adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar
disebut biaya bahan bakar.
2. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan.Biaya Produksi, biaya
produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk
jadi yang siap untuk dijual.
a. Biaya Pemasaran, biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
b. Biaya Administrasi dan Umum, biaya ini merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi
kegiatan produksi dan pemasaran produk.
3. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai.Sesuatu
yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu
yang dibiayai, biaya dapat dikelompokan menjadi dua golongan :
a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya langsung adalah biaya yang terjadi yang penyebab satu-satunya adalah karena
adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya
langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah
diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya
tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam
hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau
biaya overhead pabrik. Biaya ini tidak mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu.
4. Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan Perubahan
Volume Kegiatan
a. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan volume
kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin besar pula jumlah total biaya
variabel.
b. Biaya Semi Variabel Biaya semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi perubahannya tidak
sebanding/ proporsional.
c. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak dipengaruhi oleh
perubahan volume kegiatan sampai pada tingkatan tertentu. Biaya tetap perunit
berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan.
5. Penggolongan Biaya atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya. Atas dasar jangka waktu
manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua yaitu, pengeluaran modal dan pengeluaran
pendapatan. Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu
periode akuntansi, sedangkan pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya
mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
D. Biaya Relevan

Dalam pengambilan keputusan ini, konsep biaya relevan merupakan suatu konsep yang
penting. Biaya relevan adalah biaya yang akan terjadi di masa yang akan datang dan biaya
tersebut berbeda diantara alternatif yang ada.
Dari pengertian di atas, Biaya relevan mempunyai 2 karakteristik yaitu:
a. biaya masa yang akan datang
b. biaya yang berbeda diantara alternatif yang ada
Biaya yang tidak memenuhi 2 kriteria tersebut merupakan irrelevant cost(biaya tidak relevan).
Biaya tidak relevan meliputi biaya masa lalu (sunk cost) dan biaya masa yang akan datang
tetapi tidak berbeda diantara alternatif yang ada. Sunk cost yang merupakan biaya masa lalu
akan selalu merupakan biaya yang tidak relevan dalampengambilan keputusan.

Manfaat Biaya Relevan

Dalam rangka untuk pengambilan keputusan, biaya relevan harus memiliki manfaat yang
paling tinggi. Agar supaya biaya disebut biaya relevan, maka biaya tersebut :
• Harus berbeda pada waktu dilakukan perbandingan pilihan keputusan. Apabila suatu
biaya meningkat, menurun, muncul ataupun menghilang pada waktu suatu tindakan
yang berbeda dievaluasi, maka biaya tadi boleh disebut relevan.
• Harus bernilai kini atau masa yang akan datang

Konsep Biaya Relevan

Ada beberapa konsep biaya relevan yang harus diperhatikan dalam pengambilan
keputusan, yaitu (Witjaksono, 2006:16):
1. Biaya Differensial (Differential Cost).Biaya Differensial adalah biaya yan berbeda pada
berbagai alternatif pengambilan keputusan yang mungkin untuk dipilih. Laba Differensial =
Penghasilan differensial – biaya differensial.
2. Biaya Treceabel (Treceable Cost) adalah biaya yang dapat diikuti jejaknya pada produk,
pesanan, pusat biaya, departemen atau divisi tertentu didalam suatu perusahaan.
3. Biaya Pengganti (Replacement Cost) yaitu biaya yang berhubungan dengan penggatian
suatu aktiva atau jasa yang akan terjadi (Future Cost) pada saat dilakukan penggantian.
4. Biaya Kesempatan Baik (Opportunity Cost)digunakan untuk mengukur kerugian atau
keuntungan antara alternatif-alternatif untuk tetap beroperasi pada keadaan semula atau
memilih kesempatan baik yang berupa alternatif lainnya yang tersedia.
5. Biaya Imputed (Imputed Cost)atau disebut sebagai biaya hipotesis adalah biaya yang
sebenarnya tidak terjadi yang digunakan sebagai perbandingan dan analisa biaya.
6. Biaya Incremental (Incremental Cost) adalah biaya yang ditambahkan atau biaya yang tidak
akan dikorbankan apabila suatu alternatif (proyek) tertentu tidak dipilih.
7. Biaya Kas (Cash Cost) disebut juga biaya keluar saku (Out Of Pocket Money) atau biaya
tunai. (
8. 8) Biaya Tertanam (Sunk Cost) adalah biaya yang telah terjadi dan tidak boleh dihubungkan
dengan proyek yang akan dilakukan.
Manfaat Penggunaan Biaya Relevan

Menurut Rudianto (2013:40) menyatakan bahwa, penggunaan biaya relevan dalam


penyelesaian berbagai persoalan yang dihadapi perusahaan akan sangat bermanfaat bagi
pengambilan keputusan perusahaan. Karena tanpa menggunakan metode biaya relevan ini,
ada kemungkinan beberapa persoalan yang dihadapi perusahaan dapat berakibat pada
pemilihan jalan keluar dan keputusan yang salah oleh pihak manajemen perusahaan. Memang
tidak semua persoalan biaya di perusahaan dapat diselesaikan dengan menggunakan analisis
biaya relevan ini, tetapi ada beberapa persoalan yang dapat diselesaikan dengan metode ini,
antara lain :
1. Menerima pesanan tambahan;
2. (Menurunkan harga pesanan khusus;
3. Keputusan untuk memproduksi sendiri atau membeli;
4. Keputusan untuk menutup fasilitas;
5. Keputusan untuk menghentikan produk tertentu; dan
6. Keputusan untuk memproduksi lebih lanjut.
Peranan akuntan intern sangat penting sekali dalam menyajikan informasi akuntansi bagi
keputusan manajemen. Informasi akuntansi yang disajikan oleh akuntan intern harus tepat,
relevan, dan harus dapat dipercaya, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

Relevansi, Perilaku Biaya dan Activity Resources Usage Model

Pada akuntansi manajemen konvensional, untuk dapat mengetahui apakah suatu biaya
merupakan biaya relevan atau tidak bagi suatu alternatif, pemahaman akan perilaku biaya
menjadi sangat penting.
Dalam akuntansi manajemen kontemporer Activity Resources Usage Model sangat membantu
dalam mengidentifikasi apakah suatu biaya merupakan biaya relevan atau tidak.
Berdasarkan model tersebut, sumberekonomi dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
a. Sumber ekonomi yang dipenuhi saat dibutuhkan (Resources acquired as used as needed)
Ada beberapa sumber ekonomi yang dapat dengan mudah diperoleh pada saat dibutuhkan.
Jumlah biaya untuk menyediakan sumber ekonomi ini akan berubah apabila kebutuhan
berubah. Jumlah sumber ekonomi yang digunakan sama dengan jumlah yang disediakan.
Apabila permintaan atau kebutuhan berubah,maka biaya penyediaan sumber ekonomi ini
juga akan berubah. Biaya penyediaan sumber ekonomi jenis ini dapat diakategorikan
sebagai biaya variabel.
b. Sumber ekonomi dipenuhi sebelum digunakan tetapi hanya disediakan untuk satu periode
(Resources acquired in advanced-short term).
Sumber ekonomi ada yang disediakan untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya
melalui kontrak yang dibayarkan didepan misalkan biaya yang berhubungan dengan
pengelolaan organisasai dan upah karyawan. Biaya penyediaan sumber ekonomi ini dapat
dikategorikan biaya semi variabel. Kondisi ini menyebabkan kemungkinan adanya
sumebr ekonomi yang tidak digunakan sehingga tambahan permintaan sumber ekonomi
mungkin tidak akan menambah biaya penyediaan sumber ekonomi yang
bersangkutan.
c. Sumber ekonomi dipenuhi sebelum digunakan dan disediakan untuk beberapa periode
(Resources acquired in advanced - multiperiod period)
Ada beberapa sumber ekonomi yang disediakan oleh perusahaan jauh sebelum dibutuhkan
dan disediakanuntuk beberapa periode, misalnya pembelian gedung, mesin dan aktiva
tetap lainnya. Pengadaan sumber eknomi ini umumnya disertai dengan pengeluaran kas
yang akan menjadikan sebagai biaya masa lalu (sunk cost) yang selalau tidak relevan
dalam pengambilan keputusan.

Berikut ini hubungan pemenuhan sumber ekonomi dengan relevansi suatu biaya dalam
pengambilan keputusan jangka pendek.

Kategori Resources Demand dan Supply Relevansi


Disediakan saat Supply = demand
dibutuhkan 1. demand berubah Relevan
2. demand tetap Tidak relevan
Disediakan dimuka Supply = demand = unused capacity
1. demand naik > unused capacity Tidak relevan
2. demand naik > unused capacity demand berubah
3. demand turun (permanen)
Kapasitas berkurang Relevan
Kapasitas tetap Tidak relevan
Disediakan dimuka Supply – demand = unused capacity
(multiple period) 1. demand naik < unused capacity Tidak relevan
2. demand turun (permanen) Tidak relevan
3. demand naik > unused capacity Relevan

E. Ilustrasi Penerapan Biaya Relevan


Keputusan Membeli atau Membuat Sendiri
Alternatif membeli suatu komponen produk dari pihak luar atau membuat sendiri.
Biasanya harga yang ditawarkan kelihatannya lebih rendah dari biaya produksi setiap unit.
Contoh:
Swasey Man saat ini memproduksi suatu komponen untuk produk printer. Pada saat-saat
tententu Swasey akan berganti produksi ke jenis printer lain dan komponen tersebut tidak
dibutuhkan. Tetapi tahun yang akan datang Swasey akan membuat 10.000 komponen dengan
estimasi biaya sbb (dalam ribuan rupiah):
Total biaya Per unit
Sewa peralatan 12.000.000 1.200
Dep. Peralatan 2.000.000 200
Bahan baku 10.000.000 100
BTKL 20.000.000 2.000
BOP var 8.000.000 800
BOP tetap 30.000.000 3.000
Total 82.000.000 8.200
Sebagian besar peralatan yang disewa dan dapat dibatalkan kapan saja. Perusahaan sudah
terlanjur membeli bahan setangah dari kebutuhan selama periode tersebut (5.000.000) dan
tidak dapat dikembalikan lagi. BOP variable dengan tarif Rp 400?JKL. BOP tetap jumlahnya
Rp 30.000.000 hasil dari alokasi berdasarkkan luas tempat yang digunakan. Supplier
menawarkan harga Rp 4.750/unit.

Pengambilan keputusan
Analisa dapat dilakukan dengan membandingkan biaya relevan antara kedua alternative,
kemudian dipilih alternative yang mempunyai biaya yang lebih kecil. Perincian biaya kedua
alternative tersebut adalah sbb:

Biaya diferensial
Membuat Membeli Jika membeli
Sewa peralatan 12.000.000 - 12.000.000
Bahan baku 5.000.000 - 5.000.000
BOP var 8.000.000 - 8.000.000
BTKL 20.000.000 - 20.000.000
Harga beli 47.500.000 (47.500.000)
Total biaya rel 45.000.000 47.500.000 2.500.000

Dari Analisa diatas terlihat bahwa alternative membuat sendiri lebih menarik daripada membeli
dari pihak luar meskipun harga yang ditawarkan pihak supplier kelihatannya menarik.

Mempertahankan atau Menutup suatu segment


Merupakan suatu keputusan untuk melanjutkan atau menutup suatu segment
yangvmempunyai keuntungan negatif. Pengambilan keputusan didasarkan pada informasi
yang disajikan dalam segmented reporting berdasarkan variabel costing. Segment merupakan
bagian organisasi yang diberi tanggungjawab untuk memperoleh laba. Segment dapat berupa
produk, departemen atau daerah pemasaran. Suatu segment dianggap tidak
menguntungkan lagi jika memberikan segment margin yang negatif.
Contoh:
Norton Mat mempunyai 3 segment bidang usaha yaitu block, brick dan tile.Informasi aktivitas
ketiga segment tersebut dapat terlihat dibawah ini. (dalam jutaan rupiah)

Keterangan BLOCK BRICK TILE Total


Penjualan 500 800 150 1.450
Biaya variable (250) (480) (140) (870)
Kontribusi margin 250 320 10 580
Biaya tetap
Gaji supervise (37) (40) (35) (112)
Advertisi (10) (10) (10) (30)
Depresiasi (53) (40) (10) (103)
Total 100 90 55 (245)
Segment Margin 150 230 (45) 335
Biaya tetap common (125)
NET INCOME 210

Dari laporan tersebut terlihat bahwa segment tile menderita kerugian dan dipertimbangkan
untuk ditutup. Ternyata berdasarkan analisa yang dilakukan mempertahankan segment Tile
tetap lebih menguntungkan bagi perusahaan. Pengambilan keputusan dapat dijelaskan sbb:
• Bila produk bukan merupakan produk substitusi dan fasilitas tidak dapat digunakan untuk
kegiatan lainnya. Dari perhitungan analisa biaya relevan di bawah ini, perusahaan lebih baik
menghentikan kegiatan segment TILE

Keterangan Lanjut Tutup Beda kalau Lanjut


Penjualan 1.450 1.300 150
Biaya variable (870) (730) (140)
Kontribusi margin 580 570 10
Biaya tetap
Gaji supervise (112) (77) (35)
Advertisi (30) (20) (10)
Segment Margin 438 473 (35)

• Bila produk merupakan produk substitusi/komplemen. Misalkan produk yang dihasilkan


perusahaan merupakan produk komplement. Dari pengamatan perusahaan, apabila TILE
ditutup akan menyebabkan adanya penurunan permintaan BLOCK10 % dan BRICKS 8%.
Dari tambahan informasi tersebut, analisa untuk pengambilan keputusannya adalah sbb ini.

Keterangan Lanjut Tutup Beda kalau Lanjut


Penjualan 1.450 1.186 264
Biaya variable (870) (666,6) (203,4)
Kontribusi margin 580 519,4 60,6
Biaya tetap
Gaji supervise (112) (77) (35)
Advertisi (30) (20) (10)
Segment Margin 438 422,4 15,6

• Misalkan produk merupakan produk komplementer dan segment yang dihentikan dapat
digunakan untuk jenis usaha lain. Misalkan pentupan TILE, dapatdigantikan dengan usaha
lain yang diestimasikan dapat menghasilkan keuntungan sbb (dalam ribuan )
Penjualan 100
Biaya variabel (40)
Kontribusi margin 60
Biaya tetap (55)
Segment margin 5
Dengan tambahan informasi tersebut, analisa pengambilan keputusannya adalah seperti
di bawah ini:
Keterangan Lanjut Tutup Beda kalau Lanjut
Penjualan 1.450 1.286 164
Biaya variable (870) (706,6) (163,4)
Kontribusi margin 580 579,4 0,6

Menerima atau Menolak Pesanan Khusus


Keputusan untuk menerima dan menolak pesanan khusus. Pesanan khusus adalah
pesanan dengan harga jual yang lebih rendah dibandingkan dengan harga jual produk reguler.
Pengambilan keputusan tentang pesanan khusus, biasanya berkaitan dengan apakah harga
yang ditawarkan pembeli dapat diterima atau tidak. Sebelum mempertimbangkan apakah
menerima/menolak pesanan khusus, perusahaan harus memenuhi kondisi berikut ini. Syarat
agar pesanan khusus dapat dipertimbangkan untuk diterima/ditolak:
a. Masih adanya kapasitas yang belum digunakan sehingga tidak akanmempengaruhi jumlah
biaya tetap.
b. Dapat dilakukan pemisahan pasar. Agar supaya penjualan produk reguler tidak terganggu
dengan adanya pesanan khusus ini.
Pedoman dalam pengambilan keputusan menerima/menolak pesanan khusus adalah sbb:
a. harga jual/unit pesanan khusus> biaya variabel/unit, sehingga pesanan khusus diterima.
b. harga jual/unit pesanan khusus< biaya variabel/unit, sehinggapesanan khusus ditolak.
Contoh:
Perusahaan Ice Cream baru menggunakan 80 % dari kapasitas yang dimilikinya. Kapasitas
yang ada 20.000 liter. Berikut ini data tentang biaya produksi dan penjualan 16.000 liter ice
creamnya (dalam rupiah)
Keterangan Total Unit Cost
Biaya variable
Susu 11.200.000 700
Falvouring 1.600.000 100
Gula 2.400.000 150
BTKL 4.000.000 250
Pengepakan 3.200.000 200
Komisi 320.000 20
Distribusi 480.000 30
Lain-lain 800.000 50
Total Biaya variable 24.000.000 1.500
Biaya Tetap
Gaji 960.000 60
Depresiasi 320.000 20
Utilities 80.000 5
Pajak 32.000 2
Lain-lain 160.000 10
Total Biaya Tetap 1.552.000 97
TOTAL BIAYA 25.552.000 1.597
HARGA JUAL 32.000.000 2.000

Misalkan dalam rangka Pesta Ice Cream yang diselenggarakan suatu supermarket, sebuah
perusahaan memesan untuk membeli 2.000 liter ice cream dengan harga Rp 1.550 per liter.
Perusahaan pemesan sanggup menanggung sendiri biaya transportasi (distribusi) dan tidak
perlu adanya komisi penjualan.

Pengambilan Keputusan:
Dengan menggunakan dasar pengambilan keputusan di atas, seharusnya pesanan khusus ini
dapat diterima , karena harga yang ditawarkan pembeli > biaya variabel (1.500 – 20 - 30). Tidak
akan terdapat penambahan biaya tetap karena perusahaan masih mempunyai kapasitas yang
belum dimanfaatkan. Dengan penerimaan pesanan khusus, keuntungan perusahaan akan
meningkat sebesar (1.550 – 1.450) x 2.000 = Rp 200.000. Analisa biaya relevan dapat
ditunjukan sbb:
Keterangan Menerima Menolak
Penghasilan 3.100.000 0
Susu (1,400.000) 0
Flavouring (200.000) 0
Gula (300.000) 0
BTKL (500.000) 0
Pengepakan (400.000) 0
Lain-lain (100.000) 0
TOTAL 200.000 0

Menjual atau Memproses Lanjut


Pada perusahaan yang menghasilkan produk bersama dihadapkan pada pengambilan
keputusan langung menjual atau memproses terlebih dahulu setelah titik pemisahan.
Kriteria pengambilan keputusannya :
a. Tambahan pendapatan jika diolah lebih lanjut > biaya proses lebih lanjut, sebaiknya
diproses lebih lanjut sebelum dijual.
b. Tambahan pendapatan jika diolah lebih lanjut < biaya proses lebih lanjut, sehingga
langsung dijual tanpa diproses lanjut.
Contoh:
Perusahaan menghasilkan 2 jenis bahan kimia yaitu X dan Y. Biaya bersamanya Rp 100.000
yang meliputi biaya bahan dan konversi sampai pada split off point. Kedua produk tersebut
dijual pada perusahaan minyak sebagai campuran bensin. Informasi volume produksi dan
harga jual kedua produk adalah sbb:
1000 liter-Produk X @ Rp 90

biaya bersama Rp 1.000.000

500 liter – Produk Y @ Rp 60


split off point

Produk X dapat diproses menjadi Produk-XA dengan tambahan biaya


Rp 80 per liter dan dijual pada perusahaan plastik dengan harga Rp 160 per liter. Maka
keputusan yang sebaiknya diambil adalah langsungmenjual produk X karena tambahan
pendapatan dengan mengolah lebih lanjut ( Rp 160 – Rp 90 =Rp 70) lebih kecil dari
pada biaya pengolahan lebih lanjut (Rp 80). Perbandingan kedua alternatif tersebut
adalah sbb:

Langsung Proses Lanjut Perbedaan

Penjualan 90.000 160.000 70.000


Tambahan biaya 80.000 (80.000)
90.000 80.000 (10.000)

Penentuan Komposisi Produk


Komposisi produk merupakan perbandingan relatif volume suatu produk dengan produk
lainnya. Setiap kemungkinan komposisi produk akan menentukan tingkat keuntungan yang
akan diperoleh perusahaan. Manajemen harus menentukan komposisi produk yang
memberikan laba atau keuntungan optimal bagi perusahaan dengan mempertimbangkan
batasan - batasan yang dimilikinya. Penentuan komposisi optimal ini dapat ditentukan dengan
menggunakan Linear Programming dengan mengunakan grafik maupun metode simplek.
Contoh:
Misalkan perusahaan menghasilkan 2 jenis produk yaitiu produk Xdan Y. Kontribusi margin per
unit produk X Rp 25 dan Y sebesar Rp 10. Perusahana mempunyai mesin dengan kapasitas
40.000 JM, Sedangkan untuk membuat 1 unit X dibutuhkan 2 JM danuntuk produk Y
dibutuhkan 0.5 JM. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, perusahaan hanya mampu
menjual 15.000 X dan 40.000 Y. Berpakah komposisi yang akan memberikan keuntungan
optimal bagi perusahaan.

Pengambilan keputusan (dengan grafik)


Fungsi Tujuan: Z = 25 X + 10 Y
Batasan: 2X + 0.5 Y ≤ 40.000
X ≤ 15.000
Y ≤ 40.000
X ≥ 0, Y ≥ 0

Dari grafik di atas, ada 5 titik yang memenuhi batasan yang telah ditetapkan, Keuntungan yang
diperoleh untuk 5 titik adalah sbb
Titik Keuntungan
A (0,0) 0
B (15,0) 15 . 25 + 0 = 400
C (15,20) 15 . 25 + 20 . 10 = 375
D (10,40) 10 . 25 + 40 . 10 = 660 *
E (0,40) 0 + 40 . 10 = 400

Ternyata komposisi yang optimal adalah 10 produk X dan 40 produk Y, yang akan memberikan
kontribusi margin 650

DAFTAR PUSTAKA

Wiwiek - Akuntansi Manajemen-2008


Rizkiyah - relevan Costanalyssis : Dasar Pengambilan Keputusan Memproduksi sendiri atau
Membeli – ISSN : 2460-0585 - Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi : Volume 5, Nomor 4, April 2016
Refi Agus Refina, Rixki Kurniasari – Pengambilan Keputusan Jangka Pendek -2014

Anda mungkin juga menyukai