Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen


Dosen Pengampu : Iva Sofia Gunawati, S.E, M.Akt

Disusun Oleh :
1. Nadea Silvi Anggraini ( 63040210045 )
2. Iqfi Nur Ngafifah ( 63040210057 )
3. Arinto Dani Firdausi ( 63040210069 )
4. Layly Nur Muarifa ( 63040210080 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya makalah yang
berjudul “ANALISIS BIAYA VOLUME LABA” sehingga tepat pada waktunya. Makalah ini
disususn sebagai tugas kelompok mata kuliah Akuntansi Manajemen. Kami berusahan
menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan demi perbaikan makalah
selanjutnya.Semoga makalah ini bisa memberikan informasi dan bermanfaat bagi para
pembacanya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Iva Sofia Gunawati, S.E, M.Akt selaku dosen
pengampu mata kuliah Akuntansi Manajemen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidah-Nya kepada kita semua. Amin..

Salatiga,2 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
2. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 4
3. Tujuan ..............................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5
A. Definisi dan asumsi dasar analisis biaya volume laba .................................................. 5
B. Analisis titik impas ....................................................................................................... 6
C. Analisis target laba ........................................................................................................ 7
D. Konsep marjin kontribusi ............................................................................................... 8
E. Bentuk bauran penjualan, analisis CVP dan grafik CVP ............................................. 10
BAB III
PENUTUP................................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Analisis biaya, volume, laba merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis biaya volume laba (CVP)
menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, semua
informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis cvp dapat menjadi
suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan
ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan membantu mencari pemecahannya.
Analisis CVP juga dapat mengatasi banyak isu lainnya seperti jumlah unit yang
harus dijual untuk mencapai impas, dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik
impas, dan dampak kenaikan harga terhadap laba. Selain itu analisis CVP
memungkinkan para manajer untuk melakukan analisis sensitivitas dengan menguji
dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap laba.
Meskipun bab ini berkaitan dengan mekanika dan terminology analisis CVP,
kita harus ingat bahwa analisis CVP merupakan suatu bagian integral dari perencanaan
keuangan dan pengambilan keputusan. Setiap akuntan dan manajer harus mengenal
seluruh konsep-konsepnya, bukan hanya mekaniknya.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana definisi dan asumsi dasar analisis biaya volume laba ?
b. Bagaimana analisis titik impas ?
c. Bagaimana analisis target laba ?
d. Bagaimana konsep marjin kontribusi?
e. Bagaimana bentuk bauran penjualan, analisis CVP dan grafik CVP?

3. Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi dan asumsi dasar analisis biaya volume laba ?
b. Untuk mengetahui analisis titik impas ?
c. Untuk mengetahui analisis target laba ?
d. Untuk mengetahui konsep marjin kontribusi?
e. Untuk mengetahui bentuk bauran penjualan, analisis CVP dan grafik CVP?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Asumsi Dasar Analisis Biaya Volume Laba


Keberhasilan manajemen dalam suatu perusahaan biasanya diukur dari
kemampuan merencanakan dan menghasilkan laba. Kemampuan meng analisis volume
laba untuk memudahkan manajemen menentukan target berapa unit yang harus terjual
untuk dapat menutup biaya-biaya yang telah dikeluarkan.
Analisis Biaya Volume laba atau Cost Volume Profit merupakan salah satu alat
utama untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Analisis ini biasanya digunakan
pada awal tahap perencanaan untuk menyajikan suatu kerangka pemikiran yang
sederhana dalam mendiskusikan isu-isu perencanaan dan pengelolaan data yang
relevan. Analisis CVP menggunakan sistem kalkulasi kos produk (cost of product) dan
menggunakan Variable Costing. Pendekatan untuk analisis CVP bisa dilakukan dalam
2 cara, yaitu dengan pendekatan matematis dan pendekatan grafik.
Dalam penggunaan suatu model harus mengetahui batasan-batasannya. Dengan
mengetahui batasan tersebut akan mengurangi kekeliruan dan kesalahan dalam
pengambilan keputusan. Batasan-batasan CVP adalah seperti berikut.
1) Konsep tentang variabilitas cost dapat diterima, karena itu, biaya harus realistis
diklasifikasikan sebagai variabel dan tetap.
2) Range yang relevan pada semua tahap analisis harus ditentukan.
3) Harga jual per unit tidak berubah jika terjadi perubahan volume.
4) Hanya dijual satu jenis produk (single produk).
5) Jika analisis digunakan untuk berbagai produk atau kombinasi produk (product
mix), sales mixnya harus tetap atau konstan.
6) Kebijaksanaan manajemen terhadap operasi perusahaan tidak berubah secara
material dalam jangka pendek.
7) Tingkat harga umum stabil dalam jangka pendek.
8) Sinkronisasi antara penjualan dan produksi, yang berarti tingka inventori harus
konstan atau kosong (nol).
9) Efisiensi dan produktivitas tidak mengalami perubahan perubahan, khususnya
dalam jangka pendek.
Terdapat beberapa asumsi dasar untuk penerapan analisis CVP, yaitu berikut ini.
a) Fungsi pendapatan dan fungsi kos berbentuk linier.
b) Harga jual produk, total kos tetap, dan kos variabel per unit dapat
diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang rentang yang
relevan.
c) Unit yang diproduksi semuanya dapat terjual.
d) Untuk analisis multiproduk, bauran penjualan dapat dihentikan dengan pasti.
e) Harga jual dan kos diketahui dengan pasti.

B. Analisis Titik Impas


Dalam analisis CVP yang harus dilakukan adalah menentukan titik impas atau
biasa disebut Break Even Point. Titik impas adalah volume aktivitas di mana total

5
pendapatan sama dengan total kos, atau titik di mana laba sama dengan nol. Untuk
menemukan titik impas dalam unit maka fokus utama adalah pada laba operasi. Laba
operasi dapat dinyatakan pada persamaan berikut.
Laba Operasi = Pendapatan penjualan - Kos Variabel - Kos Tetap

Laba Operasi mencakup pendapatan dan kos dari operasional normal perusahaan.
Setelah memiliki jumlah unit yang terjual maka laba operasi diatas dapat dikembangkan
menjadi persamaan sebagai berikut.
Laba Operasi = (Harga Jual x Jumlah Unit Terjual) - (Kos Variabel per Unit x
Jumlah Unit Terjual) - Total Kos Tetap

Contoh :
Premium Theater menyusun proyeksi laporan laba rugi.Desember 2009 sebagai
berikut.
Penjualan (10.000 x Rp20.000) Rp. 200.000.000
Dikurangi: Kos Variabel (10.000 x Rp12.000) Rp. 120.000.000
Marjin Kontribusi Rp. 80.000.000
Dikurangi: Kos Tetap Rp. 50.000.000
Laba operasi Rp. 30.000.000

Hasil proyeksi di atas menunjukkan terdapat laba operasi sebesar Rp30.000.000 jika
jumlah unit terjual sebanyak 10.000 tiket @Rp20.000, di mana kos variabel
@Rp12.000 dan kos tetap Rp50.000.000. Jika laba operasi pada titik impas maka
jumlah unit tiket yang terjual akan sebanyak:
Laba Operasi = (Harga Jual Jumlah Unit Terjual)-(Kos Variabel per Unit
Jumlah
Unit Terjual)-Total Kos Tetap
0 =. (Rp20.000 x unit ) - (Rp12.000 x unit) - Rp50.000.000
0 = (Rp.8000 x Unit)-Rp50.000.000
Rp.8000 x unit = Rp. 50.000.000
Unit = Rp50.000.000/Rp8.000-6.250

Dengan demikian, Premium Theater harus menjual sebanyak 6.250 tiket selama
Desember 2009 untuk menutupi semua kos tetap dan kos variabel nya. Hal dapat
dibuktikan dengan memformulasikan suatu laporan laba rugi berdasarkan 6.250 tiket
yang terjual.
Penjualan (6.250 x Rp20.000) Rp 125.000.000
Dikurangi: Kos Variabel (6.250 x Rp12.000) Rp 75.000.000
Marjin Kontribusi Rp 50.000.000
Dikurangi: Kos Tetap Rp 50.000.000
Laba operasi 0
Jadi, jelas bahwa dengan penjualan sebanyak 6.250 tiket akan menghasilkan laba nol.

C. Analisis Target Laba


Analisis target laba digunakan untuk perencanaan memperoleh laba oleh
manajemen dengan jumlah target unit yang akan terjual.
Rumusnya X = (F+L)/ (P-V)

6
Berapa jumlah unit yang harus terjual agar perusahaan memperoleh laba sebelum pajak
sebesar Rp. 100.000.000,-?
Maka: L = 100.000.000
X= (F+L)/(P-V)
=(50.000.000 + 100.000.000)/(5.000.000 –4.000.000)
= 150.000.000/1.000.000
= 150 unit
Sehingga perusahaan harus mampu menjual 150 unit agar memperoleh laba
sebelum pajak sebesar Rp. 100.000.000,
a) Penjualan dalam unit yang diperlukan untuk mencapai target laba
Analisis cvp menyediakan suatu cara untuk menentukan beberapa unit yang
harus dijual untuk menghasilkan target laba tertentu. Target laba operasi dinyatakan
dalam sejumlah rupiah tertentu (misalnya Rp. 30.000.000) atau suatu presentase dari
pendapatan penjualan (misalnya 20% dari pendapatan). Pendekatan laba operasi dan
pendekatan marjin kontribusi dapat disesuaikan untuk mencari target laba.
b) Target Laba dalam Jumlah Rupiah
Asumsikan bahwa Premium Theater ingin memperoleh laba operasi sebesar Rp.
30.000.000. Berapakah tiket yang harus dijual untuk mencapai laba tersebut?
Jawab:
Laba Operasi = (Harga jual per unit x Jumlah Unit Terjual)-(Kos Variabel per Unit x
Jumlah Unit Terjual)- Total Kos Tetap
Rp. 30.000.000= (Rp. 20.000 x Q) - (Rp. 12.000 x Q) - Rp. 50.000.000
Rp. 80.000.000= Rp.8.000 x Q
Q = Rp. 80.000.000/ Rp. 8.000
= 10.000 unit

D. Konsep Marjin Kontribusi


Cara yang lebih cepat dalam menghitung unit impas adalah dengan berpusat
pada marjin kontribusi. Marjin kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi
dengan total kos variabel. Pada titik impas, marjin kontribusi sama dengan beban tetap.
Salah satu konsep terpenting dalam analisis biaya volume laba yaitu marjin kontribusi,
rasio ini dinyatakan dalam bentuk presentase. Rumus untuk menghitung rasio marjin
kontribusi (contribution margin ratio/ CM ratio) adalah sebagai berikut:
CM ratio = Marjin Kontribusi / Penjualan
Contoh :
CM rasio digunakan untuk menghitung perubahan penjualan dengan cara
mengalikan angka rasio marjin dengan angka perubahan penjualan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Contohnya jika perusahaan meng hendaki meningkatkan
penjualannya sebesar Rp. 300.000.000,00 untuk tahun 2018, maka perusahaan dapat
mengharapkan kenaikan marjin kontribusi sebesar Rp 60.00.000,00 (Rp
300.000.000,00 x 20%) se hingga laba bersih juga akan (naik) sebesar Rp 60.000.000

7
dengan syarat biaya tetap tidak mengalami perubahan, hasil ini dapat dibuktikan dengan
perhitungan sebagai berikut:
Penjualan Presentase dari
Kenaikan
2017 2018 Penjualan
Penjualan 500.000.000 800.000.000 300.000.000 100%
Biaya Variabel 400.000.000 640.000.000 240.000.000 80%
Marjin
100.000.000 160.000.000 60.000.000 20%
Kontribusi
Biaya Tetap 50.000.000 50.000.000 0
Laba Bersih 50.000.000 110.000.000 60.000.000

Dengan menggunakan data proyeksi laba/rugi di atas, maka rasio marjin


kontribusi dapat dihitung sebagai berikut
CM ratio = 100.000.000 / 500.000.000
Hasilnya sama, yaitu CM ratio = 20 %
Banyak manajer lebih menyukai informasi berupa CM Ratio dibandingkan
informasi marjin kontribusi per unit. Rasio ini dapat digunakan pada berbagai situasi
dimana manajer harus malakukan trade-off antara menaik kan harga jual sebuah produk
atau menaikkan harga jual produk lain nya. Dengan kata lain, untuk menaikkan
penjualan, produk yang dipilih adalah produk yang menghasilkan marjin kontribusi
dalam rupiah yang terbesar.

E. Bauran Penjualan, Analisis CVP dan Grafik CVP


Bauran Penjualan dapat diukur dalam unit yang terjual atau bagian dari pendapatan.
Contohnya, Jika PT. Krisbow berencana mejual 1200 unit mesin pemotong rumput
manual dan 800 unit mesin pemotong rumput otomatis. Maka, bauran dalam unit adalah
1200: 800 = (3:2) artinya, untuk setiap tiga mesin pemotong rumput manual yang
terjual, maka ada dua mesin pemotong rumput otomatis yang terjual.
Penentuan bauran penjualan tertentu memungkinkan kita mengonversi masalah
multiproduk ke dalam format CVP produk tunggal. Karena PT. Krisbow berharap akan
menjual tiga mesin pemotong rumput manual atas setiap dua mesin pemotong rumput
otomatis maka PT. Krisbow bisa mendefinisikan produk tunggal yang dijualnya
sebagai satu paket yang berisi tiga mesin pemotong rumput manual dan dua mesin
pemotong rumput otomatis. Dengan menetapkan produk tersebut sebagai suatu paket,
masalah multiproduk dikonversi menjadi masalah produk tunggal. Untuk
menggunakan pendekatan titik impas dalam unit, harga jual per paket dan Kos variabel
per paket harus diketahui. Untuk menghitung nilai-nilai paket tersebut, bauran
penjualan, harga setiap produk, dan masing-masing kos variabel diperlukan.

GRAFIK LABA-VOLUME
Grafik Volume Laba (Profit-Volume Graph) menggambarkan secara visual
hubungan antara laba dan volume penjualan. Grafik volume-laba merupakan grafik dari
persamaan laba operasi (Laba operasi = (harga x unit) – (kos variabel per unit x unit -

8
kos tetap). Dalam grafik ini, laba operasi merupakan variabel terikat diukur pada sumbu
vertical dan unit merupakan variabel bebas horizontal.
Contoh: PT. Sriwedari memproduksi suatu produk tunggal dengan data Kos dan
harga sebagai berikut.
• Total Kos tetap Rp. 100
• Kos Variabel per unit Rp. 5
• Harga Jual per unit Rp. 10
Dengan menggunakan data tersebut, maka laba operasi
Laba operasi = (Rp 10 x unit) – (Rp 5 x unit) – Rp 100
= (Rp 5 x unit) – Rp 100

Grafik CVP
Grafik CVP menggambarkan hubungan antara kos, volume dan laba. Untuk
mendapatkan gambaran yang lebih rinci, perlu dibuat dua garis terpisah, yaitu garis
total pendapatan dan garis total kos. Persamaan dua garis tersebut adalah sebagai
berikut.
Pendapatan = harga x unit
Total kos = (kos variabel per unit x unit) + kos tetap
Dengan menggunakan contoh dari PT. Sriwedari, persamaan pendapatan dan kosnya
adalah sebagai berikut.
Pendapatan = Rp 10 x unit
Total Kos = (Rp 5 x unit)- Rp 100

9
Dua buah titik itu diperlukan untuk menggambar masing-masing persamaan.
Untik persamaan pendapatan, menetapkan jumlah unit sebesar 0 menghasilkan
pendapatan Rp0; menetapkan jumlah unit Rp 20 menghasilkan pendapatan Rp 200.
Dengan demikian, kedua titik untuk persamaannya adalah (0, Rp) dan (20, Rp200)

Garis total pendapatan dimulai pada titik nol dan meningkat dengan kemiringan
yang sama dengan harga jual per unit (kemiringan sebesar 10). Garis total kos
memotong sumbu vertikal pada sebuah titik yang sama dengan total kos tetap dan
meningkat dengan kemiringan yang sama dengan kos variabel per unit (kemiringan
sebesar 5). Jika garis total pendapatan berada di bawah garis total kos maka akan
muncul daerah rugi. Demikian juga jika garis total pendapatan berada di atas garis total
kos, maka akan muncul daerah laba. Titik di mana garis total pendapatan dan garis total
kos berpotongan adalah titik impas. Untuk mencapai impas, PT. Sriwedari harus
menjual 20 unit dan dengan demikian memperoleh total pendapatan sebesar Rp200.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam makalah yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa
Analisisbiaya-volume-laba (CVP) menekankan keterkaitan antara biaya, volume yang
terjual, dan harga, sehingga semua informasi keuangan perusahaan akan terkandung di
dalamnya.Analisis biaya-volume-laba adalah studi mengenai efek dari perubahan pada
biaya danvolume pada profit perusahaan. Pengertian analisis biaya-volume-laba adalah
analisis yangdigunakan untuk menentukan bagaimana perubahan dalam biaya dan
volume dapatmempengaruhi pendapatan operasional (operating income) perusahaan
dan pendapatan bersih(net income).
Contribution margin atau margin kontribusi adalah pendapatan penjualan
dikurangitotal biaya variabel. Pada titik impas, margin kontribusi sama dengan biaya
tetap.Margin kontribusi dapat dihitung dengan dua cara, yaitu:
●CM per unit = harga jual per unit - biaya variabel per unit
●CM total = pendapatan penjualan - biaya variabel total
Margin kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan dikurangi beban
variabel. Jadi,ini adalah jumlah yang tersedia untuk menutup beban tetap dan kemudian
menjadi laba untukperiode tersebut.
Analisis biaya volume laba cukup mudah diterapkan dalam pengaturan produk
tunggal.Namun, kebanyakan perusahaan memproduksi dan menjual sejumlah produk
atau jasa.Meskipun kompleksitas konseptual dari analisis CVP lebih tinggi dalam
situasi multiproduk,pengoperasiannya tidak berbeda jauh.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kamaruddin, AHMAD. 1966. Akuntansi Manajemen: Dasar-dasar Konsep Biaya dan


Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Hariyani, Diyah S. 2018. Akuntansi dan Manajemen: Teori dan Aplikasi. Malang: Aditya
Media Publishing

Pratama, Anang Syahrul. 2021. Analisis Biaya Volume Laba: Alat Perencanaan Manajerial.
Malang: Universitas Brawijaya

Budiyanti, Harti. 2018. Materi Pokok Akuntansi Manajemen Edisi 2. Universitas Terbuka

12

Anda mungkin juga menyukai