Jawab : Titik impas atau break even point (BEP) adalah kondisi di mana pendapatan dan
modal yang digunakan untuk menghasilkan laba berada dalam posisi yang sama
- Menunjukan suatu saran volume penjualan minimal yang harus diraih oleh Perusahaan
3. Mengapa Perubahan dalam laba kotor (gross profit) perlu dianalisis dan apa penyebab
perubahan dalam laba kotor?
Jawab: Perubahan dalam laba kotor (gross profit) perlu dianalisis karena laba kotor adalah salah
satu indikator utama kinerja keuangan suatu perusahaan. Laba kotor dihitung dengan
mengurangkan biaya pokok penjualan dari pendapatan kotor, dan perubahan dalam laba kotor
dapat memberikan wawasan tentang efisiensi operasional perusahaan
4. Apa yang menjadi asumsi dasar dalam Cost-Volume-Profit/CVP Analysis? Jelaskan.
Jawab :
1. Linear Revenue and Cost Functions (Fungsi Pendapatan dan Biaya Linear)
- Asumsi bahwa pendapatan dan biaya bergerak dalam pola linier, artinya setiap unit produk atau layanan
yang dijual memberikan kontribusi tetap terhadap pendapatan dan biaya.
2. Konstan Harga Jual per Unit (Constant Selling Price per Unit)
- Harga jual per unit dianggap tetap dan tidak berubah selama rentang aktivitas yang dianalisis. Meskipun
ini mungkin tidak realistis dalam beberapa situasi, asumsi ini membantu menyederhanakan analisis.
3. Konstan Biaya Variabel per Unit (Constant Variable Cost per Unit)
- Biaya variabel per unit dianggap konstan untuk setiap tingkat aktivitas. Dengan kata lain, biaya yang
berkaitan langsung dengan produksi produk atau layanan dianggap tetap per unit.
.
5. Biaya Pemasaran merupakan biaya untuk menjual produk kepada pembeli, setujukan saudara
dengan pernyataan ini? Jelaskan.
6. Jelaskan masing-masing kelompok biaya pemasaran, sebutkan fungsi-fungsinya dan
jelaskan tahap-tahap yang harus dilalui dalam analisis biaya pemasaran menurut fungsinya.