Terdapat dua macam Lembaga pemerintahan negara di bawah pimpinan Presiden, yaitu lembaga
Kementerian yang dipimpin oleh seorang Menteri dan Non Kementerian yang dipimpin oleh ketua
atau kepala.
Kementrian merupakan lembaga Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan. Kementerian berkedudukan di Jakarta (ibukota negara) dan bertanggung jawab
langsung kepada presiden serta berada dibawah presiden.
Landasan hukum Kementerian di indonesia adalah Bab V Pasal 17 UUD 1945 yang
menyebutkan bahwa:
Selain itu Lembaga Pemerintahan kementerian juga diatur oleh Peraturan Presiden Nomor 7
Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara serta Undang-Undang Nomor 39 Tahun
2008 tentang Kementerian Negara.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Agraria dan Tata Ruang
menyelenggarakan fungsi:
Kementerian Badan Usaha Milik Negara mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang
pembinaan badan usaha milik negara dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Badan
Usaha Milik Negara menyelenggarakan fungsi:
perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pembinaan badan usaha milik negara;
koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan badan usaha milik
negara;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Badan Usaha Milik Negara; dan
pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di
bidang energi, dan sumber daya mineral dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral menjalankan fungsi:
perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang energi, dan sumber daya
mineral;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Energi, dan Sumber Daya Mineral;
pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Energi, dan Sumber Daya
Mineral;
pelaksanaan bimbingan teknis, dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Energi,
dan Sumber Daya Mineral di daerah
pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010, Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang hukum dan hak asasi manusia
dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
menyelenggarakan fungsi:
perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum dan hak asasi manusia;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia;
pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia di daerah;
pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional; dan
pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
Menurut Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015, Kementerian Keuangan mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan negara untuk membantu Presiden
dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian
Keuangan menyelenggarakan fungsi:
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mempunyai tugas membantu
Presiden dalam menyinkronkan dan mengkoordinasikan perencanaan, penyusunan, dan
pelaksanaan kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan. Dalam melaksanakan tugas,
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menyelenggarakan fungsi:
Tugas dan fungsi Kementerian Koperasi dan UKM telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden
Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi,
Tugas, Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara pasal 552, 553 dan 554, yaitu: Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang
koperasi dan usaha kecil dan menengah dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam menjalankan tugas, Kementrian Koperasi dan
UKM menyelenggarakan fungsi:
Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang koperasi dan usaha mikro, kecil dan
menengah;
Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang koperasi dan usaha mikro,
kecil dan menengah;
Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah; dan
Penyelenggaraan fungsi teknis pelaksanaan pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil dan
menengah sesuai dengan undang-undang di bidang koperasi, usaha mikro, kecil dan
menengah.
perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik dan hubungan luar
negeri;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Luar
Negeri;
pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Luar Negeri; dan
pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air,
penyelenggaraan jalan, penyediaan perumahan dan pengembangan kawasan permukiman,
pembiayaan perumahan, penataan bangunan gedung, sistem penyediaan air minum, sistem
pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan, dan pembinaan jasa
konstruksi;
koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di daerah;
pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan pengembangan
infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat;
pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat; dan
pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Badan Riset Inovasi Nasional Republik Indonesia
Kementerian Riset, Teknologi, dan Badan Riset Inovasi Nasional Republik Indonesia mempunyai
tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi
untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan
tugas, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menyelenggarakan fungsi:
dukungan teknis dan administrasi kerumahtanggaan, keprotokolan, pers, dan media kepada
Presiden;
dukungan teknis dan administrasi kerumahtanggaan dan keprotokolan, serta analisis
kebijakan kepada Wakil Presiden dalam membantu Presiden menyelenggarakan
pemerintahan negara;
dukungan teknis dan administrasi kepada Presiden dalam menyelenggarakan kekuasaan
tertinggi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, dalam hal pengangkatan dan
pemberhentian perwira Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia, penganugerahan gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan, serta koordinasi
pengamanan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarga termasuk Tamu Negara
setingkat Kepala Negara/Kepala Pemerintahan negara asing;
dukungan teknis, adminstrasi, dan analisis dalam penyiapan izin prakarsa dan penyelesaian
rancangan peraturan perundang-undangan, penyiapan pendapat hukum, penyelesaian
Rancangan Keputusan Presiden mengenai grasi, amnesti, abolisi,rehabilitasi, ekstradisi,
remisi perubahan dari pidana penjara seumur hidup menjadi pidana sementara, dan
naturalisasi, serta permintaan persetujuan kepada Sekretaris Kabinet atas permohonan izin
prakarsa penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan atas substansi
rancangan rancangan peraturan perundang-undangan;
dukungan teknis, administrasi, dan analisis dalam penyelenggaraan hubungan dengan
lembaga negara, lembaga nonstruktural
Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Pekerjaan Umum pada Kabinet Kerja
(2014) digabung menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kementerian Perdagangan serta Kementerian Perindustrian saat ini, sempat digabungkan
menjadi "Departemen Perindustrian dan Perdagangan" pada pertengahan perjalanan
Kabinet Pembangunan VI, yang kemudian dipisahkan kembali pada Kabinet Indonesia
Bersatu hingga sekarang.
LPNK sendiri merupakan lembaga negara di Indonesia yang dibentuk untuk melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang tertentu yang tidak dilaksanakan oleh kementerian / instansi, bersifat
strategis, nasional, lintas instansi / kementerian, lintas sektor dan lintas wilayah. Selain itu, LPNK
juga menunjang tugas yang dilakukan oleh Menteri sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Tugas :
Tugas : LAPAN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan
pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya serta penyelenggaraan keantariksaan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Fungsi :
1. Penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian dan pengembangan sains antariksa dan
atmosfer, teknologi penerbangan dan antariksa, dan penginderaan jauh serta
pemanfaatannya;
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan sains antariksa dan atmosfer, teknologi
penerbangan dan antariksa, dan penginderaan jauh serta pemanfaatannya;
3. Penyelenggaraan keantariksaan;
4. Pengoordinasian kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LAPAN;
5. Pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan LAPAN;
6. Pelaksanaan kajian kebijakan strategis penerbangan dan antariksa;
7. Pelaksanaan penjalaran teknologi penerbangan dan antariksa;
8. Pelaksanaan pengelolaan standardisasi dan sistem informasi penerbangan dan antariksa;
9. Pengawasan atas pelaksanaan tugas LAPAN; dan
10. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang penelitian dan pengembangan
sains antariksa dan atmosfer, teknologi penerbangan dan antariksa, dan penginderaan jauh
serta pemanfaatannya.
Tugas : Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kearsipan sesuai dengan ketentuan dan
peraturan perundang-undangan.
Fungsi :
Tugas:
Fungsi:
Fungsi :
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2Perpres Nomor 94 Tahun 2011,
BIG menyelenggarakan fungsi :
Badan Keamanan Laut (Bakamla) bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.
Tugas:
1. Melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah
yurisdiksi Indonesia
Fungsi:
Fungsi :
Fungsi :
Fungsi :
Tugas:
Fungsi:
1. Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
2. Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
4. Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasi
di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
5. Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
6. Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan
dengan perubahan iklim;
7. Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta
masyarakat berkenaan dengan bencana karena factor meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
8. Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
9. Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang meteorologi, klimatologi,
dan geofisika;
10. Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan
komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
11. Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
12. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan manajemen pemerintahan di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
13. Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
14. Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
15. Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan BMKG;
16. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BMKG;
17. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG;
18. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika.
Badan Narkotika Nasional (BNN) adalah lembaga yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Presiden melalui koordinasi dengan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Fungsi:
Tugas:
Tugas:
1. Sesuai Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan
Pertolongan, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan memiliki tugas membantu
Presiden dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pencarian dan
pertolongan.
Fungsi:
1. Perumusan dan penetapan norma, standar, prosedur, kriteria, serta persyaratan dan
prosedur perizinan dan/atau rekomendasi penyelenggaraan operasi pencarian dan
pertolongan
2. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan operasi
pencarian dan pertolongan, pembinaan tenaga dan potensi, sarana dan prasarana dan
sistem komunikasi
3. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan standarisasi siaga, latihan, dan pelaksanaan
operasi pencarian dan pertolongan
4. Perumusan dan penetapan kebutuhan siaga, latihan, dan pelaksanaan operasi pencarian
dan pertolongan
5. Koordinasi pelaksanaan penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan, pembinaan
tenaga dan potensi, sarana dan prasarana dan sistem komunikasi
6. Pengembangan dan pelaksanaan sistem informasi dan komunikasi pencarian dan
pertolongan
7. Pelayanan informasi penyelenggaraan pencarian dan pertolongan
8. Pemantauan, analisis,evaluasi, dan pelaporan di bidang pencarian dan pertolongan
9. Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan bidang pencarian dan pertolongan
10. Pengelolaan barang milik atau kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Badan
Nasional Pencarian dan Pertolongan
11. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unsur organisasi di lingkungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
12. Pengawasan intern atas pelaksanaan tugas di bidangnya
13. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
1. Melakukan penempatan tenaga kerja atas dasar perjanjian secara tertulis antara pemerintah
dan pemerintah negara pengguna tenaga kerja Indonesia (TKI) atau pengguna berbadan
hukum di negara tujuan penepatan
2. Memberikan pelayanan dalam koordinasi dan pengawasan mengenai dokumen,
pembekalan akhir pemberangkatan, penyelesaian masalah, sumber-sumber pembiayaan,
pemberangkatan sampai pemulangan
3. Bertanggung jawab dalam perlindungan dan pemberdayaan TKI dan kompetensi TKI
Sesuai dengan Pasal 2 dan 3 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 192 Tahun 2014
Tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). BPKP mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (bpom) dibentuk untuk mendeteksi, mencegah dan
mengawasi produk-produk, melindungi keamanan, keselamatan dan kesehatan konsumennya,
baik di dalam maupun di luar negeri yang memiliki kredibiitas professional yang tinggi.
Tugas BPOM:
Berdasarkan pasal 2 pada Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas
Obat dan Makanan:
1.
BPOM mempunyai tugas menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan
Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Obat dan Makanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas obat, bahan obat,
narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan,
kosmetik, dan pangan olahan.
Fungsi BPOM:
Berdasarkan pasal 3 pada Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas
Obat dan Makanan, BPOM mempunyai fungsi:
Dalam melaksanakan tugas pengawasan Obat dan Makanan, BPOM menyelenggarakan fungsi:
3. penyusunan dan penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Pengawasan
Sebelum Beredar dan Pengawasan Selama Beredar;
5. koordinasi pelaksanaan pengawasan Obat dan Makanan dengan instansi pemerintah pusat dan
daerah;
6. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
11. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
BPOM.
1. Pengawasan Sebelum Beredar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pengawasan
Obat dan Makanan sebelum beredar sebagai tindakan pencegahan untuk menjamin Obat
dan Makanan yang beredar memenuhi standar dan persyaratan keamanan, khasiat/manfaat,
dan mutu produk yang ditetapkan.
2. Pengawasan Selama Beredar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pengawasan
Obat dan Makanan selama beredar untuk memastikan Obat dan Makanan yang beredar
memenuhi standar dan persyaratan keamanan, khasiat/ manfaat, dan mutu produk yang
ditetapkan serta tindakan penegakan hukum.
1.
Mengawasi segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia melalui peraturan
perundangan, perizinan, dan inspeksi
Tugas: Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi:
1. Pengkajian & penyusunan kebijakan nasional di bidang pengkajian dan penerapan teknologi;
2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPPT;
3. Pemantauan, pembinaan dan pelayanan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta
dibidang pengkajian dan penerapan teknologi dalam rangka inovasi, difusi, dan
pengembangan kapasitas, serta membina alih teknologi;
4. Penyelenggaraan pembinaan & pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi & tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
persandian, perlengkapan & rumah tangga.
Tugas : Tugas, fungsi dan kewenangan BPS telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik
Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik. Melaksanakan
tugas pemerintahan dibidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
Fungsi
Tugas: BSSN mempunyai tugas melaksanakan keamanan siber secara efektif dan efisien dengan
memanfaatkan, mengembangkan, dan mengonsolidasikan semua unsur yang terkait dengan
keamanan siber.
Fungsi:
Badan Standarisasi Nasional merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen dengan tugas
pokok mengembangkan dan membina kegiatan standarisasi di Indonesia. Dalam melaksanakan
tugasnya, BSN berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang
Standarisasi Naisonal.
Tugas : Tugas pokok BATAN sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2013 adalah
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi nuklir sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir di
Indonesia hanya diarahkan untuk tujuan damai dan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat
Indonesia.
Fungsi : Kemudian sesuai dengan Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2013, dalam
melaksanakan tugasnya tersebut BATAN menyelenggarakan fungsi:
Tugas : Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar di Indonesia
agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia pada khususnya dan umat manusia
pada umumnya. Mencari kebenaran ilmiah dimana kebebasan ilmiah, kebebasan penelitian serta
kebebasan mimbar diakui dan dijamin, sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD
1945.
Tugas:
Fungsi:
1. Penyusunan dan perumusan strategi serta penentuan kebijakan dan standar prosedur di
bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah termasuk pengadaan badan usaha dalam
rangka kerjasama pemerintah dengan badan usaha;
2. Penyusunan dan perumusan strategi serta penentuan kebijakan pembinaan sumber daya
manusia di bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah;
3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya;
4. Pembinaan dan pengembangan sistem informasi serta pengawasan penyelenggaraan
pengadaan barang/jasa Pemerintah secara elektronik;
5. Pemberian bimbingan teknis, advokasi dan pendapat hukum;
6. Pembinaan dan penyelenggaraan dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di
LKPP; dan
7. Pengawasan atas pelaksanaan tugas LKPP.
Tugas:
Fungsi:
1. Mendidik, menyiapkan kader dan memantapkan pimpinan tingkat nasional melalui segala
usaha kegiatan dan pekerjaan meliputi program pendidikan, penyiapan materi pendidikan,
operasional pendidikan dan pembinaan peserta dan alumni serta evaluasi.
2. Mengkaji berbagai permasalahan strategik nasional, regional dan internasional baik di
bidang geografi, demografi, sumber kekayaan alam, ideologi, politik, hukum dan keamanan,
ekonomi, sosial budaya dan ilmu pengetahuan serta permasalahan internasional.
3. Memantapkan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung di dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi
bangsa, semangat bela negara, transformasi nilai-nilai universal, sistem nasional serta
pembudayaan nilai-nilai kebangsaan.
4. Kerja sama pendidikan pasca sarjana di bidang strategi ketahanan nasional dengan
lembaga pendidikan nasional dan/atau internasional.
5. Kerja sama pengkajian strategik dan kerja sama pemantapan nilai-nilai kebangsaan dengan
institusi di dalam dan di luar negeri.
KEDUDUKAN
Tugas: Lembaga Adminstrasi Negara berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 tahun 2013
mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang administrasi negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi :