Anda di halaman 1dari 5

Tugas Sesi 3

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya


Dosen : UMAR MANSUR, S.IP., M.M

1. Jelaskan tujuan dibuatnya regulasi untuk lembaga perbankan!


Jawaban :
 Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia membutuhkan suatu keteraturan
yang dapat menjamin kenyamanan dan keamanan individual maupun kolektif. Oleh
karena itu, berbagai regulasi diciptakan dengan mengedepankan kepentingan
umum. Sederhananya, regulasi adalah sekumpulan instrumen abstrak yang disusun
dalam sebuah kesatuan untuk mengontrol tindakan atau perilaku orang akan suatu
hal. Dengan adanya regulasi, manusia dituntut untuk bertindak sesuai kehendak
bebasnya tapi penuh dengan tanggung jawab. Ahli ekonomi ini berpendapat,
regulasi adalah ruang lingkup yang fokus kepada proses pengaturan, pelaksanaan,
dan pengawasan. Pengertian regulasi masih dalam perspektif administrasi publik.
Regulasi melibatkan tiga area regulasi yang saling terhubung satu sama lain.
Ketiganya adalah struktur kelembagaan dan legalitas (legal and institutional
structures), penegakan (enforcement), dan kegiatan supervisi (supervisory
activities).
Regulasi perbankan di Indonesia dilakukan lewat penetapan UU tentang
perbankan. Tujuannya adalah untuk melindungi industri perbankan dalam
menghadapi risiko, yang pada akhirnya juga berarti melindungi nasabah dan
perekonomian dari kegagalan proses dan prosedur yang dapat berdampak pada
sistem keuangan secara keseluruhan. UU tentang perbankan: UU RI No 7 Tahun
1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU RI No 10 Tahun
1998. UU RI No 23 Tahun 1999 tentang BI sebagaimana telah diubah dengan UU
RI No 3 Tahun 2004. Beberapa pertimbangan mengapa diperlukan regulasi bagi
perbankan:
1. Rasio hutang dengan modal (leverage)
2. Modal (capital)
3. Insolvency
4. Peranan Bank Sentral sebagai lender of the last resort
5. Stabilitas keuangan
6. Stabilitas moneter
7. Liberalisasi keuangan internasional
8. Persaingan antar bank dan inovasi produk keuangan
Jadi tujuan utama regulasi perbankan bukan semata-mata untuk menjamin
kesehatan individu bank, tapi juga untuk menjaga stabilitas sistem keuangan secara
menyeluruh, efektivitas kebijakan moneter, dan kelancaran serta keamanan sistem
pembayaran.
Tujuan Regulasi Bank :
1. Perlindungan terhadap deposian
Regulasi bank dibuat karena keamanan dana deposan tergantung pada investasi
bank. Selain itu, tanpa regulasi deposan tidak mudah untuk melindungi
kepentingannya.
2. Kestabilan moneter
Dengan adanya regulasi perbankan, kestabilan moneter negara dapat lebih
terkendali. Jaminan kestabilan sistem pembayaran akan berdampak pada
↓ Krisis Keuangan
↓ Shok Ekonomi
Asuransi deposito : ↓ Banking panics
Menciptakan kestabilan pada sistem perbankan Regulator dapat lebih fleksibel
dalam menyelesaikan permasalahan mengenai bank yang bermasalah
3. Sistem keuangan yang efisien dan kompetitif
Regulasi perbankan membuat sistem keuangan menjadi efisien dan kompetitive
supaya konsumen bisa mendapatkan service yang berkualitas dengan harga yang
kompetitive
Efisien dari sejumlah resources => Hak produksi
Supaya suatu perusahaan dapat berjalan dengan efisien maka perlu adanya
persaingan. Efisiensi dan persaingan tergantung pada kebebasan untuk masuk
pada suatu industri dan bersaing secara adil. Fleksibel : Tahap perubahan ekonomi
& teknologi
4. Perlindungan pada konsumen
Termasuk :
- Perlindungan deposan
- Antitrust statutes dll
- Tujuan
- Disclosure
- Deposan
- Peminjam
- Akat kredit
- Perlakuan yang sama untuk semua

2. Sebutkan aspek-aspek kesehatan bank!


Jawaban :
Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 tentang sistem penilaian tingkat
kesehatan bank umum berdasarkan prinsip syariah, terdiri dari aspek permodalan
(Capital), aspek kualitas asset (Assets), aspek kualitas manajemen (Management),
aspek rentabilitas (Earnings), aspek likuiditas (Liquidity), aspek sensitifitas pada
risiko pasar (Sensitivity to Market Ratio).
1. Aspek Permodalan (Capital)
Menilai modal yang dimiliki oleh bank yang didasarkan kepada  kewajiban
penyediaan modal minimum bank.yang didasari kepada CAR(capital adequacy
ratio) yang telah ditetapkan BI. Perbandingan rasio CAR adala rasio modal terhadap
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko(AMTR).
2.  Aspek kualitas asset (asets)
Menilai jenis-jenis asset yang dimili bank yang harus sesuai bengan peraaturan
BI dengan memperbandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap
aktiva produktif, kemudian rasio penyishan penghapusan aktiva produktif terhadap
aktiva produktif diklasifikasikan. Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang telah
dilaporkan secara berkala kepada BI.
3. Aspek kualitas manajemen (management)
Melihat kualitas manusianya dalam mengelola bank dari segi pendidikan serta
pengalaman karyawan dalam menangani berbagai kasus-kasus yang terjadi. Dalam
aspek ini yang dinilai adalah manajemen permodalan, kualitas aktiva, manajemen
umum, manajemen rentabilitas dan likiuditas. Peniliaian ini melalui 250 pertanyaan
yang diajukan mengenai manajemen bank yang bersangkutan
4. Aspek earning
Mengukur kemampuan bank dalam meningkatkan keuntungan dalam satu
priode. Gunanya untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang
dicapai bank. Bank yang sehat secara rentabilitas yang terus meningkat di atas
standar yang telah ditetapkan. Penilaian ini meliputi: a. rasio laba terhadap total
asset (ROA), b. perbandingan biaya operasi dengan pendapatan operasi (BOPO).
5. Aspek likuiditas (liquidity)
Bank dikatakan likuid, jika bank mampu membayar semua hutangnya terutama
utang-utang jangka pendek(simpanan giro, tabungan dan deposito) dan dapat
memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai. Penilaian dalam aspek ini
meliputi: a. rasio kewajiban bersih Call Money terhadap aktiva lancer, b. rasio kredit
terhadap dana yang diterima oleh bank seperti KLBI, giro, tabungan, deposito dan
lain-lain.
Dalam rangka menjalankan tugas pengawasan, Bank Indonesia menetapkan
beberapa jenis pengawasan yang didasarkan atas analisis terhadap kondisi suatu
bank tertentu yaitu:
1. Pengawasan Normal (Rutin)
Pengawasan ini dilakukan terhadap Bank yang memenuhi kriteria tidak memiliki
potensi atau tidak membahayakan kelangsungan usahanya. Umumnya, frekuensi
pengawasan dan pemantauan kondisi Bank dilakukan secara normal sedangkan
pemeriksaan terhadap jenis Bank ini dilakukan secara berkala atau sekurang-
kurangnya setahun sekali.
2. Pengawasan Intensif (Intensive Supervision)
Pengawasan intensif ini dilakukan Bank yang memenuhi yang memiliki potensi
kesulitan yang dapat membahayakan kelangsungan usahanya. Bagi Bank dalam
Pengawasan Intensif yang tidak menghasilkan perbaikan kondisi keuangan dan
manajerial dan berdasarkan analisis Bank Indonesia diketahui bahwa Bank tersebut
dapat diklasifikasikan sebagai Bank yang memiliki kesulitan yang dapat
membahayakan kelangsungan usahanya, maka Bank tersebut selanjutnya
ditetapkan sebagai Bank dengan status Pengawasan Khusus.
3. Pengawasan Khusus (Special Surveillance)
Pengawasan terhadap bank yang dinilai mengalami kesulitan yang
membahayakan kelangsungan usahanya. Jangka waktu Bank dengan status
Pengawasan Khusus adalah paling lama tiga bulan bagi Bank yang tidak terdaftar
pada Pasar Modal atau enam bulan bagi Bank yang terdaftar pada Pasar Modal
(listed Banks). Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang dan perpanjangan dapat
diberikan maksimal satu kali dan paling lama tiga bulan .
Dalam hal pembinaan dan pengawasan tersebut Bank Indonesia menetapkan
kesehatan bank yang meliputi aspek kecukupan modal, kualitas aset, kualitas
manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas dan aspek lain yang berhubungan
dengan usaha bank dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip
kehati-hatian. Kemudian pihak perbankan wajib memelihara kesehatan bank
tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku dan wajib menyampaikan semua
informasi yang dibutuhkan oleh Bank Indonesia dan wajib pula menyediakan
informasi mengenai kemungkinan timbulnya resiko kerugian sehubungan dengan
transaksi nasabah yang dilakukan melalui bank. Demikian pula Bank Indonesia
berhak untuk memeriksa semua catatan dan berkas-berkas yang ada baik secara
berkala maupun atau setiap waktu jika diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai