Anda di halaman 1dari 5

NAMA : VIA PERMATA

NIM : 031184463

MATA KULIAH : LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

1. Jika anda merupakan seseorang yang memiliki dana lebih dan ingin memberikan dana tersebut
sebagai investor, sebutkan dan jelaskan aset yang dapat ada kelola ?

 Berikut adalah yang bisa kita kelola apabila dana lebih yang kita miliki dikelola sebagai
investasi :

i. Aset lancar : jenis asset investasi yang merupakan kekayaan orang lain dan bisa
diubah atau dicairkan dengan mudah menjadi uang tunai atau mudah untuk
dilikuidasi. Contoh dari aset lancer adalah saham, obligasi, deposito, logam
mulia, piutang dagang, dll.

ii. Aset tidak lancar : jenis asset investasi yang merupakan kekayaan yang tidak bisa
diubah menjadi uang tunai dalam waktu yang cepat atau sulit untuk dilikuidasi.
Contoh dari aset tidak lancar adalah tanah, rumah, mesin pabrik, hak paten,
franchise atau waralaba dan hak merk dagang.

Investasi adalah kegiatan menempatkan modal yang kita miliki kepada bentuk kekayaan lainnya
dengan ekspektasi bisa mendapatkan keuntungan ekonomi dari penanaman modal tersebut. Ada
berbagai macam instrument yang bisa kita gunakan dalam melakukan investasi. Secara garis
besar, asset investasi sendiri adalah kekayaan yang ada pada diri seseorang ataupun pada
perusahaan.

Berikut adalah beberapa bentuk dari jenis asset investasi :

 Saham : bentuk dari kepemilikan modal yang ada pada perusahaan. Saham ini bisa
mendatangkan keuntungan bagi kita baik dengan mendapatkan deviden ataupun dengan
memperdagangkan saham tersebut. Saham termasuk dalam asset lancar karena mudah
untuk dijual kembali.

 Logam mulia : emas adalah barang investasi yang cenderung memiliki tingkat volatilitas
yang sangat rendah karena harganya yang sangat stabil. Maka dari itu, logam mulia
menjadi asset investasi yang paling umum digunakan.

 Tanah : property atau lahan adalah barang investasi yang sangat umum digunakan karena
harganya yang cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya, tepatnya dari 10 hingga
12 persen per tahun. Namun, memerlukan waktu yang lama untuk bisa mendapatkan
keuntungan dari tanah sehingga membuat tanah menjadi salah satu asset tidak lancar.

2. Sesuai dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, uraikanlah
pengertian dari perusahaan asuransi dan usaha-usaha dari perusahaan asuransi.
 Perusahaan asuransi adalah lembaga keuangan yang menyediakan beragam pilihan
asuransi untuk melindungi orang maupun perusahaan dari kerugian finansial dan
mendapatkan imbal balik berupa pembayaran premi.

Jenis usaha perasuransian meliputi :

a) Usaha asuransi terdiri dari :

i. Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam penanggulangan


risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.

ii. Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko
yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang
dipertanggungkan.

iii. Usaha reasuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang


terhadap risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Asuransi Kerugian dan
atau Perusahaan Asuransi Jiwa.

b) Usaha penunjang usaha asuransi terdiri dari :

i. Usaha pialang asuransi yang memberikan jasa ke perantaraan dalam


penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi
dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung.

ii. Usaha pialang reasuransi yang memberikan jasa keperantaraan dalam


penempatan reasuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi
reasuransi dengan bertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi.

iii. Usaha penilai kerugian asuransi yang memberikan jasa penilaian


terhadap kerugian pada obyek asuransi yang dipertanggungkan.

iv. Usaha konsultan akturia yang memberikan jasa konsultasi akturia.

v. Usaha agen asuransi yang memberikan jasa keperantaraan dalam rangka


pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung.

3. Sesuai dengan situasi saat ini, inovasi sangat diperlukan untuk memunculkan ide-ide baru
terutama dalam hal inovasi keuangan. Sesuai dengan yang anda pelajari silahkan uraikan pemicu
terjadinya invoasi keuangan dan factor-faktor utama yang mendorong munculnya inovasi
keuangan.

 Inovasi adalah bentuk pengembangan atau modifikasi dari sesuatu yang sudah ada
menjadi sesuatu yang lebih baik. Pada dasarnya, inovasi ini dilakukan sebagai respon dari
adanya suatu masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh hal-hal yang sudah ada di masa
sekarang. Oleh karena itu, tujuan utama dari inovasi adalah untuk menciptakan hal baru
yang diharapkan bisa menjawab permasalahan yang belum bisa diselesaikan. Salah satu
bentuk dari kegiatan inovasi yang dilakukan di dunia adalah inovasi keuangan.
Sesuai dengan namanya, inovasi keuangan adalah suatu modifikasi yang dilakukan dalam
bidang keuangan. Inovasi keuangan ini meliputi adanya perubahan pada lembaga
keuangan, system keuangan, hingga pasar. Salah satu bentuk dari inovasi keuangan yang
saat ini bisa kita rasakan adalah bergeraknya system keuangan dunia menjadi system
keuangan digital yang terintegrasi secara daring. Inovasi keuangan digital ini juga sudah
diterapkan di Indonesia dan diawasi secara resmi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Salah satu bentuk dari inovasi yang terjadi di dunia adalah inovasi keuangan. inovasi
keuangan sendiri bisa terjadi karena beberapa factor pendorong, seperti:

o Adanya perkembangan pada teknologi keuangan.

o Adanya perubahan pada lembaga dan instrument keuangan.

o Adanya perubahan struktur pada lembaga perbankan dunia.

o Adanya perubahan pada rezim moneter internasional.

4. Sesuai dengan situasi dunia saat ini, dalam mengatasi kondisi perekonomian Indonesia khususnya
sebagai dampak penyebaran COVID-19, sebutkanlah dan jelaskan tugas Bank Indonesia yang
dapat ditempuh dari aspek kemanusiaan dan ekonomi untuk mengatasi dampak kepada
masyarakat, UMKM, dan dunia usaha!

 Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran


COVID-19, Bank Indonesia menyampaikan langkah-langkah yang ditempuh dari aspek
kemanusiaan dan ekonomi untuk mengatasi dampak kepada masyarakat, UMKM, dan
dunia usaha. Selain itu disampaikan pula perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah
secara periodik. Terkait hal tersebut hari ini (24/3), Gubernur Bank Indonesia, Perry
Warjiyo, menyampaikan 5 hal sebagai berikut :

i. COVID-19 telah menyebar ke belahan dunia termasuk ke Negara Negara maju.

Terkait hal tersebut, BI dan Kemenkeu tadi malam melalui video conference telah
mengikuti sidang G20 yang diikuti Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari
masing-masing Negara yang juga dihindari lembaga internasional seperti IMF, Bank
Dunia, PBB dan OECD.

Terdapat empat aspek yang disepakati sebagai berikut :

o Meningkatkan pencegahan dan penanganan COVID-19 dari aspek kemanusiaan


khususnya aspek kesehatan.

o Koordinasi kebijakan moneter, fisikal, dan sector keuangan dilakukan secara


bersama dalam tataran global, sesuai kewenangan masing-masing Negara.

o Peran lembaga internasional (IMF dan Bank Dunia) untuk meningkatkan


pendanaan dalam upaya mengatasi ketetatan likuiditas USD secara global.
o Joint collective action untuk mengatasi dampak COVID-19 merupakan langkah
bersama secara global dari masing-masing aspek yaitu kemanusiaan khususnya
kesehatan, koordinasi kebijakan, dan peran lembaga internasional.

ii. BI, kemenkeu, dan OJK terus melakukan koordinasi secara erat dari aspek
stabilitas moneter, SSK, dan fiscal, dalam mendorong ekonomi dan mengurangi
beban kepada masyarakat dalam mengatasi dampak COVID-19

Asmen makroekonomi sedang didiskusikan secara intens antara BI dengan


Kemenkeu yang pada waktunya akan disampaikan terkait perubahan asumsi makro
dan implikasi anggaran.

iii. Bi terus melakukan langkah-langkah memperkeuat stabilitasi di pasar valas,


pasar keuangan, bersama Pemerintah dan OJK dalam penyediaan pembiayaan
dari perbankan.

BI telah menempuh langkah-langkah kebijakan seperti penurunan suku bunga


kebijakan, stabilitasi nilai tukar rupiah, injeksi likuiditas dalam jumlah yang besar
baik likuiditas rupiah maupun valas, memeprmudah bekerjanya pasar uang dan pasar
valas di dosmetik maupun luar negeri, releaksasi ketentuan bagi investor asing terkait
lindungi nilai dan posisi devisa neto, pelonggaran makroprundensial agar
tersediannya pendanaan bagi eksportir, importer dan UMKM. Selanjutnya di system
pembayaran BI menjamin ketersediaan uang layak edar yang higienis, dan
mendorong penggunaan pembayaran non-tunai termasuk melalui perpanjang masa
berlakunya MDR 0% untuk QRIS dari mei menjadi September 2020, yang disepakati
bersama ASPI dan PJSP.

iv. Update Indikator Terkini

o Berdasarkan survey pemantauan harga pada minggu 3 maret 2020, inflasi


Maret 2020 secara tahun kalender sebesar 0,78%(ytd), dan secara
tahunan sebesar 2,98% (yoy).

o Perkembangan Nilai Tukar cukup stabil. Dalam rangka stabilitas nilai


tukar rupiah, BI telah melakukan kebijakan triple intervention dimana
pembelian SBN di pasar sekunder mencapai Rp. 168,2 Triliun (ytd).

o Aliran modal asing. Secara total outflow aliran modal asing mencapai Rp
125,2 Triliun (ytd)

o Kondisi likuiditas. BI telah menginjeksi likuiditas sebesar hampir Rp 300


triliun (ytd).

BI akan terus berkoodinasi dalam melakukan langkah tersebut bersama KSSK. Bank
Indonesia juga terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan OJK untuk
memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap
perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi
kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan
system keuangan, serta menompang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan
berdaya tahan.
v. Penyesuian Jam Operasional

Dalam rangka mendukung upaya penanggulangan Covid-19 yang dilakukan oleh


pemerintah untuk memitigasi penyebaran Covid-19, Bank Indonesia bersama otoritas
terkait dan industry berkomitmen untuk menjaga kelancaran layanan system pembayaran
dan transaksi keuangan untuk mendukung berbagai kegiatan ekonomi. Memperhatikan
aspek kemanusiaan dan kesehatan masyarakat dalam memitigasi penyebaran Covid-19
dan mempertimbangkan hasil koordinasi dengan antara lain Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) industry perbankan dan penyelenggara jasa system ppembayran, BI menetapkan
penyesuian jadwal kegiatan operasional dan layanan public yang berlaku sejak 30 Maret
– 29 Mei 2020.

Anda mungkin juga menyukai