ABSTRAK
Dialektika adalah ilmu pengetahuan tentang hukum yang paling umum yang
mengatur perkembangan alam, masyarakat dan pemikiran. Menurut Aristoteles,
dialektika adalah menyelidiki argumentasi-argumentasi yang bertitik tolak dari
hipotesa atau putusan yang tidak pasti kebenarannya."
A. Filosofi Hidup
Lamak dek awak katuju dek urang tidak saja memberikan pengertian menang-
menang saja tetapi lebih dari itu yaitu suatu kemenangan yang enak, proses
pencapaian kemenangan tersebut sampai hasil yang dicapai enak bagi siapa saja.
Ungkapan ini memberikan pengertian yang mendalam, yaitu dapat memberikan
kesejahteraan semua pihak lahir-bathin.
1. Landasan Berfikir
Landasan berfikir orang minang tercakup dalam Petatah adat yang berbunyi
Artinya:
Alue artinya alur atau jalur yang benar, sedangkan patuik artinya
pantas/sesuai/masuk akal. Alue patuik artinya orang Minang harus meletakkan
sesuatu pada tempatnya. Tujuan utamaanya adalah untuk menciptakan keadilan
dalam masyarakat dan sekaligus menghindari sengketa antara anggota masyarakat.
Dengan cara ini tercapainya kehidupan yang rukun, aman, dan damai. Sebaliknya,
bila prinsip ini tidak di amalkan didalam kehidupan sehari- hari, maka dapat
dipastikan segera datangnya malapetaka dalam bentuk percekcokan, kerusuhan dan
huruhara. Pepatah adat menyebutkan sebagai berikut:
Pepatah ini menyatakan bahwa salah satu sendi atau landasan pokok
dari Adat Minang adalah prinsip "alue dan patuik" itu. Selanjutnya adat juga
menentukan:
Pepatah ini menuntut kita untuk selalu berbuat sesuai dengan aturan- aturan
yang sudaah disepakati, atau melakukan sesuatu sesuai yang telah direncanakan
sebelumnya. Dengan istilah manajemen prinsip ini kiranya dapat diterjemahkan
bahwa segala sesuatu yang akan dilakukan haruslah mempunyai suatu rencana yang
sudah matang. Pelaksanaannya harus sesuai dengan rencana yang sudah ada itu.
Bukue dan babarih kiranya dapat diterjemahkan dengan istilah Rencana atau
Planning.
3. Anggo-Tanggo
Limbago nan sapuluah terdiri atas: Cupak nan duo (Cupak asli dan cupak buatan),
Undang nan ampek (Undang-undang Luhak rantau, Undang- undang Pambantuakkan
Nagari, Undang-undang dalam nagari, Undang- undang nan 20). Kato nan Ampek
(Kato pusako, kato dulu, kato buatan, kato kamudian).
4. Raso Jo Pareso
Alua jo patuik Anggo jo Tanggo Raso jo Pareso dalam adat sering disebut dengan
istilah "Tungku nan Tigo Sajarangan"1"
Falsafah hidup yang menyatakan bahwa segala ciptaan tuhan beserta sifatnya
dapat dijadikan guru atau sumber pandangan hidup. Alam Takambang jadi guru ialah
salah satu konsep kemanusiaan yang egaliter dalam sistem kodrat alam yang
dikotomis menurut alurnya yang harmonis. Alam ditengah-tengah manusia berada ini
telah diciptakan oleh yang maha kuasa dengan faedah-faedah kekuatan yang
terkandung didalamnya.
Satinggi-tinggi malintang
Mambumbunag ka awang-awang
Suriknyo ka tanah juo
Dialektika adalah sebuah ilmu hukum yang mengatur beberapa aspek dalam
kehidupan. Dialektika digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam
kehidupan. Dialektika dan logika dalam masyarakat saling berkaitan dimana
keduanya saling ketergantungan dan sulit untuk dipisahkan.Logika sendiri dalam
masyarakat Minangkabau dilandasi dari berbagai aspek, yaitu:
Alue patuik (logika), yaitu suatu jalan yang benar. Artinya, orang
Minangkabau mampu meletakkan sesuatu pada tempatnya.
Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang, 1997. h. 76Amir, Op. Cit,h, 78
Amir, ibid, h. 84
Zulfahmi, kiam dun Budaya Mimangkishou 2017. h. 15Sjafnir Dr. Kando Marajo,
Ninh Pinang Adat