PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
menjadi adat masih sulit untuk dihilangkan, meskipuan tidak bisa dipungkiri
C. Tujuan Penulisan
sebagai berikut:
1
2. Untuk memahami makna apa saja yang terkandung dalam petuah Asera
Temallaiseng.
D. Manfaat Penulisan
Dengan adanya makalah ini kami berharap agar bukan hanya sekedar
penulisan yang hanya dapat dibaca akan tetapi lebih dari itu dengan
membuat suatu makalah dan melatih kami untuk membiasakan diri untuk
membaca. Selain itu melalui makalah ini kami lebih dapat mengetahui
2
BAB II
PEMBAHASAN
kekinian dan masa yang akan datang sedangkan pengaja muncul setelah
yang berlaku.
menjadi satu kesatuan dalam petuah. Salah satu petuah bugis yang cukup
terpisahkan, yaitu hindari dua, katakan satu, lakukan dua, ingat dua dan
lupakan dua.
tauwwe).
2. Kedua, katakanlah yang satu (powadai seddie), yaitu katakana hal yang
3
3. Ketiga, lakukan yang dua (pungaui duwwae) yaitu, lakukan hal yang bisa
tauwwe).
Dari beberapa makna petuah diatas kita dapat mengetahui makna apa
saja yang terkandung dalam petuah asera temallaiseing, pesan dari setumpuk
yang terangkum dalam paseng dan pangaja. Dalam paseng dan pangaja
kuat. falsafah Bugis yang kesohor dan masih dianut sampai saat ini, yaitu
merupakan sikap batin paling mendasar yang dimiliki oleh orang Bugis.
4
Dalam tulisan ini, akan dijelaskan secara detail mengenai pengertian
serta butir-butir yang dikandung dari kata getteng, lempu, dan ada tongeng.
1. Getteng
tindakan yang tidak samar-samar dan bimbang. Hal ini dimaknai sebagai
sikap yang berani dan percaya diri, mengungkapkan apa yang benar dan
apa yang salah. Secara jelas, nyata dan meyakinkan apa yang diinginkan
dan apa yang tidak diinginan. Jika salah dikatakan salah, jika benar
dikatakan benar tanpa memandang kondisi atau kepada siapa hal tersebut
diutarakan.
sendiri, yang benar tetap benar dan yang salah tetap salah. Karena itu,
seseorang yang galak dan pemarah namun sama sekali tidak tegas. Oleh
5
a. Mempunyai pendirian yang kukuh, tidak goyah dengan situasi
c. Memegang teguh prinsip, jika salah tetap salah, jika benar tetap benar
2. Lempu
berkata, atau pun memberi suatu informasi yang sesuai kenyataan. Lempu
kejadian tersebut tanpa ada perubahan dan modifikasi sedikit pun atau
Lempu, bersikap jujur, taat asas; Acca: pintar, cerdik, cendikia, dan
kreatif; yang didukung oleh Reso, yakni usaha, ikhtiar dalam mencapai
suatu tujuan. Sikap Lempu merupakan apa yang keluar dari dalam hati
nurani setiap manusia dan bukan merupakan apa yang keluar dari hasil
pemikiran yang melibatkan otak dan hawa nafsu belaka melainkan hasil
6
Adapun butir-butir yang dikandung dalam Lempu, yaitu :
a. Lempu, sifat jujur yang penerapannya ada pada niat seorang manusia.
c. Lempu, sifat jujur yang penerapannya ada pada aktivitas dan perbuatan
manusia.
d. Lempu, sifat jujur yang penerapannya ada pada janji yang diucapkan
oleh manusia.
e. Lembu, sifat jujur yang penerapannya ada pada kenyataan yang terjadi
3. Ada Tongeng
benar, tidak bohong, tidak ada ucapan rekayasa. Seseorang tidak mungkin
berprilaku jujur tanpa disertai ada tongeng. Demikian pula tidak mungkin
bersifat tegas dan konsokuen (getteng) tanpa dibangun dengan Lempu dan
ada tongeng.
7
h. Ada tongeng melambangkan kata dan; perbuatan;
BAB III
PENUTUP
yang lainnya, Tuhan menciptakan berbagai rupa, suku dan ras. Oleh
karena itu dari petuah bugis kita dapat menarik kesimpulan yaitu kita
8
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/ahmadin/
falsafah-hidup-orang-bugis-antara-nostalgia-sejarah-dan-realitas-
sekarang_55000266a33311fe6f50f98b
2. https://www.simpulrakyat.co.id/2020/01/makna-mendalam-di-balik-petuah-
bugis-asera-temmallaiseng.html?amp=1
3. https://id.scribd.com/document/424125698/PETUAH-BUGIS
4. https://bone.go.id/2020/12/27/butir-butir-dalam-falsafah-bugis-getteng-lempu-
ada-tongeng/
9
MAKALAH
Disusun oleh:
KELOMPOK 2
Nama :1. Nur Rahmadani
2. Nur Ramadani Magfira Adil Putri
3. Syaipul
Kelas : X MIA 1
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah Swt, karena atas berkat
rahmat-Nya makalah yang berjudul “Menganalisis Arti Dan Makna Petuah
Bugis Dan Keterkaitannya Dengan Kenyataan Sekarang” ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya meskipun masih banyak kekurangan dalam
peyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Adapun maksud dan tujuan penyusunan makalah ini yaitu dalam rangkah
menyelesaikan mata pelajaran mulok. Kami sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada bapak ”Muhammad
Taslim Taswin,S.Pd” selaku guru mata pelajaran mulok serta teman-teman yang
telah memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami juga sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
11
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Pengertian Dan Makna Petuah Bugis Dengan Kenyataan
Sekarang ........................................................................................ 3
B. Makna Dari Petuah Asera Temallaseng ........................................ 3
C. Pandangan Hidup Dalam Petuah Bugis ......................................... 4
12