Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mewujudkan perubahan dan perkembangan kearah yang lebihbaik, maka perlu
adanyapenyesuaian dan realisasi dalam pembelajaran dankehidupan, sehingga
tujuanpendidikan tersebut dapat menghasilkan kualitasyang baik. Penyesuaian tersebut
dapatdilakukan dengan kurikulum danmateri pembelajaran, proses pembelajaran dan
pembinaan, serta dengankegiatan ekstra kurikuler yang ada di lingkungan tersebut.
Sebagai bangsa yang lebih mengedepankan pendidikan dan moralkhususnya adab yang
sebagaikunci utama perkembangan dan kemajuanbangsa, maka pendidikan merupakan hal yang
sangat penting. Hal tersebuttertuang dalam UUD 1945 dan tujuan pendidikan Nasional.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Adab dan Ilmu dalam Pendidikan?
2. Bagaimana Implementasi Adab dan Ilmu dalam pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk Mendeskripsikan Adab dan ilmu dalam Pendidikan.
2. Untuk Mengimplementasikan Adab dan Ilmu dalam Pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Perilaku dan Sikap
Sikap adalah segala perbuatan dan tindakan yang berdasarkan pada pendirian
dan keyakinan yang dimiliki. Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap segala sesuatu,
bisaberupa objek, orang atau peristiwa. Sikap mencerminkan perasaan seseorang
terhadapsesuatu. Sikap mempunyai tiga komponen utama, yaitu kesadaran, perasaan,
dan perilaku.
Mari sedikit berandai-andai, tentang bawahan atau rekan kerja idaman. Tapi di
sini kitaakan mendaftar kriteria yang tidak kita inginkan, jadi silakan bayangkan
kebalikan darisegala poin rekan kerja grade-A yang Anda inginkan. Sebutkan, jika perlu
tuliskan untukmemudahkan. Setelah itu, coba hitung kriteria yang bisa digolongkan
dalam Sikap, Perilakuatau Attitude. Berdasarkan pengalaman kami, ada lebih banyak
golongan sikap (Attitude)ketimbang Kompetensi yang didaftarkan dalam kriteria.
Dalam sebuah perilaku kita dapat menunjukan sebuah tanggapan yang ujung
ujungnyamenghasilkan sikap atau sebuah pandangan terhadap tanggapan
tersebut
Pembahasan :
Sikap adalah sesuatu yang dilakukan dalam membawa dirinya menanggapi hal
yangterjadi sesuai dengan cara berfikir serta keinginan bertindaksedangkan perilaku
adalah sebuah keadaan dimana seseorang tersebut beraktivitas seperti berbicara, cara
orang tersebut berjalan dan lain lain
Perilaku adalah sebuah tindakan namun sikap adalah sebuah pandangan terhadap
sesuatuperilaku adalah akibat dan sikap adalah sebuah awalan.
Contoh : ketika kita akan tinggal kelas kita akan berusaha untuk belajar dengan
kerasPerilaku adalah sebuah tujuan namun sikap adalah rencana
Contoh : ketika seorang manager melihat kerja bawahannya yang kurang karena
pendidikannya maka maneger akan memberikan pelatihan
4
C. Rasa Hormat dan Malu
Secara umum, rasa hormat (respect) merupakan cara merasakan dan berperilaku.
Kamus Merriam Webster Collegiate menawarkan dua sinonim untuk kata benda hormat
ataumenghormati yakni pertimbangan (yang berarti suatu tindakan memberi
perhatiankhusus) dan penghargaan (perhatian yang tinggi dan khusus tinggi atau
khusus). Jadi, istilah istilah rasa hormat merujuk pada cara berperilaku dan berperasaan.
Rasa hormat adalah suatu sikap penghargaan, kekaguman, atau penghormatan
kepada pihak lain. Rasa hormat sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak
biasa diajarkan untuk menghormati orang tua, saudara, guru, orang dewasa, aturan
sekolah, peraturan lalu lintas, keluarga, dab budaya serta tradisi yang dianut dalam
masyarakat. Begitu pula, penghargaan terhadap perasaan dan hak-hak orang lain,
pimpinan, bendera, negara, kebenaran, dan pandangan orang lain sekalipun mungkin
berbeda dengan pandangan kita.
Dalam suatu negara yang multikultur seperti Indonesia, saling hormat-
menghormati antara sesama warga dalam masyarakat mutlat sangat diperlukan.
Perbedaan suku, ras, bahasa, agama, status sosial, dan letak geografis menyebabkan
perbedaan budaya, tradisi, dan bahkan cara pandang sering menjadi masalah jika tidak
menjunjung tinggi rasa hormat di antara sesama. Namun, menjadi kekuatan yang luar
biasa ketika keberagaman tersebut diolah dan dikembangkan dengan penuh hormat.
Nilai-nilai pancasila khususnya sila kedua dan ketiga kemanusiaan yang adil dan
beradab dan persatuan bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi terjewantahkan dalam
suatu kehidupan yang harmonis.
5
Sebagai makhluk hidup yang mempunyai akal, manusia memiliki rasa optimis di
dalam hidupnya. Optimisme atau rasa optimis adalah kepercayaan bahwa kejadian di
masa depan akan memiliki hasil yang positif.
Dengan memiliki pola pikir seperti ini, kebanyakan orang akan tetap menjalani
hidupnya dengan penuh semangat, walaupun sedang dihadapkan dengan berbagai
macam masalah. Sikap optimis adalah suatu perasaan yang bisa ditimbulkan oleh
seseorang dalam kondisi tertentu. Namun ada sebagian individu yang sulit memiliki
sifat ini. Penyebabnya cukup beragam mulai dari lingkungan sekitar atau masalah
psikologis yang tengah dihadapi.
7
atau tertulis antara dua tokoh atau lebih. Dialog merupakan proses komunikasi yang
harus mempertimbangkan kaidah semantis dan pragmatis.
Dialog bukanlah transaksi tawar-menawar tentang sesuatu untuk mencapai
kesepakatan. Dialog juga bukan konfrontasi dimana pihak yang satu mempersoalkan
sesuatu dan pihak lain memberi pertanggungjawaban. Dialog juga bukan suatu adu
pendapat untuk mencari keunggulan pendapat sendiri dan mengalahkan pendapat orang
lain.Dialog adalah percakapan dengan maksud untuk saling mengerti, memahami,
menerima, hidup damai dan bekerja sama untuk mncapai kesejahteraan bersama.
Argumen adalah sesuatu yang sering dikemukakan saat menyampaikan
pendapat. Mengetahui cara yang benar dan tepat dalam berargumen merupakan sesuatu
yang mesti dipahami. Apalagi jika Anda sering terlibat dalam suatu forum diskusi atau
mungkin hendak mempresentasikan sesuatu.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bisa kita tarik kesimpulan bahwa Adab adalah norma atau aturan yang tidak
tertulis mengenai sopan santun yang berdasar pada aturan agama dan adat budaya.
Norma yang digunakan dalam pergaulan sesama manusia dan mengatur perihal
sopan santun terhadap sesama manusia.
Dari pernyataan Ibnu Mubarak di atas kita bisa menyimpulkan bahwasanya
mempunyai sedikit adab itu lebih penting dan dibutuhkan daripada mempunyai
banyak ilmu pengetahuan. Karena orang yang berilmu belum tentu beradab, tetapi
jika orang yang memiliki adab sudah pasti berilmu. Dan tingkatan adab lebih tinggi
dari ilmu.
Pembentukan Karakter yang baik dimulai dengan pembiasaan baik dalam
kehidupan sehari-hari, termasuk dalam mencari ilmu.
B. Saran
Perlunya perhatian khusus dalam proses pembelajaran perihal pembentukan
karakter yang baik, maka diperlukan pendekatan atau modeling pembelajaran yang
berdasarkan nilai dan norma, yang mengedepankan kepekaan terhadap lingkungan,
sehingga dapat terwujud perilaku yang baik.