' .
~
MENTIRt KOOIDINATOR
BlDANG10UflK,.IWKUM, DAN :DAMAN.AN
Rmrm.IKlNOONESIA
Nomor : B- ~ /HK.00.00107/2021 Jakarta, \Lf Juli 2021
Sifat : Sangat Segera
Lampiran : Satu berkas
·Hal : Keputusan Bersama tentang
Pedoman lmp!ementasi atas Pasal
Tertentu dalam UU tentang lnformasi
dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
ordinator
'k, Hukum, dan Keamanan,
Tembusan:
1. Yang Mulia Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Yudisial;
2. Menter! Sekretaris Negara;
3. Menteri Komunlkasi dan lnformatika;
4. Jaksa Agung;
5. Kapolri;
6. Yang Mulia Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung RI.
Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 15, Jakarta 10110
Telepon (021) 3520145; Faksimlle (021) 3860354, 34830612
..
•'
KEPUTUSAN BERSAMA
MENTERl KOMUNIKASI DAN INF'ORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA, DAN KEPALA KEPOLISIAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
PEDOMAN IMPLEMENTASI ATAS PASAL TERTENTU DALAM UNDANG-
UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKS1
ELEKTRONIK SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG
NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI
ELEKTRONIK
Mengingat 1. Pasal 28D ayat (1), Pasal 28E ayat (2), Pasal 28E ayat
(3), Pasa.1 28F, Pasa.1 28G ayat (1), dan Pasal 2&J ayat
(2) Undang-Undang Dasar Negara Rcpublik Indonesia
Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4843) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tcnt.ang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2008 tentang fnfonnasi dan Transaksi Elektronik
,
' ' '
-3-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN BERSAMA MENTER! KOMUNIKASI DAN
INFORMATJKA REPUBLIK INDONESIA, JAKSA AGUNG
REPUBLIK "INDONESIA, DAN KEPALA KEPOLISIAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEDOMAN
IMPLEMENTASI ATAS PASAL TERTENTU DALAM
UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG
INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-
UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11
'J:AHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI
ELEKTRONIK.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Juni 2021
LAMPIRAN
KEPUTUSAN BERSAMA MENTER! KOMUNIKASI
DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA, DAN
KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 229 TAHUN 2021
NOMOR 154 TAHUN 2021
NOMOR KB/2/VI/202 I
TENTANG
PEDOMAN IMPLEMENTASI ATAS PASAL
TERTENTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR
11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN
TRANSAKSI ELEKTRONIK SEBAGAIMANA TELAH
DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19
TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS
UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008
TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI
ELEKTRONIK
I
melangga< kesusilaan.
atau
dengan
delik yang berkaitan
kesusilaan
sebagaimana diatur dalam
Pasal 281 dan Pasal 282
KUHP.
b. "Muatan melanggar
kesusilaan" dalam arti luas
dapat diartikan sebagai
muatan (konten) yang berisi
sesuatu hal yang oleh
masyarakat dianggap
melanggar aturan sosial yang
disepakati dalam sebuah
masyarakat, dimana aturan
terse but dapat tertulis
maupun tidak tcrtulis dan
telah disepakati sejak lama.
c. Tidak semua pomografi atau
ketelanjangan itu melanggar
kesusilaan. Haros dilihat
konteks sosial budaya dan
tujuan muatan itu. Contoh:
dalam pendidikan kedokteran
tentang anatomi, gambar
ketelanjangan yang
dikirimkan seorang pengajar
kepada anak didik dalam
konteks keperluan kuliah,
bukanlah mdanggar
kesusilaan. Jadi harus dilihat
dari tujuan dan konteksnya.
-7-
komentar, termasuk
perbuatan membuka ulang
akses link atau konten
bermuatan kesusilaan yang
telah diputus aksesnya
berdasarkan peraturan
perundang-undangan, tetapi
dibuka kembali oleh pelalru
sehingga menjadi dapat
diakses oleh orang banyak.
Jadi perbuatan "membuat
dapat diaksesnya" adalah
perbuatan aktif yang sengaja
dilakukan oleh pelaku.
penghinaan dan/atau
pencemaran nama baik. uu
ITE.
e. Oelik pidana Pasal 27 ayat (3)
UU ITE adalah delilc aduan
absolut scbagaimane.
dimaksud dalam ketcntuan
Pasal 45 ayat (5) UU ITE.
Sebagai delilc aduan absolut,
I
maka harus korban scndiri
!
1 mengadukan kcpada
I
yang
Aparat Penegak Hulrum,
I
I
kecuali dalam hal korban
L. - 12-
j I
I
umum" dapat dipersamakan
- 13 -
penghinaan dJm/atau
pcnccmaran nama baik dalam
hal konten disebarkan melelui
sarana grup pcrcaJ.-.apan yang
bersifat tertutup at.E.u terbatas,
seperti grup pcrcakapan
keluarga, kelompok
pertemanan akrab, kclompok
i profesi, grup kantor, grup
pendidikan.
1. Untuk pemberitaan di internet
yang dilakukan institusi Pers,
yang merupakan kerja
jumalistik yang sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 1999 tentang
Pers, diberlakukan mekanisme
sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 1999
tentang Pers sebagai lex
specialis, bukan Pasal 27 ayat
(3) UU ITE. Untuk kasus
terkait Pers perlu melibatkan
Dewan Pers. Tetapi jika
wartawan secara pribadi
mengunggah tulisan
pribadinya di media sosial
atau internet, maka tetap
berlaku UU ITE term.asuk
Pasal 27 ayat (3).
b. Perbuatan pemerasan
sebagaimana dimaksud Pasal
27 ayat (4) UU ITE berupa
pemaksaan dengan tujuan
untuk mengunt-.mgkan · diri
sendiri atau orang lain secara
melawan hukum. Isinya
memaksa seseorang, keluarga
dan/ a tau kelompok orang,
dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan untuk
memberikan sesuatu barang,
supaya membuat utang atau
menghapuskan piutang, yang
seluruhnya atau sebagian
adalah kepunyaan orang
tersebut.
c. Tennasuk dalmn perbuatan
pidana Pasal 27 ayat (4) UU
ITE perbuatan mengancarn
akan membuka rahasia,
mengancam menyebarkan
data pribadi, foto pribadi,
dan/ a tau video pribadi.
d. Pengancaman dan/atau
pemerasan dapat clisampaikan
terbuka maupun
tertutup.
e. Dalam mclakukan perbuatan
pemerasan dan/atau
pengancarnan, harus
dibuktikan ada.'lya motif
keuntungan ckonornis yang
dilakukan oleh pelaku.
II ..
I·.
I• - 16 -
I
•I
UUITE PEDOMAN IMPLEMENTASI
NO
I
f. Nonna pidana Pasal 27 ayat
l (4) UU ITE mengacu pada
norma pidana Pasal 368
KUHP.
majeur. ·
e. Pasal 28 ayat (1) UU ITE
merupakan delik materiil,
sehingga kerilgian konsumen
sebagai akibat berita bohong
harus dihitung dan ditentukan
nilainya.
f. Definisi "konsumen• pada
Pasal 28 ayat (1) UU ITE
mengacu pada Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1999
ten tang Perlindungan
Konsumen.
---·----·~-.
.. ~
. ' ., - 18 -
I
I
menggerakkan
menghasut/ mengadu
masyarakat.
domba
I dengan tujuan menimbulkan
I kcbcncian, dan/atau
-----------··---·--·-.. -------------------------
..../
• - 19-
permusuhan.
e. Frasa "arttargolongan" adalah
entitas golongan rakyat di luar
Suku, Agama, dan Ras
sebagaimana pengertian antar
golongan mengacu Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor
76/PUU-XV /2017.
f. Penyampaian pendapat,
pemyataan tidak setuju atau
tidak suka pada individu atau
kelompok masyarakat tidak
termasuk perbuatan yang
dilarang, kecuali yang
disebarkan itu dapat
dibuktikan ada upaya
melakukan ajakan,
mempengaruhi, dan/atau
menggerakkan masyarakat,
menghasut/mengadu domba
unnlk menimbulkan rasa
kebencian atau pcrmusuhan
berdasar isu sentimcn
perbedaan SARA.
1 Pasal 29 Pasal 29
secara pribadi.
b. Pengancaman dapat
berbentuk pesan, surat
elektronik, gam'.:>ar, suara,
video, tulisan, dan/atau
bentuk Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik
lainnya.
c. Bentuk Infonnasi Elektronik
dan/ a tau Dokumen Elektronik
yang dikirim berupa ancaman
kekerasan, yaitu menyatakan
atau menunjukkan niat untuk
mencelaka.kan korban dengan
melakukan kekerasan secara
fisik maupun psikis.
d. Ancarnan tersebut berpotensi
untuk diwujud.kan, meskipun
hanya dikirimkan 1 (satu) kali.
e. Sasaran ancaman a tau
korbannya harus apesifik,
dirujukan kepada pribadi atau
mengancam jiwa manusia,
bukan mengancam akan
merusak bangunan atau harta
benda.
f_ Ketakutan dapat t.Crjadi
kepada pribadi, kelompok,
keluarga maupun golongan.
g. Dampak ketaicutan harus
dibuktikan secara nyata
antara lain adanya perubahan
pcrilakt!.
Harus ada saksi untulc
.,
'.
f - 21 -
...
8 Pasal 36 Pasal 36
I nilainya.
I
.. ·.
''
-22-
'
...
NO UUITE PEDOMAN IMPLEMENTASI