Anda di halaman 1dari 15

SALINAIII

BUPATI KEDIRI
PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI KEDIRI


NOMOR 39 TAHUN 2021
TENTANG

PENGGUNAAN SERTIFIKAT ELEKTRONIK

DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BUPATI KEDIRI,
Menimbang a. bahwa dalam rangka melindungi informasi elektronik
dari resiko pemalsuan data, modifikasi data dan
penyangkalan terhadap data pemilik sertifikat
elektronik yang ditransaksikan, serta untuk
pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kediri perlu upaya pengamanan yang memadai;
b. bahwa sesuai dengan Nota Dinas dari Kepala Dinas
Komunikasi dan Informatika tanggal 27 Mei 2O2l
Nomor 046 I l29O / 418.31 / 2021 perihal Laporan hasil
Koordinasi dan Konsultasi ke Badan Siber dan Sandi
Negara (BSSN) dan Berita Acara Nomor
902123151418.3112A21 tanggal 3 Agustus 2021
tentang Rapat Pembahasan Rancangan Peraturan
Bupati Kediri tentang Penggunaan Sertifikat
Elektronik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kediri, perlu mengatur penggunaan Sertifikat
Elektronik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kediri;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu
menetapkan Peraturan Bupati tentang Penggunaan
Sertifikat Elektronik di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kediri;
2

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 4l),
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas
Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II
Surabaya dengan mengubah Undang-Undang Nomor
12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965
Nomor L9, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 27301;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4843) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2OL6 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2A16
Nomor 251, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5952);
3. Undang-Undang Nomor L4 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 6I,
Tambahan kmbaran Negara Republik Indonesia
Nomor a8a6l;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO9 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OO9 Nomor Il2, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
5. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2OO9 tentang
Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2OO9 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 5071);
3

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20ll
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234), sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2OL9
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2}ll tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Ind.onesia Tahun 2OL9 Nomor 183, Tambahan
l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang
Pemerintahan Daerah (l.embaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 244, Tambahan
lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan l,embaran Negara Republik
Indonesia Nomor 56791;
8. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta
Keda (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2O2O Nomor 245, Tambahan lembaran Negara
Republik indonesia Nomor 6573);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99,
Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia
Nomor 51a9);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2OO9
tentang Kearsipan (l,embaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2Ol2 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO9
tentang Pelayanan Publik (l,embaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2Ol2 Nomor 215, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357);
4

12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2Ol9 tentang


Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9
Nomor 185, Tambahan l,embaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6a00);
13. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (L,embaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor l82l;
14. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 20ll
tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas
Elektronik di Lingkungan Instansi Pemerintah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 12O Tahun 2018
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);
16. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor 4 Tahun 2016 tentang Sistem Manqjemen
Pengamanan Informasi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 551);
17. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 10
Tahun 2Ol7 tentang Penyelenggaraan Sertifikat
Elektonik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2OL7 Nomor 9O7l;
18. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor 11 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan
Sertifikasi Elektronik (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1238);
19. Peraturan Badan Siber dan Sandi Negara Nomor 10
Tahun 2Ol9 tentang Pelaksanaan Persandian untuk
Pengamanan Informasi di Pemerintah Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 105a);
20. Peraturan Arsip Nasional Nomor 1 Tahun 2O2O
tentang Penyelenggaraan Sertifikat Elektronik di
Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia;
5

21". Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 5 Tahun


2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Kediri (Lembaran Daerah
Kabupaten Kediri Tahun 2A16 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Kediri Nomor la\;
22. Peraturan Bupati Kediri Nomor 51 Tahun 2A16
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Komunikasi,
Informatika dan Persandian Kabupaten Kediri (Berita
Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2A16 Nomor 51);
23. Peraturan Bupati Kediri Nomor 33 Tahun 2OI9
tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri (Berita Daerah
Kabupaten Kediri Tahun 2019 Nomor 33);
24. Peraturan Bupati Kediri Nomor 31 Tahun 2O2O
tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas
Elektronik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kediri (Berita Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2O2O
Nomor 31);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG PENGGUNAAN SERTIFIKAT


ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
KEDIRI.
BAE} I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Kabupaten Kediri.
2. Bupati adalah Bupati Kediri.
3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri.
4. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah Perangkat Daerah
di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri.
5. Dinas Komunikasi dan Informatika adalah Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Kediri.
6

6. di bidang pengamanan data,linformasi yang


Persandian adalah kegiatan
dilaksanakan dengan menerapkan konsep, teori, seni dan ilmu kripto
beserta ilmu pendukung lainnya secara sistematis, metodologis dan
konsisten serta terkait pada etika profesi sandi.
7. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan
yang dibuat dan/atat dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di
lingkungan instansi Pemerintah Daerah dalam rangka penyelenggaraan
tugas pemerintahan dan pembangunan.
8. Tata Naskah Dinas adalah pengelola informasi tertulis yang meliputi
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan,
distribusi dan penyimpanan naskah dinas, serta media yang digunakan
dalam komunikasi kedinasan.
g. Tata Naskah Dinas Elektronik yang selanjutnya disingkat TNDE adalah
pengelolaan naskah dinas secara elektronik dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk kecepatan dan kemudahan
dalam proses pengambilan keputusan.
10. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang selanjutnya disingkat SPBE
adalah penyelenggaraan pemerintahan dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada Pengguna
SPBE.
1 1. Sertifikat Elektronik adalah sertifikat yang bersifat elektronik yang memuat
tanda tangan elektronik dan identitas yang menunjukkan status subjek
hukum para pihak dalam transaksi elektronik yang dikeluarkan oleh
penyelenggara sertifikat elektronik.
12. Pemilik Sertifikat Elektronik adalah individu baik pejabat/staflanggota
pada Pemerintah Daerah, DPRD dan Desa yang memanfaatkan layanan
Sertifikat Elektronik pada sistem aplikasi elektronik yang dibuat oleh
Pemerintah Daerah.
13. Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas informasi
elektronik yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan informasi
elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan autentifikasi.
14. Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan
menggunakan komputer, jaringan komputer, danfatau media elektronik
lainnya.
7

Elektronik yang disebut BSrE merupakan unit pelaksana


15. Ba1ai Sertifikasi
teknis penyelenggara Otoritas Sertifikat Digital Badan Siber dan Sandi
Negara yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Badan Siber dan Sandi Negara sebagai penyelenggara Sertifikat Elektronik.
kunci dari pasangan kunci kriptografi yang
16. Kunci Privat adalah salah satu
hanya disimpan dan dirahasiakan oleh pengguna serta digunakan untuk
melakukan tanda tangan elektronik atau untuk membuka pesan yang
disandi menggunakan Kunci Publik pada Sertifikat Elektronik.
17. Pa.ssphro.sef Pa.sstaord adalah serangkaian angka dan/atau huruf
dan/atau karakter tertentu yang digunakan sebagai alat autentifikasi
untuk melakukan akses ke Pasangan Kunci Privat dan Sertifikat
Elektronik.
Sertifikat Digital yang selanjutnya disingkat menjadi OSD adalah
18. Otoritas
sistem elektronik yang berfungsi sebagai layanan sertifikasi elektronik di
Badan Siber dan Sandi Negara.
Authoritg yang selanjutnya disingkat RA adalah unit yang
19. ReEnstration
bertanggung jawab melakukan pemeriksaan, pemberian persetujuan atau
penolakan atas setiap permintaan penerbitan, pembaruan dan pencabutan
Sertifikat Elektronik yang diajukan oleh pemilik atau calon pemilik
Sertifikat Elektronik OSD.
24. Certificate Policy yang selanjutnya disingkat menjadi CP adalah ketentuan
dan kebijakan yang mengatur semua pihak yang terkait dengan
penggunaan Sertifikat Elektronik yang dikeluarkan oleh BSrE.
21. Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat,
diteruskan, dikirimkan, diterima atau disimpan dalam bentuk analog,
digital, elektromagnetik, optikal atau sejenisnya yang dapat dilihat,
ditampilkan, danfatau didengar melalui komputer atau sistem elektronik,
tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, p€h, rancangan, foto atau
sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau per{orasi yang
memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
memahaminya.
8

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Bagian Kesatu
Maksud

Pasal 2
Peraturan Bupati ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam penggunaan
Tanda Tangan Elektronik pada SPBE di daerah.

Bagian Kedua
T\rjuan

Pasal 3
Peraturan Bupati ini bertujuan untuk :

a. meningkatkan keamanan informasi dalam penyelenggaraan sistem


elektronik;
b. meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan SPBE;
c. meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. menjaga keaslian dokumen yang dikirim atau diterima;
e. menjaga keutuhan data, untuk memastikan informasi tidak
diubah/dimodifikasi selama informasi tersebut disimpan atau pada saat
dikirimkan;
f. menjaga keaslian dokumen yang telah disahkan oleh pemilik dokumen,
sehingga pemilik dokumen tidak dapat menyangkal dokumen yang telah
disahkannya;
g. sebagai pendukung pelaksanaan TNDE; dan
h. sebagai pendukung pembuatan dokumen elektronik lainnya yang
menggunakan aplikasi dan sistem elektronik Pemerintah Daerah.

BAB III
RUANG LINGKUP

Pasal 4
Ruang lingkup yang diatur dalam Peraturan Bupati ini meliputi:
a. penyelenggaraan Sertifikat Elektronik;
b. pemanfaatan Sertilikat Elektronik;
9

c. tahapan permohon€u:!., penerbitan, pembaruan dan pencabutan sertifikat


elektronik;
d. penggunaan Tanda Tangan Elektronik;
e. kewajiban dan larangan Pemilik Sertifikat Elektronik;
f. sanksi;
g. pembiayaan.

BAE} IV
PEIYYELENGGARAAN SERTIFIKAT ELEKTRONiK

Pasal 5
Penyelenggaraan Sertifikat Elektronik dilaksanakan oleh
a. BSrE;
b. Dinas Komunikasi dan Informatika selaku RA;
c. Pemilik Sertifikat Elektronik.

Pasal 6
(1) T\rgas RA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b adalah :
a. merumuskan kebijakan penggunaan Sertifikat Elektronik di Lingkungan
Pemerintahan Daerah;
b. merumuskan rencana kebutuhan dan penganggaran penggunaan
Sertilikat Elektronik di Lingkungan Pemerintahan Daerah;
c. memastikan kebenaran dan kelengkapan berkas-berkas permohonan
Sertifikat Elektronik;
d. melakukan pemeriksaan, pemberian persetujuan atau penolakan atas
setiap permintaan penerbitan, pembaruan dan pencabutan Sertifikat
Elektronik;
e. memberi masukan kepada satuan unit keda yang membidangi untuk
membuat aplikasi pendukung penggunaan Sertifikat Elektronik;
f. melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis terkait penggunaan
Sertifikat Elektronik;
g.menyusun standar operasional prosedur penyelenggaraan Sertifikat
Elektronik;
terkait hak,
h. melakukan edukasi kepada Pemilik Sertifikat Elektronik
kewajiban, tanggung jawab serta prosedur penggunaan Sertifikat
Elektronik;
i. melakukan pengawasan dan evaluasi penggunaan Sertifikat Elektronik.
10

(21 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), RA


harus melibatkan dan bekedasama dengan Penyelenggara Sertifikat
Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a dan huruf c.

Pasal 7
Pemilik Sertifikat Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c
harus memenuhi dan menyetujui persyaratan dan kriteria yang diatur dalam
CP BSrE.

Pasal 8
Penyelenggaraan Sertifikat Elektronik terdiri atas :

a. permohonan Sertifikat Elektronik;


b. penerbitan Sertifikat Elektronik;
c. penggunaan Sertifikat Elektronik;
d. pembaruan Sertifikat Elektronik; dan
e. pencabutan Serti{ikat Elektronik.
Pasal 9

(l) Permohonan Sertifikat Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8


huruf a, merupakan proses permintaan Sertifikat Elektronik yang diajukan
oleh PD calon pengguna Sertifikat Elektronik kepada Dinas Komunikasi
dan Informatika.
(21 Penerbitan Sertifikat Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf b, merupakan proses persetujuan permohonan dan
penandatanganan Sertifikat Elektronik oleh Dinas Komunikasi dan
Informatika.
(3) Penggunaan Sertifikat Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf c, merupakan proses pemanfaatan Sertifikat Elektronik oleh pemilik
sertifikat.
(4) Pembaruan Sertifikat Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf d, merupakan proses pembuatan Sertifikat Elektronik baru untuk
memperpanj an g masa pen ggunaan Sertifikat Elektronik.
(5) Pencabutan Sertilikat Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf e, merupakan proses penghentian penggunaan Sertifikat Elektronik
oleh BSrE berdasarkan evaluasi atau permintaan Pemilik Sertifikat
Elektronik.
11

BAB V
PEMANFAATAN LAYANAN SERTIFIKAT ELEKTRONIK

Pasal 10
Pemanfaatan layanan sertifikat elektronik meliputi :

a. Tanda Tangan Elektronik;


b. pengamanan dokumen elektronik;
c. pengamanan email; dan
d. pengamanan web.

Pasal 1L

(1) Tanda Tangan Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a


berupa tanda tangan yang digunakan sebagai alat verifikasi dan
autentikasi untuk melegalisasi dokumen kedinasan.
(21 Tanda Tangan Elektronik yang dibutuhkan pada Dokumen Elektronik
menggunakan pasangan Kunci Privat dan Sertifikat Elektronik.

Pasal 12

Pengamanan Dokumen Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10


huruf b berupa layanan pengamanan Dokumen Elektronik yang
ditandatangani dengan menggunakan Sertilikat Elektronik.

Pasal 13

Pengamartan e-mail sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c berupa


layanan perlindungar, e-mail untuk menjamin kerahasiaan dan keaslian.

Pasal 14

Pengamanan web sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d berupa


layanan pengamanan pada sistem aplikasi atau sistem informasi milik
Pemerintah Daerah.
t2

BAB VI
TAHAPAN PERMOHONAN, PENERBITAN, PEMBARUAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKAT ELEKTRONIK
Bagian Kesatu
Permohonan Sertifikat Elektronik

Pasal 15
Pengajuan permohonan kepemilikan Sertifikat Elektronik dapat dilakukan oleh
Kepala PD melalui RA sesuai dengan syarat dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Bagian Kedua
Penerbitan Sertifikat Eiektronik

Pasal 16
(1) Penerbitan Sertifikat Elektronik dilakukan melalui RA dengan mengisi data
dan mengunggah surat rekomendasi melalui aplikasi yang telah ditetapkan
oleh BSrE.
(21 Pemilik Sertifikat Elektronik menyampaikan permohonan penerbitan
kembali pasangan Serti{ikat Elektronik jika pasangan Kunci Privat dan
Sertifikat Elektronik hilang/rusak/tidak dapat diakses, dengan
melampirkan surat keterangan hilang/rusak/ tidak dapat diakses.

Bagian Ketiga
Pembaruan Sertifikat Elektronik

Pasal 17
(1) Pembaruan Sertifikat Elektronik merupakan proses membuat Sertifikat
Elektronik baru untuk memperpanjang masa pemanfaatan Sertifikat
Elektronik.
(2| Masa berlaku Sertifikat Elektronik selama 1 (satu) tahun terhitung sejak
tanggal Sertifikat Elektronik diterbitkan.
(3) Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sebelum masa berlaku Sertifikat
Elektronik habis, maka Pemilik Sertifikat Elektronik dapat mengajukan
kembali permohonan pembaruan Sertifikat Elektronik kepada Dinas
Komunikasi dan Informatika.
13

Bagian Keempat
Pencabutan Sertifikat Elektronik

Pasal 18
(1) Pencabutan Sertifikat Elektronik merupakan proses penghentian
Pemanfaatan Sertifikat Elektronik oleh BSrE berdasarkan evaluasi BSrE
dan/atau RA atau permintaan Pemilik Sertifikat Elektronik.
{21 Dalam hal pencabutan Sertifikat Elektronik atas permintaan Pemilik
Sertifikat Elektronik, surat permohonan pencabutan Sertifikat Elektronik
harus ditandatangani oleh Kepala PD yang bersangkutan.
(3) Permohonan pencabutan Sertifikat Elektronik sebagaimana dimaksud
pada ayat (21diteruskan oleh RA kepada BSrE.
(4) Sertifikat Elektronik yang telah dicabut oleh BSrE tidak dapat digunakan
kembali.
(5) Dalam hal PD memerlukan kembali Sertifikat Elektronik, maka PD dapat
mengajukan perrnohonan Sertifikat Elektronik.

BAE} VII
PENGGUNAAN TANDA TANGAN ELEKTRONIK

Pasal 19
(1) Tanda Tangan Elektronik digunakan oleh Pemilik Sertifikat Elektronik.
(2) Penandatanganan secara elektronik dilakukan oleh Pemilik Sertifikat
Elektronik yang sah.
(3) Petunjuk pemanfaatan Tanda Tangan Elektronik di tata naskah dinas
elektronik di daerah mengacu pada Peraturan Bupati yang mengatur
tentang TNDE.

Pasal 20
Validasi Tanda Tangan Elektronik dapat dilakukan dengan cara :

a. menggunakan aplikasi yang telah disediakan oleh BSrE;


b. menggunakan aplikasi pembaca dokumen elektronik yang telah dilengkapi
fitur untuk mengenali Tanda Tangan Elektronik;
c. menggunakan aplikasi yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.
l4

BAB VIII
KEWAJIBAN DAN LARANGAN PEMILIK SERTIFIKAT ELEKTRONIK
Bagian Kesatu
Kewqjiban Pemilik Sertifikat Elektronik

Pasal 2 1
Pemilik Sertifikat Elektronik berkewajiban:
a. memastikan semua informasi yang diberikan kepada RA adalah benar;
b. melindungr Sertifikat Elektronik agar tidak digunakan orang lain;
c. tidak melimpahkan penggunaan Sertifikat Elektronik kepada orang lain;
d. mengajukan permohonan pencabutan Sertifikat Elektronik jika mengetahui
atau mencurigai bahwa Sertifikat Elektronik yang dimiliki digunakan orang
lain atau adanya kesalahan informasi atau kehilangan atau kebocoran
Kunci Privat;
e. melindungr kerahasiaan Kunci Privat, Passphrase/ Passuord atau hal lain
yang digunakan untuk mengaktifkan Kunci Privat;
f. bertanggung jawab atas penggunaan, penyimpan€ul, pembaruan dan
pemusnahan Sertifikat Elektronik dan Kunci Privat.

Bagian Kedua
Larangan Pemilik Sertifikat Elektronik

Pasal 22
Pemilik Sertifikat Elektronik dilarang :

a. mengabaikan prinsip kehati-hatian guna menghindari penggunaan secara


tidak sah terhadap data terkait pembuatan Tanda Tangan Elektronik;
b. menyampaikan dokumen yang tidak sesuai dengan aslinya dan/atau
dokumen yang dengan sengaja dipalsukan.

BAB IX
SANKSI

Pasal 23
Setiap pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
22, dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
15

BAB X
PEMBIAYAAN

Pasai 24
Segala biaya yang timbul akibat ditetapkanya Peraturan Bupati ini dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kediri.

BAB XI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 25
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kediri.
Ditetapkan di Kediri
pada tanggal 25 - 8 '2421
BUPATI KEDIRI,
ttd
HANINDHITO HIMAWAN PRAMANA
Diundangkan di Kediri
padatanggal 25 -8 -2021
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEDIRI,
ttd
DEDE SUJANA
BERITA DAERAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2O2L NOMOR 39

Salinan sesuai dengan aslinya


a.n. SEKRETARIS DAERAH
Asisten Administrasi Pemerintahan
dan Kesejahteraan Rakyat
u.b.
Plt. Kepala

SUWONO
Penata Tingkat I
NrP.1966ttzs 198903 1 010

Anda mungkin juga menyukai