Anda di halaman 1dari 20

BUPATI SAMPANG

PROVINSI JAWA TIMUR


PERATURAN BUPATI SAMPANG

NOMOR 10 TAHUN 2023

TENTANG

PENYELENGGARAAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK


DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SAMPANG,

Menimbang : a. bahwa sistem informasi kearsipan dinamis terintegrasi


memegang peranan yang cukup penting dalam
mendukung terselenggaranya sistem pemerintahan
berbasis elektronik dan aplikasi umum bidang kearsipan
dinamis secara baik sehingga terwujud tata kelola
pemerintahan yang bersih dan efektif;
b. bahwa dalam upaya mewujudkan sistem administrasi
naskah dinas yang efektif dan efisien dan mendukung
tata kelola pemerintahan yang baik, perlu memanfaatkan
perkembangan teknologi informasi dalam
penyelenggaraan tata naskah dinas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Penyelenggaraan Tata Naskah
Dinas Elektronik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sampang.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya
dan Daerah Tingkat II Surabaya dengan mengubah
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Timur dan Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan
DaerahDaerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi
Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat, dan Dalam
Daerah Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik

Sekda Ass. Kabag Kabag Ka. Ka. Kasubkor


PKR Hukum Organisasi Diskominfo Dispusip PUU
-2-

Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran


Negara Republik Indonesia Nomor 2730);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843),
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 251, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5952);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
4. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5059);
5. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5071);
6. Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234), sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang–Undang Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6801);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang, Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5149);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Sekda Ass. Kabag Kabag Ka. Ka. Kasubkor


PKR Hukum Organisasi Diskominfo Dispusip PUU
-3-

Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 5286);
10. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 182);
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2011
tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronik
di Lingkungan Instansi Pemerintah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 78 Tahun 2012
tentang Tata Kearsipan di Lingkungan Kementerian
Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1282);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 120 Tahun
2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 80 Tahun 2015 Tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2023
tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2023
Nomor 144);
15. Peraturan Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2021 tentang Pedoman Penerapan Sistem
Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 757);
16. Peraturan Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2021 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
758);
17. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Sampang Tahun 2020 Nomor 3), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2022
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Sampang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun
2022 Nomor 2);
18. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kearsipan (Lembaran Daerah
Kabupaten Sampang Tahun 2021 Nomor 2);
19. Peraturan Bupati Nomor 66 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sampang (Berita Daerah Kabupaten Sampang Tahun
2019 Nomor 66), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 66 Tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

Sekda Ass. Kabag Kabag Ka. Ka. Kasubkor


PKR Hukum Organisasi Diskominfo Dispusip PUU
-4-

Sampang (Berita Daerah Kabupaten Sampang Tahun


2021 Nomor 31);
20. Peraturan Bupati Nomor 72 Tahun 2019 tentang Tata
Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sampang (Berita Daerah Kabupaten Sampang Tahun
2019 Nomor 72);
21. Peraturan Bupati Nomor 56 Tahun 2022 tentang Sistem
Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip Dinamis di
Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang (Berita Daerah
Kabupaten Sampang Tahun 2022 Nomor 56);
22. Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2022 tentang
Klasifikasi Arsip di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sampang (Berita Daerah Kabupaten Sampang Tahun
2022 Nomor 57);
23. Peraturan Bupati Nomor 71 Tahun 2022 tentang
Pedoman Pengelolaan Arsip Dinamis Di Lngkungan
Pemerintah Kabupaten Sampang (Berita Daerah
Kabupaten Sampang Tahun 2022 Nomor 71);
24. Peraturan Bupati Nomor 127 Tahun 2022 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
serta Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Kabupaten Sampang (Berita Daerah Kabupaten Sampang
Tahun 2022 Nomor 127).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENYELENGGARAAN TATA


NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Sampang.
2. Bupati adalah Bupati Sampang.
3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah
Kabupaten Sampang.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Sampang.
5. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah
unsur pembantu kepala Daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
6. Unit Kerja adalah Unit Organisasi yang berada di bawah
koordinasi PD.
7. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan adalah Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sampang.
8. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat
komunikasi kedinasan yang dibuat dan/atau
dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan
instansi Pemerintah Daerah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan.
9. Tata Naskah Dinas adalah pengelola informasi tertulis
yang meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan,
pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan

Sekda Ass. Kabag Kabag Ka. Ka. Kasubkor


PKR Hukum Organisasi Diskominfo Dispusip PUU
-5-

naskah dinas, serti media yang digunakan dalam


komunikasi kedinasan.
10. Tata Naskah Dinas Elektronik yang selanjutnya disingkat
menjadi TNDE adalah pengelola naskah dinas secara
elektronik dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi untuk kecepatan dan kemudahan dalam
proses tata naskah dinas.
11. Aplikasi TNDE adalah suatu sistem pengelola naskah
dinas, yang dibangun dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi yang bersifat legal.
12. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang
selanjutnya disingkat SPBE adalah penyelenggaraan
pemerintahan dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada
Pengguna SPBE
13. Sertifikat Elektronik adalah sertifikat yang bersifat
elektronik yang memuat tanda tangan elektronik dan
identitas yang menunjukkan identitas atau status subjek
hukum para pihak yang ada di dalam transaksi
elektronik yang dikeluarkan oleh penyelenggara sertifikat
elektronik.
14. Pemilik Sertifikat Elektronik adalah individu baik
pejabat/staf/anggota padaPemerintah Daerah, DPRD
dan Desa yang memanfaatkan layanan Sertifikat
Elektronik pada sistem aplikasi elektronik yang dibuat
oleh Pemerintah Daerah.
15. Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang
terdiri atas informasi elektronik yang dilekatkan,
terasosiasi atau terkait dengan informasi elektronik
lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan
autentifikasi.
16. Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang
dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan
computer, dan/atau media elektronik lainnya.
17. Penyelenggara Sertifikasi Elektronik adalah badan
hukum yang berfungsi sebagai pihak yang layak
dipercaya, yang memberikan dan mengaudit Sertifikat
Elektronik.
18. Passphrase adalah serangkaian angka dan/atau huruf
dan/atau karakter tertentu yang digunakan sebagai alat
autentifikasi untuk melakukan akses ke Pasangan Kunci
Privat dan Sertifikat Elektronik.
19. Lembaga Sertifikasi Penyelenggara Sertifikasi Elektronik
yang selanjutnya disingkat LS PSrE adalah lembaga
sertifikasi di Indonesia yang ditunjuk oleh Menteri untuk
melakukan penilaian kesesuaian terhadap Standar
Nasional Indonesia dan persyaratan tambahan yang
ditetapkan dalam Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik.
20. Passphrase/password adalah serangkaian angka
dan/atau huruf dan/atau karakter tertentu yang
digunakan sebagai alat autentikasi untuk melakukan
akses ke Sertifikat Elektronik.
21. Rekomendasi adalah persetujuan dari Pemerintah
Daerah untuk diusulkan memperoleh Sertifikat
Elektronik.

Sekda Ass. Kabag Kabag Ka. Ka. Kasubkor


PKR Hukum Organisasi Diskominfo Dispusip PUU
-6-

22. lnfrastruktur adalah kelengkapan sistem TNDE


berupa perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware), antara lain peladen (server),
jaringan, komputer pribadi/personal (personal
computer/pc), pemindai (scanner), dan piranti elektronik
lainnya.
23. Suprastruktur adalah kelengkapan sistem TNDE,
di samping Infrastruktur, antara lain kelembagaan,
ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia.
24. Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi yang
selanjutnya disebut SRIKANDI adalah suatu sistem
pengelolaan naskah dinas pada Pemerintah Daerah
Kabupaten Sampang, yang dibangun dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
yang bersifat legal.

Pasal 2
(1). Petunjuk Pelaksanaan TNDE di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sampang mengatur hal-hal yang bersifat
umum dan merupakan acuan bagi seluruh Aparatur
Sipil Negara pada Perangkat Daerah di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sampang dalam menyusun dan
menerapkan TNDE.
(2). Penyelenggaraan TNDE Di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sampang sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) terdiri dari :
a. BAB I : PENDAHULUAN;
b. BAB II : DISAIN SISTEM;
c. BAB III : SPESIFIKASI SISTEM;
d. BAB IV : PENUTUP.
(3). Petunjuk Penyelenggaraan TNDE di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sampang sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.

Pasal 4
(1). TNDE sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
dilaksanakan dengan menggunakan Aplikasi SRIKANDI.
(2). Aplikasi SRIKANDI sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dikelola oleh Perangkat Daerah yang menangani
Urusan Kearsipan.
(3). Dalam melaksanakan pengelolaan Aplikasi SRIKANDI
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Perangkat Daerah
yang menangani Urusan Kearsipan bertanggung jawab
atas ketersediaan dan penyiapan pelaksanaan sistem
pada Perangkat Daerah.

Pasal 5
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan
Bupati Sampang Nomor 67 Tahun 2019 tentang Pedoman
Pengelolaan Tata Naskah Dinas Elektronik di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sampang (Berita Daerah Kabupaten
Sampang Tahun 2019 Nomor 67), dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

Sekda Ass. Kabag Kabag Ka. Ka. Kasubkor


PKR Hukum Organisasi Diskominfo Dispusip PUU
-7-

Pasal 6
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Sampang.

Ditetapkan di : Sampang
Pada tanggal : 2 Februari 2023

BUPATI SAMPANG,

ttd

H. SLAMET JUNAIDI

Diundangkan di : Sampang
Pada tanggal : 2 Februari 2023

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SAMPANG,

ttd

YULIADI SETIYAWAN, S.Sos. MM.


Pembina Utama Madya
NIP. 19660711 198809 1 001

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2023 NOMOR : 10

Sekda Ass. Kabag Kabag Ka. Ka. Kasubkor


PKR Hukum Organisasi Diskominfo Dispusip PUU
1

LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI SAMPANG
NOMOR 10 TAHUN 2023
TENTANG
PENYELENGGARAAN TATA NASKAH
DINAS ELEKTRONIK DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN SAMPANG

BAB I
PENDAHULUAN

A. Umum
Kemajuan teknologi dirasakan sudah menjadi kebutuhan dan
harus dapat dimanfaatkan untuk mendorong aparatur pemerintah
melakukan upaya peningkatan kinerja birokrasi serta perbaikan
pelayanan menuju terwujudnya kepemerintahan yang baik (good
governance). Tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan pemerintahan
yang bersih dan baik merupakan prioritas program pembangunan di
bidang tata kelola dalam kelembagaan dan administrasi pemerintahan.
Hal tersebut sejalan dengan tuntutan akan modernisasi pemerintahan
yang sesuai dengan kemajuan teknologi guna mempercepat dan
mempermudah penyelesaian informasi kedinasan dalam pelaksanaan
fungsi dan tugas pemerintah dan pembangunan.
Untuk mewujudkan hal tersebut di atas perlu dilakukan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dengan mengubah
budaya kerja dalam pengelolaan informasi berdasarkan sistem manual
ke sistem komputerisasi/elektronik dalam pelaksanaan fungsi dan tugas
kelembagaan. Untuk itu penomoran naskah dinas di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sampang yang selama ini dilakukan secara
manual perlu diubah ke sistem elektronik. Sistem penomoran
elektronik dapat diakses oleh unit kerja guna mempercepat dan
mempermudah penyelesaian naskah dinas sehingga dapat membantu
tercapainya peningkatan kinerja.
Disamping itu Pemerintah Kabupaten Sampang perlu mengelola
surat menyurat/korespondensi kedinasan yang menggunakan e-mail
agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan tertib dan terkontrol. Oleh
karena itu perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas
Elektronik dalam hal penomoran naskah dinas dan penggunaan e-mail
untuk kegiatan kedinasan.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud disusunnya Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas
Elektronik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang ini adalah
sebagai acuan dalam melaksanakan penomoran naskah dinas secara
elektronik, pengaksesan naskah dinas, pengontrolan database yang
tersimpan, pencarian naskah dinas, keamanan aplikasi, pencatatan log
aktivasi pengguna, penghapusan dan pembatalan, keamanan
penyimpanan naskah dinas, dan penggunaan e- mail untuk kegiatan
kedinasan.
Sedangkan tujuannya adalah mempermudah dan mempercepat
penyelesaian naskah dinas serta menciptakan ketertiban dan

Ka. Dispusip
2

keseragaman dalam melakukan penomoran naskah dinas dan


penggunaan e-mail untuk kegiatan kedinasan.

C. Ruang Lingkup
Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas Elektronik ini
mencakup tentang penomoran naskah dinas secara elektronik,
pengaksesan naskah dinas, pengontrolan database yang tersimpan,
pencarian naskah dinas, keamanan aplikasi, pencatatan log aktivasi
pengguna, penghapusan dan pembatalan, keamanan penyimpanan
naskah dinas, dan penggunaan e- mail untuk kegiatan kedinasan.
Penomoran naskah dinas mencakup registrasi nomor naskah
dinas arahan, naskah dinas korespondensi dan naskah dinas khusus
secara elektronik dengan menggunakan aplikasi penomoran naskah dinas.
Sedangkan penggunaan email untuk kedinasan adalah dengan
menggunakan label user @sampangkab.go.id.

D. Pengertian Umum
1. Naskah dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang di lingkungan instansi pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan.
2. Naskah Dinas Elektronik adalah informasi yang terekam dalam
media elektronik sebagai alat komunikasi kedinasan, yang dibuat
dan/atau diterima oleh pejabat/pimpinan yang berwenang di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang.
3. Penomoran naskah dinas elektronik adalah pemberian nomor pada
naskah dinas dengan melakukan registrasi secara elektronik
menggunakan aplikasi penomoran naskah dinas.
4. Sistem elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur
elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan,
mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan,
mengirimkan, dan/atau menyebarkan informasi elektronik.
5. Aplikasi penomoran naskah dinas elektronik adalah suatu sistem
pengelolaan penomoran naskah dinas, yang dibangun dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang andal,
aman, dan beroperasi sebagaimana mestinya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Jaringan sistem elektronik adalah terhubungnya dua sistem
elektronik atau lebih yang bersifat tertutup ataupun terbuka.
7. Infrastruktur adalah kelengkapan sistem penomoran naskah
dinas elektronik mencakup perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware) seperti komputer serta jaringan
telekomunikasi dan/atau sistem komunikasi elektronik.
8. Suprastruktur adalah kelengkapan sistem penomoran naskah
dinas elektronik, di samping infrastruktur mencakup kelembagaan,
ketatalaksanaan dan sumber daya manusia.
9. Template adalah format penomoran naskah dinas baku yang disusun
secara elektronik.

BAB II

Ka. Dispusip
3

PENGELOLAAN NASKAH DINAS ELEKTRONIK

Pengelolaan naskah dinas elektronik merupakan pengaturan naskah


dinas secara elektronik untuk mendukung proses pelaksanaan kegiatan
secara efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan kinerja. Pengelolaan
naskah dinas elektronik mencakup arsitektur sistem, cakupan sistem, alur
kerja sistem, dan sumber daya.
A. Arsitektur Sistem
Arsitektur sistem pengelolaan naskah dinas elektronik
merupakan suatu model atau konsep informasi yang digunakan dalam
aktivitas penomoran naskah dinas elektronik dan penggunaan e-mail
untuk kegiatan kedinasan.
1. Penomoran Naskah Dinas Elektronik
Arsitektur sistem penomoran naskah dinas elektronik merupakan
penomoran naskah dinas yang terhubung dengan jaringan
telekomunikasi dan/atau sistem komunikasi elektronik. Sistem
tersebut dapat diakses oleh pengguna (Penata arsip/Arsiparis) di
central file masing-masing unit kerja setingkat Eselon II, dan Eselon
III TU Pimpinan. Secara umum, arsitektur sistem penomoran naskah
dinas elektronik dapat digambarkan sebagai berikut:

b. menyediakan mengontrol sistem

c. aplikasi
d. bagian arsip
a. Server yang berisi
basis data
mengakses aplikasi (18 Central File)

e. Pengguna (Penata arsip/Arsiparis

Penjelasan gambar arsitektur sistem penomoran naskah dinas


elektronik adalah sebagai berikut:
a. Server merupakan sebuah sistem komputer yang menyediakan
jenis layanan penomoran naskah dinas dalam sebuah jaringan
komputer, serta menjalankan perangkat lunak administratif
yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang
terdapat di dalamnya, serta memberikan akses basis data
(database) kepada workstation terhadap seluruh Central File yang
terintegrasi didalamnya.
b. Server menyediakan aplikasi penomoran elektronis melalui
infrastruktur jaringan komputer.
c. Aplikasi penomoran naskah dinas elektronik merupakan
perangkat lunak pengelolaan penomoran naskah dinas elektronik
yang berisi template penomoran naskah dinas yang dapat
diakses oleh penata arsip dan arsiparis yang berada di Central
File.
d. Bagian Arsip, dalam hal ini Sub bagian Persuratan dan
Penggandaan, bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan
kontrol dan monitoring terhadap penggunaan aplikasi
penomoran elektronis agar dapat berjalan optimal.

Ka. Dispusip
4

e. Penata arsip/Arsiparis di Central File yaitu di unit kerja setingkat


Eselon II dan Eselon III TU Pimpinan dapat mengakses aplikasi
penomoran elektronis untuk melakukan penomoran naskah dinas.
2. Penggunaan E-mail untuk Kegiatan Kedinasan
Arsitektur sistem penggunaan E-mail untuk kegiatan kedinasan
merupakan penggunaan e-mail dengan label user@sampangkab.go.id
yang terhubung dengan jaringan telekomunikasi dan/atau sistem
komunikasi elektronik agar kegiatan korespondensi kedinasan ANRI
dapat berjalan tertib dan terkontrol. Secara umum arsitektur sistem
penggunaan e-mail untuk kedinasan dapat digambarkan sebagai
berikut:
2.1. E-mail Masuk

Intern

dikontrol

a. Mail Server b. Bagian Arsip

@sampangkab.go.id. meneruskan e-mail


kedinasan

d. Pengguna c. aplikasi Srikandi

Penjelasan gambar arsitektur sistem penggunaan e-mail masuk


untuk kegiatan kedinasan adalah sebagai berikut:
a. Mail server @sampangkab.go.id. dimiliki oleh Pemerintah
Kabupaten Sampang. Mail server ini merekam semua e-mail
yang menggunakan label @sampangkab.go.id.
b. Mail server @sampangkab.go.id. dikontrol oleh Bagian
Arsip baik dalam hal perawatan sistem maupun registrasi
naskah elektronik jika di Central File dalam kondisi
tertentu tidak dapat melakukan registrasi.
c. E-mail dari luar Pemerintah Kabupaten Sampang yang
masuk ke Bagian Arsip (info@sampangkab.go.id) yang
berkaitan dengan kedinasan diteruskan (forward) oleh
Bagian Arsip ke aplikasi Srikandi untuk diregistrasi dan
disampaikan ke unit yang berwenang untuk
ditindaklanjuti.
d. E-mail dari luar Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang
yang langsung masuk ke pengguna yang berlabel
@sampangkab.go.id harus diregistrasi ke dalam Srikandi
dengan cara diteruskan (forward) ke Bagian Arsip
(info@sampangkab.go.id) untuk kemudian Bagian arsip
meregistrasi, mengelola dan menyimpan ke dalam Srikandi
atau pengguna dapat langsung meregistrasi ke dalam
Srikandi.

2.2 E-mail Keluar

Ka. Dispusip
5

Tembusan

a. Pengguna c. Bagian Arsip


info@sampangkab.go.id

Registrasi
dikontrol

b. Mail Server Aplikasi Srikandi


@sampangkab.go.id.

Intern

Penjelasan gambar arsitektur sistem penggunaan e-mail keluar


untuk kegiatan kedinasan adalah sebagai berikut:
a. Pengguna mengirim e-mail kedinasan melalui mail server
@sampangkab.go.id yang dimiliki ANRI dan mengirim
tembusan (cc) ke Bagian Arsip (info@sampangkab.go.id)
untuk diregistrasi dan disimpan ke dalam SRIKANDI.
b. Mail server ini merekam semua e-mail yang menggunakan
label @sampangkab.go.id.
c. Mail server @sampangkab.go.id. dikontrol oleh Bagian Arsip.

B. Cakupan Sistem.
Cakupan sistem pengelolaan naskah dinas elektronik merupakan ruang
lingkup yang digunakan dalam aktivitas penomoran naskah dinas
elektronik dan penggunaan e-mail untuk kegiatan kedinasan.
1. Penomoran Naskah Dinas Elektronik.
1.1. Penomoran Naskah Dinas Arahan.
Naskah Dinas Arahan merupakan naskah dinas yang
memuat kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang
harus dipedoman dan dilaksanakan dalam penyelenggaraan
tugas dan kegiatan setiap instansi pemerintah yang berupa
produk hukum yang bersifat pengaturan, penetapan dan
penugasan. Penomoran naskah dinas arahan mencakup
penomoran peraturan, instruksi, protap, surat edaran,
keputusan dan surat perintah.
1.2. Penomoran Naskah Dinas Korespondensi
Penomoran Naskah Dinas Korespondensi mencakup
penomoran korespondensi ekstern (surat dinas) dan surat
undangan. Surat dinas merupakan naskah dinas
pelaksanaan tugas pejabat dalam menyampaikan informasi
kedinasan berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan,
penyampaian naskah dinas atau barang, atau hal kedinasan
lainnya kepada pihak lain di luar instansi/organisasi yang
bersangkutan. Sedangkan surat undangan merupakan surat
dinas yang memuat undangan kepada pejabat/pegawai yang
tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara
kedinasan tertentu, seperti rapat, upacara, dan pertemuan.
Penomoran surat undangan di sini adalah penomoran surat
undangan yang ditujukan untuk instansi di luar Pemerintah

Ka. Dispusip
6

Kabupaten Sampang, tidak untuk internal Pemerintah


Kabupaten Sampang.
1.3. Penomoran Naskah Dinas Khusus
Penomoran Naskah Dinas Khusus mencakup penomoran surat
perjanjian, surat kuasa, berita acara, surat keterangan dan
pengumuman. Penomoran surat perjanjian mencakup surat
perjanjian kerjasama, kontrak dan MOU. Penomoran berita
acara mencakup penomoran berita acara umum, berita acara
pemindahan arsip, berita acara penyerahan arsip statis, dan
berita acara pemusnahan arsip. Penomoran surat keterangan
mencakup juga penomoran untuk surat tanda tamat pendidikan
dan latihan (STTPL), sertifikat dan piagam. Sistem akan
melakukan penomoran naskah dinas elektronik baik naskah
dinas arahan, naskah dinas korespondensi maupun naskah
dinas khusus secara automatis, sehingga data tersimpan
dalam basisdata (database).
2. Penggunaan E-mail untuk Kegiatan Kedinasan
Penggunaan e-mail untuk kegiatan kedinasan dilakukan dengan
menggunakan label @sampangkab.go.id untuk korespondensi (surat-
menyurat dengan instansi luar dan/atau antar unit kerja).

C. Alur Kerja Sistem


1. Penomoran Naskah Dinas Elektronik

Unit
Pejabat Terkait Central File Bagian Arsip
Pengolah

Tembusan
Dinas net Dinas net
Asli

Pertinggal

Tembusan

Asli

Pertinggal

Penjelasan alur kerja sistem penomoran naskah dinas elektronik


sebagai berikut:
a. Unit pengolah membuat naskah dinas net setelah mendapat
perintah ketik net dari pejabat terkait.
b. Unit pengolah menyampaikan naskah dinas net yang telah
dicetak kepada pejabat terkait untuk ditandatangani.
c. Naskah dinas yang telah dicetak dan ditandatangani oleh
pejabat terkait kemudian dilakukan penomoran naskah dinas
elektronik di Central File.

Ka. Dispusip
7

d. Naskah dinas yang telah diberi nomor, kemudian naskah


dinas pertinggal yang telah dicetak disimpan di Central File.
Sedangkan naskah dinas asli dan naskah dinas tembusan yang
berupa surat dinas yang telah dicetak disampaikan ke Bagian
Arsip (Subbagian Persuratan dan Penggandaan) untuk dicap dan
dikirim ke instansi terkait. Naskah dinas yang berupa peraturan,
instruksi, protap, surat edaran dan keputusan setelah diberi
nomor, aslinya disimpan di Bagian Hukum dan copynya
diberikan kepada unit terkait. Sedangkan naskah dinas lainnya
seperti berita acara dan surat perintah, pengumuman, surat
kuasa dan surat keterangan setelah diberi nomor disampaikan
ke Bagian Arsip (Subbagian Persuratan dan Penggandaan) untuk
distempel dan disampaikan kembali ke unit kerja terkait.
2. Penggunaan E-Mail untuk Kegiatan Kedinasan
2.1. E-Mail Masuk
Unit Pengolah Bagian Arsip

E-Mail

E-Mail

Atau

E-Mail E-Mail

Penjelasan alur kerja sistem penggunaan e-mail masuk


untuk kegiatan kedinasan sebagai berikut:
a. E-mail dari luar instansi asuk ke Pemerintah kabupaten
Sampang melalui Bagian Arsip (info@sampangkab.go.id).
b. Bagian Arsip melakukan registrasi e-mail ke dalam Srikandi
untuk kemudian dikirim ke unit pengolah terkait.
Atau
a. E-mail dari luar instansi masuk langsung ke unit pengolah,
kemudian unit pengolah meneruskan e-mail (melakukan
forward) ke Bagian Arsip (info@sampangkab.go.id).
b. Bagian Arsip melakukan registrasi ke dalam Srikandi.

2.2. E-Mail Keluar

Unit Pengolah Central File Bagian Arsip Instansi Luar

Ka. Dispusip
8

E-Mail E-Mail

E-Mail

Penjelasan alur kerja sistem penggunaan e-mail keluar untuk


kegiatan kedinasan sebagai berikut:
a. Unit Pengolah membuat e-mail keluar sesuai dengan tugas
dan fungsi unit pengolahnya.
b. Unit pengolah menyampaikan e-mail kepada Central File yang
terkait dengan unit pengolah yang bersangkutan untuk
diregistrasi, disimpan dan dikelola ke dalam Srikandi.
c. Central File mengirim e-mail ke instansi tujuan (instansi
luar) dan melakukan cc ke Bagian Arsip
(info@sampangkab.go.id).
D. Sumber Daya
Sumber daya yang dibutuhkan untuk menerapkan tata naskah dinas
elektronik adalah sebagai berikut:
1. Infrastruktur
a. Jaringan telekomunikasi dan/atau sistem komunikasi elektronik
merupakan suatu sistern jaringan berbasis Local Area Network
(LAN) atau jejaring nirkabel (Wireless Network) yang terkoneksi dan
dapat mengakses aplikasi yang terdapat pada server.
b. Server merupakan perangkat keras yang menjalankan aplikasi
jaringan telekomunikasi dan/atau sistem komunikasi elektronik
yang digunakan untuk melayani banyak pengguna dalam satu
jaringan.
c. Komputer klien merupakan perangkat keras yang terhubung
dengan jaringan telekomunikasi dan/atau sistem komunikasi
elektronik sehingga dapat mengakses aplikasi pada server.
d. Sistem keamanan adalah suatu sistem jaringan telekomunikasi
dan/atau sistem komunikasi elektronik yang menjamin
infrastruktur aman dari kerusakan, serangan virus, dan
penyalahgunaan sistem.
2. Suprastruktur
a. Ketatalaksanaan
Pelaksanaan pengelolaan arsip dinamis sesuai dengan amanat
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan,
khususnya Pasal 41.
b. Sumber Daya Manusia
SDM terdiri dari pengelola aplikasi yaitu yang bertanggung jawab
dalam pengontrolan penomoran surat elektronik yang dapat
dilakukan oleh fungsional arsiparis atau pejabat fungsional umum
di Sub.Bagian Persuratan dan Penggandaan serta pengguna
aplikasi yang dilakukan oleh fungsional arsiparis atau penata arsip
di Central File. Cakupan SDM ini meliputi koordinasi dengan Bagian
Perlengkapan dan Rumah tangga untuk perawatan dan operasional
infrastruktur.

Ka. Dispusip
9

BAB III
SPESIFIKASI SISTEM

Penerapan Sistem Tata Naskah Dinas Elektronik ini secara umum memuat
beberapa spesifikasi dasar yang bersifat fungsional dan non fungsional sebagai
berikut:
A. Penomoran Naskah Dinas Elektronik
1. Spesifikasi Fungsional
a. Manajemen Pengguna
1) Data lnduk Pengguna (Master Data User) memfasilitasi
manajemen data pengguna berupa penambahan data
pengguna dan/atau penon-aktifan pengguna, serta disusun
sesuai dengan nama petugas di Central File. Menu ini hanya
dapat diakses oleh administrator aplikasi.
2) Pemberian Kewenangan (Role) mengatur kewenangan setiap
pengguna berupa masukan (input) pembuatan nomor naskah
dinas elektronik. Dalam sistem TNDE, pengguna lain selain
petugas Central File tidak dapat melakukan pembuatan nomor
naskah dinas dan tidak dapat menggunakan nama petugas
di Central File yang bersangkutan. Adapun dalam hal
pengontrolan dan monitoring, Bagian Arsip dibantu oleh Bagian
Hukum untuk mengontrol dan memonitor penomoran naskah
dinas arahan yang berupa peraturan, prosedur tetap, instruksi,
surat edaran dan keputusan serta pengontrolan dan monitor
terhadap naskah dinas bentuk khusus yang berupa perjanjian
kerjasama, surat kuasa dan berita acara penyerahan arsip
statis.
3) Manajemen fungsional lainnya adalah pola klasifikasi sebagai
sarana dasar untuk mengimplementasikan aplikasi.
b. Penomoran Naskah Dinas Elektronik
Penanganan penomoran naskah dinas elektronik adalah sebagai
berikut :
1) Masukan (Input).
Aplikasi TNDE ini menyediakan fasilitas masukan pembuatan
nomor naskah dinas dengan ketentuan sebagai berikut:
(a) Penomoran Peraturan, Instruksi, Prosedur Tetap dan Surat
Edaran.
Penomoran peraturan, instruksi, prosedur tetap dan
surat edaran, dilakukan secara berurutan dalam satu
tahun. Pemberian nomor peraturan, instruksi, prosedur
tetap maupun surat edaran berdasarkan tanggal
ditetapkannya naskah dinas tersebut. Data yang dicatat
dalam aplikasi meliputi nomor urut, nomor
peraturan/instruksi/prosedur tetap/surat edaran dan
tahun, perihal, unit pengusul/ pengolah, tanggal
penandatanganan dan keterangan. Keterangan
menerangkan tentang keberadaan naskah dinas tersebut,
sudah berada di bagian hukum atau masih di unit
pengusul/pengolah. Sistem menyediakan template untuk
penomoran peraturan, instruksi, prosedur tetap dan
surat edaran sebagai berikut:
Nomor …. TAHUN …….
Contoh: 05 TAHUN 2023

Ka. Dispusip
10

(b) Penomoran Keputusan


Penomoran keputusan dilakukan secara berurutan dalam
satu tahun. Pemberian nomor keputusan berdasarkan
tanggal ditetapkannya keputusan tersebut. Data yang
dicatat dalam aplikasi meliputi nomor urut, unit
pengusul/unit pengolah, nomor keputusan, perihal, masa
berlakunya, nomor telpon unit pengusul/unit pengolah.
Untuk kode klasifikasi penomoran keputusan yang
berkaitan dengan tim dan ketentuan anggarannya
disediakan oleh sistem secara otomatis yaitu dengan kode:
188.45 Sistem menyediakan template untuk penomoran
keputusan sebagai berikut:
188.45/nomor keputusan/Kode Unit/Tahun
Contoh:
188.45/33/434.013/2011 = Keputusan Bupati yang
dikeluarkan Bagian Hukum
Untuk penomoran keputusan yang lain disesuaikan dengan
substansi keputusan.
(c) Penomoran Surat Perintah
Penomoran surat perintah yang memiliki kesamaan perihal
tetapi penandatangannya berbeda maka diberi nomor yang
berbeda. Penomoran surat perintah yang memiliki
kesamaan perihal tetapi tempat atau tanggal
pelaksanaannya berbeda maka diberi nomor yang berbeda.
Pemberian nomor surat perintah berdasarkan tanggal
ditetapkannya surat perintah tersebut (tanggal ditetapkan
surat perintah sebelum tanggal pelaksanaan) secara
berurut dalam satu tahun. Data yang dicatat dalam
aplikasi memuat tanggal ditetapkannya surat perintah,
kode klasifikasi, nomor surat perintah, hal dan Unit
Pengolah/Unit Penandatangan surat. Sistem menyediakan
template penomoran surat perintah sebagai berikut:
Kode klasifikasi/nomor surat perintah/kode unit/tahun.
Contoh: 800/935/434.216/2023
(d) Penomoran Surat Dinas dan Surat Undangan
Penomoran surat dinas dan surat undangan yang
memiliki kesamaan dalam perihal, redaksi dan dikirim ke
alamat yang berbeda maka diberi nomor yang sama.
Penomoran surat dinas dan surat undangan yang memiliki
kesamaan perihal, memiliki perbedaan dalam redaksi dan
dikirim ke alamat yang berbeda maka diberi nomor yang
berbeda. Pemberian nomor surat dinas dan surat
undangan dilakukan berdasarkan tanggal
ditandatanganinya surat tersebut secara berurut dalam
satu tahun. Data yang dicatat dalam aplikasi memuat
kronologis tanggal saat pemberian nomor surat dinas/surat
undangan sesuai dengan tanggal ditandatanganinya surat
tersebut, kode klasifikasi, nomor surat dinas/surat
undangan, perihal, tujuan surat dinas/ undangan dan Unit
pengolah/Unit penandatangan surat dinas/surat
undangan. Sistem menyediakan template penomoran surat
dinas/surat undangan sebagai berikut:
Kode klasifikasi/nomor surat dinas atau surat undangan/
Kode Unit Kerja/tahun
Contoh: 005/23/434.013/2023

Ka. Dispusip
11

(e) Penomoran Berita Acara


Pemberian nomor berita acara dilakukan secara
kronologis dalam satu tahun sesuai dengan tanggal saat
pemberian nomor/tanggal permintaan nomor berita acara.
Data yang dicatat dalam aplikasi memuat nomor urut,
tanggal saat pemberian nomor berita acara, kode
klasifikasi, nomor berita acara, tanggal pelaksanaan
penandatanganan berita acara, perihal, unit pengolah/unit
pengusul dan keterangan. Kode klasifikasi untuk berita
acara kegiatan penyusutan arsip, penyusutan arsip
adalah 045.36 Kode klasifikasi untuk berita acara umum
kegiatan fasilitatif disesuaikan dengan substansi/
permasalahan yang disebutkan dalam berita acara
tersebut. Sistem menyediakan template penomoran berita
acara sebagai berikut:
Kode klasifikasi/nomor berita acara/Kode Unit
Kerja/tahun
Contoh:
045.36/23/434.216/2023 berita acara serah terima
arsip statis
(f) Dimungkinkan template dan data yang dicatat dalam
aplikasi dapat diubah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
2) Pengontrolan
Sistem TNDE ini memungkinkan untuk melakukan
pengontrolan dengan melihat input yang telah tersimpan di
dalam server sebagai database secara keseluruhan dan lengkap.
3) Pencarian
Sistem memungkinkan untuk melakukan pencarian nomor
naskah dinas berdasarkan jenis naskah dinas, perihal naskah
dinas, tujuan naskah dinas, unit pengolah/unit pengusul
dan tanggal pembuatan nomor naskah dinas.
2. Spesifikasi Non-Fungsional
Beberapa hal yang menjadi persyaratan non-fungsional dari sistem
penomoran naskah dinas adalah sebagai berikut:
a. Keamanan Aplikasi
Aplikasi menjamin otentikasi pengguna yang melakukan
pengaksesan. Mekanisme otentikasi dilakukan dengan
menggunakan pengecekan nama pengguna dan kata kunci
(password) sehingga aplikasi dapat diakses dengan menggunakan
kewenangan yang telah ditentukan untuk masing-masing pengguna.
Otentikasi dilengkapi dengan keamanan yang menjamin bahwa
data dimasukkan oleh pengguna bukan oleh sistem
lain/virus, misalkan dengan menggunakan gambar atau tulisan
khusus (captcha) ataupun security question. Dalam aksesnya
aplikasi harus dijamin bahwa ;
1. Aplikasi hanya dapat diakses oleh pengguna yang terotentikasi.
2. Pengguna hanya dapat mengakses menu yang menjadi
kewenangannya.
3. Nama pengguna yang sama tidak dapat digunakan secara
pararel.
4. Sistem akan selalu melakukan back-up data sehingga dalam
kondisi darurat/down sistem tidak akan kehilangan data yang
telah tersimpan.

Ka. Dispusip
12

b. Pencatatan Log Aktivasi Pengguna


Aplikasi akan mencatat setiap aktivitas user yang berkaitan
terhadap sistem. Log aktivitas ini dapat digunakan untuk
pemeriksaan terhadap segala proses persuratan yang
memanfaatkan aplikasi TNDE.
c. Fitur Penghapusan dan Pembatalan
Aplikasi tidak melakukan penghapusan secara langsung (purge
delete) terhadap penomoran naskah dinas yang telah dibuat, tetapi
digunakan mekanisme flag untuk menandakan status validasi
suatu nomor naskah dinas. Pembatalan terhadap suatu aksi harus
melalui mekanisme otorisasi yang diatur sesuai kebijakan yang
telah ditentukan.
d. Keamanan Penyimpanan Dokumen
Aplikasi TNDE memberikan kepastian bahwa penomoran naskah
dinas yang tersimpan tidak tumpang tindih dengan nomor naskah
dinas yang sudah ada sebelumnya, sehingga setiap user dapat
mengakses penomoran naskah dinas yang benar. Penyimpanan
yang dilakukan mempertimbangkan aspek keamanan dan
pemeliharaan untuk mencegah kerusakan file.

Ka. Dispusip
13

BAB IV
PENUTUP

Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas Elektronik di lingkungan


Pemerintah Kabupaten Sampang ini digunakan sebagai acuan Pemerintah
Daerah dalam melaksanakan penomoran naskah dinas secara elektronik,
pengaksesan naskah dinas, pengontrolan database yang tersimpan, pencarian
naskah dinas, keamanan aplikasi, pencatatan log aktivasi pengguna,
penghapusan dan pembatalan, keamanan penyimpanan naskah dinas, dan
penggunaan e-mail untuk kegiatan kedinasan. Peraturan Bupati ini juga
diarahkan dalam upaya peningkatan kinerja birokrasi dan perbaikan
pelayanan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi menuju terwujudnya pemerintahan yang baik (good governance).

BUPATI SAMPANG,

ttd
H. SLAMET JUNAIDI

Ka. Dispusip

Anda mungkin juga menyukai