Anda di halaman 1dari 15

DRAFT

BUPATI BANGKA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SALINAN
PERATURAN BUPATI BANGKA
NOMOR 5 TAHUN 2023
TENTANG
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA KINERJA
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, diperlukan
data kinerja yang dapat diakses dengan mudah,
kualitas data kinerja yang akurat, valid dan dap at
diandalkan, sehingga perlu disusun Pedoman
Pengumpulan Data Kinerja di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bangka yang ditetapkan dengan Peraturan
Bupati Bangka;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Penetepan


Undang-Undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 56) dan
Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 67) tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II termasuk Kotapraja dalam
Lingkungan Daerah Tingkat I Sumatera Selatan sebagai
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1821);
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4033);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);

1
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6757);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4576) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5155);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4663);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4663);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4664);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60
Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian I ntern
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4890);

2
13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5888) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6402);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang
Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
105, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6056);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
17. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang
Laporan dan Evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6323);
18. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);
19. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020–2024
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
10);
20. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2007 tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah;
21. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk
Penyusunan Indikator Kinerja Utama
22. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
1842);
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019
tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor1114);

3
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019
tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor1447);
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781);
26. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 88 Tahun 2021 tentang
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1569);
27. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 89 Tahun 2021 tentang
Penjenjangan Kinerja Instansi Pemerintah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1570);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 1 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Bangka Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Kabupaten Bangka Tahun 2009 Nomor 1 Seri D);
29. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Bangka (Lembaran Daerah Kabupaten
Bangka Tahun 2016 Nomor 6 Seri D) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor
3 Tahun 2019 (Lembaran Daerah Tahun 2019 Nomor 2 Seri
D);
30. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 9 Tahun 2018
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tahun 2019-2023 (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka
Tahun 2018 Nomor 5 Seri D, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 1) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Bangka Nomor 14 Tahun 2020 (Lembaran
Daerah Kabupaten Bangka Tahun 2018 Nomor 9 Seri D);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI BANGKA TENTANG SISTEM
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Bangka.
2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai Unsur Penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan
yang menjadi Kewenangan Daerah Otonom.
3. Bupati adalah Bupati Bangka.

4
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat
Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tipe A
Kabupaten Bangka.
5. Inspektorat adalah Inspektorat Daerah Tipe A Kabupaten Bangka.
6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
7. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disebut
RPJP Daerah adalah dokumen perencanaan Daerah untuk 20 (dua puluh)
tahun yang memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah dan
mengacu pada RPJP Nasional.
8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya
disebut RPJM Daerah adalah dokumen perencanaan Daerah untuk 5
(lima) tahun yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program
Bupati dan penyusunannya berpedoman RPJP Daerah dengan
memperhatikan RPJM Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan
RPJM Nasional.
9. Rencana Pembangunan Tahunan Nasional atau Rencana Kerja Pemerintah
yang selanjutnya disebut RKP adalah dokumen perencanaan nasional
untuk 1 (satu) tahun.
10. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disebut RKPD adalah
dokumen perencanaan Daerah untuk 1 (satu) tahun yang merupakan
penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKPD Provinsi dan RKP.
11. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renstra
Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk
periode 5 (lima) tahun.
12. Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja
Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk
periode 1 (satu) tahun.
13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD
adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan
disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan ditetapkan
dengan Peraturan Daerah.
14. Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut
RKA- Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan dan penganggaran
yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan
Perangkat Daerah serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan
APBD.
15. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada
akhir periode perencanaan.
16. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
17. Strategi adalah langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif
untuk mewujudkan visi dan misi.
18. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah
untuk mencapai tujuan.
19. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau
keluaran yang diharapkan dari suatu Kegiatan;
5
20. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah atau masyarakat, yang
dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan
tujuan pembangunan daerah.
21. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau
beberapa Perangkat Daerah sebagai bagian dari pencapaian sasaran
terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan
pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya
manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau
kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut
sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam
bentuk barang/jasa.
22. Sub kegiatan adalah merupakan bentuk aktivitas kegiatan dalam
pelaksanaan kewenangan daerah sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
23. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang telah atau hendak
dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan
kualitas terukur.
24. Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari
kinerja program dan kegiatan yang telah direncanakan;
25. Indikator Kinerja Sasaran adalah ukuran keberhasilan dari suatu sasaran
yang telah ditentukan.
26. Indikator Kinerja Program adalah ukuran atas hasil (outcome) dari suatu
program yang merupakan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatu
kementerian negara/lembaga dan pemerintah daerah yang dilaksanakan
oleh Perangkat Daerah.
27. Indikator Kinerja Kegiatan adalah ukuran atas keluaran (output) dari
suatu kegiatan yang terkait secara logis dengan indikator kinerja program.
28. Indikator Kinerja Sub Kegiatan adalah ukuran atas keluaran (sub output)
dari suatu sub Kegiatan yang terkait secara logid dengan indikator kinerja
kegiatan.
29. Indikator Kinerja Utama, yang selanjutnya disingkat IKU adalah ukuran
keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis
yang merupakan ikhtisar hasil berbagai Program dan Kegiatan sebagai
penjabaran tugas dan fungsi organisasi.
30. Indikator Kinerja Kunci yang selanjutnya disingkat IKK adalah indikator
kinerja utama yang mencerminkan keberhasilan penyelenggaraan suatu
urusan pemerintahan.
31. Cascading adalah proses penjabaran dan penyelarasan Sasaran
Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan/atau target Indikator Kinerja
Utama secara vertikal dari level unit/pegawai yang lebih tinggi ke level
unit/pegawai yang lebih rendah.
32. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para
pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi
secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan

6
melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara
periodik.
33. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang
selanjutnya disingkat SAKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai
aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan
dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengiktisaran
dan pelaporan kinerja pada Perangkat Daerah dalam rangka
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja Perangkat Daerah.
34. Entitas Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah adalah Perangkat
Daerah selaku pengguna/kuasa pengguna anggaran yang melakukan
pencatatan, pengolahan, dan pelaporan data kinerja.
35. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.
36. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh
kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan
tujuan program dan kebijakan.
37. Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan
lengkap tentang capaian Kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja
yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.
38. Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih
rendah untuk melaksanakan Program/Kegiatan yang disertai dengan
Indikator Kinerja.
39. Data Kinerja adalah informasi dari berbagai sumber yang berkaitan
dengan kinerja suatu unit organisasi berikut dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
40. Pengelolaan Data Kinerja adalah salah satu rangkaian dari Implementasi
SAKIP di Lingkungan Pemerintah Daerah yang dilakukan dengan
mencatat, mengumpulkan, mengolah dan melaporkan data kinerja
masing-masing perangkat daerah.
41. Pengumpulan Data Kinerja adalah proses pengumulan informasi dari
berbagai sumber yang berkaitan dengan kinerja suatu unit organisasi
berikut dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
42. Pengukuran Kinerja adalah kegiatan manajemen k hususnya
membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana
atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
43. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DPA adalah
dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang
digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran.
44. Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai Jenis dan
Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
45. SDG’s adalah pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan
ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang
menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang
menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin
keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan
kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya.
7
46. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang selanjutnya
disingkat LPPD adalah laporan yang disampaikan oleh pemerintah daerah
kepada pemerintah pusat yang memuat capaian kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah dan pelaksanaan tugas pembantuan selama 1 (satu)
tahun anggaran.
47. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang selanjutnya disingkat LKjIP
adalah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas
penggunaan anggaran.

BAB II
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2
1) Tujuan ditetapkannya Pedoman Pengumpulan Data Kinerja di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bangka ini adalah sebagai pedoman bagi
perangkat daerah dalam mengumpulkan data kinerja yang spesifik,
terukur, akurat, lengkap, representatif, dan dapat dipertanggungjawabkan.

2) Pengumpulan data kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan


bagian dari proses pelaporan dan evaluasi kinerja serta sebagai dasar
pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja tanpa
meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisien
dan efektivitas.
Pasal 3

1) Setiap Entitas harus melakukan pengelolaan data kinerja.


2) Pengelolaan data Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempertimbangkan kebutuhan informasi pada setiap tingkatan organisasi,
kebutuhan manajerial, data/laporan keuangan yang dihasilkan dari sistem
akuntansi, dan statistik pemerintah.
3) Ruang lingkup Pedoman Pengumpulan Kinerja di Lingkungan
Pemerintah kabupaten Bangka ini meliputi :
a. Pengumpulan Data Kinerja
b. Metode Pengumpulan Data Kinerja
c. Kompilasi Data Kinerja
d. Waktu dan Prosedur Input Data Kinerja
e. Penggunaan Data Kinerja

BAB III
PENGUMPULAN DATA KINERJA
Pasal 4

(1) Pelaksanaan Pengumpulan Data Kinerja di Lingkungan Pemerintah


Kabupaten Bangka meliputi :
a. pengumpulan Data Indikator Kinerja Utama (IKU);
b. pengumpulan Data Indikator Kinerja Kegiatan (IKK);dan
c. pengumpulan Data kinerja Lainnya.

8
(2) Pengumpulan Data IKU dan IKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dan b, dilakukan untuk Pengukuran Kinerja, baik untuk
Pengukuran Kinerja Utama (PKU) maupun untuk Pengukuran Kinerja
Kegiatan (PKK).
(3) Pengumpulan data kinerja lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c adalah pengumpulan data kinerja yang merupakan kewajiban
perangkat daerah untuk mengumpulkan, menyusun dan melaporkan
sesuai tugas dan kewenangannya seperti data kinerja terkait laporan
pertanggungjawaban pemerintahan daerah, data kinerja SPM, data
kinerja MDG’s dan lain-lain yang relevan

Pasal 5

(1) Pengumpulan Data IKU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat


(1)huruf a, terdiri dari pengumpulan Indikator Keluaran setingkat
lebih tinggi (Output Penting), Hasil (Outcome), Manfaat (Benefit), dan
Dampak (Impact) yang dapat diukur pada akhir periode selesainya suatu
program dan/atau dalam rangka mengukur pencapaian tujuan dan
sasaran Instansi Pemerintah.
(2) Pengumpulan Data IKK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
huruf b, terdiri dari pengumpulan Indikator Masukan (Input),
Keluaran(Output) dan Hasil (Outcome), dilakukan secara terencana dan
sistematis dalam rangka mengukur Capaian Kinerja suatu Kegiatan pada
Unit Kerja dalam kurun waktu tertentu.

BAB IV
METODE PENGUMPULAN DATA KINERJA
Pasal 6

(1) Metode Pengumpulan Data Kinerja dapat diperoleh melalui pengumpulan


data kinerja yang berasal dari 2 (dua) sumber Data Utama, yaitu:
a. sumber Data Internal; dan
b. sumber Data Eksternal.
(2) Data Internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, merupakan
data yang berasal dari Unit Kerja yang bersangkutan baik yang berupa
dokumen, laporan, ataupun sebagai bagian dari sistem informasi yang
diterapkan.
(3) Data Eksternal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
merupakan data yang berasal dari luar Instansi pemerintah daerah
baik berupa data primer maupun data sekunder.

Pasal 7
(1) Dalam hal Pengumpulan Data Kinerja dari sumber Internal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) belum mencukupi,
dapat dilakukan melalui survei lapangan dan/atau wawancara
secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.

9
(2) Data kinerja dari sumber Eksternal sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 ayat (3), diupayakan berupa data sekunder yang secara rutin
dikumpulkan oleh Instansi Pemerintah lain atau organisasi berbadan
hukum yang terkait dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pasal 8

1) Untuk melakukan pengumpulan data kinerja secara efektif dan efisien


digunakan Sistem Informasi Pengukuran Kinerja Daerah dan atau Sistem
Informasi Pemerintahan Daerah yang pelaksanaannya akan diatur lebih
lanjut.
2) Sistem Informasi Pengukuran Kinerja Daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan sistem aplikasi monitoring dan evaluasi kinerja
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka yang mengintegrasikan data
kinerja dan data terkait lainnya yang dibutuhkan dalam Pengukuran
Kinerja yang berasal dari perangkat daerah yang bersangkutan dan
dilakukan secara terpadu.
3) Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan pengelolaan informasi pembangunan daerah,
informasi keuangan daerah, dan informasi Pemerintahan Daerah
lainnya yang saling terhubung untuk dimanfaatkan dalam
penyelenggaraan pembangunan daerah yang dapat diakses melalui
situs jaringan resmi Kementerian Dalam Negeri.
4) Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) terdiri dari Informasi Pembangunan Daerah dan Informasi
Keuangan Daerah. Informasi Pembangunan Daerah dikelola oleh Bappeda
sebagai bagian dari proses penyelenggaran pembangunan daerah.
5) Untuk membina dan mengkoordinasikan Sistem Informasi Pengukuran
Kinerja Daerah dan atau Sistem Informasi Pembangunan Daerah di
lingkungan perangkat daerah masing-masing dilakukan oleh Kepala
perangkat daerah.
6) Sistem Informasi Pengukuran Kinerja Daerah dan atau Sistem Informasi
Pemerintahan Daerah menginformasikan data kinerja IKU, IKK, LPPD,
MDG’s serta indikator kinerja lainnya yang relevan sesuai tugas dan
kewenangan perangkat daerah pengampu urusan wajib maupun pilihan.

BAB V
KOMPILASI DATA KINERJA
Pasal 9

1) Data Kinerja yang dikumpulkan dari berbagai sumber sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 6, harus diverifikasi terlebih dahulu untuk
memastikan data kinerja yang spesifik, ter ukur , akur at, lengkap,
repr esentati f dan dapat dipertanggungjawabkan.
2) Verifikasi Data Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dilaksanakan
oleh:

10
a. Sekretaris perangkat daerah melalui Subbagian dibawahnya yang
memili tugas Perencanaan dan atau Pelaporan, Program dan
Anggaran atau Jabatan Funsional Perencana Sekretariat pada
perangkat daerah bebentuk Dinas/Badan untuk data kinerja
LKjIP perangkat daerah, LPPD, SPM, MDG’s sesuai tugas fungsi dan
kewenangannya;
b. Subbagian Tata Usaha pada pada perangkat daerah berbentuk Kantor
untuk data Kinerja LKjIP perangkat daerah, LPPD, SPM sesuai tugas
fungsi dan kewenangannya;
c. Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan melalui Jabatan
Fungsional terkait dan atau sub koordinator pada Sekretariat DPRD
untuk data kinerja LKjIP DPRD dan laporan kinerja lainnya sesuai tugas
fungsi dan kewenangannya;dan
d. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah melalui
Jabatan Funsional terkait untuk data Kinerja LKjIP Kabupaten dan
Laporan SPM Kabupaten.
3) Hasil Verifikasi Data Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
harus ditabulasi dengan menggunakan contoh Formulir Kompilasi
Data Kinerja, sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB VI
WAKTU DAN PROSEDUR INPUT DATA KINERJA
Pasal 10

(1) Dalam rangka Pengumpulan Data Kinerja setiap akhir bulan, Sekretaris
perangkat daerah menyampaikan permintaan data kinerja kepada
eselon III maupun Eselon IV untuk melakukan Input Data Kinerja ke
dalam Sistem Aplikasi pengukuran data kinerja dan Informasi Kinerja
Masing-masing perangkat daerah.
(2) Untuk menindaklanjuti pelaksanaan permintaan data kinerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka kepada seluruh eselon III/IV
harus memasukkan Data Kinerja yang menjadi tanggung jawabnya ke
dalam Sistem Aplikasi Pengukuran Data Kinerja perangkat daerah pada
setiap bulan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja pada bulan
berikutnya.
(3) Setiap perangkat daerah yang memiliki keterkaitan dengan IKU
Kabupaten melaporkan perkembangan IKU Kabupaten beserta
penjelasan yang diperlukan berupa analisis singkat terkait pergerakan
pencapaian target IKU Kabupaten dalam bentuk laporan
interim/triwulan yang disampaikan kepada Bupati yang ditembuskan
kepada Sekretaris Daerah dan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah.

Pasal 11
Prosedur pengisian (Input) Data Kinerja perangkat daerah di Lingkungan
Pemerintah Daerah ke dalam Sistem Aplikasi Pengukuran Data Kinerja dan
informasi kinerja perangkat daerah, sebagai berikut:

11
(1) Eselon III/IV menyiapkan Laporan Capaian Kinerja Program setiap
bulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2), sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya untuk disampaikan kepada Kepala perangkat
daerah yang dikoordinasikan oleh Sekretaris perangkat daerah;
(2) berdasarkan hasil Laporan Capaian Kinerja Program dari
eselon III/IV sebagaimana dimaksud pada huruf a, dalam hal
Pengumpulan Data Kinerja Internal belum memadai/belum didapat,
maka dapat dilakukan melalui survei lapangan dan/atau wawancara
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah;dan
(3) apabila Data Kinerja sebagaimana dimaksud pada huruf b, telah
mencukupi dan dapat dipertanggungjawabkan, kemudian dilakukan
kompilasi dan tabulasi Data Capaian Kinerja perangkat daerah oleh
Sekretaris perangkat daerah melalui bagian perencanaan sehingga
menjadi Perekaman Data Capaian Kinerja yang dapat digunakan sebagai
Database Kinerja perangkat daerah.

BAB VII
PENGGUNAAN DATA KINERJA
Pasal 12

(1) Data Kinerja yang sudah dikompilasi dan ditabulasi sebagaimana


dimaksud Pasal 11 huruf c, diterbitkan melalui Sistem Informasi Data
Kinerja yang dikelola oleh Bagian Perencanaan perangkat daerah.

(2) Data Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan Data
Publik yang dapat diakses melalui Website Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) oleh Para Pemangku Kepentingan di Lingkungan
Pemerintah Daerah dalam rangka melakukan pengukuran, monitoring
maupun evaluasi kinerja.

BAB VIII

PENANGGUNGJAWAB DATA KINERJA


Pasal 13

a. Penanggungjawab pengumpulan data kinerja di lingkungan


perangkat daerah adalah Sekretaris perangkat daerah.
b. Sekretaris perangkat daerah melaporkan perkembangan data kinerja
secara berkala baik bulanan, triwulan, semesteran baik dalam hal
proses kegiatan pengumpulan data kinerja maupun capaian data kinerja
berdasarkan target yang telah ditetapkan, kepada Kepala perangkat
daerah.
c. Kegagalan dan keberhasilan capaian target data kinerja menjadi
tanggungjawab kepala perangkat daerah.

12
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 14

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bangka.

Ditetapkan di Sungailiat
pada tanggal 17 Januari 2023
BUPATI BANGKA,

Cap/dto

MULKAN
Diundangkan di Sungailiat
pada tanggal 17 Januari 2023
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BANGKA,

Cap/dto

ANDI HUDIRMAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANGKA TAHUN 2023 NOMOR 5

Salinan Sesuai Dengan Aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM,

SRI ELLY SAFITRI, SH


PEMBINA
NIP. 19741008 200501 2 007

13
LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI BANGKA
NOMOR TAHUN 2023 TENTANG
PENGUMPULAN DATA KINERJA DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
BANGKA.

FORMULIR KOMPILASI DATA KINERJA

TAHUN :
BULAN :
PERANGKAT DAERAH :

Indikator Program
Data Perangkat
Sasaran Kinerja ,Kegiata
N Dasar/ Targe Capaia Sumbe Daerah
Strategi (IKU, IKK, n,Sub
o Base t n r Data penanggun
s LPPD, SPM, Kegiata
Line g jawab
MDG’s) n
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Tahun : Ditulis dengan Tahun Pengumpulan Data.


Bulan : Ditulis dengan BulanlWaktu Pengumpulan Data
Unit Kerja : Ditulis Nama Unit Kerja yang bersangkutan.
Kolom 1 : Ditulis Nomor Urut.
Kolom 2 : Ditulis Sasaran Strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen
Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja.
Kolom 3 :
- Ditulis Indikator Kinerja (IKU/IKK) sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam
dokumen Perjanjian Kinerja.
- Ditulis indikator LPPD maupun MDG’s baik yang ditetapkan maupun yang
tidak ditetapkan dalam perjanjian Kinerja
Kolom 4 : Ditulis capaian IKU/IKK, LPPD, MDG’s pada tahun sebelum ditetapkan
target jangka menengah tahunan atau capaian tahun sebelumnya
Kolom 5 : Ditulis target IKU/IKK, LPPD, MDG’s tahun berjalan/tahun
pengumpulan data
Kolom 6 : Ditulis progres capaian indikator kinerja pada bulan pengumpulan
data
Kolom 7 : Ditulis Uraian Program/ Kegiatan yang telah ditetapkan dalam
dokumen Rencana Strategis/Renja PD yang telah menjadi DPA
Kolom 8 : Ditulis sumber data baik dari internal PD yaitu dokumen
laporan/buku pencatatan/pelaporan atau buku bantu lainnya.Sumber
data dari eksternal PD adalah unit kerja lain/Instansi vertikal
maupun sumber data yang didapat dari hasil survey

14
Kolom 9 : Ditulis bidang/bidang pada PD eselon II dan Kasi/Kasubbag pada
PD eselon III yang membidangi Indikator Kinerja yang dikumpulkan
Kolom 10 : Ditulis analisis ringkas hambatan/masalah dalam progres pencapaian
indikator kinerja maupun dalam pelaksanaan program kegiatan yang
telah ditetapkan Dalam Renja PD yang telah menjadi DPA

BUPATI BANGKA,

Cap/dto

MULKAN

15

Anda mungkin juga menyukai