SANKSI TERHADAP DIREKSI YANG TIDAK

MELAKSANAKAN KEPUTUSAN RAPAT UMUM

PEMEGANG SAHAM (RUPS)
Muhammad Rizaldhi Ariwibowo*, Siti Malikhatun
Magister Ilmu Hukum, Universitas Diponegoro
Jl. Imam Bardjo, S.H. No.1-3 Kampus UNDIP Pleburan, Semarang 50241
E-mail : muhammad.rizaldhi@gmail.com

Abstract

The General Meeting of Shareholders that held by PT. Cengkeh Zanzibar

concerning limited liability companies is not appropriately implemented by the
parties concerned. In this matter, the Directors do not implement the GMS
decision, which resulted in losses to the company. This study is written to discover
the responsibility of the Directors from some losses to the company. The
methodology of this study is normative juridical, which also with some interviews.
This study concludes that the Main Director is willing to resign and looking for
the new one.
Keywords : Directors, GMS, Amendments to Articles of Association

Abstrak
Dalam proses Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan oleh
PT. Cengkeh Zanzibar terdapat beberapa hasil keputusan yang tidak dilaksanakan
dengan baik oleh pihak yang bersangkutan, dan dalam permasalahan ini adalah
Direksi yang tidak melaksanakan keputusan RUPS, yang mengakibatkan kerugian
terhadap perseroan. Penulisan ini dilaksanakan dengan urgensi untuk mengetahui
bentuk tanggung jawab yang dilakukan oleh pihak direksi terhadap kerugian yang
dialami oleh perseroan. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif
dengan dibantu oleh wawancara. Simpulan dari penulisan ini yaitu bentuk
tanggung jawab direktur utama mengundurkan diri dan ditunjuknya direktur
utama yang baru.

Kata kunci : Direksi, RUPS, Perubahan Anggaran Dassar

i
A. Pendahuluan profesional dan sekaligus
merangkap jabatan sebagai
Perseroan Terbatas (PT) pemegang saham terbesar P.T
didirikan berdasarkan perjanjian Cengkeh Zanzibar, yang
(Subekti, 1987). Karena itu untuk dikhawatirkan terjadi benturan
dapat mendirikan sebuah kepentingan. Benturan
perseroan terbatas, paling sedikit kepentingan yang dimaksut
harus ada 2 (dua) orang yang adalah perbuatan melawan
berjanji satu sama lain. Segala hukum yang dilakukan oleh
hal yang ditentukan dalan pemegang saham mayoritas
Undang-undang No. 40 tahun yang merangkap sebagai direksi
2007 mengenai isi Anggaran yang memanfaatkan pengalihan
Dasar adalah ketentuan yang kekayaan perseroan untuk
bersifat minimum. Artinya, kepentingan pribadi atau
semua ketentuan selain dari apa penyalahgunaan kekayaan
yang dimuat diatas, dan tidak perseroan (Syafrida, Latumeten,
bertentangan dengan Undang- & Suryandono, 2019).Perubahan
undang, maka diperbolehkan ini telah disepakati dan
(Nadapdap, 2012). Dalam angka tercantum dalam hasil RUPS
6 Pasal 15 ayat (1) Undang- No. 29 tahun 2008, dan
undang No. 40 tahun 2007 berbunyi:
diatas, dijelaskan bahwa nama
jabatan dan jumlah anggota 1. Anggota direksi yang akan
Direksi sendiri harus tertera datang adalah para
dalam sebuah anggaran dasar. profesional, pemegang saham
Jika nantinya anggaran dasar cukup duduk di dewan
tersebut akan dirubah, maka komisaris.
terdapat pula beberapa hal yang 2. Mengangkat tuan Ir. Budi
perlu diperhatikan. Dharmawan sebagai direktur
Dalam penelitian ini, utama, dan Tuan Handrijana
peneliti mengangkat Hardha sebagai direktur 1
permasalahan mengenai sebuah 3. Disamping tugas pelaksanaan
perushaan yang hendak merubah sebagai direksi, menegaskan
isi anggaran dasar, yang telah kepada Ir. Budi Dharmawan
disepakati juga dalam sebuah dalam waktu selambat-
forum Rapat Umum Pemegang lambatnya 3 (tiga) tahun
Saham (RUPS). Perubahan untuk menyusun, merekrut
anggaran dasar tersebut meliputi dan menyeleksi CALON
perubahan struktur PT Cengkeh ANGGOTA DIREKSI
Zanzibar, yang hendak merubah PROFESIONAL, untuk
direktur utama-nya beserta diajukan pada pengesahan
jumlah direksi. Perubahan RUPS yad.
tersebut dilakukan dengan alasan Rapat Umum Pemegang
karena direktur utama perushaan Saham (RUPS) tersebut telah
tersebut direasa kurang dilaksanakan pada tanggal 19

ii
mei 2008, dan sejak itu pula yang berlaku (Soemitro, 1983).
belum ada tindak lanjut atau Sedangkan pendekatan yuridis
itikad baik oleh pihak yang normatif yaitu penelitian yang
bersangkutan yaitu direktur berusaha mensinkronisasikan
utama PT Cengkeh Zanzibar. ketentuan-ketentuan hukum
Mempertimbangkan hal- yang berlaku terhadap norma-
hal tersebut di atas, maka norma atau peraturan-peraturan
peneliti tertarik untuk mencoba hukum lainnya dengan kaitannya
membahas tentang bagaimana dalam penerapan peraturan-
tanggung jawab maupun sanksi peraturan hukum itu pada
bagi direksi yang tidak praktik nyatanya di lapangan.
melaksanakan keputusan RUPS Spesifikasi penelitian yang
dalam hal merubah anggaran dipergunakan dalam penelitian
dasar perseroan, dengan judul ini berupa pendekatan
penelitian sebagai berikut: perundangundangan (statute
“Sanksi Terhadap Direksi approach) (Dewi, 2016).
Yang Tidak Melaksanakan Pendekatan perundang-
Keputusan Rapat Umum undangan dilakukan dengan
Pemegang Saham (RUPS)” menelaah semua undang-undang
dengan masalah yang dapat dan regulasi yang berkaitan
dikemukakan dalam kajian ini dengan isu hukum yang sedang
adalah: Bagaimana pengaturan dihadapi, yakni bentuk tanggung
tentang perubahan anggaran jawab direksi yang
dasar oleh keputusan RUPS menyebabkan kerugian PT.
berdasarkan (Undang-Undang Jenis pengumpulan data
Nomor 40 Tahun 2007)? dalam penelitian ini
Bagaimana tanggung jawab menggunakan penelitian
direksi jika tidak melaksanakan kepustakaan. Penelitian
keputusan RUPS yang kepustakaan dilakukan mulai
mengakibatkan kerugian dari penelitian terhadap
perseroan berdasarkan (Undang- ketentuan tentang berlakunya
Undang Nomor 40 Tahun 2007 asas-asas hukum, Undang-
mengenai Perseroan Terbatas)? Undang Perseroan Terbatas,
Peraturan Perusahaan, KUH
B. Metode Penelitian Perdata, KUH Dagang dan lain
sebagainya. Dan juga dilakukan
Metode pendekatan yang wawancara dengan narasumber
digunakan dalam penelitian yang terkait dalam P.T Cengkeh
hukum ini adalah pendekatan Zanzibar.
hukum yuridis normatif, namun
juga dengan ditambah penelitian C. Hasil Dan Pembahasan
lapangan yang dilakukan dengan 1. Profil Perusahaan
cara mencari narasumber untuk Dan Uraian Kasus
diwawancarai. Pendekatan Posisi
yuridis adalah suatu pendekatan
yang mengacu pada hukum dan
peraturan perundang-undangan

iii
 a. Profil Perusahaan
PT. Cengkeh Zanzibar
berdiri pada tanggal 15
desember 1972, pada saat itu
adalah perusahaan perkebunan
yang bergerak di bidang budi
daya tanaman cengkeh dengan
tujuan komersial dengan total
lahan 2.359 Ha (wilayah Jawa
Tengah 1.1167 Ha dan wilayah
Jawa Barat 1.192 Ha).
Pada awal tahun 1970,
cengkeh menjadi salah satu
bahan rempah yang menjadi
komoditas unggulan karena
memiliki peluang usaha yang
cukup bagus pada waktu itu. PT.
Cengkeh Zanzibar kemudian
ikut membuka lahan untuk
kebun cengkeh, salah satunya
seluas kurang lebih 2.500 hektar
di Desa Sidokumpul, Kecamatan
Patean, Kabupaten Kendal, Jawa
Tengah. Kebun cengkeh ini
kemudian dinamakan kebun
Ngebruk. Selain itu juga terdapat
beberapa kebun lainnya seperti
Kebun Curug yang juga terletak
di Desa Sidokumpul, Kebun
Kalisidi di Ungaran, Kabupaten
Semarang, dan Kebun
Maranginan serta Kebun
Mataram yang keduanya terletak
di Kabupaten Sukabumi.
Pada tahun 2000, Budi
Darmawan, selaku General
Manager PT. Cengkeh Zanzibar,
kembali merintis usaha
perkebunan di kebun yang masih
dimiliki. Perusahaan kali ini
mencoba usaha pada bidang
agrowisata dan pengembangan
komoditas buah-buahan.
Plantera yang merupakan salah
satu anak perusahaaan ditunjuk
untuk mengelola pengelolaan
kebun Ngebruk sebagai salah
satu lini usaha PT. Cengkeh
Zanzibar ini. Beberapa staf ahli
di PT. Cengkeh Zanzibar
ditunjuk untuk mengelola
kegiatan perusahaan di Plantera.
Tidak lupa perusahaan juga
mengajak masyarakat di sekitar
kebun juga ikut berkerjasama
sehingga usaha perkebunan buah
semakin berkembang.
Kemudian, pada tahun
2008, Plantera Fruit Paradise
melakukan Grand Launching
untuk memperkenalkan diri
kepada masyarakat terutama
masyarakat Jawa Tengah
sebagai kebun buah tropis
pertama yang memiliki varietas
buah unggul dan terlengkap di
Jawa Tengah. Unit usaha
produksi cengkeh dan buah-
buahan dikelola langsung oleh
PT. Cengkeh Zanzibar, dan
pemasaran buah segar serta
kebun agrowisata masing-
masing dikelola IBANA dan
Plantera.
b. Uraian Kasus Posisi
Pada tanggal 21 april
2008, telah dilaksanakan Rapat
Umum Pemegang Saham PT.
Cengkeh Zanzibar dengan hasil
keputusan menunjuk Direktur
untuk masa jabatan 2007 s/d
2012.
Susunan Direksi pada
keputusan RUPS 2008 adalah
sebagai berikut:
- Ir. Budi Dharmawan
sebagai Direktur Utama
- Handrijana Hardha
sebagai Direktur 1
iv
 Pada hasil keputusan Penurunan laba tersebut
RUPS yang sama, Gunawan terinci sebagai berikut:
Setyadi (pemegang saham)
masih ditetapkan sebagai
Direktur 2 sampai dengan Laba 2013- 2015
disahkannya Direksi profesional. perusa 2014
Pada tanggal 19 mei 2008, haan
telah dibuat Akta RUPS No.29 Jumlah Rp. Rp.
Tahun 2008 dengan notaris 6.055.387. 3.850.76
bernama Subiyanto Putro yang 501,6 0.01
bertempat di Semarang.
Pada tanggal 14 agustus
Pada RUPS yang
2009, telah dibuat perubahan
dilaksanakan 10 mei 2017,
Anggaran Dasar PT. Cengkeh
menyetujui untuk
Zanzibar dengan Nomor: AHU-
memberhentikan Handrijana
09053.AH.01.02.Tahun 2009
Hardha dan Gunawan Setyadi
dengan persetujuan Menteri
dengan alasan belum
Hukum dan Hak Asasi Manusia
menjalankan tugas yang
Republik Indonesia.
diputuskan di RUPS 2008 yaitu
Pada tanggal 24 oktober
untuk menunjuk Direktur
2012, direksi yang bersangkutan
Profesional.
masih belum mengangkat
Dalam RUPS yang sama,
Direksi yang profesional.
telah diangkat :
Sehingga Ir. Budi Dharmawan,
- Rifi Nurlistyaningrum
Handrijana Hardha dan
sebagai Direktur 1
Gunawan Setyadi kembali
- Gutus Setyono sebagai
diangkat sebagai Direktur PT.
Direktur 2
Cengkeh Zanzibar untuk masa
Ir. Budi Dharmawan tetap
jabatan 2012 s/d 2017.
ditugaskan sebagai Direktur
Dalam AKTA No.38
Utama untuk sementara waktu
dijelaskan bahwa hasil RUPS
sambil merekrut tambahan 1-2
yang dilaksanakan pada 17 mei
orang lagi direktur profesional,
2017 mengevaluasi terhadap
sehingga dengan demikian
penurunan laba perusahaan di
jumlah direksi selanjutnya
rentang waktu antara 2012-2017.
menjadi 3-4 orang.
Dalam hal terdapat anggota
Direksi yang terbukti dengan 2. Pengaturan
sengaja telah menimbulkan Perubahan Anggaran
kerugian bagi Perseroan, maka Dasar Oleh
anggota Direksi tersebut Keputusan RUPS
dianggap telah beritikad buruk Berdasarkan UUPT
dalam menjalankan tugasnya
sehingga ia dapat dimintai Berdasarkan Pasal 19 Ayat
pertanggungjawaban 1 Undang-Undang Nomor 40
(Darmawan, 2019). Tahun 2007, perubahan
anggaran dasar perseroan

v
ditetapkan oleh keputusan
RUPS. Kemudian dijelaskan
dalam ketentuan Pasal 88 Ayat
(1), RUPS untuk mengubah
anggaran dasar dapat
dilangsungkan dan mengambil
keputusan:
a) Paling sedikit dihadiri 2/3
bagian dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara,
atau diwakili dalam RUPS,
b) Keputusan RUPS atas
perubahan anggaran dasar
“sah” apabila “disetujui”
paling sedikit 2/3 bagian
dari jumlah suara yang
dikeluarkan.
Anggaran dasar dapat
menentukan kuorum kehadiran
dan/atau ketentuan tentang
pengambilan keputusan RUPS
yang lebih besar dari apa yang
dijelaskan di atas.
Apabila anggaran dasar
menentukan kuorum kehadiran
dan ketentuan pengambilan
keputusan yang lebih besar,
berarti RUPS dan keputusan
baru sah, kalau terpenuhi apa
yang digaris dalam anggaran
dasar dimaksud. Selain itu juga
ada yang dinamakan keputusan
yang mengikat di luar RUPS,
yaitu keputusan yang diambil
dengan hak suara menyetujui
secara tertulis dengan
menandatangani usul yang
bersangkutan (Budiono, 2012)
RUPS adalah organ
penting dalam suatu jalannya
perusahaan. Hasil keputusan
yang diambil dari RUPS
merupakan keputusan tertinggi
dalam sebuah keputusan PT.
RUPS memiliki peran yang
sangat dominan dalam sebuah
PT. RUPS mengikat perseroan
serta menjadi tanggung jawab
perseroan (Noor &
Prananingtyas, 2020)
Cara pemanggilan RUPS
dapat dilakukan dengan
mengirim surat tercatat maupun
dengan memasang iklan dalam
surat kabar. Adapun mengenai
isi panggilan RUPS, di dalam
surat panggilan itu harus
mencantumkan tanggal, waktu,
tempat, dan mata acara rapat
disertai dengan pemberitahuan
bahwa bahan yang akan
dibicarakan dalam RUPS
tersedia di kantor Perseroan
sejak tanggal pemanggilan
RUPS sampai dengan tanggal
RUPS diadakan.
Dalam hal ini, RUPS yang
diselenggarakan oleh PT.
Cengkeh Zanzibar dianggap
sesuai dengan syarat yang
ditentukan oleh Undang-Undang
di atas. Terbukti dalam akta
keputusan RUPS No.29 pada
tahun 2008 dijelaskan bahwa
syarat-syarat yang tertulis dalam
Pasal 21 Ayat (1),(2), dan (3)
begitu pula dengan Pasal 88
Ayat (1) telah dipenuhi.
Perlu diketahui bahwa
berdasarkan Pasal 8 Ayat (2)
UUPT, akta pendirian memuat
anggaran dasar dan keterangan
lain berkaitan dengan pendirian
Perseroan. Keterangan lain
tersebut memuat sekurang-
kurangnya:
a) Nama lengkap, tempat dan
tanggal lahir, pekerjaan,
tempat tinggal, dan
kewarganegaraan pendiri
perseorangan, atau nama,
tempat kedudukan dan
vi
 alamat lengkap serta PERSEROAN TERBATAS
nomor dan tanggal (PT) DI INDONESIA,” 2013).
Keputusan Menteri Sehingga jika disimpulkan,
mengenai pengesahan PT. Cengkeh Zanzibar nantinya
badan hukum dari pendiri harus merubah isi anggaran
Perseroan; dasar yang didalam nya merubah
b) Nama lengkap, tempat dan isi jajaran direksi dan dewan
tanggal lahir, pekerjaan, komisaris dengan persetujuan
tempat tinggal, menteri sesuai pasal 21 UUPT di
kewarganegaraan anggota atas.
Direksi dan Dewan
Komisaris yang pertama 3. Tanggung Jawab
kali diangkat; Direksi
c) Nama pemegang saham Sebelumnya, harus
yang telah mengambil dipahami apakah RUPS yang
bagian saham, rincian dilaksanakan juga sah menurut
jumlah saham, dan nilai hukum atau Undang-Undang
nominal saham yang telah yang berlaku. Dimulai dengan
ditempatkan dan disetor. tempat diadakannya rapat sesuai
Dari ketentuan di atas, dengan Pasal 76 Ayat (1) yang
dalam prakteknya PT. Cengkeh berbunyi:
Zanzibar telah memenuhi apa
yang disyaratkan oleh Pasal 8 “RUPS diadakan di tempat
Ayat (2) di atas. Terbukti telah kedudukan Perseroan atau di
dibuatnya Akta Perubahan tempat Perseroan melakukan
Anggaran Dasar Perseroan kegiatan usaha-nya yang utama
dengan Nomor: AHU- sebagaimana yang ditentukan
09053.AH.01.02.Tahun 2009 dalam anggaran dasar.”
yang di dalamnya telah Begitu pula prakteknya,
menjabarkan semua syarat yang rapat tersebut juga telah
diatur di atas. dilaksanakan di tempat
Dalam Pasal 21 Undang- kedudukan Perseroan tersebut.
undang Nomor 40 Tahun 2007, Hal ini dijelaskan dalam Akta
juga dijelaskan mengenai RUPS No. 29. Selanjutnya
tatacara perubahan anggaran adalah mengenai suara yang
dasar perseroan. Tatacara yang hadir dalam rapat tersebut,
dijelaskan mengenai apa saja sebagaimana diatur dalam Pasal
yang akan dirubah, hingga 87 Ayat (2) yang berbunyi :
perubahan yang manakah yang
harus dengan persetujuan mentri. “Dalam hal keputusan
Dimaksud dengan Menteri berdasarkan musyawarah untuk
adalah menteri yang tugas dan mufakat sebagaimana dimaksud
tanggung jawabnya di bidang pada Ayat (1) tidak tercapai,
hukum dan hak asasi manusia keputusan adalah sah jika
(“SYARAT-SYARAT disetujui lebih dari 1/2 (satu
SAHNYA PENDIRIAN perdua) bagian dari jumlah suara

vii
yang dikeluarkan kecuali
Undang-Undang dan/atau
anggaran dasar menentukan
bahwa keputusan adalah sah jika
disetujui oleh jumlah suara
setuju yang lebih besar.”
Dalam hal upaya
mesyawarah untuk mufakat itu
tidak tercapai, keputusan adalah
sah jika disetujui oleh lebih dari
½ bagian dari jumlah suara yang
dikeluarkan RUPS untuk
mengubah Anggaran Dasar
dapat dilangsungkan jika dalam
rapat paling sedikit 2/3 bagian
dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara hadir atau
diwakili, dan keputusannya sah
jika disetujui paling sedikit 2/3
bagian dari jumlah suara yang
dikeluarkan, kecuali Anggaran
Dasar menentukan kuorum
kehadiran yang lebih besar
(Anwar, 2018).
Dalam prakteknya, rapat
tersebut telah dihadiri sebanyak
2.755 (dua ribu tujuhratus lima
puluh lima) saham atau sebesar
85% dari seluruh saham yang
dikeluarkan sebanyak 3.236 (tiga
ribu duaratus tiga puluh enam).
Sehingga dapat disimpulkan
secara hukum hasil RUPS
tersebut telah sah. Dengan
demikian wajib hukumnya bagi
seluruh pihak yang bersangkutan
untuk menaati hasil RUPS.Jika
anggota direksi lalai
melaksanakan kewajiban
tersebut atau melanggar apa
yang dilarang atas pengurusan
itu, dan kelalaian atau
pelanggaran tersebut
menimbulkan kerugian bagi
Perseroan, maka anggota Direksi
itu bertanggung jawab penuh
secara pribadi atas kerugian
Perseroan tersebut.
Mengingat pengertian dari
direksi adalah organ perseroan
yang berwenang dan
bertanggung jawab penuh atas
pengurusan perseroan untuk
kepentingan perseroan, sesuai
dengan maksud dan tujuan
perseroan serta mewakili
perseroan baik di dalam maupun
di luar pengadilan sesuai dengan
ketentuan anggaran. Penulis
menyambungkan dengan 2
prinsip yang ada dalam hukum
Perdata khususnya terkait
dengan tanggung jawab direksi,
yaitu Fiduciary Duty dan
Business Judgement Rule. Istilah
fiduciary duty berasal dari dua
kata, yakni fiducia dan duty.
Fiduciary berasal dari bahasa
latin fiduciarus dengan akar
fidus yang berarti
“kepercayaan,” sedangkan duty
berarti “tugas”(Widiastiani,
Hukum, Atma, & Yogyakarta,
2019). Fiduciary Duty adalah
prinsip bahwa direksi harus
dapat dipercaya dan selamanya
harus jujur (M. Yahya Harahap,
2018). Sedangkan Business
Judgement Rule yaitu suatu
peraturan yang akan melindungi
seorang direksi / pengurus dari
suatu pertanggung jawaban, jika
memang benar perbuatan
tersebut sudah dilakukan dengan
itikad baik (Henry Campbell
Blac, 2019). Sehingga dapat
dikatakan bahwa BJR hadir
untuk membantu direksi maupun
pengurus perusahaan untuk
menghadapi tantangan dari
perusahaan tanpa merasa takut
bertanggung jawab akibat
viii
pemutusan segala sesuatunya
(Yaacob & Yeon, 2020).
Menurut Hamilton, dalam
konteks kewajiban fidusia
(Fiduciary Duty) direksi, konsep
hubungan mendasar antara
perseroan dan direksi berawal
dari tradisi common law.
Hubungan ini kemudia
diletakkan dalam kerangka
prinsip-prinsip kewajiban
fidusia. Kewajiban fidusia
merupakan suatu prinsip hukum
kodrat yang telah diapdosi ke
dalam tradisi hukum Anglo-
Amerika melalui tradisi common
law (Jonathan R. Macey, 2017).
Dalam permasalahan ini,
kerugian yang dialami oleh PT.
Cengkeh Zanzibar adalah berupa
penurunan laba sebesar sebesar
Rp 2.204.627.490,6 ( 36 %)
(wawancara internal, 2019).
Laba tahun 2013-2014 tercatat
laba perusahaan sebesar Rp
6.055.387.501,6, kemudian pada
tahun 2015 tercatat laba
perusahaan mengalami
penurunan menjadi Rp
3.850.760.011.
Bentuk kerugian tersebut
dirasa akibat tidak dilaksanakan-
nya keputusan RUPS untuk
mengangkat direksi yang
profesional di bidangnya. Hal ini
diharapkan dapat mengangkat
keuntungan yang didapat
perusahaan, karena direksi yang
berangkutan sudah mendalami
ilmu perkebunan.
Persoalan tanggung jawab
sesungguhnya berkenaan dengan
kewajiban seorang individu
melaksanakan aktivitas yang
ditugaskan kepadanya sebaik
mungkin sesuai dengan
kemampuannya.(Raffles, 2020).
Setelah penurunan laba yang
dialami, RUPS pun sepakat
untuk memberhentikan
Handrijana Hardha selaku
direktur 1 pada hasil keputusan
RUPS No.38 bulan juni tahun
2017. Selain pemberhentian
direktur satu, adapun hasil
keputusan juga menghasilkan
beberapa poin antara lain:
1) Menghentikan Handrijana
Hardha dan Gunawan
Setyadji sebagai direktur
PT Cengkeh Zanzibar
karena sd tahun 2017
belum menjalankan tugas
yang diputuskan di RUPS
2008 yaitu menunjuk
Direktur Profesional,
sehingga berdampak pada
penurunan laba
perusahaan;
2) Menunjuk dua orang
DIREKTUR
PROFESIONAL untuk
masa jabatantahun 2017 sd
tahun 2022 yaitu :
 Rifi Nurlistyaningrum,
SE sebagai Direktur 1
 Gutus Setyono, ST
sebagai Direktur 2;
3) Ir. Budi Dharmawan tetap
ditugaskan sebagai
Direktur utama untuk
sementara waktu sambil
merekerut tambahan 1-2
orang lagi direktur
profesional, dengan
demikian jumlah direksi
selanjutnya adalah 3-4
orang. Salah satu dari
direktur professional akan
diangkat sebagai direktur
utama menggantikan Ir.
Budi Dharmawan.
ix
 Selanjutnya Ir. Budi Tanggung jawab direksi yang
Dharmaawan akan besangkutan mengenai
MENGISI JABATAN tindakannya yang tidak
KOMISARIS. melaksanakan hasil keputusan
RUPS juga telah diatur dalam
Dalam poin pertama, Pasal 97 ayat (3), (4), dan (5).
dijelaskan bahwa direksi 1 Dalam hal ini direksi PT.
memikul tanggung jawab akibat Cengkeh Zanzibar telah lalai
kerugian yang dialami dalam melaksanakan tugasnya
perseroan. Namun, juga untuk mengangkat direksi
dijelaskan bahwa direktur utama profesional yang nantinya
masih tetap dipertahankan menggantikan posisi di Direktur
dengan beberapa alasan. Salah Utama.
satunya ada di dalam poin Akibat dari tidak
nomor 3, yaitu agar direktur dilaksanakannya tugas direksi
utama dapat merekrut 1-2 lagi tersebut, PT. Cengkeh Zanzibar
direktur profesional, yang mengalami kerugian yang
nantinya salah satu dari mereka akhirnya menyebabkan penurunan
lah yang akan menggantikan laba perusahaan. Kerugian
posisi sebagai direktur utama tersebut-lah yang mengakibatkan
PT. Cengkeh Zanzibar. direktur 1 diberhentikan oleh
Hasil ini lah yang nantinya RUPS pada tahun 2017.
dituangkan melalui forum Rapat
Umum Pemegang Saham yang
selanjutnya hasil keputusannya DAFTAR PUSTAKA
dituangkan dalam risalah
keputusan Rapat Umum Anwar, M. (2018). ANALISA
Pemegang Saham tentang PENERAPAN RAPAT UMUM
penggantian Direktur Utama PEMEGANG SAHAM PT.
(Lubis & Oktarina, 2018) METRO MINI DITINJAU
DENGAN UNDANG-
UNDANG NO. 40 TAHUN
D. Simpulan 2007 TENTANG PERSEROAN
TERBATAS. SEKRETARI,
Dalam perubahan Anggaran 5(1).
Dasar yang akan dilakukan oleh https://doi.org/10.32493/skr.v5i
PT. Cengkeh Zanzibar adalah 1.1101
mengenai perubahan jumlah
Direksi, susunan Direksi, dan Budiono, H. (2012). Arah
susunan Dewan Komisaris. Jika Pengaturan Undang-Undang
ditinjau dari segi perubahan-nya, Nomor 40 Tahun 2007 Tentang
perubahan anggaran dasar tersebut Perseroan Terbatas Dalam
tidak harus mendapat persetujuan Menghadapi Era Global. Jurnal
menteri, sesuai dengan apa yang Rechts Vinding: Media
diatur dalam Pasal 21 Ayat (2) Pembinaan Hukum Nasional,
dan (3). 1(2), 187.
https://doi.org/10.33331/rechtsv

x
 inding.v1i2.96
Darmawan, M. C. (2019).
Perlindungan Hukum bagi
Pemegang Saham Minoritas
yang Dirugikan Akibat Direksi
Melakukan Kesalahan atau
Kelalaian. Jurist-Diction, 2(3).
https://doi.org/10.20473/jd.v2i3.
14367
Dewi, M. (2016). KEDUDUKAN
HUKUM AKTA RISALAH
RAPAT UMUM PEMEGANG
SAHAM (RUPS) MELALUI
MEDIA ELEKTRONIK. Arena
Hukum, 9(1).
https://doi.org/10.21776/ub.aren
ahukum.2016.00901.7
Henry Campbell Blac. (2019).
Black’s Law Dictionary. (Bryan
A. Garner, Ed.) (11th Editi).
United State: Thomson Reuters.
Jonathan R. Macey. (2017). The Law
of Business Organizations. West
Academic Publishing.
Lubis, I., & Oktarina, N. (2018).
PERLINDUNGAN HUKUM
TERHADAP DIREKSI YANG
DIBERHENTIKAN TANPA
MELALUI RAPAT UMUM
PEMEGANG SAHAM (Studi
Pada PT. Sumber Andalan
Mandiri (SAM)). UNES Law
Review, 1(2), 172–183.
https://doi.org/10.31933/law.v1i
2.25
M. Yahya Harahap. (2018).
HUKUM PERSEROAN
TERBATAS. Jakarta: Sinar
Grafika.
Nadapdap, B. (2012). Hukum
Perseroan Terbatas. Jakarta:
Permata Aksara.
Noor, R. R., & Prananingtyas, P.
(2020). PRINSIP SURAT
KUASA MUTLAK DALAM
RAPAT UMUM PEMEGANG
SAHAM LUAR BIASA. JCH
(Jurnal Cendekia Hukum), 5(2).
https://doi.org/10.33760/jch.v5i
2.227
Raffles, R. (2020). Tanggung Jawab
dan Perlindungan Hukum
Direksi dalam Pengurusan
Perseroan Terbatas. Undang:
Jurnal Hukum, 3(1), 107–137.
https://doi.org/10.22437/ujh.3.1.
107-137
Soemitro, R. H. (1983). Metodologi
penelitian hukum. Jakarta.
Syafrida, S., Latumeten, P. E., &
Suryandono, W. (2019).
Benturan Kepentingan Oleh
Pemegang Saham Mayoritas
Yang Diangkat Sebagai
Direktur Utama Perseroan
Terbatas Tertutup (Analisa Akta
Anggaran Dasar PT ARS).
Jurnal Notary, 1(1).
SYARAT-SYARAT SAHNYA
PENDIRIAN PERSEROAN
TERBATAS (PT) DI
INDONESIA. (2013). LEX
PRIVATUM, 1(2).
Widiastiani, N. S., Hukum, F., Atma,
U., & Yogyakarta, J. (2019).
Pengadilan Hubungan Industrial
the Industrial Relations Court
Jurisdiction in the Case of a
Company Against Its Directors,
(2), 179–196.
Yaacob, N., & Yeon, A. L. (2020).
The law on business judgment
rule in Malaysia: A review.
Journal of Critical Reviews,
7(5), 151–156.
xi
https://doi.org/10.31838/jcr.07.0
5.25

xii