Anda di halaman 1dari 20

PENTINGNYA HUKUM

UNTUK UMKM
BY LANDACK.ID DAN PRP LAW FIRM
Introduksi

Hans Pribadi, S.H., M.H.


1. Managing Partner - Pribadi Randa &
Partners (PRP) Law Firm
2. Legal Specialist Consultant - Kementerian
Keuangan
3. Alumni Universitas Pelita Harapan (UPH)
Introduksi

Tentang
Berdiri sejak Januari 2023, Landack. berangkat
dari keprihatinan kami atas:
1. Rendahnya kesadaran hukum, dan
2. Sulitnya akses layanan hukum dengan
harga terjangkau di Indonesia.

Landack. merupakan platform yang


menyediakan konsultasi dan layanan hukum
yang mudah diakses dan terjangkau oleh
perusahaan maupun perorangan, seperti
sobat mahasiswa~
Pendirian Badan Usaha / Badan Hukum i

Kelebihan
Tidak Memiliki Badan Persekutuan Komanditer Perseroan Terbatas
 Modal yang dibutuhkan  Fleksibilitas Pengaturan  Tanggung Jawab Terbatas
relatif kecil Manajemen  Akses lebih muda terhadap
 Keuntungan menjadi  Keterbukaan Informasi modal
milik sendiri  Memberikan Kesan yang
 Kecepatan Pendirian
profesionalitas dan
 Pemilik memiliki
 Keuntungan Pajak reputasi
kebebasan dalam
mengelola  Kelangsungan Perusahaan
lebih terjamin
 Keputusan mudah
diambil  Mudah mendapatkan
tambahan modal
Pendirian Badan Usaha / Badan Hukum ii

Kekurangan
Tidak Memiliki Badan Persekutuan Komanditer Perseroan Terbatas
 Sulit untuk berkembang  Tanggung jawab tidak  Biaya Pendirian yang lebih
terbatas tinggi
 Sulit mendapatkan
Terbatasnya akses moda  Melibatkan birokrasi yang
modal besar atau 
lebih rumit daripada CV
pinjaman dari bank  Harta kekayaan persero aktif  Keterbatasan Pengaturan
 Tanggung jawab tidak dapat disita jika perusahaan manajemen yang mana PT
terbatas mengalami kebangkrutan memiliki struktur manajemen
yang lebih formal dan teratur
 Resiko ditanggung oleh  Keuntungan dibagi antar
diri sendiri anggota  Keuntungan dibagi rata
dengan pemegang saham
 Adanya pajak perusahaan
Perbedaan Perseroan Terbatas dan i
Commanditaire Vennootschap (CV)
1. Dilihat dari bentuk Perusahaannya.
 PT: merupakan bentuk perusahaan yang berbadan hukum dan pendiriannya diatur secara tertulis di dalam Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT);
 CV: merupakan bentuk usaha yang bukan berbadan hukum karena tidak ada peraturan tertentu yang mengaturnya.

2. Dilihat dari ketentuan Pendiriannya.


 PT: Membutuhkan setidaknya 2 (dua) orang yang terlibat dalam pendiriannya dan keduanya merupakan warga negara
Indonesia (WNI), namun dalam aturan Penanaman Modal Asing (PMA), Warga Negara Asing (WNA) diperbolehkan sebagai
pendiri. Kemudian, semenjak diundangkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang yang menambah ketentuan sebagaimana
yang diatur di dalam UU PT yakni Pasal 153A ayat (1), menjelaskan bahwa Perseroan yang memenuhi kriteria usaha mikro dan
kecil dapat didirikan oleh 1 (satu) orang.
 CV: Tidak membolehkan WNA sebagai pendirinya dan mengharuskan setidaknya 2 (dua) orang WNI terlibat dalam
pendiriannya.
Perbedaan Perseroan Terbatas dan ii
Commanditaire Vennootschap (CV)
3. Dilihat dari penanaman Perusahaannya
 PT: Penanaman sebuah PT, sesuai dengan Pasal 16 UU PT, harus didahului dengan “Perseroan Terbatas” atau PT
dan nama PT tidak boleh sama atau mirip dengan nama PT yang sudah ada dan berdiri di Wilayah Republik
Indonesia sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1998 tentang Pemakaian Nama
Perseroan Terbatas
 CV: tidak memiliki aturan khusus mengenai penanaman, jadi bisa saja sebuah CV memiliki nama yang mirip atau
bahkan sama dengan CV lainnya.

4. Dilihat dari modal Perusahaannya


 PT: Modal dasar minimal Rp50.000.000,00 kecuali ditentukan lain oleh Undang-Undang atau peraturan yang
mengatur tentang pelaksanaan kegiatan usaha tersebut. Dari modal tersebut, paling tidak 25% sudah harus
disetorkan pada pendiri PT selaku pemegang saham.
 CV: Besaran modal awal tidak ditentukan secara khusus sehingga penyetoran modal dapat ditentukan dan
dicatat secara mandiri. CV juga tidak memiliki sistem kepemilikan saham.
Perbedaan Perseroan Terbatas dan iii
Commanditaire Vennootschap (CV)
5. Dilihat dari kepengurusan.
 PT: Minimal memiliki 2 (dua) orang pengurus yang bertindak sebagai Direksi dan Komisaris.
 CV: Kepengurusan dalam sebuah CV dilakukan paling sedikit 2 (dua) orang, yaitu Persero Aktif dan Persero Pasif.

6. Dilihat dari kegiatan usahanya.


 PT: Dapat melakukan semua kegiatan usaha yang sesuai dengan maksud dan tujuan pendiriannya.
 CV: Hanya terbatas pada Perdagangan, Kontraktor, Perindustrian, Perbengkelan, Pertanian, Percetakan dan Jasa

7. Dilihat dari proses pendiriannya.


 PT: Membutuhkan waktu yang cukup lama karena pendirian sebuah PT membutuhkan pengesahan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, serta berbagai prosedur lain yang cukup penting.
 CV: Pendiriannya lebih singkat karena tidak membutuhkan pengesahan khusus dan biaya yang dibuthkan jauh
lebih murah.
Perizinan

Izin usaha merupakan suatu bentuk dokumen resmi dari instansi berwenang, yang menyatakan sah atau dibolehkannya
seseorang atau badan untuk melakukan suatu usaha atau kegiatan tertentu. Memiliki izin usaha juga merupakan salah satu
bentuk taat kepada hukum

Di dalam perizinan usaha, terbagi ke dalam tiga kelompok yaitu:


1. Nomor Induk Berusaha (NIB);
2. Izin Usaha; dan
3. Izin Komersial.

Proses pemerolehan perizinan berusaha dapat dilakukan oleh setiap pelaku usaha secara online melalui One Single Submission
(OSS).

Jadi, begitu pentingnya “izin usaha” tersebut dalam konteks berusaha, khususnya bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM), sehingga mereka dapat terlindungi dan adanya kepastian dalam berusaha.
Hukum Kontrak i

Syarat-syarat sahnya suatu perjanjian:


1. Kesepakatan Para Pihak;
2. Kecakapan Para Pihak;
3. Suatu hal tertentu;
4. Sebab yang halal.
Mengapa Kontrak itu penting? ii

Kontrak dapat dikatakan sebagai alat bukti tertulis. Seperti dalam menjalin sebuah hubungan
bisnis, sangat penting bagi setiap pengusaha membuat bukti hitam diatas putih atau dapat
disebut sebagai kontrak.

Fungsi dari Kontrak:


1. Kontrak berfungsi sebagai hukum atau undang-undang.
2. Kontrak berfungsi sebagai alat atau instrument untuk memantau dan mengontrol.
3. Kontrak berfungsi untuk mencegah dan meminimalisir timbulnya masalah di kemudian hari.
4. Kontrak berfungsi sebagai penentu cara penyelesaian suatu masalah.
Contoh Penggunaan Kontrak iii

 Kontrak Pembelian Mobil


 Kontrak Sewa Apartemen
 Kontrak Kerja
 Kontrak Jasa Profesional
 Kontrak Pemasok
 Kontrak Pekerjaan Konstruksi
Hukum Ketenagakerjaan i

Hukum ketenagakerjaan di Indonesia diatur di dalam:


1. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022
tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang. Hukum ketenagakerjaan mengatur tentang segala hal yang berhubungan
dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah kerja;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu
Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

Tujuan dari dibentuknya hukum ketenagakerjaan adalah untuk :


1. memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi;
2. mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan
nasional dan daerah;
3. memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan; dan
4. meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
Pentingnya Memahami Hukum ii
Perihal Ketenagakerjaan
Ada banyak pembahasan yang diatur dalam UU Ketenagakerjaan. Akan tetapi, terdapat
beberapa poin penting UU Ketenagakerjaan yang wajib dipahami, yaitu antara lain:
1. Terkait Aturan Pengupahan
2. Waktu Kerja
3. Status Karyawan (Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak
Tertentu)
4. Aturan Cuti
5. Aturan Sakit
6. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Somasi

Pada dasarnya somasi itu merupakan teguran atau peringatan. Aturan mengenai somasi telah diatur dalam Pasal 1238
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Apakah Somasi itu penting?

Tujuan pembuatan somasi adalah untuk memberikan kesempatan kepada


pihak calon tergugat untuk berbuat sesuatu atau menghentikan suatu
perbuatan sebagaimana tuntutan pihak penggugat.

Somasi dapat digunakan pada saat calon tergugat tidak memenuhi


kewajibannya dan atas perbuatannya tersebut diberikan sebagai
peringatan atau teguran sebelum perkara secara resmi diajukan ke
pengadilan.
Pendaftaran Merek i

Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna,
dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur
tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan
perdagangan barang dan/atau jasa.

Pentingnya suatu Merek didaftarkan:


1. Sebagai alat pengenal dari sebuah bisnis atau usaha ataupun produk;
2. Perlindungan Hukum;
3. Pemegang hak ekslusif atas merek;
4. Mencegah penyalahgunaan merek tanpa izin
Hal-Hal yang perlu dipahami dalam ii
Pendaftaran Merek
1. Memahami kelas Merek, apakah barang atau jasa.
Menurut Pasal 17 ayat (2) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Permenkumham) Nomor 67
Tahun 2016 tentang Pendaftaran Merek, kriteria penentuan barang dan/atau jasa sejenis dapat berupa
barang dengan barang, barang dengan jasa, atau jasa dengan jasa dengan ditentukan berdasarkan:
 sifat dari barang dan/atau jasa;
 tujuan dan metode penggunaan barang;
 komplementaritas barang dan/atau jasa;
 kompetisi barang dan/atau jasa;
 saluran distribusi barang dan/atau jasa;
 konsumen yang relevan; atau
 asal produksi barang dan/atau jasa.
Hal-Hal yang perlu dipahami dalam iii
Pendaftaran Merek
2. Terdapat 48 jenis kelas merek yang berbeda. Pemilik Merek harus memilih kelas yang tepat sesuai dengan merek yang ingin
didaftarkannya.

Meskipun merek dapat didaftarkan di berbagai kelas, namun terdapat pemeriksaan substantif yang pada dasarnya melakukan
pengecekan terhadap merek yang akan didaftarkan. Berdasarkan Pasal 20 Permenkumham No 67/2016, merek tidak dapat didaftar
jika:

I. bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundang-undangan, moralitas, agama, kesusilaan, atau ketertiban umum;

II. sama dengan, berkaitan dengan, atau hanya menyebut barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya;

III. memuat unsur yang dapat menyesatkan masyarakat tentang asal, kualitas, jenis, ukuran, macam, tujuan penggunaan barang
dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya atau merupakan nama varietas tanaman yang dilindungi untuk barang
dan/atau jasa yang sejenis.

3. Perlindungan Merek hanya dilindungi di negara dimana merek tersebut didaftarkan. Artinya, merek wajib didaftarkan di negara
tujuan produk akan dijual.
Hal-Hal yang perlu dipahami dalam iv
Pendaftaran Merek
4. Pendaftaran Merek dapat ditolak atau tidak dapat diterima. Merek ditolak jika memuat keterangan yang
tidak sesuai dengan kualitas, manfaat, atau khasiat dari barang dan/atau jasa yang diproduksi; tidak memiliki
daya pembeda; dan/atau merupakan nama umum dan/atau lambang milik umum.

Pasal 21 ayat (1) Permenkumhan No 67/2016 menyebutkan merek ditolak apabila merek yang dimohonkan
mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan:
I. Merek terdaftar milik pihak lain atau dimohonkan lebih dahulu oleh pihak lain untuk barang dan/atau
jasa sejenis;
II. Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;
III. Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa tidak sejenis yang memenuhi persyaratan
tertentu; atau
IV. Indikasi geografis terdaftar.
TERIMA KASIH

Pribadi Randa & Partners Law Firm


E-mail info@prplawfirm.com

prplawfirm

Pribadi Randa & Partners Law Firm

Anda mungkin juga menyukai