Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

Diajukan sebagai syarat untuk memenuhi Tugas


Mata Kuliah Analisis dan Perancangan Perusahaan
Dosen Pengampu: Febri Prima, S.T., M.Sc.

Disusun oleh:
1. Bima Anang Nuary D1061211048

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2023
Konsep, Contoh, dan Syarat Commanditaire Vennootschap (CV)
Commanditaire Vennootschap (CV) adalah salah satu bentuk dari kemitraan
dalam hukum perusahaan di Belanda. CV merupakan bentuk perusahaan yang terdiri
dari dua jenis mitra, yaitu mitra aktif (vennoot) dan mitra pasif (commanditaire
vennoot). Dalam makalah ini, akan dibahas konsep dasar, contoh, dan syarat-syarat
dalam pembentukan dan pengelolaan Commanditaire Vennootschap (CV).
CV adalah salah satu bentuk badan usaha yang dibentuk oleh dua orang atau
lebih yang kemudian mempercayakan modal yang dimiliki kepada dua orang atau
lebih. Hal itu dilakukan ntuk menjalankan perusahaan tersebut sekaligus dipercaya
untuk memimpin perusahaan. Tujuannya agar tercapainya cita-cita bersama dengan
tingkat keterlibatan masing-masing anggotanya berbeda. Oleh karena itu, di dalam
CV terdapat dua sekutu yang berbeda.
Konsep CV
1. Kemitraan: CV adalah bentuk kemitraan di mana dua jenis mitra berkolaborasi
untuk menjalankan usaha. Mitra aktif bertanggung jawab secara aktif dalam
pengelolaan dan kegiatan sehari-hari perusahaan, sedangkan mitra pasif
menyediakan modal namun tidak terlibat dalam manajemen.
2. Tanggung Jawab: Mitra aktif memiliki tanggung jawab tak terbatas terhadap
kewajiban perusahaan, sementara mitra pasif hanya bertanggung jawab sebesar
kontribusi modal yang disetorkannya.
3. Keuntungan dan Kerugian: Pembagian keuntungan dan kerugian dalam CV
biasanya didasarkan pada kesepakatan antara kedua jenis mitra sesuai dengan
perjanjian yang disepakati.
Contoh CV
Contoh Commanditaire Vennootschap (CV) - Toko Bunga "Flora"
Mitra Aktif:
Nama: Cindyka
Peran: Bertanggung jawab atas manajemen toko, pembelian stok, dan pemasaran.
Mitra Pasif:
Nama: Cha Eun Wo
Peran: Menyediakan modal untuk membeli inventaris dan mendukung operasional
toko.
Perjanjian CV:

2
Pembagian keuntungan dan kerugian akan dilakukan secara proporsional berdasarkan
kesepakatan, misalnya 70% untuk mitra aktif dan 30% untuk mitra pasif.
Syarat-syarat CV
1. Perjanjian Tertulis: CV harus memiliki perjanjian tertulis yang memuat rincian
tentang peran, tanggung jawab, pembagian keuntungan dan kerugian, serta hal-
hal lain yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan.
2. Pendaftaran: CV harus didaftarkan di Kamar Dagang setempat sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
3. Pajak: CV wajib mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku, termasuk
pembayaran pajak sesuai dengan penghasilan yang diperoleh.
4. Kejelasan Peran: Peran dan tanggung jawab kedua jenis mitra harus jelas diatur
dalam perjanjian, termasuk pembagian keuntungan, pengelolaan, dan tanggung
jawab.
5. Keterbukaan Informasi: Informasi mengenai CV harus dapat diakses oleh pihak-
pihak yang berkepentingan, termasuk anggota perusahaan dan pihak otoritas yang
berwenang.

Konsep, Contoh, dan Syarat Pendirian dan Pengelolaan Perusahaan Terbatas


(PT)
Perusahaan Terbatas (PT) adalah salah satu bentuk badan usaha yang populer
di banyak negara, termasuk Indonesia. PT merupakan entitas hukum yang memiliki
kekayaan sendiri dan memiliki pemisahan antara aset perusahaan dengan aset pribadi
pemiliknya. Dalam makalah ini, akan dibahas konsep dasar, contoh, serta syarat-
syarat dalam pendirian dan pengelolaan PT.
Konsep PT
1. Entitas Hukum Terpisah: PT memiliki keberadaan hukum yang terpisah dari
pemiliknya. Ini berarti bahwa PT memiliki hak dan kewajiban yang terpisah dari
pemilik atau pemegang sahamnya.
2. Pemisahan Kekayaan: Aset perusahaan PT dipisahkan dari aset pribadi
pemiliknya. Hal ini memberikan perlindungan hukum bagi pemilik terhadap
risiko keuangan yang timbul dari aktivitas bisnis perusahaan.
3. Pemilikan Saham: PT memiliki struktur kepemilikan saham yang memungkinkan
pemilik untuk memiliki bagian dari perusahaan sesuai dengan jumlah saham yang
dimilikinya.
3
4. Tanggung Jawab Terbatas: Pemilik atau pemegang saham PT hanya bertanggung
jawab terhadap kewajiban perusahaan sebesar jumlah modal yang telah
disetorkan.
Contoh PT
Contoh Perusahaan Terbatas (PT Royalty Beast)
Pemilik: Bimaseo
Bentuk Usaha: Perdagangan Umum
Modal: Rp 1.000.000.000,-
Direktur: Elsa Purwanisari
Alamat: Jl. Jendral Sudirman No. 123, Jakarta
Struktur Organisasi PT Royalty Beast:
Direktur Utama: Cindyka
Direktur Keuangan: Tedi Ahmad
Direktur Operasional: Chika Jesicca
Syarat-syarat PT
1. Akta Pendirian: PT harus memiliki akta pendirian yang dibuat di hadapan notaris
yang berisi informasi tentang nama perusahaan, tujuan usaha, alamat, modal,
struktur organisasi, dan aturan pengambilan keputusan.
2. Pendaftaran: PT harus didaftarkan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia (Kemenkumham) atau instansi yang berwenang sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
3. Modal Minimum: PT harus memiliki modal minimal yang telah ditetapkan oleh
undang-undang atau peraturan yang berlaku di negara tempat PT tersebut
beroperasi.
4. Pengurus: PT harus memiliki pengurus atau direksi yang bertanggung jawab atas
pengelolaan dan operasional sehari-hari perusahaan.
5. Laporan Keuangan: PT wajib menyusun dan menyampaikan laporan keuangan
secara berkala sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Konsep, Contoh, dan Syarat Badan Usaha Perseorangan
Badan Usaha Perseorangan (BUP) adalah bentuk usaha yang dimiliki dan
dijalankan oleh satu orang secara individu. Dalam konteks ini, pemilik usaha
bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kewajiban dan keputusan yang terkait
dengan operasional bisnisnya. Dalam makalah ini, akan dibahas konsep dasar, contoh,
serta syarat-syarat dalam pendirian dan pengelolaan Badan Usaha Perseorangan.
4
Konsep Badan Usaha Perseorangan
1. Keberadaan Individu: BUP dimiliki dan dijalankan oleh satu orang individu tanpa
adanya pemisahan antara kepemilikan dengan pribadi pemiliknya.
2. Tanggung Jawab Penuh: Pemilik usaha bertanggung jawab secara penuh atas
segala kewajiban dan risiko yang terkait dengan operasional bisnisnya. Ini
termasuk tanggung jawab terhadap utang perusahaan, kerugian operasional, dan
klaim hukum.
3. Pemisahan Kekayaan: Tidak ada pemisahan antara aset bisnis dengan aset pribadi
pemilik. Ini berarti bahwa pemilik usaha menggunakan aset pribadinya untuk
mendukung operasional bisnisnya.
4. Fleksibilitas: BUP memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam pengambilan
keputusan dan pengelolaan bisnis, karena tidak ada proses konsultasi atau
persetujuan dengan pihak lain yang terkait.
Contoh Badan Usaha Perseorangan
Contoh Warung Makan Pak Gendut
Pemilik: Ahmad Abdullah
Bentuk Usaha: Warung Makan
Lokasi: Jl. Pahlawan No. 25, Kota Surabaya
Deskripsi: Warung Makan Pak Gendut merupakan usaha kuliner yang dimiliki dan
dijalankan oleh Ahmad Abdullah sejak tahun 2010. Pak Ahmad bertanggung jawab
atas semua operasional dan keputusan yang terkait dengan warung makan tersebut.
Syarat-syarat Badan Usaha Perseorangan
1. Pendaftaran: BUP tidak memerlukan proses pendaftaran resmi seperti perusahaan
terbatas. Namun, terkadang diperlukan izin usaha atau registrasi di instansi yang
berwenang, terutama untuk jenis usaha tertentu.
2. Izin Usaha: Beberapa jenis usaha memerlukan izin usaha khusus dari instansi
yang berwenang, seperti perizinan dari Dinas Kesehatan untuk usaha makanan
dan minuman, atau izin lingkungan untuk usaha yang berpotensi mencemari
lingkungan.
3. Pemenuhan Kewajiban Pajak: Pemilik BUP wajib membayar pajak atas
pendapatan usahanya sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku di negara
tempat usaha beroperasi.
4. Pemisahan Administrasi: Meskipun BUP tidak memerlukan pemisahan
administrasi formal, disarankan bagi pemilik untuk memisahkan catatan
5
keuangan dan administrasi bisnis dari keuangan dan administrasi pribadi.

Anda mungkin juga menyukai