LEGALITAS USAHA
PERTEMUAN 5
RABIYATUL ALAWIYAH, S.PD, ME
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Secara umum, di Indonesia terdapat dua
bentuk kepemilikan bisnis,yaitu yang tidak
berbadan hukum dan berbadan hukum
Tidak berbadan hukum: perusahaan perseorangan,
perseroan komanditer (CV), dan firma
Berbadan hukum: perseroan terbatas (PT) dan kop
erasi
Perbedaan Bentuk Kepemilikan Bisnis
Pada perusahaan yang tidak berbadan hukumsubject hukumnya adalah
orang-orangnya bukan perusahaannya. Pihak ketiga dapat
menuntut pengurus perusahaannya dan bukan perusahaannya.
Perusahaan berbadan hukum subjek hukumnya adalah perusahaannya,
sehingga pihak ketiga dapat menuntut perusahaannya tetapi tidak dapat
menuntut orang-orangnya
Bila ditinjau dari kepemilikan harta kekayaan, perusahaan yang berbadan
hukum memilik harta kekayaan terpisah dari kekayaan anggotanya,
sehingga bila terjadi kerugian yang berakibat penggantian rugi, pelunasan
kewajiban sebatas pada kekayaan perusahaan
Pada perusahaan yang tidak berbadan hukum, pembayaran atas kerugian
atau pelunasan utang, harta kekayaan pribadi dapat menjadi jaminan
Perusahaan Perseorangan
Soleproprietorship (perusahaan perseorangan) merupakan bentuk
kepemilikan bisnis yang paling banyak dipilih oleh seseorang yang
untuk pertama kalinya memulai usaha
Bentuk kepemilikan bisnis yang paling mudah dan murah
Contoh : toko kelontong, katering, pengisian pulsa, warung,
air minum isi ulang, danlain-lain
•KeunggulanPerusahaan Perseorangan
1)Tidak memerlukan perizinan khusus
2)Keuntungan sepenuhnya milik wirausahawan
3)Pengendalian sepenuhnya oleh wirausaha
4)Kebebasan berkreasi dan berinovasi
•Kekurangan Perusahaan Perseorangan
1)Kesulitan untuk memperoleh pendanaan eksternal
2)Kemampuan manajemen terbatas
3)Tidak ada pemisahan antara harta pribadi dan perusahaan
4)Keberlanjutan usaha dipertanyakan
Firma
Bentuk badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih
Firma didirikan berdasarkan akta otentik sebagai akta pendirian yang dibuat
oleh notaris
Biasanya dimiliki oleh dua orang yang memiliki keahlian sama, contohnya
firma hukum
Nama firma dibuat berdasarkan salah satu nama pribadi atau gabungan dari
beberapa nama pendiri
•Keunggulan Firma
1)Pendirian firma relatif mudah
2)Kemudahan memperoleh pendanaan eksternal
3)Kemampuan manajemen lebih baik
•Kekurangan Firma
1)Tidak ada pemisah antara harta pribadi dan firma
2)Keberlanjutan usaha tidak pasti
Perseroan Komanditer (CV)
Suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin,
mengatur perusahaan, dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya,
dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta
bertangggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
CV didirikan minimal oleh dua orang atau lebih yang dibuat dengan akta pendirian
oleh notaris
Para pendiri: persero aktif dan persero pasif
Persero aktif disebut juga persero pengurus dengan jabatan sebagai direktur
Persero pasif/diam yang disebut sebagai persero komanditer di dalam akta pendirian
CV merupaka usaha perorangan atau keluarga yang sedang berkembang dan memiliki
legalitas untuk melaksanakan kegiatan usaha
•Keunggulan CV
1)Proses pendirian relatif mudah dan lebih cepat dibanding PT
2)Biaya yang dibutuhkan lebih murah dan bebas menggunakan nama perusahaan tanpa persetujuan dari menter
i atau instansi terkait
3)Sudah cukup untuk memenuhi persyaratan yang diminta pihak bank, misalnya dalam permohonan kredit
4)Perubahan akta lebih mudah dan tidak perlu dilaporkan atau memperoleh persetujuan dari menteri
5)Salah satu pendiri dapat hanya menanamkan modalnya tanpa harus ikut terlibat dalam pengelolaan usaha
•Kekurangan CV
1)Sebagian anggota memiliki tanggung jawab tidak terbatas
2)CV relatif lebih mudah dibubarkan sehingga keberlanjutan usahanya tidak menentu
Perseroan Terbatas (PT)
Adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiat
an usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapka
n dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya
Format kepengurusan PT
1.RUPS
2.Komisaris
3.Direksi
Kategori PT berdasarkan maksud dan tujuannya:
1.PT non-fasilitas umum seperti perdagangan, perindustrian, jasa, pengangkutan darat, percetakan, dan sebagainya
2.PT fasilitas penanaman modal dalam negeri (PMDN); 3.PT fasilitas penanaman modal asing (PMA);
4.PT persero badan usaha milik negara (BUMN); 5.PT Perbankan; 6.PT Lembaga keuangan non perbankan;
7.PT usaha khusus
•Kategori PT berdasarkan modalnya:
1.PT penanaman modal dalam negeri (PMDN)
2.PT penanaman modal asing (PMA)
3.PT swasta nasional non-PMA/PMDN
4.PT persero BUMN
5.PT terbuka, yaitu perseroan yang modalnya telah memenuhi kriteria sebagai perseroan publik dan telah didaftark
an sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal e.g. PT Kalbe Farma Tbk.
6.PT tertutup, yaitu perseroan yang modalnya dimiliki oleh kalangan tertentu dan tidak diperjualbelikan di pasar m
odal
Perseroan Terbatas (PT)
•Beberapa hal penting menyangkut PT:
1.Dasar hukum
2.Maksud dan tujuan perseroan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, ketertiban umum, dan/atau kesusilaan
3.Pendirian > 2 atau lebih, pendiri mengambil saham
4.Nama dan tempat kedudukan
5.Anggaran dasar dan perubahan anggaran dasar
6.Modal
7.Pengurus (Direksi dan Komisaris)
•Kelebihan PT
1)Masing-
masing persero bertanggung jawab sebatas pada jumlah saham yang dimiliki di perseroan tersebut, jadi
terdapat pemisahan antara harta pribadi dan perseroan
2)Memiliki kemampuan manajemen yang lebih baik, karena terdapat pembagian tugas yang lebih sistematis
3)Memiliki kemampuan memperoleh pendanaan dari sumber eksternal seperti bank
4)Memiliki kepastian usaha, karena mundurnya salah satu persero tidak serta merta mengakibatkan perseroa
n bubar
•Kekurangan PT
1)Proses perizinan relatif membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar
2)Bagi PT
yang telah terbuka (tbk), segala aktivitas perusahaan harus dilaporkan kepada pemegang saham sehingga
tidak ada lagi kerahasiaan
Koperasi
Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar atas
asas kekeluargaan.
•Dua jenis koperasi
1.Koperasi primer: didirikan oleh dan beranggotakan beberapa orang (20 orang)
2.Koperasi sekunder: didirikan oleh dan beranggotakan koperasi (3 koperasi)
•Prinsip koperasi
1.Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2.Pengelolaan dilaksanakan secara demokratis
3.Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota
4.Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5.Kemandirian
Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman
•Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah
•Modal pinjaman berasal dari anggota, koperasi lainnya, dan/atau anggotanya,
bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi, dan surat utang lainnya, serta sumber lain yang sah
LEGALITAS USAHA
Setiap perusahaan yang didirikan pasti mempunyai suatu bentuk badan usaha masing
masing. Legalitas usaha adalah setiap bentuk usaha yang memenuhi persyaratan
undang-undang dinyatakan sebagai bentuk usaha yang sah (Muhammad, 2010:329).
Legalitas usaha adalah dimana perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun
dinyatakan sah menurut hukum.
Legalitas suatu perusahaan atau badan usaha adalah merupakan unsur yang
terpenting, karena legalitas merupakan jati diri yang melegalkan atau mengesahkan
suatu badan usaha sehingga diakui oleh masyarakat. Dengan kata lain, legalitas
perusahaan harus sah menurut undang-undang dan peraturan, di mana perusahaan
tersebut dilindungi atau dipayungi dengan berbagai dokumen hingga sah di mata
hukum pada pemerintahan yang berkuasa saat itu.
Keberlangsungan suatu usaha dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah
keberadaan unsur legalitas dari usaha tersebut. Dalam suatu usaha, faktor legalitas ini
berwujud pada kepemilikan izin usaha yang dimiliki. Dengan memiliki izin maka
kegiatan usaha yang dijalankan tidak disibukkan dengan isu-isu penertiban atau
pembongkaran
LEGALITAS USAHA
Ada tiga jenis Legalitas yang diperlukan dalam usaha , yaitu :
1. Legalitas Pemilik : meliputi KTP dan NPWP
2. Legalitas Perusahaan : meliputi akta pendirian (badan hukum
non perorangan), NPWP, dan Tanda Daftar
Perusahaan
1. Legalitas Usaha : Meliputi Surat Izin Usaha
Perdagangan (Siup), Surat Izin
Gangguan (Ho), Dan Izin-izin Lainnya Yang
Diperlukan.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
TDP adalah bukti bahwa badan usaha atau yang
berbentuk perusahaan telah terdaftar berdasarkan Undang-
Undang No
3 Tahun 1982, mengenai Wajib DaftarPerusahaan
(WDP) bahwa pendaftaran perusahaan wajib dilakukan oleh
pemilik atau pengurus/penanggung jawab atau kuasa yang
sah
TDP wajib dilakukan oleh pemilik perusahaan perseorangan
, firma, CV,
PT, koperasi, kantor cabang, kantor agen, atau perusahaan l
ain
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
SIUP adalah surat izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan
baik yang dilakukan oleh perusahaan perseorangan,
perusahaan berbadan hukum, dan koperasi.
•Merupakan bagian yang tidak dapat diabaikan ketika wirausaha hendak mengurus berbagai per
izinan yang terkait dengan usaha yang dijalankan
•SIUP dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan berdasarkan domisili kota atau wi
layah
•Jenis-jenis SIUP:
1.SIUP kecil dengan nilai modal Rp. 51 juta – Rp. 500 juta
2.SIUP menengah dengan nilai modal Rp. 501 juta – Rp. 10 miliar
3.SIUP besar dengan nilai modal di atas Rp. 10 miliar
Selain mengisi formulir berikut dokumen-dokumen yang perlu dilampirkan:
1.Surat keterangan domisili perusahaan
2.NPWP
3.Akta pendirian
4.Perubahan dan perpanjangan TDP
5.Foto direktur utama atau pemimpin perusahaan (3x4) sebanyak dua lembar
Surat Izin Gangguan (HO)
Surat keterangan yang menyatakan tidak adanya keberatan
dan gangguan di lokasi usaha yang dijalankan
Di beberapa daerah di
Indonesia, wirausaha diwajibkan mengurus Surat Izin Gan
gguan atau disebut HO (Hinderordonnaantie)
HO ini dikeluarkan oleh Dinas Perizinan Domisili Usaha
di daerah tingkat dua atau setingkat kabupaten dan kota m
adya. Tiap daerah mempunyai ketentuan yang berbeda-
beda mengenai surat izin ini
Pada prinsipnya, surat izin ini akan diberikan jika usaha
yang dijalankan wirausaha tidak mencemari lingkungan
atau berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar