Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BENTUK BADAN USAHA PT DAN CV

Disusun Oleh :

Said Bakri (2021410041)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
2023 M/1444 H
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia bisnis telah dikenal bentuk-bentuk badan usaha, baik itu
yang perseorangan maupun yang bekerjasama (corporation). Badan usaha
yang bekerjasama (corporation) juga dikelompok-kelompokan sesuai jenis
dan macamnya seperti PT, CV dan lain sebagainya.
Terkadang masih banyak orang yang bingung untuk membedakan
masing-masing jenis bentuk badan usaha corporation, diantaranya PT dan
CV. Masih banyak yang bingung mengenai pemegang kekuasaan, modal,
pembagian keuntungan, peran dan tanggung jawab, dasar hukum dan lain
sebagainya.
Secara umum perusahaan artinya tempat terjadinya kegiatan produksi
dan berkumpulnya semua faktor produksi untuk digunakan dan dikoordinir
demi memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Berdasarka
definisi diatas maka dapat dilihat adanya lima unsur penting dalam sebuah
perusahaan, yaitu organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan dan
cara yang menguntungkan. Setiap perusahSaan ada yang terdaftar di
pemerintah dan adapula yang tidak bagi perusahaan yang terdaftar di
pemerintah , mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Badan
usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di pemerintah
secara resmi.
Banyak bentuk-bentuk perusahaan seperti perusaahaan
perseorangan, pt, cv, firma dll. Namun saat ini penulis akan membahas
mengenai Persekutuan Komanditer (CV) dan Perseroan Terbatas (PT). Di
Indonesia sendiri banyak perusahaan yang menggunakan bentuk CV dan PT,
Oleh sebab itu penting bagi kita untuk mengetahui lebih dalam lagi apa itu
CV dan PT sehingga kita dapat mempertimbangkan bentuk usaha apa
yang ingin kita gunakan jika kita ingin membuka suatu usaha.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka secara umum
rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
Pengertian persekutuan komanditer (CV) dan (PT)
Apa jenis-jenis persekutuan komanditer (CV) dan (PT)
Bagaimana prosedur pendirian persekutuan komanditer (CV) dan (PT)
Perbedaan persekutuan komanditer (CV) dan (PT)
Kelebihan dan kelemahan persekutuan komanditer (CV) dan (PT)
BAB II
PEMBAHASAN

A. DASAR HUKUM DAN PENGERTIAN CV DAN PT

1.) Pengertian CV
CV atau Commanditaire Vennontschap yang biasa disebut Persekutuan
Komanditer adalah suatu Perusahaan yang didirikan oleh satu atau beberapa
orang secara tanggung menanggung, bertanggung jawab secara seluruhnya
atau secara solider, dengan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang
(Geldschieter), dan diatur dalam KUHD.
CV pada konsepnya merupakan permitraan yang terdiri dari satu atau
lebih mitra biasa dan satu atau lebih mitra diam (Komanditer), yang secara
pribadi bertanggung jawab untuk semua utang permitraan, dan bertanggung
jawab hanya sebesar kontribusinya. Kehadiran mitra diam adalah ciri utama
dari CV atau permitraan terbatas.
Dalam soal pengurusan Persekutuan, sekutu komanditer
dilarang melakukan pengurusan meskipun dengan surat kuasa. Ia hanya
boleh mengawasi pengurusan jika memang ditentukan demikian di dalam
Anggaran Dasar persekutuan. Bila ketentuan ini dilanggar, Pasal 21 KUHD
memberi sanksi dimana sekutu komplementer bertanggung jawab secara
pribadi untuk keseluruhan.
Dalam CV hanya sekutu komplementer yang boleh mengadakan
hubungan terhadap pihak ketiga. Jadi yang bertanggung jawab kepada pihak
ketiga hanya sekutu komplementer
Apabila dikaji, ketentuan Pasal 19 – Pasal 21 KUHD yang mengatur
tentang firma, jelas bahwa persekutuan komanditer adalah firma dalam
bentuk khusus . kekhususan itu terletak pada eksistensi sekutu komanditer
yang tidak ada pada firma. Firma hanya mempunyai sekutu aktif yang
disebut firmant.
2.) Pengertian PT
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze
Vennootschaap (NV), adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha
yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian
sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-
saham yang dapat diperjual belikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat
dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal
perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan
terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki
harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham
yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai
tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki.
Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka
kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang
saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut
dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan
memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya
tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan
terbatas.
Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi.
Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka
mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan
terbatas tersebut.
PT mensyaratkan minimal modal dasar sebesar Rp. 50jt dan harus di
setor ke kas Perseroan minimal 25%nya, untuk CV tidak ditentukan jumlah
modal minimal. Jadi, misalnya seorang pengusaha ingin berusaha di
industri rumah tangga, percetakan, biro jasa, perdagangan, catering, dll
dengan modal awal yang tidak terlalu besar, dapat memilih CV sebagai
alternatif Badan Usaha yang memadai.
Perbedaan yang mendasar antara PT dan CV adalah, PT merupakan
Badan Hukum, yang dipersamakan kedudukannya dengan orang dan
mempunyai kekayaan yang terpisah dengan kekayaan para pendirinya. Jadi,
PT dapat bertindak keluar baik di dalam maupun di muka pengadilan
sebagaimana halnya dengan orang, serta dapat memiliki harta kekayaan
sendiri. Sedangkan CV, dia merupakan Badan Usaha yang tidak berbadan
hukum, dan kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari kekayaan CV.

B. PROSEDUR PENDIRIAN CV DAN PT


1) Prosedur Pendirian CV
Berikut ini adalah syarat-syarat yang perlu dipenuhi untuk mendirikan
Persekutuan Komanditer (CV).
a. Minimal 2 (dua) orang sebagai Pendiri Perseroan yang juga sekaligus
bertindak sebagai pemilik perseroan yang terdiri dari Pesero Aktif dan
Pesero Pasif (minimal 2 artinya bisa lebih dari 2 orang).
b. Akta Notaris yang berbahasa Indonesia.
c. Para pendiri CV haruslah Warga Negara Indonesia (WNI).
d. Kepemilikan perseroan 100% dimiliki oleh pengusaha lokal artinya tidak
diperbolehkan adanya keikutsertaan Warga Negara Asing (WNA).

Berikut ini panduan/prosedur mendirikan CV yaitu:


Hal yang harus dipersiapkan sebelum datang ke Notaris adalah adanya
persiapan mengenai :
1. Calon nama yang akan digunakan oleh CV tersebut
2. tempat kedudukan dari CV
Siapa yang akan bertindak selaku Persero aktif, dan siapa yang akan
bertindak selaku persero diam.
Maksud dan tujuan yang spesifik dari CV tersebut (walaupun tentu saja
dapat mencantumkan maksud dan tujuan yang seluas-luasnya). Untuk
menyatakan telah berdirinya suatu CV, sebenarnya cukup hanya dengan akta
Notaris tersebut, namun untuk memperkokoh posisi CV tersebut, sebaiknya
CV tersebut di daftarkan pada Pengadilan Negeri setempat dengan membawa
kelengkapan berupa Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) dan
NPWP atas nama CV yang bersangkutan.
Sebenarnya semua itu tergantung pada kebutuhannya. Dalam
menjalankan suatu usaha yang tidak memerlukan tender pada instansi
pemerintahan, dan hanya digunakan sebagai wadah berusaha, maka dengan
surat-surat tersebut saja sudah cukup untuk pendirian suatu CV.
Namun, apabila menginginkan ijin yang lebih lengkap dan akan
digunakan untuk keperluan tender, biasanya dilengkapi dengan surat-surat
lainnya yaitu:

1. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)


2. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
3. Tanda Daftar Perseroan (khusus CV)
4. Keanggotaan pada KADIN Jakarta.
Pengurusan ijin-ijin tersebut dapat dilakukan bersamaan sebagai satu
rangkaian dengan pendirian CV dimaksud, dengan melampirkan berkas
tambahan berupa:
1. Copy kartu keluarga Persero Pengurus (Direktur) CV
2. Copy NPWP Persero Pengurus (Direktur) CV Copy bukti pemilikan
atau penggunaan tempat usaha, dimana Pas photo ukuran 3X4 sebanyak 4
lembar dengan latar belakang warna merah. Jangka waktu pengurusan
semua ijin-ijin tersebut dari pendirian sampai dengan selesai lebih kurang
selama 2 bulan.
Apabila milik sendiri, harus dibuktikan dengan copy sertifikat dan copy
bukti pelunasan PBB tahun terakhir.
Apabila sewa kepada orang lain, maka harus dibuktikan dengan
adanya
perjanjian sewa menyewa, yang dilengkapi dengan pembayaran pajak sewa
(Pph) oleh pemilik tempat.
Sebagai catatan berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta, untuk wilayah
Jakarta, yang dapat digunakan sebagai tempat usaha hanyalah Rumah toko,
pasar atau perkantoran. Namun ada daerah-daerah tertentu yang dapat
digunakan sebagai tempat usaha yang tidak membayakan
lingkungan, asalkan mendapat persetujuan dari RT/RW setempat.

2) Prosedur Pendirian PT
Ada lima langkah utama dalam mendirikan PT, yaitu :
a. Membuat akte perusahaan
Karena perusahaan berbadan hukum maka sangat mutlak perlu
membuat akte perusahaan Anda. Biasanya akte ini berisi informasi tentang
nama perusahaan, bergerak di bidang apa, nama para pemilik modal,
modal dasar, modal disetor, pengurus perusahaan seperti siapa direktur utama,
direktur, dan para komisaris.
b. Mendapatkan Surat Keterangan Domisili Usaha.
Ini Anda dapatkan dari kantor kelurahan atau kantor kepala desa di
mana
perusahaan Anda berdomisili. Berdasarkan surat ini, Camat mengeluarkan
surat keterangan yang sama.
Untuk mendapatkan surat keterangan domisili, Anda memerlukan
salinan akte perusahaan Anda. Selain itu, petugas kelurahan kadang atau
sering juga menanya apakah tempat usaha disewa atau milik sendiri. Bila
disewa, mereka menanya copy perjanjian sewa menyewa. Bila milik sendiri,
mereka meminta copy sertifikat tanah dan IMB. Kadang, ada juga yang minta
copy bukti bayar PBB- apakah sudah lunas atau tidak.Biasanya, mengurus sk
domisili dipungut biaya administrasi. Biaya administrasi ini bervariasi dari
satu kelurahan ke kelurahan lain.
c. Mengurus NPWP perusahaan.
Untuk mendirikan perusahaan, NPWP perusahaan adalah mutlak.
Untuk mendapatkan NPWP, Anda memerlukan salinan akte perusahaan dan
surat keterangan domisili.
Ada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di wilayah tertentu meminta copy
SK Menteri tentang Pengesahan Akte Pendirian Perusahaan. Ada juga yang
hanya meminta akte dan sk domisili.
Biasanya pembuatan NPWP hanya butuh 1/2 jam. Bila Anda
memasukkan berkas di pagi hari ke kantor pajak, pagi itu juga Anda bisa
mendapat NPWP.Mendapatkan Surat Keputusan Pengesahan Akte Pendirian
Perusahaan dari Departemen Hukum dan HAM.
Untuk mendapatkan ini, diperlukan salinan akte perusahaan dan Surat
Keterangan Domisili.
d. Mengurus SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan).
SIUP merupakan bagian dari proses mendirikan PT agar perusahaan
Anda bisa beroperasi.Mengurus SIUP relatif sama di berbagai tempat.
Secara umum, persyaratan untuk mendapatkan SIUP adalah sebagai
berikut:
1. Mengisi Formulir pengajuan SIUP dengan materai dan cap
perusahaan
2. Fotocopy Akte Pendirian
3. SK Menteri Hukum dan HAM tentang Pengesahan Akte Perusahaan
4. Surat Keterangan Domisili Usaha
5. Fotocopy KTP penanggung jawab perusahaan (Direktur Utama/Direktur)
6. Fotocopy NPWP Direktur Utama/Direktur
7. Fotocopy Izin Gangguan (HO) untuk usaha-usaha tertentu
8. Pas Photo Direktur Utama/Direktur (berwarna dan berukuran 3×4
sebanyak 2 lembar)
9. Surat Kuasa bila pengurusan dikuasakan (dengan materai Rp6000) dan
KTP yang di beri kuasa.
e. Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
TDP merupakan bagian dari proses mendirikan perusahaan. Persyaratannya
relatif sama untuk berbagai daerah.
Persyaratan untuk mendapatkan TDP adalah sebagai berikut:
a) Mengisi Formulir pengajuan TDP dengan materai dan cap perusahaan
b) Copy Akte Pendirian
c) Copy SK Menteri Hukum dan HAM tentang Pengesahan Akte
Perusahaan
d) Copy Surat Keterangan Domisili Usaha
e) Copy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
f) Fotocopy KTP penanggung jawab perusahaan (Direktur Utama/Direktur)
g) Fotocopy NPWP Direktur Utama/Direktur
h) Surat Kuasa bila pengurusan dikuasakan (dengan materai Rp6000) dan
KTP yang diberi kuasa
Itulah langkah-langkah utama untuk mendirikan perusahaan di
republik ini secara umum.

C. SYARAT PERMODALAN, KELEBIHAN DAN KEKURANGAN CV DAN


PT
1) Perbedaan persekutuan komanditer (CV) dan (PT)
a. Dilihat dari Bentuk Perusahaan :
 Perseroan Terbatas (PT)
 Bentuk Perusahaan Nomor 1 yang paling populer di Indonesia
 Banyak digunakan untuk kegiatan usaha Kecil, Menengah atau Besar
 PT adalah bentuk perusahaan yang berbadan hukum
 Perseroan Komanditer (CV)
Bentuk perusahaan Nomor 2 yang banyak digunakan olel UKM
“usaha kecil dan menengah” CV adalah badan usaha bukan badan
hukum.
b. Dilihat dari Dasar Hukum Pendirian Perusahaan :
 Perseroan Terbatas (PT)
Pendirian PT harus sesuai dengan Undang-Undang PT Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
 Perseroan Komanditer (CV)
Tidak ada Undang-Undang atau peraturan yang secara khusus
mengatur tentang Pendirian Perseroan Komanditer atau CV
c. Dilihat dari Pendiri Perseroan :
 Perseroan Terbatas (PT)
Jumlah pendiri perseroan minimal 2 (dua) orang. Para pendiri
Perseroan adalah Warga Negara Indonesia.
Warga negara asing dapat menjadi pendiri untuk Perseroan yang
didirikan dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA)
 Perseroan Komanditer ( CV )
Jumlah pendiri perseroan minimal 2 (dua) orang. Para pendiri
Perseroan harus warga Negara Indonesia.
d. Dilihat dari Nama Perseroan :
 Perseroan Terbatas (PT)
Pemakaian Nama PT diatur dalam pasal 16 Undang-Undang PT
nomor 40 tahun 2007. Nama Perseroan harus didahulukan dengan frase
“PERSEROAN TERBATAS” atau disingkat “PT” Nama Perseroan
tidak boleh sama atau mirip dengan nama “PT” yang sudah ada dan
berdiri di wilayah Republik Indonesia seperti yang diatur oleh peraturan
Pemerintah No.26 Tahun 1998
 Perseroan Komanditer (CV)
Tidak ada Undang-undang atau peraturan yang secara khusus
mengatur tentang Pemakaian Nama Perseroan Komanditer atau
CVArtinya : Kesamaan atau kemiripan nama Perseroan diperbolehkan.
e. Dilihat dari Modal Perusahaan :
 Perseroan Terbatas (PT)
Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 modal dasar
perseroan ditentukan sebagai berikut ;
Modal dasar minimal Rp.50.000.000 (lima puluh juta) kecuali
ditentukan lain oleh Undang-undang atau Peraturan yang mengatur
tentang pelaksanaan kegiatan usaha tersebut diindonesia.
Dari modal tersebut minimal 25% atau sebesar Rp.12.500.000
harus sudah ditempatkan dan disetor oleh para pendiri Perseroan selaku
Pemegang Saham Perseroan.
 Perseroan Komanditer (CV)
Di dalam Akta CV tidak disebutkan besarnya Modal Dasar,
Modal titempatkan atau Modal disetor. Artinya: Tidak ada kepemilikan
saham di dalam anggaran dasar cv. Besarnya penyetoran modal
ditentukan dan dicatat sendiri secara terpisah oleh para pendiri.
Bukti penyetoran modal oleh para pendiri yang terdiri dari
Persero Aktif dan Persero Pasif dapat dibuat perjanjian sendiri yang
disepakati oleh masing- masing pihak.
f. Dilihat dari Maksud dan Tujuan serta Kegiatan usaha :
 Perseroan Terbatas (PT)
PT dapat melakukan semua kegiatan usaha sesuai dengan
maksud dan tujuan sesuai jenis perseroan, seperti :
PT non Fasilitas meliputi kegiatan usaha : Perdagangan,
Pembangunan (Kontraktor), Perindustrian, Pertambangan,
Pengangkutan Darat, Pertanian, Percetakan, Perbengkelan dan Jasa, PT
Fasilitas PMA, PT Fasilitas PMDN, PT Persero BUMN, PT Perbankan,
PT Lembaga keuangan non Perbankan, PT Usaha Khusus meliputi
kegiatan usaha, antara lain : Forwarding, Perusahaan Pers, Perfilman
dan Perekaman Video, Radio Siaran Swasta, Pariwisata, Perusahaan
Bongkar Muat, Ekspedisi Muatan Kapal Laut, Ekspedisi Muatan Kapal
Udara dan Pelayaran, dsb.
 Perseroan Komanditer (CV)
CV hanya dapat melakukan kegiatan usaha yang terbatas pada
bidang : Perdagangan, Pembangunan (Kontraktor) s/d Gred 4,
Perindustrian, Perbengkelan, Pertanian, Percetakan dan Jasa.
CV memiliki keterbatasan dalam melaksanakan kegiatan usaha,
karena beberapa bidang usaha ditetapkan dalam peraturan harus
berbentuk Perseroan Terbatas.

g. Dilihat dari Pengurus Perseroan :


 Perseroan Terbatas (PT)
Pengurus Perseroan Terbatas minimal 2 (dua) orang yang terdiri
dari seorang Direksi dan seorang Komisaris. Kecuali untuk perseroan
Terbuka, wajib memiliki paling sedikit 2 (dua) orang anggota direksi.
Apabila Direksi dan Komisaris lebih dari satu orang maka salah satu
bisa diangkat menjadi Direktur Utama dan Komisaris Utama.
Pengurus dapat juga sebagai Pemegang Saham Perseroan,
kecuali ditentukan Pengurus perseroan diangkat dan diberhentikan
berdasarkan RUPS.
 Perseroan Komanditer (CV)
Pengurus Perseroan Komanditer minimal 2 (dua) orang yang
terdiri dari Persero Aktif dan Persero Pasif.
Persero Aktif adalah orang yang bertanggung jawab penuh
melaksanakan kegiatan perusahaan, termasuk kerugian yang harus
ditanggung oleh harta pribadinya.
Persero Pasif adalah orang yang bertanggung jawab sebatas pada
besarnya modal yang diberikan kepada perusahaan.
h. Dilihat dari Proses Pendirian Perusahaan :
 Perseroan Terbatas (PT)
Relatif lebih lama dari CV. Pemakaian Nama PT harus
mendapatkan persetujuan dari Menteri terlebih dahulu untuk bisa
digunakan. Anggaran Dasar PT harus mendapatkan Pengesahan Menteri
Hukum & Hak Asasi Manusia RI, Biaya yang dibutuhkan jauh lebih
besar.
 Perseroan Komanditer (CV)
1. Relatif lebih cepat dari PT
2. Nama boleh sama dan tidak perlu mendapatkan persetujuan
3. Tidak perlu mendapatkan pengesahan Menteri dan cukup
didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat.

2) Kelebihan dan kekurangan persekutuan komanditer (CV) dan (PT)


a. Kelebihan dan kelemahan CV :
 Kelebihan Persekutuan Komanditer :
 Modal yang dikumpulkan lebih besar. Anda lebih mudah
menerima suntikan dana dikarenakan badan usaha persekutuan
komanditer sudah cukup populer di Indonesia.
 Kemampuan manajemennya lebih besar.
 Pendiriannya relatif lebih mudah jika dibandingkan
dengan perseroan
 Kelemahan Persekutuan Komanditer :
Seperti yang telah saya terangkan diatas, sebagian anggota
atau sekutu dipersekutuan komanditer mempunyai tanggung jawab
tidak terbatas, Kelangsungan hidupnya tidak menentu, Sulit untuk
menarik kembali modal yang telah ditanam, terutama bagi sekutu
pimpinan.
b. Kelebihan dan kelemahan PT
 Kelebihan Perseroan Terbatas :
Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham
terhadap utang- utang perusahaan. Maksudnya adalah jika anda
termasuk pemegang sahamdan kebetulan perusahaan punya utang,
anda hanya bertanggung jawab sebesar modal yang anda setorkan
dan tidak lebih.
Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih
terjamin, sebabtidak tergantung pada beberapa pemilik. Pemilik
dapat berganti-ganti. Mudah untuk memindahkan hak milik
dengan menjual saham kepada orang lain.
Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas
volume usahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham baru.
Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan
sumber-sumber modal untuk itu secara efisien. Jadi jika anda
mempunyai manajer tidak cakap, anda bisa ganti dengan yang
lebih cakap.
 Kelemahan Perseroan Terbatas :
 PT merupakan subyek pajak tersendiri. Jadi tidak hanya
perusahaan yangterkena pajak. Dividen atau laba bersih yang
dibagikan kepada para pemegang saham dikenakan pajak lagi
sebagai pajak pendapatan.Tentunya dari pemegang saham yang
bersangkutan. Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas,
pendiriannya jauh lebih sulit dari bentuk kepemilikan usaha
lainnya. Dalam pendiriannya, PTmemerlukan akte notaris dan
ijin khusus untuk usaha tertentu.
 Biaya pembentukannya relatif tinggi.
Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang “secret”
dalam hal dapur perusahaan. Hal ini disebabkan karena
segala aktivitas perusahaan harus dilaporkan kepada pemegang
saham. Apalagi yang menyangkut laba perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

http://duniaombayu.blogspot.com/2013/02/pengertian-dan-cara-pendirian-cv-pt.htm
http://pengetahuanoke.blogspot.com/2013/04/persekutuan-komanditer-cv.html
http://irmadevita.com/2007/prosedur-cara-dan-syarat-pendirian-cv/
http://pengetahuanoke.blogspot.com/2013/04/persekutuan-komanditer-cv.html
http://ianprofessio.wordpress.com/2012/05/17/kelemahan-dan-kelebihan-cv-pt-
firma/
http://ijinusaha.net/perbedaan-pt-dan-cv.html

Anda mungkin juga menyukai