Cara Membuat PT
Pemerintah telah mengatur cara membuat perusahaan
berbentuk PT melalui Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas. Di dalamnya dicantumkan
bahwa pendiri PT minimal terdiri dari dua orang. Sebab,
setidaknya dalam satu PT terdapat satu direktur dan satu
komisaris.
Tahapan Pembuatan PT
Jika sudah siap untuk mendirikan PT, Anda bisa
mengimplementasikan cara membuat perusahaan berbentuk
perseroan terbatas sebagai berikut.
3. Menunggu pengesahan PT
Berikutnya, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) akan
mengesahkan PT secara resmi setelah diajukan oleh notaris.
Bentuk pengesahan diberikan melalui Surat Keputusan (SK)
yang terdiri atas dua lembar. Lembar pertama berisi
keputusan berikut informasi mengenai perusahaan, seperti
nama, domisili, serta nama dan kedudukan notaris.
4. Mengurus domisili
Pendiri juga wajib membuat Surat Keterangan Domisili
Perusahaan (SKDP) melalui layanan pemerintah daerah.
Meski begitu, beberapa daerah sudah menghilangkan SKDP
dalam rangka menyederhanakan prosedur perizinan usaha.
Misalnya, Pemda DKI Jakarta sudah mengganti SKDP dengan
Nomor Induk Berusaha (NIB) sejak 2019 lalu.
5. Mengurus NPWP
Pada peraturan sebelumnya, pendiri PT perlu mengurus Surat
Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan
(TDP), juga Surat Keterangan Usaha (SKU). Anda terbilang
beruntung karena sekarang segala dokumen perizinan
tersebut sudah tidak berlaku. Pemerintah pusat
menggantikannya menjadi NIB. Sehingga, langkah yang
tersisa adalah mengurus NPWP.
Dengan NPWP, Dirjen Pajak dapat mengidentifikasi
perusahaan dalam konteks perpajakan. Mengurus NPWP saat
ini bisa dilakukan
secara online melalui ereg.pajak.go.id dengan prosedur
yang mudah. Dokumen untuk membuat NPWP bagi PT antara
lain Akta Pendirian PT dan NPWP pendiri atau pengurus. Jika
sudah memenuhi semua proses pengajuan NPWP, kartu akan
dikirim ke alamat terdaftar dalam waktu sekitar satu bulan
setelah pendaftaran.
Tahapan Pembuatan CV
Cara membuat perusahaan CV terdiri dari beberapa tahap.
Simak penjelasannya di sini!
1. Menetapkan pendiri
Sebagaimana telah disebutkan di atas, konsep usaha
berbentuk CV dijalankan oleh dua pihak untuk mencapai
tujuan bersama. Oleh sebab itu, buatlah perjanjian yang
menentukan peran masing-masing sebagai sekutu aktif dan
pasif. Tentukan juga besaran pembagian hasil usaha agar ke
depannya tidak terjadi kesalahpahaman.
4. Mengajukan SKDP
Sebagaimana berlaku pada PT, SKDP adalah dokumen dengan
fungsi penting bagi CV. SKDP menunjukkan bahwa
perusahaan resmi beroperasi di domisili tertentu berdasarkan
ketentuan pemerintah daerah. Sehingga, tata cara mengurus
dokumen ini disesuaikan dengan kebijakan setiap Pemda.
5. Mengurus NPWP
Sebagai badan usaha di bawah payung hukum, CV juga
memerlukan NPWP. Fungsi NPWP bagi perusahaan adalah
sebagai alat identifikasi dalam urusan pajak, seperti Pajak
Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).