id/
Syarat Pendirian PT Perorangan
Nah, sobat UKM sudah tahu belum apa saja syarat untuk mendirikan PT Perorangan ini? Ada beberapa
syarat yang harus terpenuhi terlebih dahulu seperti:
Harus berusia minimal 17 tahun.
Warga negara Indonesia dan sudah cakap hukum.
Hanya bisa memasukkan satu nama pemegang saham yang termasuk sebagai pendiri dari PT
tersebut.
Jika sudah mendirikan PT jenis ini maka NIK pendiri dibatasi dan tidak bisa membuat PT sebelum
mencapai kisaran 1 tahun.
Usaha dan Bisnis yang dijalankan sudah masuk kriteria UMK.
Tata Cara dan Prosedur Pendirian PT Perorangan
1. Sobat UKM harus memenuhi persyaratan di atas. Kemudian, harus ada usaha kecil atau mikro yang
sedang berjalan.
2. Buat dokumen pendirian PT Perorangan. Hal yang harus sobat UKM perhatikan seperti:
KTP Pendiri (Direktur).
NPWP Direktur.
Surat Domisili PT biasanya akan diterbitkan oleh pihak RT atau RW setempat.
Menentukan Nama PT usahakan jangan sampai ada yang sama dengan PT lainnya. Sobat UKM bisa
cek nama PT ini terlebih dahulu secara online.
Alamat lengkap.
Jangka waktu berdirinya PT.
Tujuan PT Sobat UKM.
Modal dan Saham (nominalnya).
Data Direktur secara lengkap.
3. Kemudian daftarkan secara online melalui HAM RI dan Menteri Hukum.
4. Setelah itu, Sobat UKM bisa mengurus NPWP dari PT ini.
5. Lanjutkan dengan mengurus NIB dan izin usaha.
1. Melakukan perubahan status perseroan melalui akta notaris. Perorangan tidak memerlukan akta notaris
dalam pendiriannya, sedangkan perseroan terbatas memerlukan akta notaris dalam pendiriannya, seperti
yang termuat dalam Pasal 17 ayat (3) Permenkumham No. 21 Tahun 2021 tentang Syarat dan Tata Cara
Pendaftaran Pendirian, Perubahan, dan Pembubaran Badan Hukum Perseroan Terbatas.
Oleh karena itu, langkah awal yang harus dilakukan dalam mengubah PT Perorangan menjadi
PT.Persekutuan Modal yaitu;
Membuat surat pernyataan dari pemegang saham sebagai permohonan perubahan status menjadi PT
persekutuan modal.
Merubah anggaran dasar dari semula PT perorangan menjadi, anggaran dasar PT persekutuan modal.
Menyiapkan data PT semula.
2. Mendaftarkan perubahan data status PT. Perorangan menjadi PT. Persekutuan Modal dengan cara
elektronik melalui sistem dan status PT secara elektronik melalui media AHU Online lewat
situs https://ahu.go.id yang ditujukan kepada Menteri Hukum dan HAM melalui Ditjen AHU.
3. Mengisi surat pernyataan perubahan PT secara elektronik. Fungsi dari surat ini adalah untuk menyatakan,
bahwa seorang pemohon yang memberikan data berupa format isian PT dan dokumen pendukung telah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan dapat dipertanggung jawabkan. Kemudian, setelah
terjadinya perubahan status perseroan dari PT. Perorangan menjadi PT. Persekutuan Modal, maka
selanjutnya PT yang Anda dirikan berhak mendapat perlindungan hukum dan tunduk terhadap ketentuan
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.