PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan perseorangan merupakan bentuk usaha yang paling tua yang
pernah ada. Perusahaan perseorangan dimiliki oleh perseorangan individu yang
bertanggung jawab dan menjalankan semua kegiatan usaha seorang diri. Dalam
perusahaan semacam ini pengusaha yang bersangkutan mempunyai wewenang
sepenuhnya untuk mengelola perusahaannya tanpa keterlibatan pihak lain. Namun
demikian, segala tanggung jawabnya dipikulnya sendiri1.
Pendirian dari perusahaan perseorangan ini cukup mudah dan tidak
memerlukan perbuatan administratif yang kompleks begitu pula dengan
pembubarannya.
Indonesia. Bentuk usaha ini bukanlah badan hukum yang memerluka persetuajuan
suatu instansi tertentu untuk mendirikannya sehingga semua tanggung jawab dari
setiap perikatan yang dibuat oleh perusahaan ditanggung oleh pemilik pribadi
perusahaan tersebut dan hanrta kekanyaan pribadi pemilik perusahaan dapat
dituntut guna melulanasi hutang-hutang perusahaan.
Indonesia
belum
mempunyai
peraturan
yang
khuusus
mengenai
perusahaan perseorangan ini. Bentuknya yang sederhana membuat bentuk usha ini
tersebar cukup banyak di Indonesia walaupun demikian tetap tidak ada pengaturan
mengenai perusahaan perseorangan.
Tahun 2015 yang akan datang Indonesia akan dihadapi dengan masyarakat
ekonomi Asean (MEA) dimana akan dibentuk suatu kawasan yang terintergrasi di
daerah Asean. Kawasan Asia Tenggara akan dijadikan suatu wilayah kesatuan
pasar dan basis produksi. Dengan terciptanya kesatuan pasar dan basis produksi
maka akan membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar,
1
Agus Sardjono, dkk, Hukum dagang, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 26
dan skilled labour tidak ada hambatan dari satu negara ke negara lainnya di
kawasan Asia Tenggara2.
MEA akan sangat berpengaruh sekali kepada semua bentuk usaha yang
ada di Indonesia termasuk perusahaan perseorangan. Maka untuk mengetahui
persiapan Indonesia dalam menghadapi fenomena ini makalah ini akan
membandingkan perusahaan persorangan yang ada di Indonensia dengan yang ada
di singapura.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk menjelaskan perbandingan perusahaan perseorangan Indonesia
dengan Singapura dari segi pembentukan sampai dengan pembubarannya.
2. Untuk mengetahui kesiapan indonesia dalam menghadapi masyarakat
ekonomi Asean.
1.3 Maanfaat penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan kita mengenai
bentuk usaha perusahaan perseorangan selanjutnya makalah ini dapat memberikan
maafaat kepada pembaca termasuk kepada penulis bagaimana pengaturan dari
perusahaan perseorangan yang ada di Indonesia.
Dalam menghadapi tantangan masyarakat ekonomi yang terintergrasi di
kawasan Asean makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca
maupun penulis tentang kesiapan Indonesia dalam mengahadapi fenomena
tersebut.
BAB 2
ISI
2.1 Pendirian Perusahaan Perseorangan di Indonesia
Sebelum kita masuk pada tahapan pendirian perusahaan perseorangan baik
di Indonesia maupun perbandingannya di Singapura. Ada baiknya kita terlebih
dahulu mengetahui definisi dari Perusahaan Perseorangan. Badan usaha
perorangan adalah suatu bentuk badan usaha yang hanya didirikan oleh satu
orang, sumber permodalannya juga dari satu orang yang sekaligus berperan
sebagai pemimpin, pemilik, dan bertanggung jawab atas segala pekerjaan dengan
tujuan untuk mencari keuntungan.
Dari definisi diatas, maka dapat dsimpulkan ciri-ciri perusahaan perorangan
yakni:
a. Modalnya milik sendiri.
b. Dipimpin dan bertanggung jawab sendiri.
c. Keuntungan untuk sendiri.
Adapun prosedur pendirian perusahaan perseorangan sebagai berikut:
1. Membuat akta perusahaan ke notaris.
Perusahaan adalah badan hukum, maka wajib untuk sebuah perusahaan
perseorangan yang akan berdiri untuk membuat akta di hadapan notaris.
2. Mendapatkan Surat Keterangan Domisili Usaha.
Setelah ada akta perusahaan, maka selanjutnya ialah mendapatkan surat
keterangan domisili usaha. Surat ini dikeluarkan dari kantor kelurahan atau kantor
kepala desa di mana perusahaan berdomisili. Untuk mendapatkan surat keterangan
domisili, diperlukan salinan akta perusahaan.
3. Mengurus NPWP perusahaan.
Untuk mendirikan perusahaan, NPWP perusahaan adalah mutlak. Untuk
mendapatkan NPWP, seperti surat keterangan domisili usaha diperlukan juga
salinan akta perusahaan dan surat keterangan domisili yang telah didapatkan.
Dalam hal ini, jangka waktu pembuatan telah di reformasi menjadi 2 jam.
500.000.000
SIUP Menengah untuk perusahaan dengan kisaran modal antara Rp Rp
500.000.000 besarnya modal tersebut tidak termasuk tanah atau tempat
usaha
SIUP Kecil untuk modal dan kekayaan bersih pemohon mencapai Rp
200.000.000
Selanjutnya, mengenai Tahapan dan Persyaratan Pemilik atau pelaku usaha
Untuk biaya pembuatan Surat Izin Usaha Perdagangan ditentukan oleh masing
masing daerah melalui peraturan daerah masing masing. Karena itu di tiap
daerah tarif yang di tentukan berbeda beda.
6. Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Setelah semua terpenuhi, maka langkah selanjutnya ialah mengurus tanda daftar
perusahaan. Mekanismenya dengan syarat-syarat yang sebelumnya harus terlebih
dahulu terpenuhi di atas. TDP diurus pada dinas perindustrian di dalam wilayah
masing-masing.
membuat
pengurusan SIUP dan TDP dijadikan satu paket. Selain itu surat keterangan
domisili kini tidak lagi menjadi salah satu persyaratan dalam mengurus SIUP dan
Pemrov DKI menargetkan kepada para pemohon dengan 3 hari kerja selesai jika
persyaratan semua benar-benar terpenuhi.
2.2 Pendirian Perusahaan Perseorangan di Singapura
negara
asing
dimungkinkan
untuk
mendirikan
Perusahaan
9. Hal hal yang harus disiapkan untuk mendaftar atau meregister Perusahaan
Perseorangan :
Nama Bisnis
Tempat kedudukan
Alamat Pemilik
Tidak sama dengan perusahaan lain di Singapura atau belum dipakai dan
digunakan
lembaga yang mengurusi secara khusus yang disebut Accounting and Corporate
Regulatory Authorithy (ACRA) dan pendaftaran yang dilakukan secara
komputerisasi yakni didaftarkan pada web resmi ACRA. Yang mana setelah
segala dokumen dan kelengkapan syarat pendirian telah dipenuhi secara online
maka setelah itu akan email pemberitahuan untuk mengkonfirmasikan bahwa
registrasi yang dilakukan berhasil serta didapatkan nomor registrasi. Setelah
diterimanya email pemberitahuan bahwa registrasi yang dilakukan telah berhasil,
maka Sole Proprietorship yang dimaksud membutuhkan hal-hal yang terkait
dengan jalannya bisnis salah satunya adalah akun bank perusahaan. Mengenai
akun bank perusahaan, dapat digunakan bank internasional atau bank lokal yang
ada di Singapura. Mengenai syarat-syarat yang dibutuhkan yakni:
Dokumen tentang profil perusahaan terutama terkait tempat kedudukan dan nama
usaha
Warga Negara Asing harus menyewa jasa professional firm (Law Firm atau
Accountan Firm) karena hukum Singapura tidak membolehkan Warga Negara
Asing meregister sendiri perusahaan yang ingin didaftarkan
Tidak ada syarat untuk mendapatkan visa spesial Singapura jika hanya sekedar
menginginkan badan hukum berupa private limited company tetapi tidak
merencanakan untuk relokasi ke Singapura.
mengenai
masalah
permodalan
dan
pemasukan
perusahaan
perseorangan. Oleh karena itu pendiri atau pemilik perusahaan perseorangan dapat
memasukkan modal apa saja ke dalam perusahaan perseorangan ini asalkan tidak
melanggar undang-undang yang berlaku. Jika dibandingkan dengan bentuk badan
usaha lain, perusahaan perseorangan tidak membutuhkan jumlah modal yang
banyak. Sumber modal perusahaan berasal dari pemilik atau dapat pula
menggunakan modal pinjaman. Dalam perusahaan perseorangan tidak terdapat
pemisahan kekayaan antara pribadi dan perusahaan.
Sama halnya seperti di Indonesia, di Singapura tidak terdapat ketentuan
yang mengatur mengenai aspek permodalan perusahaan perseorangan. Perusahaan
perseorangan di SIngapura sama halnya seperti di Indonesia bukanlah merupakan
badan hukum sehingga antara pribadi pemiliknya dan perusahaannya tidak
terdapat pemisahan harta kekayaan.
2.4
Kewenangan
Mewakili
Dan
Perseorangan
10
Pertanggungjawaban
Perusahaan
11
negara anggota.5 Sampai dengan saat ini, di Indonesia sendiri tahapan dari
pencapaian AEC sudah berjalan mencapai perkembangan peraturan perdangan
bebas dan mulai bergerak mendekati pengembangan sistem kepabeanan serta
pembebasan hambatan-hambatan dalam faktor produksi guna menghadapi
penerapan Custom Union dan Common Market ditahap selanjutnya.6 Karena itu,
sebagai negara anggota ASEAN yang memiliki sektor ekonomi yang terlihat
seperti ladang basah, pemerintah Indonesia harus bekerja ekstra keras untuk
mempersiapkan diri agar menjadi pantas masuk dalam komunitas ekonomi
ASEAN. Apabila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lain, seperti
Brunei, Singapura, Malaysia dan lainnya, kini mereka pun terus meningkatkan
kualitas mereka dalam hal perekonomian demi menghadapi komunitas ekonomi
ASEAN.
Jika dibandingkan dengan negara lain, Singapura contohnya, perusahaan
perseorangan dinamakan dengan Sole-Proprietorship. Perusahaan perseorangan di
Singapura tentunya juga dimiliki hanya satu orang. Karena itu, pemilik pribadi
memiliki seluruh aset dan kewajiban bisnis dan tidak ada perlindungan aset
pribadi dari risiko dan kewajiban bisnis. Artinya, Sebagai satu-satunya pemilik, si
pemilik perusahaan perseorangan memiliki kewajiban yang tidak terbatas, jika
perusahaan perseorangan tersebut tidak dapat membayar semua kewajibannya,
maka para kreditur dapat saja meminta hak atas kerugian kepada si pemilik
dengan meminta aset pribadi si pemilik sebagai jaminan.7 Jika demikian, maka
dalam hal mewakili dalam Sole-Proprietorship, hanya si pemilik perusahaan-lah
yang berhak untuk melakukan kegiatan usaha untuk mewakili perusahaan
perseorangan tersebut.
2.5 Pembagian Laba/Rugi
12
13
14
perseorangan tersebut, maka dari itu segala sesuatunya menjadi tanggung jawab
pemilik.
2.6 Pembubaran Perusahaan Perseorangan
15
http://www.guidemesingapore.com/incorporation/other/business-entity-type-comparison,
diakses pada 4 Desember 2014 pukul 10.04.
16
dari pihak ketiga (bank), hal ini dikarenakan tingkat kepercayaan kepada
perusahaan perseorangan masih rendah dari pada perseoran terbatas (PT) yang
merupakan suatu Legal Entity sehingga mempunyai kepercayaan publik yang
cukup tinggi.
Untuk pembubaran perusahan perseorangan di negara Indonesia dan di
negara Singapura tidak ada aturan yang mengatur secara khusus mengenai
pembubaran. Hal ini dikarenakan bentuk perusahaan perseorangan sudah bisa
dilihat siapa yang akan bertanggungjawab apabila terdapat utang dan apabila
utang
tersebut
tidak
bisa
dibayar,
maka
pemilik
akan
bisa
diminta
17
BAB 3
KESIMPULAN
Indonesia belum memiliki aturan yang jelas mengenai perusahaan
perseorangan begitu pula dengan negara Singapura. Akan tetapi di Singapura
pendirian perusahaan perseorangan Singapura tetap diatur hanya terbatas dalam
pendirianya saja. Adanya suatu pendaftaran yang dilakukan oleh negara Singapura
terhadap semua perusahaan yang ada di negara nya membuat dapat diketahui
dengan jelas jumlah dan kriteria usaha yang ada di negara tersebut.
Setidaknya, Singapura selangkah lebih maju dari pada Indonesia dalam
mempersiapkan negara nya dalam menghadapi masyarakat ekonomi Asean
(MEA) dalam hal pengaturan perusahaan perseorangan. Perusahaan perseorangan
merupakan bentuk usaha yang sangat sederhana dan dapat dibuat oleh siapa saja
18
sehingga jumlah nya akan jadi sangat banyak dan akan berpengaruh terhadap
perekonomian Indonesia. Oleh karena itu pemerintah seharusnya memberikan
suatu aturan yang dapat melindungi pelaku usaha yang bentuk usahanya
perusahaan perseorangan yang pada umumnya berada pada tingkat ekonomi kelas
menengah ke bawah. Sehingga negara kita siap bersaing di komunitas ekonomi
Asean 2015 yang akan datang.
Daftar Pustaka
19
20