Anda di halaman 1dari 3

Perseroan Terbatas Perorangan

Ela Rahmawati
Universitas Internasional Batam
2141040.ela@uib.edu

ABSTRAK

Pada saat ini, pemerintah Indonesia ikut serta dalam mendorong masyarakatnya untuk berwirausaha
agar meningkatkan keberlangsungan kehidupan ekonomi dan menciptakan banyak lapangan kerja
untuk masyarakat Indonesia. Usia masyarakat di Indonesia yang didominasi oleh usia produktif
yang merupakan salah satu pendukung bagi masyarakat Indonesia untuk mengembangkan
wirausaha. Peran suatu negara untuk memberi dukungan keberlangsungan masyarakat untuk
berwirausaha agar pendiri usaha dapat bersaing dalam kancah nasional maupun tingkat global.
Seiring dengan berjalannya waktu, pendirian PT perorangan merupakan sebuah suatu hal positif
untuk kepentingan pemberdayaan kemajuan Usaha Menengah Kecil (UMK) agar dapat memberikan
kontribusi sebagai sektor penggerak pemulihan ekonomi dalam negeri. Penelitian ini bertujuan
untuk membahas perbedaan PT perorangan dan PT konvensional, tata cara dan hal yang harus
disiapkan untuk mendirikan PT perseorangan, keuntungan dan kerugian mendirikan PT perorangan,
dan pertanggungjawaban PT perorangan..
Kata Kunci:PT Perorangan,PT Konvensional,UMK.

PENDAHULUAN

Industri merupakan salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh masyarakat dalam kehidupan
modern karena salah satu aktivitas manusia untuk memenuhi kehidupannya. Dalam dunia
bisnis,terdapat banyak cara masyarakat untuk mendapatkan keuntungan dan keberhasilan dalam
menjalankan usahanya. Usaha yang digunakan oleh masyarakat dilakukan dengan berbagai cara
yang dimiliki salah satunya adalah mendirikan PT Perseorangan dan PT Konvensional. Perseroan
Terbatas adalah salah satu bentuk usaha aktivitas ekonomi yang sangat disukai dikala ini. Perseroan
Terbatas memberi kemudahan untuk pemilik sahamnya mengalihkan perusahaannya kepada subyek
hukum lainnya dengan menjual saham yang dimilikinya (Widjaja & Yani, 2000). Perseroan
perseorangan diyakini dapat membantu pelaku UMKM dengan memberi jalan keluar bagi pelaku
usaha yang memiliki modal terbatas.
Perusahaan konvensional merupakan kegiatan yang dilakukan dengan penjualan secara tatap
muka dengan menghadirkan penjual dan pembeli. Kesepakatan yang dilakukan oleh penjual dan
pembeli dilakukan untuk mendapatkan keuntungan. Perusahaan konvensional membutuhkan
teknologi yang maju dalam kegiatan usahanya agar bisnis yang dilakukan dapat dilaksanakan
dengan lebih efisien. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan konvensional memiliki sifat yang
lebih ketat dengan aturan.Biasanya, karyawannya selalu ditekan untuk mencapai target yang telah
ditentukan.
ANALISIS PEMBAHASAN

Secara tidak langsung terdapat perbedaan antara PT perorangan dan PT konvensional. Dalam
proses untuk berdirinya, PT perorangan diharuskan untuk didirikan hanya dengan seorang diri,
sedangkan PT konvensional harus didirikan oleh lebih dari 1 orang. PT perorangan tidak perlu
adanya akta notaris,cukup membuat surat pernyataan saja untuk mendirikan badan hukum resmi.
Dibandingkan dengan PT konvensional,harus didirikan dengan akta notaris. Oleh karena itu,dari
segi biaya pendirian PT perorangan jauh lebih murah. PT perorangan juga dapat didirikan dengan
cepat dibanding dengan PT konvensional dikarenakan pendiriannya bisa dilakukan melalui web
yang telah disediakan sehingga pendiri usaha tidak perlu datang ke kantor notaris. Jika semua
persyaratan sudah terpenuhi,dalam 1 jam seseorang bisa mendirikan PT perorangan.
Hal yang harus disiapkan untuk membuat PT perorangan adalah pendiri usaha diwajibkan
berusia minimal 17 tahun yang merupakan warga negara Indonesia yang sudah paham akan hukum
yang berlaku,pemegang saham hanya bisa dimasukkan 1 nama sebagai pendiri dari PT tersebut dan
bisnis yang dijalankan sudah tergolong kriteria UMKM. Jika pelaku usaha sudah pernah mendirikan
PT maka pendiri tidak bisa membuat PT sebelum mencapai jangka waktu setidak-tidaknya 1 tahun.
Tata cara membuat PT perorangan adalah membuat dokumen yang berisikan KTP,NPWP pemilik
usaha,surat domisili PT yang biasanya dibuat dan dikeluarkan oleh pihak RT/RW setempat,nama PT
yang tidak diperbolehkan untuk mengikuti nama PT yang sudah ada,alamat lengkap,jangka waktu
untuk diberdirikannya PT,tujuan didirikannya PT dan data direktur secara lengkap. Setelah
melengkapkan dokumen tersebut, pendiri bisa mendaftarkan PT melalui web HAM RI dan Menteri
Hukum. Selanjutnya,pendiri harus mengurus NIB dan izin usaha.
Adapun keuntungan dari pendirian PT perseorangan adalah keuntungan usaha sepenuhnya dapat
dimiliki oleh pemilik usaha itu sendiri. Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan PT perseorangan
juga kecil sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal kembali tidak terlalu
lama. Kekuasaan yang didapatkan oleh pendiri juga penuh dikarenakan jabatan dan aktivitas
hariannya juga ditangani sendiri. Namun, tidak hanya keuntungan yang pasti didapatkan oleh
pendiri PT perorangan. Kerugian juga dapat terjadi seperti segala bentuk resiko yang dihadapi akan
ditanggung oleh pemilik usaha itu sendiri. Pendiri usaha juga tidak selalu baik dalam sistem
manajemen perusahaan karena terkadang pelaku usaha cenderung kewalahan ataupun keliru dalam
mengambil keputusan sehingga berdampak pada kemajuan usahanya.
Pertanggungjawaban yang diberikan kepada pemegang saham apabila Perseroan Perorangan
mengalami suatu kerugian ataupun permasalahan maka pemegang saham bertanggung jawab hanya
sebatas saham yang diberikannya ke dalam perseroan perorangan terkecuali pemegang saham
melakukan hal-hal sebagaimana diatur dalam pasal 153 ayat (2) Undang- undang Cipta Kerja, atas
hal-hal tersebut maka pemegang saham Perseroan Perorangan dapat diberi tanggung jawab tidak
terbatas.

KESIMPULAN

Perseroan Terbatas adalah salah satu bentuk usaha kegiatan ekonomi yang sangat disukai dimasa
ini dikarenakan pertanggungjawabannya yang sifatnya terbatas.
Perusahaan konvensional merupakan kegiatan yang dilakukan dengan penjualan secara tatap
muka dengan menghadirkan penjual dan pembeli.
Dalam proses untuk berdirinya, PT perorangan diharuskan untuk didirikan hanya dengan seorang
diri, sedangkan PT konvensional harus didirikan oleh lebih dari 1 orang.
PT perorangan juga dapat didirikan dengan cepat dibanding dengan PT konvensional
dikarenakan pendiriannya bisa dilakukan melalui web yang telah disediakan sehingga pendiri usaha
tidak perlu datang ke kantor notaris.
Hal yang harus disiapkan untuk membuat PT perorangan adalah pendiri usaha diwajibkan
berusia minimal 17 tahun yang merupakan warga negara Indonesia yang sudah paham akan hukum
yang berlaku,pemegang saham hanya bisa dimasukkan 1 nama sebagai pendiri dari PT tersebut dan
bisnis yang dijalankan sudah tergolong kriteria UMKM.
Tata cara membuat PT perorangan adalah membuat dokumen yang berisikan KTP,NPWP pemilik
usaha,nama PT yang tidak diperbolehkan untuk mengikuti nama PT yang sudah ada,alamat
lengkap,tujuan didirikannya PT dan data direktur secara lengkap.
Adapun keuntungan dari pendirian PT perseorangan adalah keuntungan usaha sepenuhnya dapat
dimiliki oleh pemilik usaha itu sendiri.
Namun, tidak hanya keuntungan yang pasti didapatkan oleh pendiri PT perorangan. Kerugian
juga dapat terjadi seperti segala bentuk resiko yang dihadapi akan ditanggung oleh pemilik usaha itu
sendiri.
Pertanggungjawaban yang diberikan kepada pemegang saham apabila Perseroan Perorangan
mengalami suatu kerugian ataupun permasalahan maka pemegang saham bertanggung jawab hanya
sebatas saham yang diberikannya ke dalam perseroan perorangan.

DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan. (2014). Tanggung Jawab Pemegang Saham Perseroan Terbatas Menurut Hukum
……..Positif.Mimbar Hukum, Vol. 26,(No.1, Februari), p.70-83.
Khairandy, Ridwan, Karakter Hukum Perusahaan Perseroan dan Status Hukum Kekayaan yang
…….Dimilikinya, Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM NO. 1 VOL. 20, UII, 2013.
Harahap, Y. (2009). Hukum Perseroan Terbatas, edisi 1, ctk. Kedua, Jakarta: Sinar Grafika.

Hasil Turnitin:
https://drive.google.com/drive/folders/1-9ERld7qk2L_mnk3hjzUJ52LhVeUeWiJ

Anda mungkin juga menyukai