Anda di halaman 1dari 4

Analisis PT Perorangan dan PT konvensional

Yuliana Shintia 2141013

Management, Universitas Internasional Batam

Email : shintiayuliana13@gmail.com

Pengertian PT Perorangan dan PT Konvensional

PT Perorangan

Ini adalah jenis badan hukum baru yang dapat dipilih oleh pemilik usaha mikro dan kecil perorangan untuk
menjalankan bisnis mereka secara resmi. 

PT Konvensional

Yaitu perusahaan yang diakui secara hukum yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya 2 orang dalam suatu
korporasi. 

Perbedaan PT Perorangan dan Pt Konvensial

Keterangan PT Perorangan PT Konvensional

Status Berbadan hukum Berbadan hukum


Pendiri PT Harus warga negara Indonesia, Perorangan warga negara
perorangan dan hanya satu pendiri. Indonesia/orang asing juga dapat
berbadan hukum Indonesia/bukan
Indonesia, minimal 2 pendiri. 
Direktur Pendiri sebagai pemegang saham Minimal 1 orang
dan manajer
Komisaris Tidak ada komisaris Minimal 1 orang
Modal Kontrak yayasan dan maksimal 5 M Perjanjian Pendiri dan Tanpa Batasan

Organ perseroan Tidak ada RUPS, Direksi, Dewan Pengawas


Perluasan Usaha Menurut Pasal 153E Undang- Tidak ada peraturan
Undang Hak Cipta, satu PT hanya
dapat didirikan oleh satu orang
setahun sekali.

Pendirian PT tidamiliki akta notaris, isi deklarasi Dengan akta notaris dalam bahasa
pendirian secara elekk metronik   Indonesia  
Syarat Pendirian PT Perorangan

- Harus 17 tahun

- Menjadi warga negara Indonesia dan memenuhi syarat secara hukum

- hanya dapat memasukkan nama pemegang saham yang merupakan pendiri PT.

- Jika sudah mendirikan PT jenis ini, maka NIK Pendiri dibatasi dan tidak akan dapat membuat PT sebelum
mencapai 1 tahun.

- Perusahaan dan bisnis yang mereka operasikan memenuhi standar UMKM.

Keuntungan dan Kerugian dari PT Perorangan

Keuntungan :

- Tidak ada persyaratan modal minimum


- Keuntungan yang terkumpul adalah milik pedagang itu sendiri
- Status hukum badan hukum diperoleh setelah pendaftaran deklarasi
- Dapatkan kredit pajak
- Ini memiliki persyaratan sederhana
- Regulasi minim ketika perusahaan tidak memiliki banyak peraturan perundang-undangan yang
mengatur perusahaan sehingga pemilik perusahaan dapat terus menjalankan usahanya dengan bebas. 

Kerugian :

- Lisensi dapat menghambat perkembangan bisnis


- Risiko kerugian di tangan pribadi
- Kelangsungan usaha relatif singkat
- Peluang pengelolaan usaha lemah
- Ditujukan untuk usaha kecil dan mikro saja
- Jika ada masalah dengan manajemen, harus ditangani langsung oleh pemilik bisnis
- Pengusaha memiliki tanggung jawab ganda  

Pertanggung jawaban PT Perorangan

Ayat 1 Pasal 153J menegaskan bahwa pemegang saham perorangan PT adalah badan hukum PT dan tidak
bertanggung jawab atas kerugian yang diderita PT melebihi saham yang dimilikinya. Karena modal hukum
PT perseorangan berasal dari kekayaan khusus pendirinya. Akibatnya, sejak awal saham PT individual
dipisahkan dari kekayaan pendiri. Batasan tanggung jawab tidak mutlak karena dikecualikan jika:

- Persyaratan PT sebagai badan hukum tidak atau tidak terpenuhi


- Pemegang saham yang bonafid menggunakan PT untuk keuntungan pribadi
- Pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam kegiatan ilegal PT.
- Salah satu pemegang saham yang bersangkutan telah menyalahgunakan kekayaan PT baik secara
langsung maupun tidak langsung yang mengakibatkan kekayaan PT tidak cukup untuk membayar hutang
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai