Disusun oleh :
Anggi Anggriyani
Bagus Putra Puspita Riski Imam Pratama
Ririn Sabrina Ningrum
Riza Primadi
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Praktik Akuntansi Dagang, dengan judul “
Akuntansi firma, perseroan investasi obligasi dan saham “
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Maka dari itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai pihak.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.
Tim Penyusun
1
BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN
2
2. Perusahaan Patungan atau firma (partnership)
Persekutuan (firma dan komanditer) merupakan bentuk organisasi bisnis di mana dua
orang atau lebih bertindak sebagai pemilik dari perusahaan sehingga tanggung jawab
dan hak yang ada akan ditanggung oleh mereka. Firma adalah perseroan yang
didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan di bawah satu nama bersama dimana
peserta-pesertanya langsung dan sendiri-sendiri bertanggung jawab sepenuhnya
kepada pihak ketiga. Sedangkan persekutuan Komanditer (CV) adalah perseroan yang
didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk oleh satu orang atau
lebih sebagai pihak yang bertanggung jawab renteng (solider) dan satu orang atau
lebih sebagai pihak lain yang mempercayakan uangnya (Lupiyoadi R dan
Wacik,1998)
Kelebihan-kelebihan Perusahaan Persekutuan :
● Modal tersedia banyak
● Meningkatkan kepercayaan kreditor
● Keahlian dan keterampilan bertambah
● Adanya kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang
Kekurangan-kekurangan Persekutuan :
● Tanggung jawab tidak terbatas
● Umur yang terbatas
● Lemahnya pengendalian
Lebih lanjut Lupiyoadi dan Wacik mengungkapkan fungsi dan kedudukan partner
dalam sebuah persekutuan dapat berupa :
● Ostensible partner
● Active partner
● Secret partner
● Dormant partner
● Nominal partner
● Subpartner
● Limited partner
3
3. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas secara hukum dianggap sebagai suatu badan hukum, terpisah dari
individu-individu yang memilikinya. PT didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi atas saham, dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang serta peraturan
pelaksanaannya. Perusahaan mengumpulkan dana yang diperlukannya dengan jalan
menjual saham kepada masyarakat dan para pemegang saham tersebut menjadi
pemilik perusahaan itu. Jika perusahaan mendapatkan keuntungan maka perusahaan
akan membayarkan atas saham yang dibelinya (dividen). Namun keuntungan yang
tidak dibagikan juga merupakan kepunyaan para pemilik, tetapi biasanya keuntungan
tersebut ditanamkan kembali kedalam kegiatan perusahaan, sebaliknya jika
perusahaan dibubarkan maka para pemegang saham membagi-bagi setiap aktiva yang
tersisa setelah semua hutang dibayar.
4
PENDIRIAN (PEMBENTUKAN) FIRMA DAN PERSEROAN
1. Firma adalah perusahaan yang didirikan atas dasar kesepakatan antara dua
orang atau lebih untuk melaksanakan suatu usaha dengan menggunakan nama
bersama.
Menurut Pasal 16-35 KUHD, “ firma (vennootschap onder firma) adalah suatu
perseroan yang didirikan untuk melakukan suatu usaha di bawah suatu nama
bersama.”
2. Dasar Hukum Pendirian Firma
Selanjutnya, pemerintah telah mengatur ketentuan mengenai firma, antara lain:
Pasal 16-35 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
Pasal 1618-1652 dalam Buku III KUHPerdata
3. Syarat Pendirian Firma
Untuk dapat mendirikan firma, ada beberapa syarat yang harus Anda penuhi,
antara lain:
● Didirikan oleh minimal 2 orang
● Menentukan nama firma
● Merancang tujuan utama mendirikan firma yang jelas
● Terdapat domisili perusahaan
● Akta pendirian
● NPWP firma
● Memiliki badan pengurus dan anggota aktif
● Prosedur Pendirian Firma
4. Berikut ini prosedur mendirikan firma, antara lain:
● Menentukan Nama Firma
Sebelum melakukan pemesanan nama firma, maka tentukan terlebih
dahulu apakah nama firma yang diambil telah digunakan atau belum
oleh firma lain. Sebaiknya, menyiapkan 3 nama sebagai cadangan saat
pengecekan nama firma.
5
Untuk pemilihan nama sesuai dengan ketentuan dalam Permenkumham No.17
/ 2018, dengan ketentuan:
- Ditulis dengan huruf lain.
- Belum pernah digunakan secara sah oleh Firma lain dalam Sistem
Administrasi Badan Usaha (SABU).
- Tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan.
- Tidak sama atau mirip dengan nama lembaga negara, pemerintah,
internasional, terkecuali memperoleh izin dari lembaga yang bersangkutan.
selain itu, tidak terdiri dari angka atau rangkaian angka, huruf, atau rangkaian
huruf yang tidak membentuk kata.
● Pembuatan Akta
Kemudian, untuk membuat akta pendirian perusahaan, ada dokumen yang
harus pelaku usaha siapkan, antara lain:
- Fotokopi kartu identitas atau KTP pendiri perusahaan, minimal 2 orang.
- Pas Foto penanggung jawab
- Fotokopi PBB di tahun terakhir
- Surat domisili perusahaan Surat kontrak perusahaan
- Nama firma
- Struktur kepengurusan
- Maksud dan tujuan usaha firma (bidang usaha yang diinput harus sesuai KBLI
5 digit).
- Dokumen terkait lainnya
Selain itu, kondisi perusahaan harus memenuhi persyaratan agar akta tersebut dapat
disahkan. Persyaratan tersebut adalah kondisi fisik perusahaan harus berbentuk
gedung. Bila tidak memenuhi standar tersebut, maka tidak akan dapat membuat akta.
6
● Pendaftaran di Kemenkumham
Setelah itu, notaris akan memproses pengesahan pendaftaran firma dan
mengajukan SKT (Surat Keterangan Terdaftar) melalui sistem Administrasi
Hukum Umum (AHU) Kemenkumham untuk memperoleh keabsahan.
- Firma Puma.
Perusahaan firma Puma ini berdiri di Jerman. Firma ini memiliki SOP dari
perusahaan pusat sehingga firma Puma yang berlokasi di Indonesia mengikuti
proses produksi yang ada di pusat.
7
Karakteristik Obligasi
1. Periode
Produk ini memiliki jangka waktu jatuh tempo yang beragam. Mulai dari 1
tahun hingga 10 tahun. Umumnya, investor cenderung memilih aset yang
memiliki periode jatuh tempo dalam jangka pendek karena memiliki risiko
yang cenderung lebih kecil.
2. Terdapat Kontrak
Saat berinvestasi obligasi, terdapat sebuah kontrak yang berisi hak dan
kewajiban pihak penerbit dan pemegang aset. Kontrak tersebut mencakup
ketentuan dan batasan dalam bertransaksi. Adapun ketentuan terkait
pembelian atau penjualan aset tetap perusahaan, penarikan pinjaman,
pembayaran dividen, dsb. Adanya kontrak ini juga memberikan perlindungan
bagi pemegang obligasi.
8
5. Keuntungan berupa kupon atau bunga
Saat berinvestasi obligasi, kamu akan memperoleh keuntungan dari bunga
berupa kupon. Dalam hal ini, terdapat istilah current yield atau imbal hasil dari
tingkat suku bunga berupa kupon yang investor peroleh selama satu tahun.
Perhitungan keuntungan ini mengacu pada persentase bunga dalam setahun
terhadap harga obligasi.
9
Harga Saham dan Obligasi
1. Pengertian Harga Saham
Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu
perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan
aktiva perusahaan.Harga sebuah saham sangat dipengaruhi oleh hukum
permintaan dan penawaran. Harga suatu saham akan cenderung naik apabila
suatu saham mengalami kelebihan permintaan dan cenderung turun jika terjadi
kelebihan penawaran.
2. Analisis Harga Saham
Ada dua macam analisis untuk menentukan harga saham, yaitu :
● Analisis Teknikal (Technical Analysis)
Analisis teknikal atau analisis grafis adalah sebuah pendekatan yang sifatnya
mengamati atau menganalisis dengan mengacu pada chart/ grafik dan segala
alat bantu (indikator teknikal) yang ada di dalamnya dan bertujuan untuk
memprediksi harga di masa yang akan datang. Namun bagi mereka yang
menggunakan analisis ini cenderung tidak memperhitungkan risiko dan
pertumbuhan laba sebagai barometer dari permintaan dan penawaran.
Prinsip dasar dari analisis teknikal adalah:
a. Price Discount Everything
b. Price Fluctuates in Trends
c. History Repeat Itself
Secara umum analisis teknikal dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu:
- Analisis chart pattern
Analisis ini dilakukan dengan cara mengamati pola-pola yang terbentuk dari
pergerakan grafik harga saham dalam periode tertentu. Berdasarkan
pergerakan harganya investor kemudian menarik garis atau pola-pola tertentu.
Pola-pola tersebut antara lain seperti Head and Shoulder, Double Top, Double
Bottom, Ascending Triangle, Descending Triangle, Symmetrical Triangle, dan
Wedges.
1
0
- Analisis Candlestick Pattern
Merupakan metode analisis yang melihat pola-pola berbentuk batang lilin
(candlestick) yang diolah dari harga Open, High, Low dan Close suatu saham.
Open : Harga Transaksi pertama kali
High : Harga Transaksi tertinggi
Low : Harga Transaksi terendah
Close : Harga Transaksi terakhir
- Analisis Teknikal Modern
Merupakan metode analisis teknikal yang berbasis pada perhitungan rasio
tertentu berdasarkan pergerakan harga historis saham. Ketika rasio tersebut
mencapai angka tertentu, maka akan timbul kondisi yang disebut dengan
oversold dan overbought.Metode perhitungan analisis teknikal modern terus
berkembang dari waktu ke waktu karena investor bisa membuat asumsi rasio
yang dianggap sesuai dengan kondisi suatu saham. Namun secara umum,
metode analisis teknikal modern yang sering digunakan adalah Moving
Average dan Relative Strength Index.
1
1
3. Harga Obligasi
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga
obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.
Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
1. Par (nilai Par) : Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi
dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi
tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.
2. at premium (dengan Premi) : Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal
Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%,
maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta
3. at discount (dengan Discount) : Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal
Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%,
maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.
1
2