Badan Usaha

Firma
Kelompok 3
Kelompok 3:
1. Muhammad Ghifan Ramadhan 11000121130398
2. Amira Syahlaa Sabela 11000121120121
3. Amalia Sri Esa Bagaskhara 11000121120102
4. Intan Alviaturohmaniyyah 11000121140667
5. Devio Nabila Ernanta Arsianti 11000121140727
6. Tiolina Cheerly Marita 11000121140823
7. Daniela Ysmu Nur Ayu Pramesti 11000121140793
8. Agustin Kesia Rosari Prayitno 11000121140799
9. Shafa Adam Putra K. 11000121140699
10.
 Pengertian Firma
Berdasarkan Pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang :
Yang dinamakan firma adalah tiap-tiap perserikatan yang didirikan untuk menjalankan
sesuatu perusahaan di bawah satu nama bersama.

Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Nomor 17 Tahun 2018 Tentang Pendaftaran Persekutuan Komanditer,
Persekutuan Firma, dan Persekutuan Perdata :
Firma adalah persekutuan yang menjalankan usaha secara terus menerus dan setiap
sekutunya berhak atas nama persekutuan.
Willem Molengraaff
Firma merupakan suatu persekutuan, perserikatan atau perkumpulan yang
didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan satu nama milik bersama dan di
mana anggota-anggotanya tidak terbatas tanggung jawabnya terhadap perikatan
perseroan dengan pihak ketiga.

Slagter

Firma adalah perjanjian kerjasama antara dua orang atau lebih dengan nama
bersama untuk menjalankan aktivitas suatu perusahaan, dengan tujuan
mendapatkan keuntungan atas hak kebendaan bersama.
 Dasar Hukum Firma

Buku III KUHPerdata dalam Pasal 1618-1652

Pasal 16-35 KUHD

Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 17

tahun 2018
Ciri - Ciri Firma
Ada dua orang atau lebih yang merupakan pendiri firma dan ikut
aktif dalam mengelola badan usaha tersebut.
Firma hanya bisa didaftarkan dengan satu nama yang dipakai
bersama.
Keanggotaan firma akan tetap berlaku seumur hidup.
Anggota baru tidak bisa didaftarkan sebagai anggota firma apabila
tidak memperoleh izin dari semua anggota firma yang terdahulu.
Setiap anggota firma memiliki hak untuk memimpin serta hak
untuk membubarkan firma.
Semua anggota firma yang tercatat memiliki tanggung jawab yang
tidak terbatas atas risiko kerugian yang mungkin terjadi dalam
menjalankan usaha. Apabila firma tersebut mengalami kerugian
atau terlibat utang, setiap anggota bertanggung jawab untuk
melunasi dengan harga pribadi.
 Jenis Firma

Firma Dagang
Firma Non Dagang
Firma Umum
Firma Terbatas
 Kelebihan Firma
Jumlah modalnya relatif besar dari usaha perseorangan sehingga lebih mudah
untuk memperluas usahanya
Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial
yang lebih besar yang merupakan gabungan modal yang dimiliki beberapa
orang
Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara
para anggota. Disamping itu semua keputusan diambil bersama sama
sehingga keputusan keputusannya menjadi lebih baik.
Tergabung alasan alasan rasional
Perhatian sekutu yang sungguh sungguh pada perusahaan
Prosedur pendirian relatif mudah
 Kelemahan Firma
Tanggung jawab pemilik tidak sebatas seluruh utang perusahaan
Pimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang. Hal yang
demikian ini memungkinkan timbulnya perselisihan paham di
antara para sekutu.
Kesalahan seorang firmant harus ditanggung bersama
Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah
seorang anggota keluar maka firma pun bubar.
Utang usaha perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para
anggota firma.
 Anggota Firma
Firma sekurang-kurangnya terdiri atas 2 anggota dan setiap anggota
bertanggung jawab penuh atas badan usaha ini, sehingga apabila
terjadi kerugian atau bangkrut, maka semua anggota wajib untuk ikut
mengatasinya. Dalam pendiriannya, para anggota akan menyerahkan
kekayaan pribadi sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati
dalam akta pendirian perusahaan.
Dalam persekutuan firma terdapat satu macam sekutu, yaitu sekutu
komplementer (firmant) yang bertugas untuk menjalankan
perusahaan, termasuk pula mengadakan hubungan hukum atau kerja
sama dengan pihak ketiga. Sekutu bertanggung jawab secara pribadi
terhadap kemajuan perusahaan
 Anggota Firma
Pasal 17 KUHD menyebutkan bahwa dalam anggaran dasar harus
ditegaskan apakah di antara para sekutu ada yang tidak
diperkenankan bertindak keluar untuk mengadakan hubungan
hukum dengan pihak ketiga. Meskipun sekutu kerja tersebut
dikeluarkan wewenangannya atau tidak diberi wewenang untuk
mengadakan hbungan hukum dengan pihak ketiga, tetapi hal ini tidak
menghilangkan sifat tanggung jawab pribadi untuk keseluruhan.
 Tanggung Jawab Firma
Tanggung jawab firma diatur dalam Pasal 18 KUHD
Firma bertanggung jawab secara tanggung renteng
Bentuk pertanggungjawaban firma yang tidak dikecualikan
mengikat seluruh sekutu
Tanggung jawab dalam firma dibedakan menjadi :
1. Tanggung jawab ekstern
2. Tanggung jawab intern
Syarat Pendirian Firma
Didirikan oleh minimal dua orang
Menentukan nama yang akan dipakai dan
didaftarkan
Mempunyai badan pengurus dan anggota
yang aktif terlibat
Mempunyai tujuan usaha yang jelas dan
terarah
Telah menentukan domisili usaha firma.
 Proses Pendirian Firma
Pendirian Firma telah diatur dalam Pasal 22 hingga Pasal 29 KUHD. Tiap-tiap
persekutuan Firma didirikan dengan akta otentik. Isi ikhtisar akta pendirian
firma terdapat dalam Pasal 26 KUHD.
Bentuk umum perjanjian yang tertuang dalam akta pendirian firma biasanya
berisi tentang hal-hal berikut:
1. Nama dan alamat firma;
2. Jenis usaha firma;
3. Hak dan kewajiban para anggota;
4. Jumlah modal yang ditanamkan pertama kali oleh para anggota;
5. Pembagian laba-rugi;
6. Syarat-syarat pengambilan modal (prive) dan penambahan modal;
7. Prosedur penerimaan anggota baru firma;
8. Prosedur keluarnya anggota firma;
9. Prosedur pembubaran firma apabila firma dilikuidasi; dan
10. Dan uraian penting lainnya.
 Proses Pendirian Firma
Pembuatan Akta Pendirian
Permohonan Surat Keterangan Domisili Perusahaan
Pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak
Permohonan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Pendaftaran ke Pengadilan Neger
Permohonan Izin Mendirikan bangunan
Permohonan Surat Izin Tempat Usaha
Permohonan Surat Izin Gangguan
Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan
Permohonan Tanda Daftar Perusahaan