Anda di halaman 1dari 23

BUMN

Kelompok 1 Hukum Bisnis Kelas J


1. Amanda Octavera (11000121140593)
2. Ghofarul Ikhfan (11000121130339)
3. Geneva Maizka Kristiono (11000121140559)
4. Dhian Putri Maharani (11000121130298)
5. Aulya Azrawati Fakhira (11000121140704)
6. Khalid Irsyad Januarsyah (11000121130346)
7. Panji Muhammad Akbar (11000121120072)
8. Rizky Dian Pratama (11000121130418)
9. Syaza Fadilla (11000121140844)
10. Muammar Zulfan Rosyidin (11000121140635)
BUMN
DEFINISI

BUMN adalah singkatan dari Badan Usaha Milik Negara.


Dengan kata lain, perusahan yang tergolong ke dalam BUMN
sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh negara. Terkait
pengertian BUMN, secara rinci terdapat dalam Undang-
Undang No. 19 Tahun 2003. Pasal 1 dalam undang-undang
tersebut menyebutkan bahwa BUMN merupakan badan usaha
yang sebagian atau seluruh modalnya berasal dari pemerintah.
Modal BUMN umumnya diperoleh dari kekayaan negara yang
sengaja disisihkan untuk mengelola cabang produksi penting
bagi negara. Tujuan akhirnya tentu saja untuk mewujudkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

BUMN
JENIS-JENIS BUMN
Berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Badan Usaha Milik Negara terdiri dari dua bentuk,
yaitu Perseroan Terbatas (persero) dan Badan Usaha Umum (perum).
Perusahaan Perseroan
Perusahaan Perseroan menurut Pasal 1 ayat 2 UU BUMN adalah badan usaha milik pemerintah yang berbentuk
perseroan terbatas dan modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki Negara
Republik Indonesia dengan tujuan utamanya mengejar keuntungan. Adapun kategori perusahaan yang termasuk jenis
persero adalah PT Pertamina, PT PLN, PT Pupuk Indonesia, PT Asuransi Jiwasraya dan PT Pindad.

Ciri ciri Persero


Dalam pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden
Pelaksanaan pendirian yang dilakukan oleh menteri berdasarkan Perundang – undangan
Modal berbentuk saham
Status perseroan terbatas diatur berdasarkan perundang-undangan
Sebagian atau keseluruhan modal merupakan milik negara dari kekayaan negara yang dipisahkan
Tidak mendapatkan fasilitas dari negara
Pegawai persero berstatus pegawai negeri
Pemimpin berupa direksi
Organ persero yaitu RUPS, direksi dan komisaris
Hubungan-hubungan usaha diatur dalam hukum perdata.

BUMN
JENIS-JENIS BUMN
Perusahaan Umum (Perum)
Perum menurut pasal 1 ayat 4 UU BUMN adalah perusahaan negara yang seluruh modalnya
dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi sekaligus mengejar keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
Adapun contoh Perum adalah Perumnas, Peruri, Jasa Tirta, Damri, Produksi Film Negara dan
Bulog.

Ciri-ciri Perum
Melayani kepentingan masyarakat yang umum
Pemimpin berupa direksi atau direktur
Pekerja merupakan pegawai perusahaan dari pihak swasta
Dapat menghimpun dana dari pihak lain
Pengelolaan dari modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara
Menambah keuntungan kas negara
Modal berupa saham atau obligasi bagi perusahaan go public.
BUMN
MAKSUD DAN TUJUAN BUMN

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 19 tahun 2003 mengenai Badan Usaha
Milik Negara, dijelaskan melalui pasal 2 bahwa BUMN memiliki maksud dan tujuan berupa :

(1) memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan
penerimaan negara pada khususnya;
(2) mengejar keuntungan;
(3) menyelenggarakan
kemanfaatan umum berupa penyedia baran dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai
bagi
pemenuhan hajat hidup orang banyak;
(4) menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum
dapat dilaksanakan oleh sector swasta dan koperasi;
(5) turut aktif memberikan bimbingan dan
bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
Badan Usaha Milik Negara yang merupakan salah satu pelaku kegiatan ekonomi
dalam perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi memiliki peranan
penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan
kesejahteraan masyarakat Sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945.

Fungsi dan Peranan BUMN adalah sebagai berikut :


1. Sebagai penyedia barang ekonomis dan jasa yang tidak disedikan oleh swasta
2. Merupakan alat pemerintah dalam menata kebijakan perekonomian
3. Sebagai pengelola dari cabang-cabang produksi sumber daya alam untuk
masyarakat banyak
4. Sebagai penyedia layanan dalam kebutuhan masyarakat
5. Sebagai penghasil barang dan jasa demi pemenuhan orang banyak
6. Sebagai pelopor terhadap sektor-sektor usaha yang belum diminati oleh pihak
swasta,
7. Pembuka lapangan kerja
8. Penghasil devisa negara
9. Pembantu dalam pengembangan usaha kecil koperasi,
10. Pendorong dalam aktivitas masyarakat terhadap diberbagai lapangan usaha.
Manfaat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam
fungsi dan peranannya memiliki berbagai macam
manfaat-manfaat yang diberikan kepada negara dan
rakyat indonesia. Manfaat Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) adalah sebagai berikut:

1. Memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam


memperoleh kebutuhan hidup berupa
barang dan jasa.
2. Membuka dan memperluas lapangan pekerjaan
bagi penduduk angkatan kerja
3. Mencegah monopoli pihak swasta dipasar dalam
pemenuhan barang dan jasa
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas dalam
komiditi ekspor berupa penambah devisa baik
migas maupun non migas.
5. Mengisi kas negara yang bertujuan memajukan dan
mengembangkan perekonomian negara.
Dalam keberjalanan perusahaan BUMN, Dewasa ini banyak
perusahaan BUMN yang memperluas jaringan pemegang saham
dengan melakukan IPO (Initial Public Offering) melalui Bersa Efek
Indonesia. Hal ini ditujukan guna meningkatkan nilai modal yang
jauh lebih tinggi. Apabila perusahaan telah melakukan IPO, maka
status perusahaan tersebut berubah dari perusahaan tertutup
menjadi perusahaan terbuka (Tbk.). Yang dalam hal ini, ketika
perusahaan telah berstatus menjadi perusahaan terbuka maka
sebagian kepemilikan sahamnya dapat dimiliki oleh masyarakat.

Selain itu, Perusahaan/Perusahaan BUMN berstatus sebagai


perusahaan terbuka, terdapat beberapa aksi korporasi atau
Corporate Action yang dimaksudkan sebagai tindakan yang
dilakukan oleh perusahaan penerbit saham yang berdampak pada
saham yang diterbitkannya. Dampak dari aksi korporasi ini adalah
harganya lebih murah dan jumlah saham yang akan beredar di
masyarakat lebih banyak. Aksi korporasi sendiri dapat mencakup:
dividen, hak memesan efek terlebih dahulu atau HMETD atau
rights issue, waran, saham bonus, stock split, reverse stock,
buyback, merger, akuisisi, divestasi.
Untuk memahami lebih
lanjut terkait dengan
aksi korporasi, berikut
merupakan salah satu
contoh aksi korporasi
yang dilakukan
perusahaan BUMN yang
➡️➡️
telah go public
CONTOH KASUS BUMN
Penggabungan tiga bank syariah milik Himpunan Bank
Milik Negara (Himbara) yakni PT Bank BRISyariah Tbk
(BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI
Syariah (BNIS) dinilai dapat meningkatkan daya saing
keuangan syariah di era digital.

Dampak merger terhadap perkembangan ekonomi


syariah juga diyakini positif, karena entitas baru yang
lahir dari aksi korporasi ini akan memiliki modal besar
untuk bergerak menjadi pendorong pertumbuhan
ekonomi nasional.
CONTOH KASUS BUMN
Pengajar Studi Ekonomi Islam dari Universitas Indonesia (UI)
Banjaran Surya Indrastomo, bank syariah hasil merger
memiliki potensi bagus karena akan mewarisi hal-hal baik dari
tiga entitas yang terlibat. Hal ini membuat bank syariah hasil
merger memiliki kekuatan komplit untuk memperbesar pangsa
pasar keuangan syariah.

Bank syariah hasil merger tetap berstatus sebagai perusahaan


terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode
saham BRIS.
CONTOH KASUS BUMN
Penggabungan tiga bank syariah milik
Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni
PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Bank
Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI
Syariah (BNIS) dinilai dapat meningkatkan
daya saing keuangan syariah di era digital.
CONTOH KASUS BUMN
Berdasarkan kalkulasi atas kinerja per semester I/2020, total
aset bank syariah hasil merger mencapai Rp 214,6 triliun dan
modal intinya lebih dari Rp 20,4 triliun.

Dengan nilai aset dan modal inti tersebut, bank syariah hasil
merger akan masuk jajaran 10 besar bank terbesar di Indonesia
dari sisi aset, dan 10 besar dunia dari segi kapitalisasi pasar.
Dalam merger ini, BRIS akan menjadi bank penerima merger
dari dua bank syariah BUMN lainnya alias survivor bank.
Pembahasan Kasus
Penyatuan dua perusahaan dalam merger ini
biasanya dilakukan dengan cara
dan kaitannya dengan
• transfer kepemilikan melalui pertukaran
saham atau;
hukum bisnis • pembayaran tunai.

Perusahaan baru hasil merger kemudian akan


Dari adanya contoh kasus tersebut dapat diketahui bersama
menerbitkan saham baru yang kepemilikan
bahwasannya terdapat aktivitas atau kegiatan merger sebagai
sahamnya ditentukan secara proporsional.
salah satu kegiatan yang berada pada ruang lingkup hukum
bisnis.

Yang mana adapun definisi dari merger itu sendiri yakni , yang sebagaimana
Dikutip dari Investopedia, merger merupakan kesepakatan yang

mempersatukan dua perusahaan yang sudah ada menjadi satu perusahaan

baru
Pembahasan Akibat yang ditimbulkan dari adanya aktivitas merger adalah :

kasus dan • Perusahaan hasil merger tentunya akan memiliki aset yang lebih
besar karena perusahaan yang merger asetnya digabung.
kaitannya dengan

• Perusahaan hasil merger akan memiliki pasar yang lebih luas.


hukum bisnis

Sifat dari merger :


MERGER ANTARA
• Merger didasarkan pada penggabungan yang bersifat sukarela dari
PENGGABUNGAN BANK
dua perusahaan dengan persyaratan yang sama secara luas menjadi
SYARIAH MILIK BANK BUMN
satu badan hukum baru.
YAKNI BANK SYARIAH

• Perusahaan-perusahaan yang telah mencapai persetujuan untuk


MANDIRI, BNI SYARIAH,

bergabung memiliki kesamaan dalam hal ukuran, pelanggan, dan


DAN BRI SYARIAH MENJADI
skala operasi.
BANK SYARIAH INDONESIA.
Jenis merger apakah yang terdapat di contoh
Pembahasan kasus tersebut?

kasus dan Dari contoh kasus di samping, jenis merger yang ada termasuk
juga sebagai Kongenerik Merger

kaitannya Kongenerik Merger merupakan penggabungan ekstensi produk.

dengan Pada jenis ini hal yang lebih ditekankan terletak dari adanya
gabungan antara dua atau lebih perusahaan yang beroperasi

hukum bisnis di pasar atau sektor yang sama dengan faktor-faktor yang
saling mengisi diantara beberapa faktor yang ada seperti
teknologi, pemasaran, proses produksi, dan penelitian dan
MERGER ANTARA BANK pengembangan (R&D).
MANDIRI SYARIAH, BANK BNI
Penggabungan perluasan produk dapat dicapai apabila lini
SYARIAH DAN BANK BRI
produk baru dari satu perusahaan ditambahkan ke lini produk
SYARIAH MENJADI BANK yang ada dari perusahaan lain. Ketika dua perusahaan atau
SYARIAH INDONESIA lebih menjadi satu di bawah perluasan produk, mereka dapat
menerima akses ke kelompok konsumen yang lebih besar dan
dengan demikian pangsa pasar yang lebih besar pula.
Regulasi mengenai BUMN
Pengaturan mengenai BUMN termuat dalam UU No 19 Tahun 2003 mengenai Badan Usaha
Milik Negara (BUMN)
dalam pasal 1 angka 1 UU BUMN, dijelaskan pengertian Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut
BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Dalam UU ini turut dijelaskan mengenai
tujuan pendirian BUMN, modal pendirian BUMN, kepengurusan, pengawasan, pembagian laba, merger, dan
ketentuan lain seputar BUMN. Dalam pasal 63 UU BUMN turut dijelaskan bahwasannya BUMN dapat melakukan
penggabungan sebagaimana analisis kasus sebelumnya.
(1) Penggabungan atau peleburan suatu BUMN dapat dilakukan dengan BUMN lain yang telah ada.
(2) Suatu BUMN dapat mengambil alih BUMN dan/atau perseroan terbatas lainnya.

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2022 Tentang Pendirian, Pengurusan, pengawasan dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Negara
Merupakan aturan turunan dari UU BUMN yang menjelaskan pendirian, pengurusan, pengawasan, serta
pembubaran BUMN secara lebih detail. Peraturan ini turut mengubah Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun
2005
Regulasi mengenai
BUMN
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No 1 Tahun
2021 Tentang Pedoman Pengusulan, Pelaporan,
Pemantauan, Dan Perubahan Penggunaan Tambahan
Penyertaan Modal Negara Kepada Badan Usaha Milik
Negara Dan Perseroan Terbatas

KUH Perdata dan KUH Dagang


Adanya badan usaha turut pula diatur dalam KUHPer dan KUHD
KESIMPULAN
BUMN adalah Badan Usaha Milik Negara yang sebagian atau seluruhnya dimiliki
oleh negara. Dalam Pasal 1 UU No. 19 Tahun 2003 dijelaskan bahwa BUMN
merupakan badan usaha yang sebagian atau seluruh modalnya berasal dari
pemerintah. BUMN sendiri memiliki 2 bentuk, yakni Perseroan Terbatas atau
Badan Usaha Umum. Tujuan dari BUMN diantaranya adalah memberikan
sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya,
menyelenggarakan kemanfaatan umum, dan mengejar keuntungan.
BUMN memiliki peran penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional
untuk mewujudkan kesejahteraan. Beberapa peran BUMN adalah penyedia
barang ekonomis dan jasa yang tidak disediakan swasta, alat pemerintah untuk
menata kebijakan perekonomian, penyedia layanan dalam kebutuhan
masyarakat, pembuka lapangan kerja, dan penghasil devisa negara.
KESIMPULAN
Dalam keberjalanan BUMN, banyak perusahaan BUMN yang melakukan IPO
(Initial Public Offering) melalui Bursa Efek Indonesia. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan nilai modal jauh lebih tinggi. Apabila perusahaan telah melakukan
IPO, artinya perusahaan tersebut telah berstatus perusahaan terbuka (Tbk.),
dalam hal ini artinya sebagian kepemilikan saham dapat dimiliki oleh
masyarakat. Selain itu, perusahaan BUMN berstatus perusahaan terbuka
terdapat beberapa Corporate Action.
Beberapa contoh kasus Corporate Action BUMN adalah penggabungan tiga bank
syariah yakni PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan
PT Bank BNI Syariah (BNIS). Dampak dari adanya merger tersebut sangat positif,
karena entitas baru yang lahir dari aksi korporasi ini akan memiliki modal besar
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta dapat meningkatkan daya saing
keuangan syariah pada era digital. Berdasarkan kalkulasi atas kinerja pada tahun
2020, total aset merger bank syariah ini sebesar Rp 214,6 triliun.
KESIMPULAN
Apabila dilihat dari sudut pandang hukum bisnis, maka merger yang ada
termasuk juga sebagai Kongenerik Merger.

Kongenerik Merger merupakan penggabungan ekstensi produk. Pada jenis ini


hal yang lebih ditekankan terletak dari adanya gabungan antara dua atau lebih
perusahaan yang beroperasi di pasar atau sektor yang sama dengan faktor-
faktor yang saling mengisi diantara beberapa faktor yang ada seperti teknologi,
pemasaran, proses produksi, dan penelitian dan pengembangan (R&D).
Penggabungan perluasan produk dapat dicapai apabila lini produk baru dari
satu perusahaan ditambahkan ke lini produk yang ada dari perusahaan lain.
Ketika dua perusahaan atau lebih menjadi satu di bawah perluasan produk,
mereka dapat menerima akses ke kelompok konsumen yang lebih besar dan
dengan demikian pangsa pasar yang lebih besar pula.

KESIMPULAN
Beberapa regulasi yang mengatur mengenai BUMN yakni:

Pengaturan mengenai BUMN termuat dalam UU No 19 Tahun 2003 mengenai


Badan Usaha Milik Negara (BUMN);

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2022 Tentang Pendirian,


Pengurusan, pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara;

Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No 1 Tahun 2021 Tentang


Pedoman Pengusulan, Pelaporan, Pemantauan, Dan Perubahan Penggunaan
Tambahan Penyertaan Modal Negara Kepada Badan Usaha Milik Negara Dan
Perseroan Terbatas;

KUH Perdata dan KUH Dagang.


TERIMA KASIH
Apakah ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai