Anda di halaman 1dari 3

Amanda Octavera

11000121140593

Ujian Tengah Semester Gasal 2021/2022


Mata Kuliah:Pengantar Ilmu Hukum
Kelas I
Hari/tanggal : Rabu, 13 Oktober 2021
Waktu Ujian : 13.00-14.40 (100 menit)
Dosen pengampu: Emy Handayani, S.H., M.Hum. dan Suparno, S.H., M.Hum.

Soal :
1.Bagaimana hukum mencapai maksud dan tujuannya? Sebutkan beberapa persyaratan untuk
mencapai keseimbangan dan keserasian antar kepastian hukum dan keadilan.
2.Seorang hakim dan penegak hukum di Indonesia dalam menjalankan tugas dengan sebaik-
baiknya harus memperhatikan beberapa sistem hukum masih dipergunakan bersama-sama.
Pertanyaan yang timbul, sistem yang manakah yang harus dipergunakan pada suatu
saat yang tertentu dengan jalan menyelidiki kepentingan-kepentingan yang bersangkutan
3.Jelaskan apa yang dimaksud dengan ilmu hukum sebagai ilmu kaidah. Bagaimanakah pendapat
Hans Kelsen, berikan contoh yang relevan di masyarakat.
4.Perbuatan atau kelakuan manusia merupakan kehendak hukum atau hukum yang abstrak
dapat diwujudkan pada perilaku manusia. Pertanyaannya, Apakah semua perbuatan itu harus
diakui sebagai penjelmaan hukum dengan perilaku yang dinilaikan ada atau tidaknya paham
hukum, jelaskan dan berikan contoh konkritnya.
5.Apa yang dimaksud :
a.Peristiwa Hukum
b.Akibat Hukum
c.Berikan contoh yang terjadi di masyarakat
6.Berikan analisa saudara contoh 3 kasus dalam tatanan masyarakat (kebiasaan,kesusilaan
dan tatanan norma hukum)dan implementasinya dalam bentuk perwujudan hukum.

JAWABAN
1. Implementasi hukum dalam mencapai maksud dan tujuannya dapat dilihat dari fungei
utama hukum untuk menertibkan serta mengatur masyarakat. Hukum berperan untuk
mengawasi dan mengendalikan lingkungan sosial di masyarakat. Cara hukum mencapai
maksud dan tujuannya menurut Fuller adalah dengan menerapkan 8 asas, yaitu:
1. Suatu sistem hukum harus mengandung peraturan – peraturan
2. Peraturan harus diumumkan tidak boleh ada peraturan yang berlaku surut
3. Peraturan – peraturan harus disusun dalam rumusan yang bisa dimengerti
4. Tidak boleh mengandung peraturan – peraturan yang saling bertentangan
5. Peraturan – peraturan tidak boleh mengandung tuntutan yang melebihi dari yang dapat
dilakukan
6. Tidak boleh ada kebiasaan sering mengubah peraturan sehingga menyebabkan orang
kehilangan orientasi.
7. Harus ada kecocokan antara peraturan dengan pelaksanaan sehari – hari.
8. Tidak bersifat sementara
Untuk mencerminkan hukum yang baik menurut Gustav Radbruch, harus terdapat 3 aspek
yaitu: a. Keadilan yang mana bisa disebut adil apabila memihak kepada pihak yang lemah
dan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat. (filosofis)
b. Kepastian, suatu perundang-undangan dianggap memenuhi aspek kepastian jika
sudah diundangkan dalam lembaran negara atau berita negara. (yuridis)
c. Kemanfaatan apabila hukum tersebut bermanfaat bagi masyarakat. (sosiologis)

2. Sistem hukum yang digunakan oleh para penegak hukum di Indonesia adalah civil law
system. Sistem hukum ini mendasarkan hukumnya pada kodifikasi yakni sekumpulan
klausula dan prinsip-prinsip hukum umum yang otoritatif, komprehensif, dan sistematis.
Sehingga undang-undang dianggap oleh civil law system sebagai sumber hukum utama.
Hukum yang tidak tercantum dalam kodifikasi/undang-undang hanya sebagai pelengkap.
Dalam civil law system, hakim tidak dapat melakukan proses ajudikasi secara maksimal
melalui putusannya, karena sistem hukum ini menghendaki hakim untuk mendasarkan diri
secara penuh kepada bunyi undang-undang, sehingga kultur sistem hukum ini, hakim tidak
dapat menyimpang terlalu jauh dari isi undang-undang.

3. Menurut pandangan Hans Kelsen, Ilmu Hukum sebagai Ilmu Kaidah adalah teori hukum
sebagai Juris (The Pure Theory of Law). Teori hukum murni adalah teori hukum positif
tetapi bukan hukum positif suatu sistem hukum tertentu melainkan suatu teori hukum
umum. Tujuan utamanya adalah pengetahuan terhadap subjeknya untuk menjawab
pertanyaan apakah hukum itu dan bagaimana hukum dibuat. Disebutkan juga bahwa legal
norm sebagai kaidah hukum yang mempunyai sifat mengharuskan. Hans Kelsen juga
berpendapat Hukum sebagai suatu perintah memaksa terhadap perilaku manusia. Hukum
adalah juga merupakan norma primer yang menetapkan sanksi-sanksi. Contohnya adalah
mencuri itu adalah perbuatan yang dilarang.

4. Semua perbuatan dapat dikatakan sebagai penjelmaan hukum apabila sesuai dengan kaidah
atau asas-asas hukum dan kaidah hukum. Di mana apabila seseorang melanggar kaidah
hukum atau norma, maka akan terjadinya akibat hukum yang dapat berupa sanksi pidana.
Lain halnya apabila orang tersebut dikatakan buta hukum, maka akan termasuk ke dalam
orang yang dikecualikan, salah satu contoh tindak pidana hukum yaitu Contohnya pada
kasus Tindak Pidana Korupsi, apabila seseorang mengkorupsi suatu dana, maka seseorang
itu akan dijerat Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi yang berlaku. Ada pula
penjelmaan hukum oleh hakim yang mana kewajiban hakim adalah mempergunakan
kaidah hukum yang terwujud dalam bentuk bentuk tertentu. Hakim juga harus
mengusahakan supaya kita memperoleh perwujudan yang baru (perwujudan ini kemudian
dinamakan penjelmaan hukum oleh hakim atau penemuan hukum rechtsvinding).

5. A. Peristiwa hukum adalah sesuatu yang bisa menggerakan peraturan hukum sehingga ia
secara efektif menunjukkan potensinya untuk mengatur.
B. Akibat hukum adalah konsekuensi dari adanya perbuatan dan peristiwa hukum.
C. Contoh yang terjadi di masyarakat mengenai peristiwa hukum adalah peristiwa
perkawinan antara seorang pria dengan seorang wanita. Peristiwa ini akan menimbulkan
akibat-akibat yang diatur oleh hukum seperti timbulnya hak dan kewajiban suami/istri.
Sedangkan contoh dari akibat hukum adalah timbulnya hak dan kewajiban bagi si pembeli
dan penjual rumah apabila telah terjadi perbuatan hukum jual beli rumah antara pemilik
dan pembeli.

6. Ada tiga tatanan dalam masyarakat yaitu:


1. Tatanan Kebiasaan yang didukung oleh norma kebiasaan yang memenuhi syarat
keteraturan, keajegan (tetap), dan kesadaran penerimaan sebagai norma oleh
masyarakat. Contohnya adat dan tradisi Potong Jari di masyarakat şuku Dani jika ada
anggota keluarga yang meninggal. Cara implementasinya dalam bentuk hukum itu diatur
dalam UU No. 39 Tahun 1999 mengenai HAM dan UU No. 28I ayat (3) yang mengatur
tentang adanya pengakuan masyarakat hukum adat.
2. Tatanan Kesusilaan yang didukung oleh norma kesusilaan sebagai ukuran untuk menilai
tingkah laku anggota masyarakat. Contohnya adalah Pelaksaan Mitoni di Pulau Jawa.
Cara implementasinya dalam bentuk hukum itu diatur dalam UUD 1945 Pasal 32
mengenai kebudayaan timbul dari upaya dan ide masyarakat.
3. Tatanan Hukum, pembuatannya dilakukan secara sadar dan sengaja untuk menegakkan
ketertiban dalam masyarakat. Antara ide dan kenyataan harus dipenuhi karena kenyataan
sebagai cermin basis sosial hukum. Karena itu hukum harus memenuhi 3 persyaratan
nilai dasar: kepastian (yuridis), keadilan (filosofis), kegunaan (sosiologis). Contohnya
adalah Penerapan Hukum Cambuk di Provinsi Aceh berdasarkan Perspektif HAM. Cara
implementasinya dalam bentuk hukum diatur UU No. 44 Tahun 1999 mengenai
Penyelenggaraan Keistimewaaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh.

Anda mungkin juga menyukai